Alice yang mendengar perkataan dari Pria itu pada anak buahnya itu, jelas saja menjadi sangat kaget.
Rekayasa Genetik apa?
Anak jenius apa?
Embrio apa?
Salah memasukan Embio?
Alice, mulai memegang kearah perutnya.
Mulai memikirkan apakah benar jika tadi selama operasi sebenarnya bukan dirinya mendonorkan sesuatu tapi....
"Maafkan saya Tuan Justin. Kami jelas akan segera menemukan wanita itu,"
"Ya! Kamu jelas harus menemukannya! Itu adalah embrio yang berharga, ini anakku sendiri, kamu harus tahu, Akulah yang mendonorkan sendiri Sel Spermaku untuk Percobaan penting ini, bahkan yang memproses semua pembuatan dan merekayasa DNA pada embio itu, sudah sangat keras aku membuat agar itu berhasil, jelas kita tidak bisa kehilangan objek Percobaan berharga ini,"
"Ya... Namun jika sudah ketemu lalu bagaimana? Soal Proyek nya..."
"Pokoknya, temukan dulu saja wanita itu, nanti biar dia yang akan menjadi Ibu pengganti dalam program ini,"
"Tapi, Tuan Muda Justin kehamilan belum tentu terjadi, Tuan juga tahu sendiri, sebelum-sebelumnya, banyak terjadi kegagalan ketika tahap itu, padahal calon Ibu yang sudah disiapkan, udah dipastikan dalam keadaan sehat dan sudah meminum berbagai macam obat sebelumnya untuk memastikan agar, penanaman embrio berhasil, jadi saya rasa bahkan jika kita menemukan wanita itu saya rasa ini tetap sulit untuk melanjutkan percobaan,"
Mendengar kata-kata anak buahnya itu, Pria bernama Justin jelas menjadi semakin emosi dan marah dan membanting sebuah vas yang ada disebelahnya.
"Hah! Gagal kamu bilang!! Jelas tidak bisa gagal! Nanti ambil Embrio itu dari rahimnya! Atau kalau tidak, kamu beri saja Wanita itu obat-obatan yang pas, agar dia bisa jadi Ibu pengganti. Udah jangan banyak bicara cepat temukan saja dia,"
Alice yang mendengar itu semua jelas saja merasa takut.
Astaga...
Dia tidak akan pernah mengira jika dirinya akan terlibat dalam suatu percobaan gila!!!
Percobaan rekayasa genetik membuat anak jenius!
Bagaimana bisa ada cobaan tidak masuk akal seperti itu?
Apakah hal-hal semacam itu benar-benar bisa diijinkan?
Untuk melakukan rekayasa genetik pada DNA manusia?
Alice tidak begitu mengerti soal hal hal itu, namun jelas dirinya merasakan sebuah krisis.
Percobaan ini terlihat cukup berbahaya.
Astaga...
Bagaimana ini?
Jika dipikir lagi, tadi kata Pria itu, jika dirinya sampai tertangkap dirinya akan dijadikan sebuah objek penelitian?
Astaga...
Ini benar-benar tidak bisa terjadi!!
Dirinya tidak ingin terlibat dengan percobaan gila semacam itu apalagi dirinya harus menjadi objek percobaan.
Jika dirinya ingat, sekarang cukup masuk akal kenapa bayaran untuk ikut donor saja sangat besar, apalagi tentang bagaimana informasinya harus dirahasiakan.
Ini memang sebuah Proyek tidak masuk akal!
Alice yang merasa tertipu itu segera memegang amplop yang ada di tangannya.
Memang sih uang uang ini asli dan jumlahnya cukup banyak...
Sudahlah ini bukan saatnya untuk memikirkan hal hal ini, baiknya dirinya segera pergi dan melarikan diri jauh-jauh dari Laboratorium ini!
Dirinya tidak ingin dijadikan bahan percobaan!
Bagaimana nanti jika dirinya malah dikurung di sebuah laboratorium semacam ini?
Astaga, pikirkan nya saja sudah membuat Alice merasa ketakutan.
Hah, Pria yang seperti Ilmuwan itu memang sangat tampan sayang sekali artinya dia sedikit gila karena melakukan percobaan gila semacam itu.
Alice benar-benar tidak ingin terlibat dengan hal-hal gila itu jadi dia segera pergi dari ruangan itu, dan melarikan diri jauh-jauh.
####
Hari-hari segera berlalu setelah kejadian itu. Alice menjalani hari-hari nya dengan cukup normal.
Merasa tidak ada masalah dengan tubuhnya, dan lagi, sekarang hutang-hutangnya sudah benar-benar dirinya lunasi berkat uang hadiah itu, dan seberapa sisa-sisa perhiasan yang bisa dirinya jual.
Setidaknya, saat ini sudah tidak ada yang mengejarnya untuk menagih utang atau menyita rumah ini.
Namun Alice spasi saja tetap kepikiran soal Laboratorium itu.
Sudah hampir satu minggu berlalu, namun masih belum ada tanda-tanda pergerakan.
Alice tanpa sadar mulai mengelus perutnya sendiri.
"Emm, menurut Percobaan ada kemungkinan bahwa hal ini gagal, dirinya tidak akan hamil kan?"
Guma Alice sendiri, mencoba untuk meyakinkan dirinya.
Namun, karena Alice merasa sangat takut, akhirnya Alice memutuskan untuk pergi ke Apotik untuk membeli Tes Pack.
Jelas saja, Alice merasa sedikit malu ketika bertanya pada petugas apotik itu.
"Pak, itu... Beli alat Tes,"
"Alat Tes apa?" Tanya petugas apotik dengan nada ramah.
Alice, sekarang merasa cukup malu lalu segera berkata dengan pelan...
"Alat Tes Kehamilan,"
Sang petugas Apotik langsung menatap Alice dari atas sampai bawah yang terlihat seperti masih gadis muda.
Hanya bisa berpikir, dasar anak sekarang, main mainnya sampai kebablasan.
"Sebentar, saya akan ambilkan,"
Dan tidak lama sampai petugas itu, membawakan beberapa alat Tes untuk Alice dan mulai menjelaskan tentang bagaimana cara menggunakannya.
Dan, tepat ketika Alice ingin membayar, petugas Apotik itu, menyerahkan satu buah kotak tambahan pada Alice.
Alice menatap kotak mencurigakan itu, yang ada tulisan 'Extra tipis' Ukuran L.
Yang memiliki aroma seperti permen.
"Ini bonus permen karet?" Tanya Alice dengan ekpersi polosnya itu.
Petugas Apotik langsung merasa jika gadis didepannya itu, kenapa bisa terlalu polos?
Gimana bisa itu disebut permen karet?
"Nona, ini adalah alat pengaman untuk melakukan hal-hal semacam itu. Selain kali Nona harus lebih hati-hati ketika melakukannya, jangan lupa untuk memakai ini, agar tidak kebobolan, dan semoga nanti hasilnya negatif,"
Alice apanya tidak mengerti ke arah mana pembicaraan apoteker itu, sampai tiba-tiba ketika Alice menatap kotak yang ada di tangannya itu ekspresinya menjadi sangat merah.
Merasa sangat malu sekali.
Ini...
Ini barang luknut!
Alice yang merasa sangat malu dan panik itu segera mundur ke belakang, hampir saja melemparkan kotak itu, dan hampir terpeleset kebelakang.
Namun untunglah ada seseorang yang menangkapnya.
Itu adalah seorang Pria tampan, yang memegang tubuh belakang Alice agar tidak jatuh, tangan Pria itu, juga kebetulan memegang tangan Alice jang memegang barang lukcut itu.
Pria itu, yang juga sama-sama menatap barang di tangan Alice lalu segera tertawa.
"Ternyata, gadai muda jaman sekarang sangat berani, sudah memiliki hal-hal semacam itu,"
Itu adalah suara maskulin dan magnetik yang terdengar langsung di telinga Alice, membuat Alice berbedebar seketika.
Dan merasa sangat malu sekali, segera membenarkan posisinya kemudian menatap kearah Pria yang menolongnya.
Mana tahu bahwa pria yang menolongnya itu, memiliki wajah yang familiar.
Wajah Alice segera menjadi pucat...
Astaga!
Ilmuwan Tampan Gila itu!
Kenapa dia bisa berada di sini!
Alice apanya panik namun segera mencoba menormalkan ekspresinya dan berkata,
"Itu bukan urusanmu. Terima kasih sebelumnya karena telah menolongku," kata Alice bahkan sebelum mendengar balasan dari Pria itu, Alice langsung menatap kearah petugas apotik, dan membayar alat tes, dan tentu saja mengembalikan kotak lucnut itu kepada petugas Apotik.
Sungguh, itu masih terlalu memalukan!
Dan lagi dari semua tempat kenapa dirinya bisa bertemu dengan Pria dari Laboratorium itu!
Apakah dirinya masih dicari-cari?
Alice yang ketakutan itu segera menuju pintu keluar namun sesekali dirinya menatap ke belakang menatap kearah pria itu berada.
Alice hanya bisa menyayangkan, sayang sekali Pria itu memiliki wajah tampan, namun otaknya tidak benar.
Sungguh, ketampanan yang disia-siakan.
Setelah keluar dari Apotik, Alice segera menuju stasiun dan menaiki Bus untuk tiba di daerah tempat tinggalnya.
Jelas saja dirinya mencari lokasi apotik yang jauh, mana berani dirinya membeli di apotik dekat?
Dan sekarang, adalah saat yang paling penting.
Dirinya harus segera sampai rumah dan melakukan tes.
Hampir setegah jam, sampai Alice tiba di Rumahnya.
Dan begitu Alice tiba di rumahnya dirinya langsung buru-buru menuju ke kamar mandi sambil membawa alat itu, dan mengikuti petunjuk yang ada di sana.
Sekarang tinggal menunggu beberapa menit sampai alat itu bereaksi.
Alice segera keluar dari kamar mandi sambil membawa alat itu dengan cermas.
Jelas aja dirinya cemas dengan hasilnya.
Dan benar saja, ketika Alice menatap alat Tes itu, ada dua garis merah....
Ini....
Petunjuk mengatakan, jika ada dua garis merah, itu artinya positif...
Dirinya hamil?
Alice hampir menjatuhkan alat tes yang ada di tangannya merasa tidak percaya.
Dan segera, coba untuk melakukan tes ulang dengan alat lain yang di belinya.
Ya, Alice tentu saja tidak hanya membeli satu alat.
Dan bahkan setelah hasil tes ke dua itu tetap menunjukkan hasil positif.
Alice lalu mulai terbentuk putus asa di tempat tidurnya.
Bagaimana ini?
Butuh waktu satu jam, sampai Alice tersadar dari lamunan nya.
Ya, Alice menangis selama satu jam ini, memikirkan bagaimana nasibnya sekarang.
Bisa-bisanya dirinya hamil...
Dirinya tidak pernah melakukan hal semacam itu...
Dirinya hanya korban dari percobaan gila...
Dan lagi, dirinya tidak memiliki Keluarga yang bisa dirinya ajak untuk berbagi cerita...
Alice menatap foto kedua orang tuanya yang ada di kamar itu merasa hatinya sangat hancur.
Kenapa dirinya harus melalui semua ini...
Kehamilan yang tiba-tiba...
Namun, ketika Alice memikirannya lagi...
Yang ada didalam kandungnya ini, adalah kehidupan baru...
Sesuatu, yang akan menjadi keluarganya nanti...
Dan mungkin dengan itu dirinya tidak akan sendiri....
Namun jelas, masih ada bahaya yang mengancamnya.
Itu adalah soal, Laboratorium itu!
Berati, dirinya tidak bisa terus berada di Kota ini!
Dirinya harus pergi, dirinya tidak bisa ditemukan oleh orang-orang dari laboratorium itu terutama oleh Ilmuwan Tampan Gila itu!
Apa yang akan terjadi pada dirinya dan calon anaknya, jika dirinya sampai ditemukan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ria Onits
maaf thor ceritanya bagus cuma typo banyak sekali
2023-02-23
0
jeamona trymrr
Hi salam kenal dari "Bad boy jadi bucin". semangat ya silahkan mampor ke aku. thnks
2022-12-16
1