15. Senyuman yang memabukkan

Hari imunisasi untuk Baby Archie. Risha yang sudah bersiap-siap pun langsung bergegas menuju rumah sakit ditemani Shean. Eits, Ini juga kali pertama Papa shean ikut menemani Putranya.

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit, Mobil hitam Shean pun sampai dipelataran rumah sakit. Shean dan risha bergegas masuk kedalam rumah sakit setelah pria itu memarkirkan mobilnya diparkiran mobil.

Shean dan risha langsung masuk kedalam ruangan dokter spesialis kandungan dan anak yang dulu membantu persalinan mantan istri Shean. Sebelum kerumah sakit, shean sempat menelpon sang dokter yang kebetulan dia mengenalnya agar memberikan Antrian imunisasi saat dia datang.

"Selamat siang, Tuan shean yang terhormat.." Sapa Dokter cantik itu. Eits, dia emang cantik kok. Kulitnya putih matanya hijau, Rambutnya coklat lurus melewati bahu. Hidungnya mancung bibirnya pink. Namanya dokter Zee Anjha, Masih ting-ting. Dia teman SMA shean dulu.

Shean Datar saja ketika dokter sekaligus teman SMA-nya itu menyapa. Biasalah, sikutub utara. Dinginnya minta ampun!

"Siang juga." Singkat saja jawabannya.

"Selamat siang, Nyonya Arisha. Selamat berjumpa kembali dengan saya.. " Dokter Zee kini beralih menyapa Gadis disamping shean.

"Terima kasih, dokter." Jawab Arisha ramah.

"Kembali kasih. Langsung saja kita mulai mengecek berat badan Baby Archie ya.." Pinta Dokter Zee, Gadis berusia 29 tahun itu berdiri dan meminta Izin untuk mengambil Putranya shean guna melakukan pengecekan berat badan dan tinggi pertumbuhan Baby menggemaskan itu.

"Stimulasi Motorik apa yang sudah diberikan kepada Archie, selama perkembangannya Bulan ini?" Tanya Dokter Zee. Dokter itu sedang memeriksa Baby Archie.

"Tummy time. Sesuai yang dokter Zee Anjurkan bulan lalu." Jawab risha. Saat imunisasi bulan lalu, Dokter Zee memang Mengajari Risha agar melatih Putranya untuk belajar tengkurap. Tummy time pertama yang dilakukan risha berhasil. Putranya sudah bisa belajar tengkurap sendiri, namun dia salah, karena waktu itu menempatkan Archie diatas kasur empuk hingga shean mengira dia ingin membunuh Putranya.

"Bagus sekali perkembangannya. Putramu sangat cerdas, Teruslah rangsang agar perkembangannya Seimbang. Ku yakin, sebentar lagi Simenggemaskan ini juga Bisa lari mengejar Mamanya." Dokter Zee menyerahkan Baby Archie yang sudah selesai diperiksa kepada Arisha.

"Ta mi time, itu apa?" Tanya shean mengerutkan keningnya, Dia tak mengerti dengan yang diucapkan dua gadis itu. Menyebutkan Kata itu saja, dia tak hafal.

Dokter Zee dan Arisha menahan tawanya mendengar Shean yang salah mengucapkan kata "Tummy time".

"Tummy time, shean.. Bukan Tami time. Tami itu nama orang, sedangkan Tummy time itu melatih perkembangan Archie." Jawab risha, gadis itu masih manahan tawanya mengingat suaminya yang salah sebut Kata. Begitu juga Dokter Zee.

Shean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mengutuki kebodohannya yang hanya menyebut satu kata saja salah. "Ya mana aku tahu. Salahmu, tidak pernah bilang." Jawab shean.

Salah lagi. Biasanya Perempuan itu serba benar, namun bagi risha, Perempuan itu serba salah. Karena buktinya, setiap apa yang dilakukan, pasti selalu salah dimata shean. Hanya Shean lah yang Cerdas.

Tak mau mengulur waktu lama-lama dengan Shean dirumah sakit, karena pria itu terus bertanya macam-macam pada Dokter Zee, yang ujung-ujungnya risha yang disalahkan. Akhirnya risha segera mengajak Suaminya pulang.

"Kamu berhutang penjelasan banyak padaku."

Ah, Risha ingin sekali menyumpal mulut Suaminya yang tak mau berhenti bicara mengenai Perkembangan Archie.

"Dengar tidak?"

"Ya iya..." Risha mendengus kesal membuat Shean mengulas senyumnya.

"Mau mampir makan?" Tanya shean.

"Terserah"

Shean mengemudikan mobilnya menuju Restauran langganan keluarganya. Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai di Restauran bintang lima.

"Selamat datang di restauran kami, Tuan Shean dan Nyonya Shean." Sapa'an Penuh hormat didepan pintu masuk langsung menyambut Shean dan risha.

"Bisa kami masuk?" Ujar shean.

Manager Restauran yang menyambut kunjungan Shean dan risha langsung mempersilahkan Mereka masuk. Meja Spesial telah dipersiapkan untuk Tuan dan Nyonya Elza Winara.

"Bawakan Menu termahal dan terenak disini!" Titah Shean ketika seorang Waitress Menyodorkan Buku menu.

"Cepat siapkan sekarang juga! Jangan membuat Tamu spesial kita menunggu lama." Ujar Manager Restauran. Waitress itu mengangguk patuh. "Kalau begitu Kami permisi, Tuan dan Nyonya." Lanjut Manager Restauran. Sebelum pergi Mereka pun membungkuk sebentar sebagai rasa hormat pada tamu Restauran.

"Buat apa memesan Sebanyak itu lagi, shean?" Tanya risha. Gadis itu mengerucutkan Bibirnya karena ini bukan kali pertama Shean memesan makanan tanpa melihat menu. Bahkan Harganya pun tak tanggung-tanggung.

"Sudahlah, Nggak usah dipikirkan! Yang penting kita makan enak." Jawab Shean tanpa melihat istrinya. Pria itu Sedang Asyik bermain dengan Sang Baby kecil yang kini dipangkuannya.

"Mubazir shean! Seharusnya hanya perlu 2 3 4 atau 5 menu saja. Atau bahkan cukup kau saja.." Risha masih ngeyel membantah suaminya yang jelas-jelas dia juga akan kalah.

"Kamu pikir aku ini orang miskin? Membiarkan Istriku kelaparan.. Sudahlah Ar, Hanya membeli menu disini tidak akan membuat suamimu ini bangkrut."

Risha membenarkan pendengarannya saat Shean memanggilnya apa, "Ar?" Nama apa itu? Baru kali ini ada yang memanggil namanya dengan nama depan dua huruf. "Kamu panggil apa tadi?" Risha menatap shean.

"Apa? Ar? Nama kamu kan Arisha, ya aku panggil nama depan saja. Pasti nama itu yang jarang digunakan orang. Aku kan ingin punya panggilan, spesial, sayang.." Jawab Shean mengedipkan sebelah matanya menatap Wajah istrinya yang Memerah. Bibir tebal shean melengkung keatas dengan indahnya melukisan Senyuman manis yang membuat Risha Mabuk kepayang tak kuasa melihatnya. Kurang ajar, risha.

Risha mengalihkan pandangannya agar Shean tak melihat Wajahnya yang Merah menahan malu karena ucapan pria itu. Risha merasa risih, ketika Netra hitam shean tak berhenti menatapnya penuh goda. Risha benar-benar dibuat gelagapan oleh pria itu.

"Jangan menatapku seperti itu!" Ketus risha yang kini menatap suaminya tajam. Pria itu terkekeh pelan karena sudah berhasil menggoda istri cantiknya yang Senyumnya begitu candu melebihi Nikotin.

"Shean!!" Risha menatap tajam suaminya yang masih menertawakannya. Wajah risha yang memerah menambah kecantikan gadis itu. Benar-benar candu.

Shean menghentikan gelak tawanya ketika menyadari wajah istrinya sudah berubah masam. Beberapa saat, seorang pramusaji datang dengan membawa makanan dan minuman yang sudah disiapkan secara Khusus untuk pengunjung istimewa.

"Silahkan Menikmati hidangan Menu spesial direstauran kami, Tuan nyonya." Ucap Manager Restauran.

"Terima kasih" Jawab risha karena suaminya hanya diam saja. Biasalah, sikutub utara yang begitu arogan kepada orang lain.

"Terima kasih kembali Nyonya. Kalau butuh sesuatu lagi, panggil saja kami. Kalau begitu, kami permisi.." Ucap Manager, setelah itu mereka pun meninggalkan Meja shean.

Risha mengamati berbagai hidangan yang disajikan diatas meja. Melihatnya saja, risha bingung, harus makan yang mana.

"Nggak usah bingung. Makan saja semuanya!" Shean menyadari wajah istrinya yang nampak kebingungan. Risha melirik shean dengan ekor matanya.

"Kan kamu yang pesan. Kamu yang makan saja.." Jawab risha.

Shean yang gemes dengan tingkah istrinya langsung mengambil garpu dan pisau. Pria itu memotong Daging steak dengan susah payah karena Archie masih bersamanya. Risha yang berinisiatif mengambil alih Putranya langsung diurungkan, karena shean melarangnya. Pria itu justru menyodorkan Steak yang baru dipotong Kemulut Risha.

"Buka mulutmu"

Risha menggeleng keras.

"Mama, ayo buka mulutnya.." Shean mengecilkan suaranya dengan manja, khas Anak kecil. Ah, menggemaskan sekali. Siapa yang bisa menolaknyaa...

Karena gemas dengan suara itu, risha membuka mulutnya pelan. Teksturnya yang Lembut dan rasanya yang gurih langsung terasa ketika risha mengunyah daging itu pelan. Shean tersenyum Melihat Istrinya yang begitu menikmati salah satu menu makanan favorit direstauran itu.

Tak hanya sekali, pria itu bahkan berkali-kali menyuapi risha risha dengan berbagai menu yang ada. Semua makanan yang tersaji diatas meja, risha sudah merasakannya. Gadis itu kini kekenyangan karena ulah suaminya yang mengerjainya.

"Enak?"

Risha mengangguk dan menyeka sisa noda makanan diujung bibirnya menggunakan Tissue. Setelah itu, Lemon tea yang dipesan karena dia tak menyukai soda yang sudah disiapkan langsung meluncur membasahi kerongkongannya.

"Mau tambah lagi?" Pria itu mengedipkan sebelah Matanya.

Bugh

Pukulan dilayangkan risha dibahu kanan pria itu, membuat shean meringis pelan. Pria itu tersenyum melihat istrinya yang Terlihat menggemaskan.

Bahaya bagi shean, karena pria itu lupa, sudah menanam Sesuatu yang suatu saat akan tumbuh...

*

*

*

*

*

Bersambung...

Sarapan pagi-pagi nih, wkwk...Nyempetin sebentar, buat kasih kalian Semangat wkwk, selamat menikmati...

Jangan lupa like komen and Vote, jika suka.

Kembang lope untuk kalian semua, Bay baayyy

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

She'an bikin baper anak perawan nih

2025-03-24

0

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

lagi.. lagi.. donk🤭

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Baby Archie
2 2. Gadis Manis
3 3. Permainan takdir
4 4. Saling Mengagumi
5 5. Kontrak dan perjanjian
6 6. Kebencian seorang putri
7 7. Hidup Baru Arisha
8 8. Melewati Batasan?
9 9. Pria kejam, tak berprasa'an
10 10. SIM, dari Ibu Mertua
11 11. Peran pelayan, dirumah Shean
12 12. Mengunjungi Rumah Mertua
13 13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14 14. Milyarder Bar-bar
15 15. Senyuman yang memabukkan
16 16. Kegaduhan diruang Makan
17 17. Akibat Ulah Vena
18 18. Pertemuan tak terduga
19 19. Kediaman baru, impian Risha
20 20. Pertemuan Yang tak disengaja
21 21. Unicorn Rocking Horses
22 22. Keresahan Hati Shean
23 23. Menolak Kedatangan Jaxton
24 24. Kerinduan Seorang Putri
25 25. Ruang Rindu Shean
26 26. Tawaran 10 Miliar
27 27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28 28. Rindu Udara Luar
29 29. Keindahan Tak Nyata
30 30. Kastil Pasir, Impian
31 31. Rencana Honeymoon
32 32. Kembali KeSydney
33 33. Penerbangan Pertama Archie
34 34. Kunjungan pertama Shean
35 35. Tanaman Membawa Petaka
36 36. Archie Butuh Kamu
37 37. Menabrak Seseorang
38 38. Kebun Raya Kerajaan
39 39. Kembalinya Elma Dinara
40 40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41 41. Pantaskah Risha bertanya?
42 42. Kecemburuan Risha
43 43. Mencari-cari Kesalahan
44 Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45 Mengulang Masa lalu
46 Saudara perempuan
47 Sisa Rasa Risha
48 Luka Lara Risha
49 Penyesalan Shean
50 Kedatangan yang tak diduga
51 Datang diwaktu yang tidak tepat
52 Keinginan Risha
53 Pelampiasan amarah
54 Hampa tanpa Archie
55 Aku butuh Cinta
56 Titipan dari ibu Nita
57 Apakah sudah berakhir?
58 Gugatan perceraian
59 Hubungan yang semakin jauh
60 Penolakan Archie terhadap Elma
61 Batas Ruang
62 Sekilas tentang masa lalu
63 Berikan aku satu kesempatan
64 Tragedi Mawar merah
65 Belum ada tanda-tanda
66 Mari Bercerai
67 Tidak Bisa Egois
68 My Queen
69 Wanita Selalu Benar
70 Mulai Ngidam
71 Naik motor
72 Feeling seorang Ayah
73 Kepergian Elma
74 Dua ibu
75 Akhir kisah
76 Akhir kata
77 Promosi karya baru
78 Karya baru
79 Plisss Baca!!!
80 Promosi karya baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Baby Archie
2
2. Gadis Manis
3
3. Permainan takdir
4
4. Saling Mengagumi
5
5. Kontrak dan perjanjian
6
6. Kebencian seorang putri
7
7. Hidup Baru Arisha
8
8. Melewati Batasan?
9
9. Pria kejam, tak berprasa'an
10
10. SIM, dari Ibu Mertua
11
11. Peran pelayan, dirumah Shean
12
12. Mengunjungi Rumah Mertua
13
13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14
14. Milyarder Bar-bar
15
15. Senyuman yang memabukkan
16
16. Kegaduhan diruang Makan
17
17. Akibat Ulah Vena
18
18. Pertemuan tak terduga
19
19. Kediaman baru, impian Risha
20
20. Pertemuan Yang tak disengaja
21
21. Unicorn Rocking Horses
22
22. Keresahan Hati Shean
23
23. Menolak Kedatangan Jaxton
24
24. Kerinduan Seorang Putri
25
25. Ruang Rindu Shean
26
26. Tawaran 10 Miliar
27
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28
28. Rindu Udara Luar
29
29. Keindahan Tak Nyata
30
30. Kastil Pasir, Impian
31
31. Rencana Honeymoon
32
32. Kembali KeSydney
33
33. Penerbangan Pertama Archie
34
34. Kunjungan pertama Shean
35
35. Tanaman Membawa Petaka
36
36. Archie Butuh Kamu
37
37. Menabrak Seseorang
38
38. Kebun Raya Kerajaan
39
39. Kembalinya Elma Dinara
40
40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41
41. Pantaskah Risha bertanya?
42
42. Kecemburuan Risha
43
43. Mencari-cari Kesalahan
44
Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45
Mengulang Masa lalu
46
Saudara perempuan
47
Sisa Rasa Risha
48
Luka Lara Risha
49
Penyesalan Shean
50
Kedatangan yang tak diduga
51
Datang diwaktu yang tidak tepat
52
Keinginan Risha
53
Pelampiasan amarah
54
Hampa tanpa Archie
55
Aku butuh Cinta
56
Titipan dari ibu Nita
57
Apakah sudah berakhir?
58
Gugatan perceraian
59
Hubungan yang semakin jauh
60
Penolakan Archie terhadap Elma
61
Batas Ruang
62
Sekilas tentang masa lalu
63
Berikan aku satu kesempatan
64
Tragedi Mawar merah
65
Belum ada tanda-tanda
66
Mari Bercerai
67
Tidak Bisa Egois
68
My Queen
69
Wanita Selalu Benar
70
Mulai Ngidam
71
Naik motor
72
Feeling seorang Ayah
73
Kepergian Elma
74
Dua ibu
75
Akhir kisah
76
Akhir kata
77
Promosi karya baru
78
Karya baru
79
Plisss Baca!!!
80
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!