17. Akibat Ulah Vena

Brak

Suara meja makan yang digebrak keras hampir saja membuat piring dan gelas mental keatas. Begitu juga Beberapa orang yang dimeja makan, mereka langsung terlonjak kaget dan semua menatap kearah Pria yang membuat kegaduhan diruang makan.

"Shean akan membawa Risha dan Archie keluar dari rumah ini!!!"

Pria itu berdiri, nada suaranya tegas dan Penuh penekanan. Tidak ada Keraguan dan Ucapannya akan menjadi kenyataan.

"Apa-apaan kamu shean?" Tuan Arga berdiri dan menatap putranya tajam. Berani sekali Putranya mengacaukan Acara sarapan paginya. Deyna, nyonya rose, dan vena ikut berdiri.

"Shean tidak suka mengulangi Ucapan shean, pa! Keputusan Shean sudah Bulat dan tidak bisa diganggu gugat!!" Ujar shean bersikeras dengan keputusannya kali ini. Jangan dipikir shean tak melihat Gerak gerik Adiknya yang membuat Istrinya Tak betak diruang makan. Shean hanya diam saja tadi, karena tak ingin Risha dan Putranya menyaksikan Drama yang menodai pendengaran Archie.

"Tidak ada yang akan pergi dari rumah ini! Ini rumah kita semua!!" Tegas Tuan Gibran tak mau kalah dengan putranya.

"Apa-apaan sih, kak?" Vena tidak terima dengan keputusan yang dibuat kakaknya.

Netra hitam shean menatap adiknya tajam. "Tidak usah pura-pura bodoh! Jangan kamu fikir, Aku tidak melihat apa yang kau lakukan terhadap istriku.." Ucap shean Menuding adiknya yang 'kurang ajar', nada suaranya masih meninggi membuat Deyna takut.

"Istri yang mana? Dia itu hanya penggantinya kak Elma, sementara. Dia itu hanya pengasuh Archie Disini! Dia tidak pantas menjadi istri kak shean.." Ujar Vena dengan lantangnya, gadis itu tidak takut sama sekali dengan ucapannya. "Aku yakin, kak Shean juga tidak mencintainya... Kak shean mengambilnya karena--"

Plak

Suara tamparan keras langsung melayang dipipi kiri Gadis berusia 23 tahun itu. Ucapan Vena langsung terhenti, gadis itu menunduk memegang pipi kirinya yang terkena tamparan dari sang mama. Nyonya rose menatap putrinya tajam, tidak ada raut penyesalan ketika tangannya melayang pertama kali kepipi putrinya yang terbiasa dimanja dan dibelai.

"Siapa yang mengajarimu bicara seperti itu, haahh? Kamu dan Risha itu sama-sama perempuan! Mengapa kamu tidak punya hati, sampai berkata demikian? Mama tidak pernah mengajarkan Putra putri mama untuk tidak menghargai Orang lain, Vena.." Nyonya rose menatap putrinya dengan raut kecewa dan amarah yang menyelimuti wajahnya.

"Mama, menamparku?" Ucap Vena tak percaya, wajahnya mendongak menatap Wanita yang 23 tahun silam melahirkannya, yang kini berdiri disampingnya ditengah deyna.

"Pantas kamu mendapatkannya!" Ketus Nyonya rose.

Shean, deyna, dan Tuan Gibran diam saja tidak mencegah yang dilakukan Nyonya Rose terhadap putrinya yang Kurang ajarnya kelewatan.

"Kalian semua selalu membela Perempuan itu!! sejak ada dia, Kalian tidak pernah menganggapku!" Vena berani menuding keluarganya dengan kemarahan.

"Kamu--"

"Cukup ma, pa. Shean tidak ingin rumah yang adem ini menjadi semakin panas. Keputusan shean sudah bulat, shean akan tetap membawa Istri dan Putra shean pindah!" Ujar shean. Tidak akan ada yang bisa mencegahnya lagi kali ini, termasuk papa atau mamanya. Keputusannya sudah Final, tak kan berhenti lagi.

Nyonya rose dan deyna menggeleng keras.

"Tidak shean, Kamu risha dan archie akan tetap tinggal disini.." Titah Nyonya Rose.

Tak pernah sekali pun seumur hidupnya bermimpi, Anak-anaknya akan meninggalkannya, walau dia tahu kelak anaknya menikah pasti memilih hidup memisah dari orang tuanya.

Deyna berjalan kearah kakak Sulungnya, gadis itu memeluk lengan kanan shean dan berkata, "Kak, jangan tinggalkan dey.. Plis, dey mohon.." Ucap deyna memelas.

Tuan Gibran Menghembuskan nafasnya kasar. Sebagai kepala keluarga, Pria paruh baya itu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga nya. Jika Putrinya tidak menyukai kakak iparnya, akan lebih baik memang mereka tinggal terpisah. Putranya juga sudah dewasa untuk membina rumah tangga tanpa campuran tangan Keluarga, apalagi Archie itu butuh lingkungan hidup yang nyaman aman dan tentram.

"Sebaiknya, Shean memang Tidak disini ma!"

Ucapan Suaminya membuat Nyonya Rose menggeleng.

"Ma, Putra kita sudah dewasa. Saatnya dia membina rumahnya sendiri. Kita tidak akan kehilangannya, mereka hanya akan tinggal dirumah yang berbeda dari kita.." Tuan Gibran berjalan kearah istrinya dan memeluk wanita yang sudah menemaninya selama 31 tahun an itu.

Nyonya Rose akhirnya pasrah mendengar Ucapan suaminya. Wanita itu mengangguk pelan. Shean bernafas lega mendengarnya.

"Kak..." Deyna mengerucutkan bibirnya menatap manja kakaknya.

Shean gemas dengan tingkah manja adik bungsunya, tangannya mengacak-ngacak rambut Adiknya yang sudah tertata rapi. Seandainya Vena juga mau bersenang hati menerima Istrinya, mungkin Shean juga tidak akan pergi dari rumahnya. Apapun yang dilakukan Vena, tetap saja dia adik kandungnya. Vena tetap kesayangannya begitu juga deyna.

Risha itu siapa? Hanya orang baru yang masuk kedalam kehidupan keluarganya. Shean membawa keluar gadis itu agar nanti, saat 2 tahun pernikahan akan mudah membuat Keluarganya Berasumsi lain mengenai risha. Risha dan Vena, jelas shean akan memilih Adiknya. Shean membela Risha hanya berusaha menghindari Keluarganya yang sering menuduh bahwa tak ada cinta diantara mereka. Kini, semua sesuai Rencana. Semua berjalan mulus.

Lain dengan vena, gadis itu merasa menyesal karena perbuatannya membuat keluarganya terpecah belah. Namun kebenciannya terhada istri dari kakaknya membuat Vena menutupi mata hatinya.

..._***_...

Shean sudah memerintahkan semua Pelayan dirumah untuk membereskan barang-barangnya dikediaman Winara. Pria itu kini membatalkan niatnya kekantor dan malah mengajak Risha dan Archie ketaman hiburan. Shean mendorong Stroller Archie, sedangkan Risha berjalan disampingnya. Mereka seperti Pasangan Suami istri yang sempurna, tanpa celah dan noda.

"Shean, kita duduk disana yuk?" Pinta Risha menunjuk kearah bawah pohon yang rindang. Didekat pohon tak jauh ada seorang pak tua yang menyewakan Tikar.

Shean mengangguk dan menyetujui Permintaan Istrinya. Mereka berjalan menuju Pak tua yang menyewakan tikar.

Risha duduk diatas tikar dibawah pohon rindang seperti keinginannya. Begitu Adem dan Angin pun semriwing menembus kulitnya yang ditutup menggunakan Cardigan Rajut, karena kebetulan Negara yang ditempati sedang musim dingin.

Shean yang sempat pergi sebentar langsung kembali membawa Dua kantong plastik berbeda warna dan isi didalamnya.

"Apa ini?" Tanya risha Sedikit mengintip 2 bungkusan berbeda yang ditarus shean didepannya.

"Salad dan Burger. Ku tahu kau lapar, tadi sarapan hanya sedikit." Shean menjawab sembari Mengambil Sikecil Archie yang masih distrollernya. Sigembul menggemaskan itu Berceloteh terus membuat Shean gemas mendengarnya.

Risha tersenyum manis. Ah, tau aja suaminya itu kalau dia memang sudah lapar.

Tanpa banyak kata dan Ba bi bu. Risha membuka Kantong plastik berisi Burger dan mengambil 1 bungkus. Gadis itu memakannya sangat lahap, tidak perduli dengan shean yang menatapnya penuh pesona. Kurang ajar, shean.

"Archie, mau?" Tanya Risha memamerkan Burger yang tinggal separuh ditangannya. Sigembul itu berusaha menggapai Makanan yang belum boleh dimakan itu, Archie berusaha melompat-lompat, kabetulan kedua tangan shean mengapit tubuh kecil itu berdiri menghadap mamanya.

Risha tersenyum melihat reaksi putranya yang menggemaskan. Burger itu didekatkan Kemulutnya, sontak saja Archie membuka mulut. Namun risha Langsung menarik tangannya kembali dan menggigit Burgernya lagi. Archie bukannya menangis malah tertawa, mungkin saja aksi mamanya itu lucu menurutnya.

"Kamu nggak makan, shean?" Tanya risha setelah menghabiskan satu burger, satu salad buahnya pun hampir habis dilahapnya.

Shean menggeleng, tangannya menahan Tangan Archie yang berusaha memasukkan telunjuk tangan kanan papanya kedalam mulut kecilnya. Sigembul itu sontak geram dan menangis, namun hanya sekejap karena shean langsung menggantinya dengan botol susu. "Makan saja untukmu. Aku tidak lapar." Jawab shean.

"Tapi kan, kamu yang beli.."

"Itu semua untukmu, Ar. Sudah, habiskan saja. Setelah itu kita nikmati Piknik Ini." Titah Shean.

Bolehkah risha bahagia? Bolehkan risha berharap kata mustahil yang selalu diingat menjadi kenyataan? Bukankah manusia punya pilihan yang berbeda? Bisakah risha berkhianat dengan Perjanjiannya untuk tidak membawa perasa'an dalam pernikahan? Cinta tidak bisa memilih dimana bisa berlabuh.

Risha Tersenyum kecut. Gadis itu membuka Kembalu bungkusan burger dan membuka isinya.

"Buka mulutmu..."

*

*

*

Bersambung...

Dua bab dalam semalam, Nebus yang kemarin malam nih... Jangan lupa Vote komen dan like, agar Othor Senja tambah semangat Mikir dan ngetiknya wkwk.

Baaa baayyy, kembang lope lope untuk kalian semua🖤🖤

See you Next Chapter, gaes....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Vena, sadis, punya hati culas sm ipar walau pun hanya kontrak tapi kan Ar juga manusia, yg punya hati, mentang2 kaya, sombong nya ngk. injak bumi 😭

2025-03-14

0

Fani Indriyani

Fani Indriyani

duh jgn sampe baper Sha,biarkan Shean yg duluan jatuh cinta ma kamu

2024-12-25

0

Jaspit Elmiyanti

Jaspit Elmiyanti

shean ego nya terlalu tinggi, di tinggal baru nyesal

2024-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Baby Archie
2 2. Gadis Manis
3 3. Permainan takdir
4 4. Saling Mengagumi
5 5. Kontrak dan perjanjian
6 6. Kebencian seorang putri
7 7. Hidup Baru Arisha
8 8. Melewati Batasan?
9 9. Pria kejam, tak berprasa'an
10 10. SIM, dari Ibu Mertua
11 11. Peran pelayan, dirumah Shean
12 12. Mengunjungi Rumah Mertua
13 13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14 14. Milyarder Bar-bar
15 15. Senyuman yang memabukkan
16 16. Kegaduhan diruang Makan
17 17. Akibat Ulah Vena
18 18. Pertemuan tak terduga
19 19. Kediaman baru, impian Risha
20 20. Pertemuan Yang tak disengaja
21 21. Unicorn Rocking Horses
22 22. Keresahan Hati Shean
23 23. Menolak Kedatangan Jaxton
24 24. Kerinduan Seorang Putri
25 25. Ruang Rindu Shean
26 26. Tawaran 10 Miliar
27 27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28 28. Rindu Udara Luar
29 29. Keindahan Tak Nyata
30 30. Kastil Pasir, Impian
31 31. Rencana Honeymoon
32 32. Kembali KeSydney
33 33. Penerbangan Pertama Archie
34 34. Kunjungan pertama Shean
35 35. Tanaman Membawa Petaka
36 36. Archie Butuh Kamu
37 37. Menabrak Seseorang
38 38. Kebun Raya Kerajaan
39 39. Kembalinya Elma Dinara
40 40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41 41. Pantaskah Risha bertanya?
42 42. Kecemburuan Risha
43 43. Mencari-cari Kesalahan
44 Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45 Mengulang Masa lalu
46 Saudara perempuan
47 Sisa Rasa Risha
48 Luka Lara Risha
49 Penyesalan Shean
50 Kedatangan yang tak diduga
51 Datang diwaktu yang tidak tepat
52 Keinginan Risha
53 Pelampiasan amarah
54 Hampa tanpa Archie
55 Aku butuh Cinta
56 Titipan dari ibu Nita
57 Apakah sudah berakhir?
58 Gugatan perceraian
59 Hubungan yang semakin jauh
60 Penolakan Archie terhadap Elma
61 Batas Ruang
62 Sekilas tentang masa lalu
63 Berikan aku satu kesempatan
64 Tragedi Mawar merah
65 Belum ada tanda-tanda
66 Mari Bercerai
67 Tidak Bisa Egois
68 My Queen
69 Wanita Selalu Benar
70 Mulai Ngidam
71 Naik motor
72 Feeling seorang Ayah
73 Kepergian Elma
74 Dua ibu
75 Akhir kisah
76 Akhir kata
77 Promosi karya baru
78 Karya baru
79 Plisss Baca!!!
80 Promosi karya baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Baby Archie
2
2. Gadis Manis
3
3. Permainan takdir
4
4. Saling Mengagumi
5
5. Kontrak dan perjanjian
6
6. Kebencian seorang putri
7
7. Hidup Baru Arisha
8
8. Melewati Batasan?
9
9. Pria kejam, tak berprasa'an
10
10. SIM, dari Ibu Mertua
11
11. Peran pelayan, dirumah Shean
12
12. Mengunjungi Rumah Mertua
13
13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14
14. Milyarder Bar-bar
15
15. Senyuman yang memabukkan
16
16. Kegaduhan diruang Makan
17
17. Akibat Ulah Vena
18
18. Pertemuan tak terduga
19
19. Kediaman baru, impian Risha
20
20. Pertemuan Yang tak disengaja
21
21. Unicorn Rocking Horses
22
22. Keresahan Hati Shean
23
23. Menolak Kedatangan Jaxton
24
24. Kerinduan Seorang Putri
25
25. Ruang Rindu Shean
26
26. Tawaran 10 Miliar
27
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28
28. Rindu Udara Luar
29
29. Keindahan Tak Nyata
30
30. Kastil Pasir, Impian
31
31. Rencana Honeymoon
32
32. Kembali KeSydney
33
33. Penerbangan Pertama Archie
34
34. Kunjungan pertama Shean
35
35. Tanaman Membawa Petaka
36
36. Archie Butuh Kamu
37
37. Menabrak Seseorang
38
38. Kebun Raya Kerajaan
39
39. Kembalinya Elma Dinara
40
40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41
41. Pantaskah Risha bertanya?
42
42. Kecemburuan Risha
43
43. Mencari-cari Kesalahan
44
Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45
Mengulang Masa lalu
46
Saudara perempuan
47
Sisa Rasa Risha
48
Luka Lara Risha
49
Penyesalan Shean
50
Kedatangan yang tak diduga
51
Datang diwaktu yang tidak tepat
52
Keinginan Risha
53
Pelampiasan amarah
54
Hampa tanpa Archie
55
Aku butuh Cinta
56
Titipan dari ibu Nita
57
Apakah sudah berakhir?
58
Gugatan perceraian
59
Hubungan yang semakin jauh
60
Penolakan Archie terhadap Elma
61
Batas Ruang
62
Sekilas tentang masa lalu
63
Berikan aku satu kesempatan
64
Tragedi Mawar merah
65
Belum ada tanda-tanda
66
Mari Bercerai
67
Tidak Bisa Egois
68
My Queen
69
Wanita Selalu Benar
70
Mulai Ngidam
71
Naik motor
72
Feeling seorang Ayah
73
Kepergian Elma
74
Dua ibu
75
Akhir kisah
76
Akhir kata
77
Promosi karya baru
78
Karya baru
79
Plisss Baca!!!
80
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!