Bersama klub music yang sedang berkumpul di pinggir taman yang menghadap lapangan. Hari ini sedang ada rapat tahunan di sekolah Alycia. Beberapa murid ada yang bermain basket antar kelas untuk menghabiskan waktu.
Dibawah pohon rindang. Iris matanya menatap sorak Sorai para siswa yang meneriakkan para cowok bermain basket.
"Ci, Nyanyi dong." Ucap Santi dengan puppy eyes nya.
"Wah boleh juga tuh." Seru Rayyen yang duduk bersandar di batang pohon dengan gitar di pangkuan nya.
"Ehhh nyanyi apa?." Jawab Alycia yang sedikit terkejut
dengan permintaan Santi.
"Sang Dewi aja Ci, Yen gimana?." Ucap Dion salah satu music.
"Wahhh boleh tuh." Seru Santi yang malah terlihat
sangat bersemangat.
Alycia menatap Rayyen yang di jawab anggukan mantap dan senyum manis. Alycia merasa dirinya semakin dekat saja dengan anak music. Ahh jangan lupa dengan Danis juga Eric yang juga ikut ada tapi sangat minim interaksi dengan Alycia juga anggota yang lain.
Petikan gitar disusul suara alunan musik yang lain membuat perlahan para siswa dan siswi mendekat menghampiri mereka. Alycia melirik Santi yang sudah siap dengan live Instagram nva.
Xender dan para sahabatnya yang sedang istirahat mendingan kan tubuh dari panasnya bermain basket menatap dari kejauhan.
Tepukan tangan dari para siswa siswi yang kembali terpesona oleh Alycia dan juga Rayyen.
"Lagi...Lagi...." Sorakan kompak itu membuat Alycia dan Rayyen saling tatap.
Alunan musik kembali terdengar. Membawa lagu yang berasal dari negri gingseng Korea. Bukan hanya Alycia dan Rayyen yang bernyanyi kali ini tapi 2 orang anggota musik Rangga dan Dion ikut bernyanyi. Melihat itu sontak otomatis para siswa dan siswi itu terdiam.
Melakukan sedikit drama saat bernyanyi. Seolah ke tiga pria ini memperebutkan Alycia. Kejadian ini membuat para siswi berteriak histeris karna baper. Santi sendiri tampak ikutan senyum-senyum sendiri.
Berbeda lagi dengan Xender yang menatap hal itu dengan tajam. Tangannya mengepal erat aura di sekitar tubuhnya menjadi sangat suram. Vano dan Julian yang memperhatikan itu hanya saling tatap memilih bungkam dengan segala fikiran yang berkecamuk.
Xender menatap Alycia yang tertawa lepas dengan para anggota musik.
Alycia menghempaskan genggaman di pergelangan tangannya. Menatap tajam sosok yang berdiri dengan aura suram di hadapannya.
"Apa mau Lo Xender?."
"Jangan bersikap seperti perempuan murahan Alycia." Sungguh Xender tidak berniat untuk berbicara seperti itu tapi malah terucap itu.
"Gue akan temuin nyokap dan bokap Lo, gue akan mutusin pertunangan ini jadi Lo tenang aja Xender gue ga akan pernah ganggu Lo dengan kehidupan sempurna Lo itu." Tanpa memperdulikan ekspresi Xender yang terperangah tak percaya Alycia berlalu pergi meninggalkan Xender di gedung belakang sekolah.
Saat akan memasuki koridor Alycia lagi dan lagi terhalang dengan seseorang yang berdiri di hadapan nya.sepertinya sosok ini mendengar apa dikatakan Alycia pada Xender.
"Lo denger kan apa yang udah gue bilangin ke temen Lo itu? Jadi gue harap Lo sama bokap Lo jangan lagi usik gue, gue mohon sama Lo .... Bang Vano." Ucap Alycia dengan lirih di akhir kalimat nya.
Devano menatap Alycia. Mata gadis ini terasa kosong juga sangat dingin ada sorot benci yang terlihat. Devano tidak lagi mendapat tatapan mendamba dan kasih sayang di tatapan adiknya ini.
Lanjut part 9
#jangan lupa like komen dan voting🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments