Episode 3: Si Jenius Kecil, Aleyster Ellison

6 Tahun Kemudian

Pagi itu, Alice menatap arah rumah lamanya, rumah peninggalan Almarhum Neneknya, yang dirinya tinggalkan 6 tahun yang lalu.

Rasanya, ketika menatap rumah itu ada sedikit rasa kerinduan.

"Mama, jadi Rumah ini nanti yang akan kita tinggali?"

Dari samping Alice, terlihat sosok anak kecil yang berusia lima tahunan, mengenakan pakaian rapi, memiliki pipi yang sedikit bulat, kulit yang begitu halus dan putih, juga ekpersinya yang terlihat hangat.

Gambar, seorang anak yang sangat lucu dan manis yang akan disukai semua orang.

"Itu benar, Al. Mulai sekarang kita akan tinggal di Rumah ini, sebelumnya, Mama sudah menyuruh orang untuk membereskan rumah ini jadi kita bisa langsung masuk dan meninggalnya," kata Alice sambil mengelus rambut putranya itu.

Ya, Alice sangat senang melihat putranya yang begitu imut, bisa di bilang, malaikat kecil pembawa keberuntungan untuknya.

Awalnya, ketika Alice tahu soal kehamilanya itu, dirinya tempat sangat cemas dan ketakutan tentang apa yang akan terjadi sebelumnya apalagi posisi dirinya tidak memiliki pekerjaan dan juga uang saat itu.

Belum lagi, orang-orang dari Laboratorium yang mengejarnya saat itu.

Awal kehamilannya itu, benar-benar menjadi sesuatu yang sangat berat untuk Alice tanggung.

Sangat beruntung, Alice lalu menerima telepon dari salah satu temannya, biar Alice bisa bekerja sebagai Guru Musik di Sekolah yang temannya itu kenal.

Itu benar, Alice sangat hebat dalam bermain musik, terutama piano, dia juga memiliki suara yang begitu indah.

Kebetulan, Sekolah itu ada di Luar Kota, jadi malah Alice bisa sekalian bersembunyi di sana.

Pekerjaan yang cukup bagus, dan gaji yang layak, sebuah keberuntungan yang Alice dapatkan.

Walaupun di saat kehamilannya, Alice benar-benar sempat mengalami kesulitan, itu karena kandungannya tidak begitu baik, sangat beruntung juga saat itu, Alice bertemu seorang Dokter yang baik hati, yang juga selalu membantunya sampai dirinya melahirkan.

Dan lahirlah, Putranya yang lucu, yang dirinya beri nama, Aleyster Ellison, yang Alice panggil, Al.

Alice awalnya tidak begitu yakin apakah dirinya akan mempertahankan kehamilanya itu, namun seiring waktu berlalu, Alice mulai menerima keadaannya.

Dan ketika Putranya terlahir, Putranya yang sudah seperti malaikat kecilnya itu, menjadi sangat Alice sayangi, Keluarganya satu-satunya, seorang anak yang akan selalu menemaninya, dan dirinya tidak akan pernah kesepian lagi.

"Hore! Mari, Mama kita segera masuk, Al sudah tidak sabar untuk melihat ke dalam,"

Melihat sikap tidak sabar putranya itu, Alice hanya bisa tersenyum lalu segera membuka pintu rumah itu dan mulai melihat ke dalam.

Rumah yang terlihat familiar, dan tidak berubah sejak 6 tahun yang lalu.

Keduanya mulai masuk kedalam rumah itu, dan kehidupan baru sepasang Ibu dan anak itu pun segera dimulai.

Tidak banyak hal yang harus diurus tentang kepindahan ini.

Alasan Alice pindah kesini, karena kebetulan Yayasan tempat dirinya bekerja, baru saja membuka cabang sekolah baru di sekitar daerah sini, dan Alice ditugaskan untuk menjadi salah satu pengajar musik di sekolah yang baru nanti.

Alice lalu mulai memasukkan isi koper ke dalam lemari yang sudah dibersihkan sebelumnya.

Sampai tiba-tiba, ada beberapa brosur yang jatuh dari Tas Alice.

Al yang melihat Mamanya beres-beres itu, menjadi tertarik untuk melihat brosur brosur itu, lalu mengambil salah satunya, kemudian si kecil itu terlihat melihat ke arah brosur yang dipegang nya dengan serius lalu segera bertanya pada Mamanya.

"Mama, Apakah ini sekolah yang akan Al masuki?" Tanya Al tiba-tiba, sambil menunjukan brosur itu pada Mamanya.

Alice yang mendengar pertanyaan dari putranya itu lalu segera mengambil brosur itu ikut membacanya.

Ah, benar dirinya emang berniat untuk memasukkan putranya ke sekolah baru.

Sekolah TK tentu saja, karena Al baru berusia lima tahun.

Hanya saja, memang Al sedikit berbeda dari anak-anak lainnya.

Ya itu, benar, walaupun usia Al baru lima tahun, Al bisa membaca dan menulis, dan lagi sangat pintar berhitung.

Awalnya, Alice cukup cemas soal hal ini, terutama sejak Al berusia dua tahun, karena di umur itu ketika anak-anak lain sedang asyik bermain atau mulai berlarian dan berjalan, Al malah asik mulai tertarik dengan buku, awalnya Alice cukup iseng mengajari putranya membaca itu mana tahu jika putranya itu langsung bisa belajar membaca hanya dengan sekali belajar.

Tidak hanya itu, Alice buka mencoba mengajari putranya itu berhitung, dan hasilnya sangat bagus bagus.

Namun justru itu yang membuat Alice sedikit cemas.

Dirinya tahu jika sebenarnya, Al adalah anak hasil dari suatu percobaan tertentu, menurut apa yang dirinya dengar itu semacam percobaan untuk membuat anak jenius.

Dan entah bagaimana sepertinya itu benar-benar berhasil pada Putranya Al.

Jadi, Alice yang cemas itu, selalu berusaha untuk menyembunyikan Kemampuan Al, bahkan hanya menyekolahkan Putranya itu ke sekolah yang cocok seusianya.

Dan Al, untunglah mengerti untuk tidak menunjukkan kemampuannya itu di depan orang lain selain pada Alice.

Yah, Al adalah seorang anak yang penurut, yang selalu mematuhi kata-kata Alice, bahkan Al tidak begitu banyak bertanya soal alasan kenapa Al harus menyembunyikan hal hal ini dari orang-orang.

Al selalu tersenyum dan bersikap sangat baik kepada Alice.

Namun, kemudian, ada khawatir and lain, itu mungkin karena setelah Al tumbuh semakin besar, wajah kecil itu, tumbuh menjadi wajah yang cukup familiar...

Sial.

Alice tidak perang mengira, jika Putranya bisa-bisanya memiliki kemiripan dengan Ilmuwan gila itu!

Untungnya itu, Gen berkualitas baik, sehingga Alice tidak begitu menyesal, karena itu artinya Putranya akan sangat Tampan ketika besar nanti!

Bahkan sekarang, Al menjadi anak yang sangat imut dan tampan!

Alice benar-benar sangat senang bisa melahirkan anak seimut dan setampan ini.

Sampai, Alice kadang tidak tahan untuk mengelus atau mencubit pipi tembem itu.

"Ya, besok setelah kita selesai beres-beres, mari melihat-lihat sekolah-sekolah itu,"

"Tentu saja, Mama," kata Al sambil tersenyum dengan patuh.

Owh...

Keimutan ini...

Alice yang tidak tahan segera mengelus pipi putranya itu.

"Anak yang baik,"

"Mama, jangan menyentuh pipiku seperti itu,"

"Tidak apa-apa, itu karena Al ku sangat tampan,"

"Ah... Apakah begitu? Al kira, ketika Al sudah besar, Al akan mirip Mama, namun setelah Al tidak sepertinya tidak mirip mama? Apakah Al mirip dengan Papa?"

Ya, Alice jelas aja cukup sulit untuk mengelabui putranya itu, Putranya jarang menanyakan soal Keberadaan Ayahnya.

Ketika dulu Al pernah bertanya, Alice hanya menjawab jika Ayahnya sudah meninggal, namun Al pernah bertanya lagi, setidaknya soal fotonya.

Namun, Alice tidak pernah bisa menunjukkan nya, dan Al tidak pernah bertanya lagi setelah hari itu.

Dan sekarang, ketika pertanyaan soal hal itu muncul lagi, Alice sedikit ragu untuk menjawab.

Namun, sepertinya memang tidak apa-apa untuk memberitahukan hal hal ini?

Toh, Al juga tidak akan tahu soal siapa sebenarnya Ayahnya, atau...

Yah... Alice sendiri tidak benar-benar tahu apakah bisa menganggap orang itu Ayah anak ini, namun orang itu selain yang bertanggung jawab atas proyek itu, dia sepertinya yang membuat rekayasa genetik untuk embrio Al dulu, yah setidaknya semacam Ayah Biologis yang membuat Al?

Dan lagi, orang itu juga yang menyumbangkan beberapa hal, hingga Al jadi.

"Ya, kamu memiliki wajah yang mirip dengan Papamu,"

"Owh? Benarkah Mama?"

"Emm, kalian memiliki kemiripan, mungkin sekitar 80%?"

Ya, Alice game mengangkat jika pria kecil dihadapannya ini, benar-benar memiliki kemiripan yang sangat banyak dengan Ilmuwan itu!

"Wow, berati Papa sangat Tampan juga?"

"Tentu saja,"

"Itukah, alasan kenapa Mama tertarik pada Papa?"

Melihat putranya itu mulai mengodanya, Alice merasa sedikit malu.

Ya, putranya memang cukup pintar sampai sudah mempelajari sedikit soal hal itu.

"Hentikan, omong kosongmu. Tanah kamu bermain saja di ruang tamu dengan, Puzzle yang Mama berikan,"

"Emm, Al sudah menyelesaikan Puzzle itu, Apakah Al boleh meminjam ponsel Mama?"

Alice tidak kaget, Puzzle jangki pelukannya itu sebenarnya bukan hal yang mudah, itu cukup rumit, namun mungkin karena IQ putranya cukup tinggi, sudah menyelesaikan hal yang bahkan orang dewasa mungkin akan kesulitan untuk memecahkan nya.

"Ya, ini ponselnya,"

Al lalu mengambil ponsel itu dengan gembira dan menuju ke ruang tamu.

Dan tepat ketika Alice berada di luar jangkauan nya, ekpersi yang awalnya ceria itu, berubah menjadi ekpersi dingin.

Al memang anak yang cukup cerdas sehingga dia terkadang akan mengelabuhi Mamanya.

Ada hal penting yang ingin Al urus setelah melihat ponsel.

Misalnya saja, sebenanya Al sangat penasaran dengan identitas Ayah Kandungnya.

Mamanya memang pernah bilang jika Ayahnya sudah meninggal, namun Mamanya, tak pernah menunjukkan foto ataupun makam bukankah itu aneh?

Jadi, tadi kebetulan ketika Al bertanya soal itu, Al menemukan sedikit petunjuk soal Ayahnya.

Ya, wajah mereka cukup mirip.

Apakah itu mungkin bisa di cari di mesin pencari?

Orang-orang dewasa, setahu Al memiliki semacam media sosial atau sesuatu tempat biasa mengirimkan foto, dan terkadang itu akan bisa dicari di mesin pencari.

Jadi, dengan penasaran, Al gera memfoto dirinya sendiri selalu memasukkannya ke mesin pencari.

Dan ternyata, hal yang ditemukan oleh Al sungguh mengejutkan.

'Justin Crownely, dulunya CEO Perusahaan Farmasi milik C.W Group, yang sebelumnya adalah seorang Peneliti terkenal di Negara A, karena kehebatannya, dalam melakukan penelitian Genetika, yang menyumbangkan dampak besar pada perkembangan pengobatan di Dunia, sayangnya sejak Insiden enam tahun lalu, soal gagalnya salah satu percobaannya, dia mulai menghilang dari hadapan Publik dan saat ini tidak ada yang tahu soal keberadaannya,'

Terpopuler

Comments

Moctavia Moctavia

Moctavia Moctavia

ceritanya menarik hanya saja typo nya banyak sekali...jd masukan sedikit ya kk...tetep semangat berkarya...

2023-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!