Episode 15: Membenci mu

Alice yang mendengar semua itu benar-benar tidak percaya, dirinya memang sudah mengira jika kebaikan Justin memang ada maksud tersembunyi, namun begitu Alice tahu maksud tersembunyi itu ternyata ingin menjadikan putranya sebagai suatu objek penelitian, Alice begitu marah.

Dirinya tidak mengira, jika Justin bisa menjadi orang yang sangat tega seperti itu.

Bagaimana bisa, orang itu menjadikan putranya sebagai bahan Percobaan?

Dan dari cara Justin berbicara pada temannya itu, Justin seolah tidak menganggap Putranya sebagai manusia, hanya menganggap itu hanyalah hasil dari suatu percobaan, kelinci percobaan mereka, tidak lebih dan tidak kurang.

Alice segera mendatangi Justin, mengabaikan fakta bahwa Justin terlihat masih berbicara dengan temannya itu.

Justin langsung mendapatkan sebuah tamparan di pipinya, membuat Ponselnya jatuh.

Mendapat tamparan tiba-tiba tentu saja Justin menjadi kesal,

"Kamu kenapa lagi? Padahal kamu sudah tenang beberapa hari ini, kenapa sekarang kamu itu kambuh lagi,"

Alice tidak mendengarkan lelucon dari dia di depannya itu hanya segera berkata dengan marah,

"Aku benar-benar sangat kecewa padamu, aku mengira bahwa kamu setidaknya memiliki beberapa perasaan pada Putraku Al, namun ternyata kamu hanya menganggap anak itu dak lebih dari bahan penelitian mu, subjek Penelitianmu, tidak lebih dan tidak kurang dan bahkan kamu berniat untuk menjadikan Putraku Al sebagai objek Penelitianmu, kamu benar-benar tidak punya hati!"

Mendengar semua itu, Justin jelas merasa sangat kaget, hidungnya tidak mengira jika dirinya cukup ceroboh untuk membicarakan hal semacam itu dengan temannya ditelepon.

Jika seperti ini rencananya akan berantakan ...

Padahal tinggal sedikit lagi rencananya berhasil.

Jika dirinya bisa membuktikan, bahwa Al adalah anak hasil dari percobaannya enam tahu lalu, bahwa percobaan nya saat itu bukanlah sebuah kegagalan, namun sebuah keberhasilan yang berhasil menciptakan seorang jenius, ini jelas akan membuat namanya naik, dan lagi dirinya akan di akui lagi oleh Ayahnya.

Karena sejak kegagalannya enam tau lalu, Ayahnya mulai kecewa padanya, kan menurunkan dirinya dari posisinya, biarkan adik tirinya mendapatkan semua pujian dan posisinya.

Dirinya hidup cukup buruk belakangan, sejak Ayahnya mengucilkannya, karena dirinya gagal melakukan sebuah penelitian yang sudah memakan begitu banyak uang, penelitian yang tidak ada hasilnya.

Sekarang ada cahaya terang soal penelitiannya itu yaitu anak bernama Aleyster Ellison.

Subjek penelitian berharga miliknya.

"Kamu tidak mengerti apa-apa, namun Al benar-benar sesuatu yang sangat penting dalam hidupku,"

"Penting katamu? kamu menganggapnya penting karena dia adalah objek penelitian mu, kamu tidak pernah sedikitpun menganggap dia sebagai Putramu! Padahal, Al sangat menyayangimu, bagaimana bisa kamu bersikap seperti itu pada Al? Aku benar-benar tidak mengerti kemana jalan pikiranmu,"

Justin merasa cukup bingung bagaimana cara menjelaskan semua ini kepada wanita yang ada di hadapannya itu.

"Tidak, ini tidak seperti yang kamu kira. Lagipula, aku tidak berniat melakukan hal buruk pada Putramu Al, aku hanya ingin melakukan beberapa atas dan pemeriksaan padanya, ini jelas tidak akan membahayakan apapun soal dia,"

"Tidak membahayakan bagaimana? Kamu menjadikannya objek penelitian, bagaimana jika ada orang lain yang tahu soal ini? Apa yang akan mereka lakukan pada Putaraku? Kamu benar-benar tidak masuk akal! Apakah semua Ilmuwan seperti mu?"

"Alice, aku berjanji tidak akan membiarkan hal semacam itu terjadi pada Al, bahkan walaupun Al adalah objek penelitianku pada awalnya, Al masihlah putra aku aku jelas tidak akan membiarkan hal buruk terjadi Putraku,"

Mendengar Justin mulai membuat alasan tentang bagaimana Al adalah Putranya, ini membuat Alice menjadi semakin marah.

"Tidak! Al jelas bukan Putramu! Aku yang mengandungnya sembilan bulan, kamu tidak tahu berapa banyak hal yang aku alami ketika hamil anak itu, dan betapa susahnya aku saat itu, namun kamu muncul tiba-tiba ingin mengambil Putraku, untuk dijadikan bahan penelitian, bagaimana aku bisa terima,"

Alice ketika mengatakan itu semua mulai menangis dan meneteskan air matanya.

Mengingat semua hal sulit yang dirinya alami ketika awal kehamilannya.

Itu adalah masa-masa paling sulit dalam hidupnya, terutama karena saat itu kehamilanya tidak normal, dan sering terjadi masalah yang mengharuskan dirinya sempat cuti dari pekerjaannya cukup lama, dan lagi harus bolak-balik ke dokter dengan rutin.

Juga resiko dimana dirinya dulu sempat akan kehilangan Putranya itu sebelum belum lahir.

Saat itu, dirinya masih lah seorang gadis muda, dan hidup sendirian...

"Alice, jangan seperti ini aku bersumpah tidak akan mengambil Putramu,"

Alice lalu segera mendorong Justin,

"Kamu pembohong! Jangan semua rencanamu itu aku yakin tujuanmu adalah untuk mengambil Putraku! Sungguh aku benar-benar membencimu! Keluar kamu dari rumahku!"

"Alice, dengarkan dulu penjelasan ku,"

"Tidak! Kamu itu hanya Ilmuwan yang ingin menjadikan putra aku sebagai objek penelitian! Aku tidak ingin lagi bertemu denganmu!"

"Ini hanyalah pemeriksaan, astaga jangan menjadi berlebihan seperti itu lagipula ini juga demi putra mu sendiri, karena aku juga tidak tahu apa efek samping dari penelitian yang aku lakukan sebelumnya, aku hanya takut jika anak itu memiliki gejala efek samping yang buruk atau sesuatu semacam itu dalam tubuhnya, saat ini dia masih kecil, jika ditemukan sesuatu yang salah aku masih bisa untuk menyembuhkan nya,"

"Aku tahu itu hanya sebuah alasan!"

"Alice, kamu itu jangan keras kepala seperti ini!"

"Kamu yang keras kepala! Kamu... Kamu sangat kejam, bisa-bisanya membuat seorang anak kecil seperti Al, sebagai bahan dan objek penelitian mu!"

Alice yang marah segera menyeret Justin keluar dengan paksa.

Kebetulan mereka ada di teras rumah, jadi cukup mudah Alice untuk mengusir pria itu keluar.

Ya, Alice benar-benar merasa sangat kecewa saat ini.

Hah...

Padahal, dirinya sudah mulai membuka hati kepada orang itu...

Sial.

Wajah tampan dan kebaikannya itu...

Suatu pesona yang tidak bisa ditahan.

Dirinya benar-benar tertipu dan terjebak pada pesona Ilmuwan gila tidak punya hati itu!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!