Episode 18: Tidak Suka

Al masih terlihat berpikir keras sedang memikirkan apa yang sebaiknya dirinya pilih, lalu segera menatap kearah Papanya itu dan berkata,

"Papa, datang lain kali saja, mari besok kita makan malam,"

Mendengar itu, Alice negara tersenyum ceria menunjukkan kemenangan nya.

Dan Justin last memiliki ekspresi wajah buruk.

Bagaimana bisa dirinya kalah dengan Dokter menyebalkan itu!

Sebenarnya apa hubungan mereka dengan Dokter Kevin ini?

Kenapa bisa Putranya ini malah memilih Dokter itu?

"Kamu dengar itu? Justin, sebaiknya kamu segera pergi dari sini,"

Justin yang kesal itu, lalu segera bertanya,

"Sebenarnya apa hubungan kalian dengan dokter ini?"

"Ini jelas tidak ada hubungannya denganmu,"

"Mama, mana Paman Dokter?" Tanya Al lagi dengan antusias.

"Dia ada di luar,"

"Al pergi keluar dulu untuk bertemu Paman Dokter!"

Ya, walaupun Al pintar dia tetaplah masih anak-anak yang terkadang perhatiannya sangat mudah untuk dialihkan.

Justin yang melihat Al pergi itu, mau tidak mau ikut mengikutinya keluar dari rumah.

Dan disana, di depan pintu terlihat seorang Pria muda, yang terlihat cukup tampan, tersenyum ramah dan menerima pelukan Al dengan senang hati itu, dan Al terlihat sangat gembira ketika bertemu dengan orang itu.

Justin jangan melihat kejadian itu entah kenapa menjadi marah.

Apa-apaan Pria itu!

Kenapa dia terlihat sangat dekat dengan Al?

"Kenapa wajahmu seperti itu? Apakah kamu heran? Al memang dekat dengan Dokter Kevin sejak dia kecil,"

"Kamu benar-benar aneh membiarkan seorang pria asing untuk dekat-dekat dengan Putramu,"

Mendengar komentar sinis itu, Alice jelas saja merasa tidak suka.

"Kenapa kamu tidak berkaca pada dirimu sendiri? Untukku dan Al, kamu hanyalah seorang Pria asing,"

Mendengar itu, Justin semakin geram dan berkata,

"Tapi, Al masihlah putraku, dia memiliki darah yang sama denganku,"

"Sudahlah aku lelah berbicara denganmu, sana Kamu pergi lagi pula, kamu tidak dibutuhkan di sini, sudah ada Dokter Kevin, iya pasti akan bisa menyembuhkan kesedihan Al,"

Justin yang mendengar usiran secara terang-terangan begitu kesal.

"Tidak aku akan tetap di sini!"

Mereka berdua berdebat lagi, sampai kemudian Al dan Doker Kevin jang masuk pintu ruang tamu itu melihat mereka berdua.

Jelas, Dokter Kevin menjadi sangat heran ketika melihat seorang Pria yang memiliki wajah yang cukup mirip dengan Aleyster.

Tatapan Justin segera bertemu dengan tatapan Kevin yang penuh tanya itu.

"Pria ini? Dia siapa?" Tanya Kevin dengan ekspresi heran.

Al yang menjawab paling pertama,

"Dia adalah Papa, Al,"

Justin yang mendengar bahwa sepertinya putranya itu masih mengakui dirinya jelas langsung segera merasa senang dan memasang ekspresi tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Kevin, seolah ingin memperkenalkan diri.

"Salam Kenal, Aku Justin Crownely, Ayah dari Aleyster Ellison,"

Kevin pertama menatap luluran tangan pria itu dengan ragu, masih merasa sedikit sok dengan kabar yang barusan dirinya dengar, ada sedikit rasa kesal ketika mendengar kabar itu.

Namun Kevin segera kembali menormalkan ekspresinya lalu segera tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Salam kenal Tuan Justin, Saya Kevin Amory, Dokter yang dulu merawat Al,"

"Ah, jadi begitu, anda adalah dokter yang merawat Al? Terima kasih banyak telah menjaganya selama ini, namun Apakah Al sakit?"

Ya, jujur Justin cukup kaget jika dokter di depannya ini telah merawat Al, apakah Putranya memiliki penyakit tertentu?

Jadinya jelas belum melihat tanda-tanda Putranya sakit selama ini.

"Tidak, tidak, Al sudah tidak sakit, hanya saja dulu dia lahir Prematur, jadi butuh pemantauan sejak kecil, dan sering di kontrol kan oleh Mamanya, kondisinya sampai saat ini baik-baik saja," kata Kevin dengan ramah.

Mendengar itu, Justin cukup lega.

Itu benar, harusnya putranya kebal terhadap beberapa penyakit dan tidak akan gampang sakit.

"Jadi, begitu. Kamu hanya sekedar Dokternya? Namun apakah tidak berlebihan sampai berkunjung ke rumah seperti ini?"

"Tidak sama sekali, Aku dan Alice jika adalah teman jadi bukankah wajar untuk mengunjungi seorang teman?"

"Namun walaupun kamu temannya, untuk mengujugi seorang wanita yang tinggal sendirian ke Rumahnya, bukankah ini sedikit tidak sopan?"

"Toh, apa maksudmu? Disini ada Al. Dan lagi, Jika kamu Ayahnya Al, kenapa kamu tidak tahu soal kondisi Al? Ah benar juga, kamu bukankah sudah bercerai dengan Alice? Sungguh, meninggalkan Istrimu saat dia hamil, dan sekarang kamu muncul seperti ini, bukankah kamu ya sedikit tidak tahu malu?"

Tangan mereka saling mengengam satu sama lain dengan keras, sekolah memberikan provokasi satu sama lainnya apalagi mereka saling menatap dengan tajam satu sama lainnya menunjukkan ketidak sukaan.

Al juga sadar ada situasi tidak nyaman antara dua pria dewasa itu segera mencoba menengahi.

"Paman Doker bukankan tadi Paman bilang ingin mampir makan malam? Mari segera masuk saja, dan Papa... Emm bagaimana jika Papa ikut saja?"

Yups, Al sudah melupakan soal kata-kata Mamanya yang memilih salah satu itu.

Toh menurut Al, dua orang itu udah terlanjur bertemu juga tidak ada salahnya sekalian mengajak mereka berdua untuk masuk.

Ada Papanya, juga ada Paman Dokter yang baik hati!

Kenapa tidak?

Dirinya ingin bersama dengan dua orang baik yang.

Dengan permintaan Al itu, Justin download merasa tersenyum senang lalu melepaskan jasa tangan itu dan mengelus rambut Putranya.

"Tentu saja, sayang. Papa akan ikut,"

"Yey!!"

Tiga orang itu segera masuk kerja Rumah, bahkan Alice tidak sempat memprotes atau mengatakan apapun.

Karena sudah terlanjur seperti ini, dan lagi merasa tidak enak juga dirinya harus bertengkar dengan Justin di depan Dokter Kevin, Alice memutuskan untuk membiarkannya saja.

Dirinya rasa, sepertinya tidak masalah untuk mereka berempat makan bersama.

Setelahnya, mereka segera tiba di ruang tamu sekaligus ruang makan, yang juga cukup dekat ke arah dapur.

Yah, Rumah Alice ini cukup kecil dan minimalis.

"Kalian bisa menunggu disini, aku akan ke dapur dan mulai memasak," kata Alice dengan senang hati.

"Terimakasih, Alice kamu benar-benar repot-repot sampai memasak untukku,"

"Tidak apa-apa Dokter Kevin, tidak perlu sungkan-sungkan, seperti siapa saja, toh dokter sudah biasa untuk mampir ke rumah lamaku ketika di Desa,"

"Hmm, itu benar. Sebenarnya, aku cukup merindukan rasa masakanmu, itu benar-benar rasa yang sangat enak,"

Alice segera menunjukkan ekspresi malu-malu ketika dipuji oleh Kevin.

"Ah, kamu bisa saja. Ah benar, bukankah Dokter ingin membersihkan baju Dokter yang tadi basah terkena minuman? Kamar mandinya ada di sebelah sana,"

Kevin lalu ingat ujung bajunya yang sedikit kotor.

"Ah bener juga, Aku akan kesana, sebelah mana sih?"

"Mari akan saya antar. Al kamu disana saja bersama Papamu,"

Al saat ini memang sedang duduk di sofa dengan tenang.

Mendengar perintah dari Mamanya itu, Al hanya mengaguk setuju.

Jelas, Justin dari setelah dia memasuki ruang tamu, dirinya diabaikan oleh Alice.

Namun yang membuat dirinya sangat kesal, tentang bagaimana Alice memperlakukan sangat ramah Dokter Kevin ini!

Dan yang paling parah, sepertinya Dokter Kevin ini, tunjukkan betapa dia akrab dengan Alice, sampai-sampai sudah sering mencoba masakan Alice!!

Padahal dirinya saja, susah untuk mencoba makan malam di Rumah Alice!

Itu saja, Alice kadang hanya memesan makanan dari luar kalau dirinya mampir, atau dirinya sendiri yang membawa makanan.

Dirinya kira, Alice memang tidak suka memasak.

Namun ternyata, sepertinya Alice cukup suka memasak, terlihat tentang bagaimana dia menawarkan Dokter Kevin itu untuk diajak makan bersama dengan masakannya.

Semakin kesini, semakin perasaan Justin terasa tidak nyaman.

Dan lagi, dua orang itu tadi masuk ke dalam dan terlihat sangat akrab!

Sial.

Dirinya benar-benar tidak suka seperti ini!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!