Bentuk Pertahanan Diri.

"Siapa yang menyuruh kalian membebaskannya? Pengkhianatan yang dilakukan olehnya, bahkan tidak bisa termaafkan!" Selir Na Ra bertanya pada penjaga penjara, saat dia datang Permaisuri Oh bahkan sudah tidak lagi ditahan.

"Yang Mulia Kaisar mengizinkannya bertemu untuk yang terkahir kali!"

"Apa?"

Untuk apa Kaisar masih juga menuruti permintaannya? Dasar wanita licik!

Lalu, selir Na Ra bergegas menuju singgasana Kaisar Jung, dia akan mencoba untuk lebih meyakinkan Kaisar Jung tentang eksekusi mati Permaisuri Oh.

Sesampainya di sana, Selir Na Ra melihat Permaisuri Oh bahkan tidak berlutut sama sekali saat berbicara, apa-apaan ini pikirnya.

"Salam hormat Hamba Selir untuk Yang Mulia!" sapa Selir Na Ra seraya membungkuk.

"Semoga Yang Mulia Kaisar selalu dalam keadaan sehat!" sanjungnya lagi.

Rymi mencibir tindakan itu, dasar ular pikirnya.

"Ah Selirku, ada apa gerangan kedatanganmu menemuiku?"

"Yang Mulia, Hamba Selir ini telah mendengar semuanya, kekacauan yang terjadi yang disebabkan oleh Permaisuri Oh."

"Hemmm, kami memang sedang membahasnya!" sahut Kaisar Jung.

"Aku kira, pembahasan ini cukup melibatkan orang yang memang berkepentingan akan hal itu, yang merasa dirinya tidak terlalu penting, bukankah lebih baik untuk bisa menahan diri!" ujar Rymi, aisshhh Selir sialan ini tentunya akan mengganggu rencanaku saja, batinnya.

"Yang Mulia Permaisuri... Hamba adalah Selir Agung di Istana ini, bagaimana bisa Hamba menutup mata untuk sesuatu yang sangat mengerikan terjadi di Istana."

"Selir Agung pun tentunya juga harus mengetahui sampai mana batasannya!"

"Yang Mulia Permaisuri, Hamba juga adalah istri dari Yang Mulia Kaisar. Sungguh, Hamba Selir ini sama sekali tidak memiliki maksud lain selain mengkhawatirkan Yang Mulia Kaisar. Orang yang sangat berjasa dan juga berharga bagi Yang Mulia Kaisar saat ini sedang sekarat, bukankah hal semacam itu rasanya adalah bentuk pengkhianatan!"

"Hah? Bahkan aku sama sekali tidak mengatakan kau mempunyai maksud lain, tapi sepertinya kau telah salah bicara, terlalu antusias untuk segera melakukan hal lain yang kau maksudkan itu!"

Selir Na Ra melotot tidak percaya, dia baru saja akan menyahuti perkataan Permaisuri Oh kalau saja tidak terdengar teriakan dari Kaisar Jung.

"Cukup!" teriak Kaisar Jung marah.

"Oh Dae, bagaimana bisa kau berkata ingin mengungkapkan penyesalanmu kalau sifatmu saja masih begini? Dan juga Selir Na Ra, menyangkut masalah kali ini, kau juga tidak perlu ikut campur!"

"Tugasmu sebagai seorang Selir, hanya untuk berbakti kepadaku, mengenai tugasmu yang lain kau bisa pergi menghadap Ibu Suri, minta dibacakan sekali lagi tugas dan kewajibanmu di istana ini, tapi... Yang jelas tugasmu, bukan untuk menggerakkan tanganku!"

"Yang Mulia Kaisar..." Selir Na Ra tidak percaya, apa ini. Apakah dirinya baru saja dipermalukan?

"Sudah kubilang kan, terlalu ikut campur juga tidak baik untukmu, kau menyesalinya sekarang?" ledek Rymi berbisik.

Dengan menahan marah Selir Na Ra pamit undur diri, mengapa rasanya sekarang sikap Kaisar Jung berubah padanya.

Kaisar Jung menatap Permaisuri Oh tajam, tadi sebelum kedatangan selir Na Ra mereka baru saja berdiskusi mengenai cara menyembuhkan Kasim Co. Hal semacam itu bisa terjadi tentunya setelah Permaisuri Oh menyampaikan pembelaan dirinya terlebih dahulu.

"Kalau aku bisa menyembuhkannya, apa kau bisa berjanji untuk tidak menghukum mati aku?"

"Beraninya kau melakukan penawaran dengan Kaisar?" berang Kaisar Jung.

"Aahhh, kukira hal tawar menawar memang biasa dilakukan? Apa itu juga termasuk kesalahan?" ungkap Rymi tidak percaya.

"Aku ini seorang Kaisar? Kau tau!" bentak Kaisar Jung, mengapa Permaisuri Oh sungguh tidak bisa bersikap sopan semenjak bangun dari kondisi vegetatif waktu itu.

"Hemmm, padahal aku baru saja mau menganggapmu sebagai seorang malaikat jika saja kau mau untuk sedikit bermurah hati, tapi sepertinya aku salah, Kaisar tetaplah seorang Kaisar, apa yang aku harapkan?" keluh Rymi, dia sengaja bergumam pelan.

"Tunggu? Apa kau baru saja memujiku?" sergah Kaisar Jung cepat.

Cih, malaikat? Tepatnya malaikat pencabut nyawa!

"Oohh, apa kau mendengarnya?"

Terlihat wajah Kaisar Jung yang memerah, Rymi tersenyum smirk untuk itu.

Aahhh, ternyata kiat tebar pesonaku ini, masih bisa diperhitungkan...

Kaisar Jung tidak tau apa yang dirinya pikirkan, di suatu sisi dia begitu membenci Permaisuri Oh namun di sisi lainnya dia juga senang saat Permaisuri Oh dekat padanya, apa lagi menampilkan wajah dan sikap manis seperti ini, seolah dengan cepat saja hatinya luluh.

"Baiklah, akan aku pertimbangkan, meski aku juga tidak begitu yakin! Sembuhkan lah Kasim Co maka kau akan kubebaskan!"

"Sungguh?"

Kaisar Jung mengangguk, entah kenapa dia ingin memberikan kesempatan itu, namun yang jelas kata-kata ingin mengeksekusi mati Permaisuri Oh tadi sama sekali tidak sesuai akan kehendaknya. Entah mengapa dia mulai peduli pada Permaisuri Oh meski dirinya sendiri bahkan tadi sempat dipermalukan oleh wanita itu.

Aaaahhh, lihatkan! Rymi Arash, kau adalah yang terbaik untuk urusan cinta!

...***...

Rymi bekerja keras, dia melihat bahan obat di tempat penyimpanan, dia melihat apakah ada bahan -bahan yang biasanya ia gunakan untuk mengatasi luka tusuk. Setidaknya dia harus menyelamatkan Kasim Co terlebih dahulu, dengan darah yang keluar begitu banyak sebenarnya sulit untuk Kasim Co bertahan hidup, namun Rymi merasa harus mencoba.

Lagi pula yang aku lakukan ini adalah juga bentuk pertahanan diri, setelah aku bisa menyelamatkan nyawa Kasim bodoh itu, tentunya orang-orang di Istana akan semakin gila dibuatku!

Rymi menemukannya, ada berbagai jenis tanaman yang mungkin, lalu ia membawa semua itu pada ruang pemulihan, dia akan memerintahkan tabib istana untuk membantunya.

"Ini adalah barang-barang yang berharga!" ujar salah satu tabib istana, mereka tidak percaya bahan-bahan yang dibawa oleh Permaisuri Oh adalah barang-barang yang sangat berharga dan juga langka, namun saat ini bahan-bahan itu akan mereka gunakan layaknya air yang mengalir.

"Hemmm, bukankah sebuah nyawa juga berharga? Aku juga mempertaruhkan ini untuk hidupku yang berharga, kalau kalian sampai melakukan kesalahan, maka aku akan mengambil hal yang paling berharga pada diri kalian untuk bayarannya!" sahut Rymi menakutkan.

Aahhh, semua tabib istana yang berada di ruang pemulihan tersentak, benarkah yang sedang mereka hadapi ini adalah Permaisuri Oh, yang sangat lemah itu? Mengapa tiba-tiba bisa sangat menakutkan?

Kemudian Rymi memeriksa keadaan Kasim Co, mengetahui kondisi terkini dari pasiennya tentu adalah langkah awal untuk dirinya bertahan hidup.

"Jantungnya sangat lemah, lukanya tidak bisa mengering, untunglah sepertinya dia memiliki darah O positif, dia tidak akan bisa bertahan selama ini jika memiliki darah yang langka dan juga sedikit!"

"Kalau saja ini dunia nyata, tentu hal mudah aku menyelamatkannya!"

Rymi membuka balutan luka di perut Kasim Co, dia akan memeriksanya, barang kali saja bukan hanya perutnya yang terluka hingga darah tidak bisa berhenti dengan mudahnya seperti ini.

"Aahhh benar, ususnya juga kena!"

"Seketika aku sedikit menyesal tidak terlalu banyak belajar dari Mike!" Dia ingat dokter kebanggaan Daddynya di dunia nyata, Rymi memang sedikit banyaknya mengetahui dunia medis, tapi yang dia sesali mengapa dia tidak pernah ikut dalam operasi yang Mike lakukan?

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Lia Yulia

Lia Yulia

sepertinya Rymi akan dpt jalan...

2022-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!