10. SIM, dari Ibu Mertua

Bak pengantin baru pada umumnya, Risha dan shean berjalan bersama menyusuri lorong rumah sakit. Sepanjang perjalanan melewati ruangan demi ruangan, Shean tak pernah melepaskan tangannya yang melingkar dipinggang Istrinya.

Shean bersikap datar ketika banyak orang-orang yang berbisik-bisik mengenai pengantin baru yang kemarin Trend dimedia televisi sampai sosmed. Sedangkan Risha, gadis yang tidak menyukai jika ada yang memperhatikan dirinya sedemikian rupa, tentu saja merasa risih.

Risha sedikit menunduk, tidak berani menatap pandangan mata-mata yang kini menatapnya dari berbagai pandangan yang berbeda. Mungkin sebagian ada yang menyanjungnya, mungkin ada juga yang Merasa iri atau Julid padanya. Karena setiap manusia punya pandangan yang berbeda ketika menilai orang lain.

"Kenapa?" Ucap shean yang melihat istrinya menunduk.

Risha menggeleng.

"Biarkan saja.. " Ucap shean sangat pelan, hanya risha yang mendengarnya. Wajah shean tetap sama, datar dan dingin. Namun ketampanannya tetap tak berubah. Mungkin karena itu, banyak gadis dan wanita diluaran yang patah hati mengetahui Pria tampan itu telah Ada yang punya.

Setelah menyusuri lorong rumah sakit yang membuat Risha dirundung rasa malu. Akhirnya Kedua sejoli itu sampai didepan ruang VVIP. Ruang Perawatan Ibu Anita.

Disana ternyata sudah ada Tuan arga, dan Nyonya Yuni. Mereka berdua berdiri setelah melihat Pengantin baru datang.

"Selamat siang, Tuan Argantara." Sapa shean formal. Pria itu tersenyum dingin menayap Ayah mertuanya.

"Bukankah kita keluarga? Kenapa masih memanggil saya, tuan?" Ucap tuan arga merasa keberatan dengan panggilan Menantunya.

"Panggil kita mama, dan papa.. Seperti Risha memanggil kami!" Nyonya Yuni ikut angkat bicara.

Risha merasa kesal dengan pasangan suami istri yang sok baik itu. Shean melihat reaksi istrinya yang terlihat Masam. Pria itu lantas mengalihkan pembicaraan. "Apa bisa kami menjenguk, Nyonya Anita?" Ucap shean.

Tuan arga dan Nyonya Yuni lantas mengangguk, dan mempersilahkan Sejoli itu masuk kedalam Ruang rawat bu nita.

Angga sedang sekolah, Bu anita didalam kamar rawatnya ditemani seorang perawat sebagai penjaganya.

Risha masuk mendapat i ibunya yang duduk bersandar dikepala ranjang branker, dan sedang mengobrol dengan perawatnya. Sekedar mengurangi kebosanan diruangan Mewah itu.

"Bu..." Sapa risha sambil melepas tangan yang masih setia melingkar dipinggangnya. Gadis itu berlari menghambur kepelukan ibunya.

Nyonya Anita yang awalnya kaget kini membalas pelukan putrinya. Wanita paruh baya itu mendekap putrinya erat kedalam pelukannya.

Setelah cukup melepas rindu. Ibu dan anak itu melepaskan pelukannya. Risha teringat ibunya yang baru melakukan operasi di bagian organ dalam tubuhnya.

"Maaf ya, bu. Risha lupa, kala ibu baru pulih..." Ucap risha khawatir ibunya merasa sakit. Gadis itu duduk didepan ibunya diatas branker dengan kaki menjuntai kebawah.

"Ibu sudah sembuh. Jangan khawatir.." Jawab bu nita mengerti maksud Kekhawatiran putrinya.

Risha tersenyum mendengar Suara ibunya yang sudah semangat, hampir seperti sedia kala waktu sehat. Perjuangannya tak sia-sia..

"Ekheemm...Bagaimana keadaan anda, Nyonya Anita?" Tanya shean. Pria itu, kapan berjalan? mengapa sudah ada disamping ranjang Ibu mertuanya?

Nyonya Anita yang merasa tidak mengenal Pria muda tampan yang menyapanya, kini seolah bertanya-tanya siapa dia?

Nyonya anita menatap putrinya. Risha yang mengerti maksud ibunya langsung mengerjapkan matanya berkali-kali dan berusaha mencari alasan yang tepat. Gadis itu menatap shean yang kini menatapnya datar. Dasarnya cuek.

"Bu, Sebenarnya..."

"Apa dia suami, mu?"

Deg

Jantung risha seakan berhenti berdetak. Namun langsung memompa begitu cepat mendengar Apa yang diucapkan ibunya. Dari mana Ibunya tahu?

"Bu, sebenarnya..." Risha memegang kedua tangan ibunya yang sedang menatapnya mencari jawaban. "Bu, Sebenarnya...Rishaa--" Ucapan risha terhenti.

"Ibu tahu kok, kamu sudah nikah kan? Kemarin ibu lihat acaranya.. "

Kedua bola mata risha terbelalak. Gadis itu benar-benar kaget dengan pengakuan ibunya. Begitu juga shean, dia pikir nanti Ibu mertuanya akan marah dan mengusirnya, karena menikah i putrinya tanpa SIM, Surat izin menikah darinya.

Namun kenyataannya, wanita itu tak ada reaksi marah sama sekali. Mungkin hanya kekecewaan, karena tidak mengetahui, dan menyaksikan secara langsung putrinya menyandang gelar status baru.

"Sebelum kamu menikah, Ayahmu kemarin sempat cerita. Ibu juga awalnya kaget! Tapi ibu tahu, kamu sudah banyak menderita menanggung beban ibu dan angga. Dan Sekarang, sudah saatnya kamu meraih kebahagiaanmu..." Ucap Nyonya Anita, tangan kanannya membelai rambut putrinya pelan.

"Bu, jangan bicara seperti itu..." Mata risha berkaca mendengar Cerita ibunya. Risha tak pernah merasa terbebani oleh ibu dan adiknya, sama sekali.

"Sudah, jangan nangis." Sentak Nyonya Anita pura-pura marah.

Suasana yang Tadinya menegangkan bagi risha dan shean, sekarang lenyap sudah. Risha Memanyunkan bibirnya sekejap, namun kembali tersenyum ketika ciuman mendarat dipipi kirinya.

"Kenalin dong sama ibu.. Jahat banget jadi anak! Nikah aja ibunya tidak dikasih tauu." Canda Nyonya Anita.

"Ya ibu, sih.. Nyaman banget disini! Aku kan jadi Nggak enak Ngasih tau nya." Risha melipat tangannya diperut dan menatap ibunya pura-pura kesal.

"Nak, shean..." Nyonya anita kini beralih menatap Menantunya. Shean yang sempat tersenyum melihat Tingkah Dua wanita didepannya pun kini langsung menatap Ibu mertuanya. Yang dikira akan mengusirnya.

"Iya.. Bu" Shean menirukan Panggilan Istrinya. Risha tentu kaget, karena, pria yang, terlihat sangat formal seperti shean, bisa memanggil ibunya dengan panggilan "bu". Namun Risha senang, entahlah.

"Dimana anakmu? kenapa tidak diajak? Ibu kepengen melihatnya..."

Kejutan apa lagi ini? Risha mengusap wajahnya berkali-kali. Ibunya tahu semua itu? Pasti pria sok baik itu yang mengatakannya juga. Memang bagus sih, risha tak perlu mencari alasan untuk ibunya. Namun risha ingin, ibunya tahu dari mulutnya. Dan kapan pria itu menemui ibunya?

Shean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bibirnya berusaha tersenyum menampilkan keramahan didepan ibu mertuanya.

"Dia dirumah, Bu.. Ada mama yang menjaganya. Kalau Ibu sudah sembuh, Kami akan membawanya bertemu, ibu." Jawab shean. Sebagai rasa hormat kepada ibu mertuanya, pria itu bicara sangat ramah dan sopan. Bukan Figuran, tapi kenyataan.

Ibu anita mengangguk paham. Beliau juga menyadari, ini rumah sakit, banyak orang sakit. Tak baik juga mengajak Bayi yang masih dibawah umur terlalu lama didalam rumah sakit.

Setelah bercanda gurau diruang rawa nyinya nita, shean dan risha pun memutuskan Pulang. Sebenarnya Risha masih kepengen menemani ibunya. Namun mau gimana lagi? Sekarang Ada Archie, Baby gemas yang menantinya dirumah. Ah, memikirkan Archie, membuat Risha jadi rindu pengen cepat pulang, bertemu Putra kecilnya yang tampannya, warisan dari papanya.

"Cepat sembuh ya, bu.." Ucap shean kepada sang mertua.

"Terima kasih, nak. Ibu titip Risha, ya... Ibu serahkan dia padamu, ibu merestui kalian."

Kata-kata Nyonya Anita Menyadarkan risha. Gadis itu tersenyum miris membayangkan pernikahan kontrak yang dijalaninya mendapat restu dari ibunya. Risha merasa bersalah pada wanita yang melahirkannya, karena dalam dua tahun lagi, Perceraian akan terjadi. Ya, dua tahun lagi.

"Bu, kami pamit ya. Cepet sembuh, harus sembuh secepatnya. Kalau nggak, risha marah. Salam buat Angga saja."

"Kami pamit, bu."

"Ya, nak. Hati-hati dijalan."

Setelah mencium kedua pipi Ibunya, risha pun langsung melangkah keluar menuju pintu bersama shean yang menggandeng tangannya. Seperti perjanjian, bersikap layaknya pasangan pada umumnya.

Sebelum benar-benar pergi dari rumah sakit. Shean meminta perawat yang tadi ditugaskan Menjaga Ibu mertuanya, kini masuk kembali ruang rawat ibu nita, setelah tadi disuruh keluar terlebih dahulu.

Saat keluar, mereka tidak mendapati Nyonya Yuni dan tuan arga. Karena kebetulan mereka pergi makan siang.

Selama perjalanan pulang, didalam mobil risha hanya diam saja. Gadis itu bersandar dikursi mobil penumpang depan menatap arah luar jendela sampingnya, sambil tangannya dilipat diperut.

Shean yang Entah kenapa merasa tidak suka keheningan yang tercipta dimobilnya, lantas melirik istrinya yang termenung.

"Kenapa diam saja?" Tanya shean dingin.

Risha sontak menoleh sebentar, namun kembali menatap arah tadi.

Gadis itu menggeleng.

"Saya tidak suka diabaikan!" Ketus shean.Tangannya masih setia mengendalikan setir mobil.

Risha memejamkan matanya sejenak dan menarik nafas dan mengeluarkannya.

"Bisa saya bicar?"

"Katakan"

"Saya tidak ingin kontrak pernikahan!"

*

*

*

*

*

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

syukurlah ibu mertua udah acc

2025-03-23

0

Suga Wifey

Suga Wifey

jadi cewe jgn suka nunduk kalau jalan, tunjukin you cewe berkelas sekalipun ga berasal dari kalangan atas .. Kepercayaan diri itu penting

2023-06-28

1

dsifadian

dsifadian

Ditunggu aja ya, kak...🙏🙏

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Baby Archie
2 2. Gadis Manis
3 3. Permainan takdir
4 4. Saling Mengagumi
5 5. Kontrak dan perjanjian
6 6. Kebencian seorang putri
7 7. Hidup Baru Arisha
8 8. Melewati Batasan?
9 9. Pria kejam, tak berprasa'an
10 10. SIM, dari Ibu Mertua
11 11. Peran pelayan, dirumah Shean
12 12. Mengunjungi Rumah Mertua
13 13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14 14. Milyarder Bar-bar
15 15. Senyuman yang memabukkan
16 16. Kegaduhan diruang Makan
17 17. Akibat Ulah Vena
18 18. Pertemuan tak terduga
19 19. Kediaman baru, impian Risha
20 20. Pertemuan Yang tak disengaja
21 21. Unicorn Rocking Horses
22 22. Keresahan Hati Shean
23 23. Menolak Kedatangan Jaxton
24 24. Kerinduan Seorang Putri
25 25. Ruang Rindu Shean
26 26. Tawaran 10 Miliar
27 27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28 28. Rindu Udara Luar
29 29. Keindahan Tak Nyata
30 30. Kastil Pasir, Impian
31 31. Rencana Honeymoon
32 32. Kembali KeSydney
33 33. Penerbangan Pertama Archie
34 34. Kunjungan pertama Shean
35 35. Tanaman Membawa Petaka
36 36. Archie Butuh Kamu
37 37. Menabrak Seseorang
38 38. Kebun Raya Kerajaan
39 39. Kembalinya Elma Dinara
40 40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41 41. Pantaskah Risha bertanya?
42 42. Kecemburuan Risha
43 43. Mencari-cari Kesalahan
44 Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45 Mengulang Masa lalu
46 Saudara perempuan
47 Sisa Rasa Risha
48 Luka Lara Risha
49 Penyesalan Shean
50 Kedatangan yang tak diduga
51 Datang diwaktu yang tidak tepat
52 Keinginan Risha
53 Pelampiasan amarah
54 Hampa tanpa Archie
55 Aku butuh Cinta
56 Titipan dari ibu Nita
57 Apakah sudah berakhir?
58 Gugatan perceraian
59 Hubungan yang semakin jauh
60 Penolakan Archie terhadap Elma
61 Batas Ruang
62 Sekilas tentang masa lalu
63 Berikan aku satu kesempatan
64 Tragedi Mawar merah
65 Belum ada tanda-tanda
66 Mari Bercerai
67 Tidak Bisa Egois
68 My Queen
69 Wanita Selalu Benar
70 Mulai Ngidam
71 Naik motor
72 Feeling seorang Ayah
73 Kepergian Elma
74 Dua ibu
75 Akhir kisah
76 Akhir kata
77 Promosi karya baru
78 Karya baru
79 Plisss Baca!!!
80 Promosi karya baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Baby Archie
2
2. Gadis Manis
3
3. Permainan takdir
4
4. Saling Mengagumi
5
5. Kontrak dan perjanjian
6
6. Kebencian seorang putri
7
7. Hidup Baru Arisha
8
8. Melewati Batasan?
9
9. Pria kejam, tak berprasa'an
10
10. SIM, dari Ibu Mertua
11
11. Peran pelayan, dirumah Shean
12
12. Mengunjungi Rumah Mertua
13
13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14
14. Milyarder Bar-bar
15
15. Senyuman yang memabukkan
16
16. Kegaduhan diruang Makan
17
17. Akibat Ulah Vena
18
18. Pertemuan tak terduga
19
19. Kediaman baru, impian Risha
20
20. Pertemuan Yang tak disengaja
21
21. Unicorn Rocking Horses
22
22. Keresahan Hati Shean
23
23. Menolak Kedatangan Jaxton
24
24. Kerinduan Seorang Putri
25
25. Ruang Rindu Shean
26
26. Tawaran 10 Miliar
27
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28
28. Rindu Udara Luar
29
29. Keindahan Tak Nyata
30
30. Kastil Pasir, Impian
31
31. Rencana Honeymoon
32
32. Kembali KeSydney
33
33. Penerbangan Pertama Archie
34
34. Kunjungan pertama Shean
35
35. Tanaman Membawa Petaka
36
36. Archie Butuh Kamu
37
37. Menabrak Seseorang
38
38. Kebun Raya Kerajaan
39
39. Kembalinya Elma Dinara
40
40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41
41. Pantaskah Risha bertanya?
42
42. Kecemburuan Risha
43
43. Mencari-cari Kesalahan
44
Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45
Mengulang Masa lalu
46
Saudara perempuan
47
Sisa Rasa Risha
48
Luka Lara Risha
49
Penyesalan Shean
50
Kedatangan yang tak diduga
51
Datang diwaktu yang tidak tepat
52
Keinginan Risha
53
Pelampiasan amarah
54
Hampa tanpa Archie
55
Aku butuh Cinta
56
Titipan dari ibu Nita
57
Apakah sudah berakhir?
58
Gugatan perceraian
59
Hubungan yang semakin jauh
60
Penolakan Archie terhadap Elma
61
Batas Ruang
62
Sekilas tentang masa lalu
63
Berikan aku satu kesempatan
64
Tragedi Mawar merah
65
Belum ada tanda-tanda
66
Mari Bercerai
67
Tidak Bisa Egois
68
My Queen
69
Wanita Selalu Benar
70
Mulai Ngidam
71
Naik motor
72
Feeling seorang Ayah
73
Kepergian Elma
74
Dua ibu
75
Akhir kisah
76
Akhir kata
77
Promosi karya baru
78
Karya baru
79
Plisss Baca!!!
80
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!