2. Gadis Manis

"Rishaa..."

Saat hendak melangkah, Suara dari depan mengagetkan gadis cantik itu.

"Kau risha, kan?" Tanya Vena, yang baru kembali dari kamar mandi umum dirumah sakit.

Risha mengangguk dan menyipitkab mata. Rasa - rasanya dia tak mengenal gadis cantik berambut hitam berselang seling warna coklat keputihan.

"Aku Vena, Kau lupa? Juniormu waktu kuliah."

Risha mengingat - ingat kembali fikirannya. "Ah, iya. Kau, Vena?" Jawabnya. Tentu saja risha kenal vena, Anak jurusan Fashion Business. Gadis yang terpaut usia dua tahun lebih muda darinya. Kulitnya putih bersih dan terawat, wajahnya cantik bak model majalah kecantikan. Bodynya pas untuk gadis remaja seusianya. Sayangnya, sisilain gadis itu, judes dan suka memilih - milih teman yang sepadan dengan kriterianya.

"Aku tidak perlu mengulangi kata - kataku."

"Kak, dia siapa?" Tanya Deyna, yang kebetulan disamping kakaknya. Gadis itu penasaran dengan sesosok gadis manis yang disapa kakak perempuannya.

"Dia Arisha. Dulu salah satu seniorku dikampus. Cantik, dan pernah jadi pusat perhatian para cowok dulu." Vena enggan mengatakan kebenaran tentang risha yang pernah menjadi primadona dikampusnya. Ya maklum saja, risha gadis biasa. Sederhana, namun bermodal wajah manis dan menarik.

Deyna tersenyum sumringah. Dulu gadis itu begitu penasaran dengan sosok Arisha, gadis yang begitu dibenci kakak perempuannya karena kecantikannya. Dewi keberuntungan berpihak pada Arisha, dia cantik manis ramah dan tatapannya begitu memikat. Sayang sekali gadis itu masih saja menutup diri, bagi pria yang mendekatinya.

Saat hendak menyapa gadis yang begitu membuat deyna penasaran dulu. Tiba - tiba suara baby archie yang menangis sudah berada disamping mereka. Nyonya rose membawa cucunya menghampiri kedua anak perempuannya.

"Sudah selesai ke kamar mandinya? Ayo gantian tenangin Archie. Mama capek tau nggak?" Wanita paruh baya itu mengeluh.

Jangan ditanya lagi shean bagaimana? Pria itu sudah menyerah menenangkan putranya yang entah sifat keras kepala siapa yang menurun keanaknya itu.

"Aku capek, ma. Kak vena, aja." Deyna menolak.

"Lah kok, aku? Aku juga capek, ma. Dari kemarin aku yang jagain archie kok!"

keluhan kedua putrinya membuat nyonya rose tambah pusing. Suster tidak mau, dokter juga, papanya pun ditolak lalu siapa yang archie inginkan sih? Nyonya rose menggerutu kesal.

"Apa saya bisa menggendongnya?" Lancang sekali risha. Bukan keluarga, bukan saudara namun seenaknya bicara. Hatinya seolah mendorongnya menyentuh bayi mungil Tampan itu.

"Ma-maaf, saya salah bicara. Saya permisi." Risha sadar, tak seharusnya ikut campur dalam urusan orang lain. Sebelum terjadi masalah, lebih baik pergi saja.

Saat hendak berbalik, tiba - tiba nyonya rose mengizinkannya menggendong cucunya. Bila keluarga ditolak, bisa aja orang luar yang diterima, kan?.

Dengan ragu tapi mau, risha dengan hati - hati memperbaik posisi baby Archie yang baru saja diterimanya dari gendongan omanya.

"Sshhh sshhh sshhh...Anak tampan, Jangan nangis ya sayang." Suara lembut mengalun merdu dalam telinga Baby Archie.

Risha mengusap lembut kepala archie dan mengayunkan tubuhnya pelan seakan mengikuti irama musik. Bila tadi bayi itu menolak semua keluarganya, kini Ajaib. Perlahan tangisannya mulai mereda, tinggal isakan kecil. Dan kini, bayi itu mulai terlelap tenang. Nakal memang Archie, digendong sama yang manis dan bening aja langsung diem. Moga - moga bukan turunan dari papa Shean ya...

Shean yang sempat frustasi karena putranya tak mau diam, kini bernafas lega. Begitu juga mama, adik, dan suster yang disana. Pria itu menatap wajah Gadis yang berhasil menenangkan putra kesayangannya.

"Cantik." Gumam Shean pelan, dan hanya dia yang mendengar. Seulas senyum terlukis dibibirnya.

Tatapan risha tertuju pada pria yang berdiri dibelakang nyonya rose. Mata hitam pekat itu menatapnya. Sepersekian detik, mata coklat risha yang bersinar seakan melumpuhkan pandangannya shean. Mata hitamnya seolah ingin selalu menatap mata yang begitu memikat itu.

Merasa malu diperhatikan. Risha menunduk menatap mahluk ciptaan tuhan yang begitu sempurna digendongannya. Hidungnya mancung, alisnya yang lumayan tebal, kulitnya merah, bibirnya merah ranum. Wajahnya sangat tampan, benar - benar kopian dari papa shean. Jangan tanya matanya, Risha belum melihatnya terlalu jelas karena Archie tadi menangis, dan sekarang bola mata itu tertutup.

"Ekheemm...Jangan diperhatikan terus, kak. Terpesona, loh. Aku dengar - dengar, kak risha itu pandai memikat." Goda Deyna yang tiba - tiba sudah berapa disamping kakak laki - lakinya. Entah kapan datangnya gadis usil itu.

Shean menatap adiknya malas. "Anak kecil jangan sok tahu." Ketus shean.

"Isshh. Aku sumpahin ya kak, suatu saat kakak akan jatuh cinta lagi, secinta - cintanya sama Perempuan yang berhasil membuat Archie nyaman."

Shean tersenyum dan mengacak - ngacak rambut hitam adik kecilnya. "Kamu itu anak ingusan kemarin sore. Mana ngerti soal cinta. Tugasmu belajar dan sekolah, Archie urusan kakak."

"Hm ya ya ya..."

*

*

*

*

*

"Dari mana saja, kamu?." Suara lantang dan keras mengagetkan risha yang masuk kedalam ruang rawat ibunya.

Seorang wanita berambut sebahu warna hitam. Tatapannya tajam, dia adalah Yuni, ibu tiri risha. Wanita yang dinikahi ayahnya setelah bercerai dari ibunya. Wanita yang merenggut kebahagiaannya bersama keluarga kecilnya, yang merenggut ayahnya dari risha dan angga juga ibu anita, kini wanita itu berdiri didepannya dengan tatapan tajam.

"Ada urusan apa, anda kemari?" Risha membalik pertanyaan.

"Beginikah hasil didikan ibumu? Bicaramu sungguh tidak sopan!" Wanita itu tersenyum sinis dan melipat tangannya diperut.

"Setidaknya ibuku tidak pernah mengajarkanku, merebut apa yang bukan milik, kita." Sindir risha.

"Kau menyindirku?"

"Tidak. Tapi jika anda merasa ya bukan salah saya." Risha melengos dan menghindari wanita yang begitu dia benci. Gadis itu memilih duduk disofa yang tersedia diruang rawat bu nita.

Yuni dan Arga, dua orang yang dibenci risha. Sebab mereka, kehidupan yang dulu diimpikan banyak orang dalam keluarganya yang harmonis, kini hancur. Arga ayah kandung risha memilih pergi meninggalkan istri dan anak - anaknya yang masih kecil.

Bertahun-tahun risha dan ibunya berjuang memenuhi kebutuhan mereka, dan dari kerja keras ibunya lah yang mengantar risha sampai bisa lulus S1 Jurusan Management bisnis. Dan kini, biarlah risha yang bergantian dengan ibunya, menyekolahkan adik lelakinya, dan membiayai pengobatan ibunya. Ada pepatah, Usaha tidak akan mengkhianati hasil, dan serahkan semuanya pada sang pencipta alam semesta.

"Aku kesini atas perintah dari suamiku yang sekarang berada dinegeri orang. Kami akan menyumbangkan 50 juta untuk pengobatan ibumu." Yuni sengaja menyebutkan Kata 'Memyumbang.

Risha berusaha bersikap santai dan tersenyum.

"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih, Nyonya Yuni Argantara. Jika anda dan suami berniat menyumbang kepada saya. Setidaknya tunggulah sampai saya menjadi Yatim." Risha tersenyum manis.

"Kamu mendo'akan ayahmu, mati? Anak macam apa kamu, Sha?" Yuni merasa tidak terima.

"Saya tidak mendo'akan. Tapi itu kenyataannya, anda berniat menyumbang, padahal uang yang anda kasih itu juga hak saya. Tapi anda beruntung, karena saya juga tidak menginginkannya. Dari pada anda membuang - buang waktu disini, pintu keluarnya ada disebelah sana. Silahkan." Risha menunjuk arah pintu menuju keluar.

Merasa sudah muak, yuni berdiri. "Baiklah, jika itu maumu. Aku tak perlu repot-repot ke ATM mencarikan uang yang lebih baik aku pakai buat beli tas baru. Terima kasih, anak tiriku tersayang." Setelah mengatakan itu, yuni lantas langsung melangkah menuju pintu keluar.

"Ya, terserah."

Risha sudah pasrah dalam masalah yang silih berganti dikeluarganya. Tak mau ambil pusing mengenai ayah dan ibu tirinya yang tidak pernah dianggap ada. Fokusnya sekarang hanya ibu dan adiknya.

Baru saja hendak memejamkan mata, suara ketokan pintu langsung menyadarkan risha. gadis itu menggerutu kesal karena menyangka dibalik pintu adalah wanita yang beberapa menit lalu menghancurkan moodnya. Dengan terpaksa gadis itu berdiri dan melangkahkan kaki menuju pintu.

"Ada apa lagi, sih? Bukankah Saya sudah bil--..." Ucapan risha terhenti ketika melihat siapa yang datang.

*

*

*

Bersambung...

Hayo, mana kembang lopenya?...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

keren Risha, biar hidup berkekurangan yg pasti punya hati yg baik, harus di bacain ibu tiri yg hanya modal buka kaki, 🤢

2025-03-14

0

Ruk Mini

Ruk Mini

ajib neh..tokoh y kuat karakter y ..👍

2025-03-13

0

awesome moment

awesome moment

good girl. g ush diterima

2025-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Baby Archie
2 2. Gadis Manis
3 3. Permainan takdir
4 4. Saling Mengagumi
5 5. Kontrak dan perjanjian
6 6. Kebencian seorang putri
7 7. Hidup Baru Arisha
8 8. Melewati Batasan?
9 9. Pria kejam, tak berprasa'an
10 10. SIM, dari Ibu Mertua
11 11. Peran pelayan, dirumah Shean
12 12. Mengunjungi Rumah Mertua
13 13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14 14. Milyarder Bar-bar
15 15. Senyuman yang memabukkan
16 16. Kegaduhan diruang Makan
17 17. Akibat Ulah Vena
18 18. Pertemuan tak terduga
19 19. Kediaman baru, impian Risha
20 20. Pertemuan Yang tak disengaja
21 21. Unicorn Rocking Horses
22 22. Keresahan Hati Shean
23 23. Menolak Kedatangan Jaxton
24 24. Kerinduan Seorang Putri
25 25. Ruang Rindu Shean
26 26. Tawaran 10 Miliar
27 27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28 28. Rindu Udara Luar
29 29. Keindahan Tak Nyata
30 30. Kastil Pasir, Impian
31 31. Rencana Honeymoon
32 32. Kembali KeSydney
33 33. Penerbangan Pertama Archie
34 34. Kunjungan pertama Shean
35 35. Tanaman Membawa Petaka
36 36. Archie Butuh Kamu
37 37. Menabrak Seseorang
38 38. Kebun Raya Kerajaan
39 39. Kembalinya Elma Dinara
40 40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41 41. Pantaskah Risha bertanya?
42 42. Kecemburuan Risha
43 43. Mencari-cari Kesalahan
44 Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45 Mengulang Masa lalu
46 Saudara perempuan
47 Sisa Rasa Risha
48 Luka Lara Risha
49 Penyesalan Shean
50 Kedatangan yang tak diduga
51 Datang diwaktu yang tidak tepat
52 Keinginan Risha
53 Pelampiasan amarah
54 Hampa tanpa Archie
55 Aku butuh Cinta
56 Titipan dari ibu Nita
57 Apakah sudah berakhir?
58 Gugatan perceraian
59 Hubungan yang semakin jauh
60 Penolakan Archie terhadap Elma
61 Batas Ruang
62 Sekilas tentang masa lalu
63 Berikan aku satu kesempatan
64 Tragedi Mawar merah
65 Belum ada tanda-tanda
66 Mari Bercerai
67 Tidak Bisa Egois
68 My Queen
69 Wanita Selalu Benar
70 Mulai Ngidam
71 Naik motor
72 Feeling seorang Ayah
73 Kepergian Elma
74 Dua ibu
75 Akhir kisah
76 Akhir kata
77 Promosi karya baru
78 Karya baru
79 Plisss Baca!!!
80 Promosi karya baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Baby Archie
2
2. Gadis Manis
3
3. Permainan takdir
4
4. Saling Mengagumi
5
5. Kontrak dan perjanjian
6
6. Kebencian seorang putri
7
7. Hidup Baru Arisha
8
8. Melewati Batasan?
9
9. Pria kejam, tak berprasa'an
10
10. SIM, dari Ibu Mertua
11
11. Peran pelayan, dirumah Shean
12
12. Mengunjungi Rumah Mertua
13
13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14
14. Milyarder Bar-bar
15
15. Senyuman yang memabukkan
16
16. Kegaduhan diruang Makan
17
17. Akibat Ulah Vena
18
18. Pertemuan tak terduga
19
19. Kediaman baru, impian Risha
20
20. Pertemuan Yang tak disengaja
21
21. Unicorn Rocking Horses
22
22. Keresahan Hati Shean
23
23. Menolak Kedatangan Jaxton
24
24. Kerinduan Seorang Putri
25
25. Ruang Rindu Shean
26
26. Tawaran 10 Miliar
27
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28
28. Rindu Udara Luar
29
29. Keindahan Tak Nyata
30
30. Kastil Pasir, Impian
31
31. Rencana Honeymoon
32
32. Kembali KeSydney
33
33. Penerbangan Pertama Archie
34
34. Kunjungan pertama Shean
35
35. Tanaman Membawa Petaka
36
36. Archie Butuh Kamu
37
37. Menabrak Seseorang
38
38. Kebun Raya Kerajaan
39
39. Kembalinya Elma Dinara
40
40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41
41. Pantaskah Risha bertanya?
42
42. Kecemburuan Risha
43
43. Mencari-cari Kesalahan
44
Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45
Mengulang Masa lalu
46
Saudara perempuan
47
Sisa Rasa Risha
48
Luka Lara Risha
49
Penyesalan Shean
50
Kedatangan yang tak diduga
51
Datang diwaktu yang tidak tepat
52
Keinginan Risha
53
Pelampiasan amarah
54
Hampa tanpa Archie
55
Aku butuh Cinta
56
Titipan dari ibu Nita
57
Apakah sudah berakhir?
58
Gugatan perceraian
59
Hubungan yang semakin jauh
60
Penolakan Archie terhadap Elma
61
Batas Ruang
62
Sekilas tentang masa lalu
63
Berikan aku satu kesempatan
64
Tragedi Mawar merah
65
Belum ada tanda-tanda
66
Mari Bercerai
67
Tidak Bisa Egois
68
My Queen
69
Wanita Selalu Benar
70
Mulai Ngidam
71
Naik motor
72
Feeling seorang Ayah
73
Kepergian Elma
74
Dua ibu
75
Akhir kisah
76
Akhir kata
77
Promosi karya baru
78
Karya baru
79
Plisss Baca!!!
80
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!