"Permisi bu," ucap Sasi saat sudah berada di pintu masuk kelasnya. Disana ternyata sudah ada Bu Bherta, guru Matematika yang terkenal killer nya.
"eh eh tunggu dulu, siapa yang suruh kamu masuk ?" tanya Bu Bherta menghentikan langkah Sasi yang langsung masuk menuju ke arah tempat duduknya.
"Kalau mau masuk, kerjain dulu soal yang ada di papan tulis,"
Sasi pun segera menyimpan tas nya di atas meja, lalu mulai mengisi jawaban soal soal yang di tulis guru nya itu.
Beberapa saat...
"sudah bu," ucap Sasi yang masih berdiri di depan kelas
Bu Bherta pun segera memeriksa jawaban dari muridnya itu. Sebenarnya Bu Bherta sudah tau bahwa Sasi pasti bisa mengisi soal soal yang dia berikan, tetapi dia tidak mau di anggap tidak profesional oleh muridnya yang lain, jika mengizinkan Sasi masuk begitu saja padahal sudah sangat terlambat untuk mengikuti pelajaran nya.
Teng Teng Teng...
Bunyi bel sekolah sudah terdengar sebelum Sasi di izinkan untuk duduk di tempat duduknya.
"Anak anak, cukup untuk pelajaran hari ini, dan untuk pekerjaan rumah kalian, silahkan buka halaman 33-35, minggu depan ibu periksa satu persatu," ucap Bu Bherta mengakhiri jam pelajaran nya
"wooooooo," suara murid murid di kelas itu, membuat protes pada gurunya, bagaimana tidak ? pekerjaan rumahnya sampai hampir 4 halaman, membuat murid murid di kelas bergidik ngeri sebelum mengerjakan nya.
"apa mau ibu tambah ?" tanya Bu Bherta dengan tegas "kalau begitu di tambah dengan halaman...."
"nggak bu, nggak, cukup !!" suara beberapa anak murid yang memotong ucapan gurunya
"yasudah, kalau begitu kerjakan, jangan banyak protes, kalian itu sebentar lagi ujian," ucap Bu Bherta lagi, setelahnya dia langsung meninggalkan ruang kelas
Di ikuti oleh beberapa siswa yang berbondong bondong menuju surganya sekolah, yaitu Kantin. Sementara Sasi, dia segera menuju meja tempat duduknya.
Huh..
Sasi menarik nafasnya dalam, dan langsung menjatuhkan bokongnya di bangku dan tangannya berada di atas meja menopang kepalanya.
"Sas, Lo telat lagi ?" tanya teman sebangku Sasi
"he'em," jawab Sasi singkat
"Kantin yuk" ucap nya lagi seraya menggoyang bahu Sasi
"nggak ah, lo aja, gue udah makan tadi di kantin," jawab Sasi tanpa mengangkat kepalanya "Hoaamm ..ngantuk banget," tambahnya lagi sambil menguap dan tanpa sadar dia sudah tidur lelap di atas meja kelasnya
"Ck, kebiasaan ni bocah !!" ucap nya lagi setelah mendengar suara dengkuran kecil dari Sasi. Dia pun segera meninggalkan Sasi menuju kantin bersama teman nya yang lain.
*****
Sementara di kelas Axel
"yank, kantin yuk," ajak Niken bergelayut manja di lengan Axel
"kamu ke kantin sama temen yang lain dulu gapapa kan ? aku tadi udah makan," tolak Axel lembut
"aku mau nya sama kamu," ucap Niken lagi
"tapi aku udah makan sayang," Axel sambil memegang tangan Niken yang masih melingkar di lengan nya
"kamu gak usah makan, cukup temenin aku aja," Niken mulai melancarkan aksinya, yaitu membuat wajah yang sedikit sedih agar Axel mau menemaninya. Dan hal itu selalu berhasil di lakukan oleh Niken jika Axel menolak hal hal yang dia inginkan.
"Yaudah oke oke, ayo," Axel mencubit hidung Niken seraya bangun dari duduknya. Mereka pun langsung menuju kantin dan tentu saja dengan tangan Niken yang terus bergelayut manja di lengan Axel.
"Kamu mau makan apa ? biar aku pesenin, kamu duduk aja disini," ucap Axel.
Ya, Axel selalu lemah lembut jika berhadapan dengan Niken, entah sudah bucin atau memang keharusan yang dia lakukan sebagai seorang pacar.
Mereka sudah dua bulan ini menjalin hubungan asmara. Sebelum itu mereka hanya teman sekelas biasa, tapi Niken yang memang sudah menyukai Axel sejak pertama masuk sekolah, memanfaatkan kesempatan nya untuk mendekati Axel.
Kesempatan yang baru dia nikmati di tahun terakhir masa SMA nya, yaitu berada satu kelas dengan Axel.
Setiap hari Niken selalu mendekati Axel, entah itu di kelas ataupun di luar kelas. Dia rela menjatuhkan harga dirinya di depan Axel, dengan berpura pura sakit, untuk mendapatkan perhatian Axel.
Dia pernah berpura pura pingsan di depan Axel, sehingga membuat Axel panik dan segera mengangkat tubuh Niken menuju UKS. Semenjak itulah Axel mulai membuka hatinya untuk Niken.
"aku mau makan sandwich yank sama jus jeruk, jangan pedes ya," ucap Niken dengan suara yang dibuat manja
"Oke, princess," jawab Axel seraya mengusap pucuk kepala Niken. Gadis itu pun tersenyum senang mendapat perlakuan istimewa dari pujaan hati nya
Saat Axel memesan makanan untuk Niken, dia melihat teman sebangku Sasi sedang duduk di meja kantin menikmati makanan nya.
"Lan, Sasi mana ?" tanya Axel pada Wulan, teman sebangku Sasi
"Tidur," jawab Wulan cepat
"hah ?"
"Iya, dia tidur dikelas," jawab Wulan lagi
Axel pun segera meninggalkan Wulan, lalu mengambil pesanan Niken yang sudah siap untuk di nikmati.
"Sorry, lama ya ?" tanya Axel pada pacarnya yang sedang memainkan ponselnya dan hanya dijawab senyuman oleh Niken. Niken pun segera menyantap makanan tersebut.
Beberapa saat kemudian...
"Kamu makan dulu ya, aku kesana dulu sebentar,"
Tanpa menunggu jawaban Niken, Axel segera beranjak dari duduknya dan tidak lama dari itu dia pun kembali ke tempat duduknya.
*****
"Sas,," Wulan menggoyangkan kembali tubuh Sasi
"ish, Sasiii," pekik Wulan yang mulai tidak sabaran dengan teman nya itu
"hem," jawab Sasi mengangkat kepalanya
Slurrrppp
Sasi menarik ilernya yang sedikit membasahi bibir mungilnya.
"ih jorok ,!!" ucap Wulan sedikit menjauhkan tubuhnya
"jorok, jorok, ini tuh namanya kenikmatan duniawi tau," ucap Sasi asal "eeughh," lenguhan Sasi sambil merentangkan kedua tangan nya, meregangkan otot otot nya yang terasa kaku akibat tidur dengan posisi yang tidak nyaman
"nih.." ucap Wulan seraya memberikan minuman favorit Sasi
"wah, thank you bestie," mata Sasi berbinar dan langsung meminum minuman favoritnya itu
"Lah, itu bukan dari gue kali,"
"terus ?" tanya Sasi penasaran
"yaelah pake nanya segala, pasti lo udah tau itu dari siapa ?"
"Axel ?" tebak Sasi sambil menaikkan kedua alisnya
"Yupz," ucap Wulan sambil menjentikkan jari nya
deg deg deg
Jantung Sasi pun berdetak lebih cepat dari biasanya.
please Sasi, jangan baper, dia itu sahabat lo, wajar aja dia ngasih minuman kaya gini !! Batin Sasi
"Oh," ucap Sasi dengan wajah datar berpura pura tidak terkejut
Sebenarnya Sasi begitu terkejut dengan Axel yang tiba tiba memberikan nya minuman. Sebab, semenjak Axel berpacaran dengan Niken, sangat jarang Axel ke kantin di jam istirahat bersama Sasi, malah bisa di bilang tidak pernah. Karna Niken tidak membiarkan Axel bersama nya jika di lingkungan sekolah.
Posesif sekali bukan pacarnya itu ? Padahal Axel dan Sasi sudah bersahabat semenjak masih di dalam kandungan. Tapi, malah yang terjadi sekarang selalu ada jarak di antara mereka.
Dan Axel dan Sasi hanya akan ke kantin bersama jika terlambat masuk sekolah seperti hari ini. Selebihnya tidak akan pernah, selama Niken masih menjadi pacar Axel.
*
*
🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments