14. Milyarder Bar-bar

"Ada apa?" Tanya risha.

"Apa ini cara bicaramu pada suamimu?" Shean protes.

Risha tersenyum manis sekali, membuat shean mabuk kepayang. Sialan.

"Hai, suamiku tersayang.. Apa kau tidak kuat merindukanku, sampai menghubungiku disaat dua jam lagi kau sampai rumah, hem?" Astaga, risha geli mendengar suaranya sendiri.

Shean Merinding mendengar suara istrinya. Jika risha terus begitu setiap hari, bukan tak mungkin akan membangun benih-benih berbahaya yang sudah shean tutup tempatnya rapat-rapat.

"Nah, begitu kan baik.. Coba dibiasakan!" Titah shean membuat risha membulatkan mata coklatnya.

"Siapa kau, berani menyuruhku?"

"Saya suamimu. Lupa?" Shean menaikkan sebelah alisnya keatas.

"Hitam diatas putih. Kini aku yang mengingatkan."

Sialan risha. Ekspresi wajah shean lngsung berubah, ketika mendengar kontrak perjanjian yang padahal dia sendiri yang buat. Ck ck...

Shean yang sudah tak Mood melihat wajah risha, langsung saja mematikan panggilan secara sepihak. Risha tentu saja kaget, namun tak merasa bersalah. Toh memang kenyataannya juga, kan?

Shean menaruh ponselnya diatas meja kerjanya, dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Pagi-pagi sekali, Risha dibuat terkejut dengan puluhan paper bag yang tersusun rapi didalam kamarnya setelah dia kembali dari taman belakang rumah. Risha melihat mama mertuanya yang kini berdiri tak jauh dari pintu sedang menatapnya dengan sangat intens.

"Tadi ada beberapa pelayan toko datang, katanya ada pesanan untuk Nyonya Shean, mereka membawa semua ini. Kamu yang pesan, rish?" Tanya Nyonya Rose.

Risha dibuat terkejut mendengarnya. Seingatnya, Risha tak pernah memesan apapun. Bahkan kemarin, seharian dia dirumah menemani Sikecil kesayangannya.

Risha menggelengkan kepalanya tidak membenarkan pertanyaan mamanya. Itu tidak benar, waktu ke Baby shop saja, itu bersama shean, karena baju Archie beberapa ada yang tidak muat dan terlalu ngetat untuk tubuhnya yang mulai menambah berat badan.

"Risha tidak pesan apapun, ma. Ini pasti salah!" Elak Risha.

Nyonya rose memberikan Struk pembelanjaan daftar semua pakaian yang sudah diantar. Dan kartu ucapan juga untuk Nyonya Shean. Siapa yang pesan?

Ceklek.

Suara pintu Walk in closet yang dibuka Menampilkan sesosok shean dengan balutan Kemeja Bewarna Navy. Shean berjalan kearah dua wanita yang menatapnya dengan penuh selidik.

"Ada apa, ma?"

"Kamu yang pesan semua ini?" Tanya Nyonya Rose.

Pria itu menjawab dengan deheman saja. Shean mengambil salah satu paper bag dan membukanya.

"Astaga, shean.. Buat apa kamu membeli sebanyak ini? Archie itu tidak kecil terus, Tubuhnya juga akan berkembang!" Nyonya Rose pusing dengan Putra sulungnya yang sok tahu mengenai Cucu kesayangannya. Begitu juga risha, gadis itu tidak menyangka shean akan menghamburkan uangnya untuk keperluan yang seharusnya tidak perlu dibeli sebanyak itu.

"Sudahlah ma. Nggak usah dipikirin. Tenang saja, Putramu ini tidak akan bangkrut hanya karena mengeluarkan 1 Miliar untuk Cucumu!" Ujar shean entengnya. Risha sampai menelan ludahnya mendengar Nominal uang yang dikeluarkan shean hanya untuk membeli baju bayi. Tidak tanggung-tanggung.

Memang ya, orang kaya itu bebas. Bisa melakukan apapun dengan uang, Karena uang punya kuasa. Risha Mengingat pedihnya hidup serba kekurangan, Ibunya yang pagi siang malam berusaha mencukupi kebutuhannya dan angga, dan susahnya mencari biaya untuk ibunya yang terbaring diranjang rumah sakit. Namun shean, pria itu justru menghabiskan Miliaran untuk membeli barang yang pasti akan dibuang saat sudah tak diperlukan.

Nyonya rose menggelengkan kepalanya merutuki Tindakan putranya. Wanita paruh bayi itu menghembuskan nafasnya pasrah dengan apa yang dilakukan Shean. "Terserah kamu saja, lah!" Ujar mama rose, wanita itu lantas keluar dari kamar putra dan menantunya.

"Tenang saja, Ini semua keperluan Archie sampai Usianya 3 tahun." Ujar shean. Pria itu menoleh melirik istrinya yang diam saja.

Risha hanya mengangguk dan berjalan mengambil Archie yang sudah bangun dibox bayi. Sungguh beruntung kehidupan Putra shean, tidak perlu meminta, semua tersedia. Shean itu, Milyarder Bar-bar yang tidak tanggung-tanggung mengeluarkan Dolarnya untuk Putra kesayangannya.

..._***_...

Beberapa hari telah berlalu, Shean yang baru saja menyelesaikan Pekerjaannya diruang kerjanya dirumah langsung menuju kamarnya.

Risha baru saja Mengganti Popok Celana Archie Yang Sudah Bocor, padahal hari masih siang. Maklum saja, Archie minumnya Susu Formula. Setelah Archie sudah lengkap kembali dengan pakaiannya, risha menidurkan Sikecil diranjang besarnya dan shean. Tiba-tiba Risha kebelet ingin buang air kecil.

"Mama kekamar mandi sebentar ya, nak." Pamit risha kepada sang putra yang sedang asyik memainkan tangan dan kakinya. Archie tidak merespon mamanya, karena Sikecil itu sibuk sendiri.

Shean masuk kedalam kamarnya, Kamar besar itu terasa sepi, karena tidak ada suara Istrinya yang biasanya mengajak Archie bicara. Padahal bayi kecil itu hanya bisa menjawab "aah" dan "ooh".

Pintu kamar mandi yang tertutup membuat Shean menebak, Istrinya sedang dikamar mandi. Makanya, Batang hidung gadis itu tidak terlihat. Shean berjalan kearah ranjang, dimana Putra kesayangannya berada.

Shean membelalakkan Netra hitamnya Saat melihat Putranya yang tengkurep diatas ranjang besarnya.

"Archiee..." Suara shean yang meninggi mengagetkan Sikecil yang sedang belajar tengkurep. Archie yang tidak bisa membalikkan badannya langsung menangis kencang.

Shean bergegas mengambil putranya dengan Amarah dan rasa cemas yang menyelimuti. Pria itu berkali-kali merutuki Kecerobohan risha yang meninggalkan Putranya sendirian diatas ranjang.

"Archie, kau tidak apa-ap, hem? Mana yang sakit, sayang?" Tanya shean dengan penuh kekhwatirannya terhadap putranya yang kini digendong. Archie masih menangis membuat Shean berasumsi Putranya sedang kesakitan.

Risha yang baru selesai dengan Urusan pribadinya, langsung keluar kamar mandi. Saat hendak membuka pintu, suara tangisan archie langsung terdengar ketelinganya. Risha bergegas keluar karena berfikir Archie masih diatas tempat tidur.

Risha terkejut saat melihat ternyata Shean sudah menggendong Putranya. Pria itu menatap Risha tajam dengan tangisan Archie yang masih menggema didalam kamar.

"Apa kamu sudah gila, hah? Kamu meninggalkan Archie sendirian. Kamu bodoh atau gimana?" Teriakan Shean yang penuh amarah membuat risha takut. Risha tidak mengerti apapun, mengapa Shean langsung marah-marah padanya.

Risha memberanikan diri mendekati Putranya. Gadis itu mengambil Archie yang masih menangis digendongan ayahnya.

Shean masih menatap Istrinya dengan kemarahan yang tercetak jelas diwajahnya. Risha menggoyangkan tubuh putranya agar Archie mau diam. Tak berselang lama, Sikecil itu langsung berhenti menangis dan menyedot susu botol yang diberikan Risha.

"Kau sengaja, menengkurepkan Archie dan meninggalkannya Kekamar mandi? Kau ingin membunuh putraku secara perlahan, Agar kau bisa segera bebas dari sini, begitu? Dengar ya Arisha.. kalau terjadi sesuatu yang buruk dengan Putraku, orang pertama yang akan aku salahkan itu, kamu." Ucap shean panjang lebar, jari telunjuk tangan kanannya menuding tepat kewajah risha. "Jangan pernah main-main denganku..." Lanjut shean.

Shean itu, tidak mengerti perkembangan Putranya sejauh apa. Risha yang Menstimulasi perkembangan Motorik putranya. Yang menemani Archie dari archie membuka mata sampai menutup matanya itu kan Arisha. Dia tahu apa, hanya bisanya Marah ngomel siang malam dan memojokkan risha. Yang dia inginkan hanya putranya baik-baik saja, itu saja.

Risha diam saja tidak menanggapi Lontaran demi lontaran yang keluar dari mulut suaminya. Bagi risha, Itu sudah biasa menjadi makanannya selama menjadi ibu Archie.

Brak

Suara pintu kamar mandi yang ditutup shean dengan kasar dan keras menimbulkan bunyi yang cukup nyaring ditelinga. Risha memejamkan matanya ketika merasakan kemarahan Shean masih menyelimuti pria berusia 30 tahun itu. Risha tersenyum keArchie yang kini menatapnya, mata hitam pekat itu masih meninggalkan bekas Air matanya.

Senyum masam risha mengisyaratkan kekecewaan kepada papanya Archie. Namun risha sadar diri, dia itu bukan siapa-siapa. Tugasnya hanya Mengurus Putranya shean, soal Statusnya sebagai istri itu hanya Figuran dan sifatnya sementara. Risha tak mengharap apapun dari pernikahan kontrak yang dijalaninya, Setelah dua tahun, hanya kebebasan dan hidup tanpa kekangan dari shean yang diinginkan.

Namun Archie, Risha sudah terbiasa dengan kehadiran Bayi kecil itu. Apakah dia sanggup, meninggalkan Bayi yang sudah dia anggap putra kandungnya sendiri?

"Selama mama masih bersamamu, Mama akan selalu memberikan yang terbaik untukmu, sayang.. "

*

*

*

*

*

Bersambung...

Sehari Update 2 bab, nih. Kalau ada waktu senggang lagi dan semangatnya nambah, Insyaallah lebih dari dua bab updatenya wkwk. Semangat bacanya...Baa Baayyyy...

Jangan lupa vote komen dan like yaa.

Kembang lope untuk kalian semua...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

PP arogan. yg Archi, ngk tau aja Archi. udh bisa tengkurep dasar. egois 🥸

2025-03-14

0

Mazree Gati

Mazree Gati

tinggal pergi aja,, jgn karena kaya trus bertahan

2024-11-16

0

Bzaa

Bzaa

vote otewe ya

2025-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Baby Archie
2 2. Gadis Manis
3 3. Permainan takdir
4 4. Saling Mengagumi
5 5. Kontrak dan perjanjian
6 6. Kebencian seorang putri
7 7. Hidup Baru Arisha
8 8. Melewati Batasan?
9 9. Pria kejam, tak berprasa'an
10 10. SIM, dari Ibu Mertua
11 11. Peran pelayan, dirumah Shean
12 12. Mengunjungi Rumah Mertua
13 13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14 14. Milyarder Bar-bar
15 15. Senyuman yang memabukkan
16 16. Kegaduhan diruang Makan
17 17. Akibat Ulah Vena
18 18. Pertemuan tak terduga
19 19. Kediaman baru, impian Risha
20 20. Pertemuan Yang tak disengaja
21 21. Unicorn Rocking Horses
22 22. Keresahan Hati Shean
23 23. Menolak Kedatangan Jaxton
24 24. Kerinduan Seorang Putri
25 25. Ruang Rindu Shean
26 26. Tawaran 10 Miliar
27 27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28 28. Rindu Udara Luar
29 29. Keindahan Tak Nyata
30 30. Kastil Pasir, Impian
31 31. Rencana Honeymoon
32 32. Kembali KeSydney
33 33. Penerbangan Pertama Archie
34 34. Kunjungan pertama Shean
35 35. Tanaman Membawa Petaka
36 36. Archie Butuh Kamu
37 37. Menabrak Seseorang
38 38. Kebun Raya Kerajaan
39 39. Kembalinya Elma Dinara
40 40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41 41. Pantaskah Risha bertanya?
42 42. Kecemburuan Risha
43 43. Mencari-cari Kesalahan
44 Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45 Mengulang Masa lalu
46 Saudara perempuan
47 Sisa Rasa Risha
48 Luka Lara Risha
49 Penyesalan Shean
50 Kedatangan yang tak diduga
51 Datang diwaktu yang tidak tepat
52 Keinginan Risha
53 Pelampiasan amarah
54 Hampa tanpa Archie
55 Aku butuh Cinta
56 Titipan dari ibu Nita
57 Apakah sudah berakhir?
58 Gugatan perceraian
59 Hubungan yang semakin jauh
60 Penolakan Archie terhadap Elma
61 Batas Ruang
62 Sekilas tentang masa lalu
63 Berikan aku satu kesempatan
64 Tragedi Mawar merah
65 Belum ada tanda-tanda
66 Mari Bercerai
67 Tidak Bisa Egois
68 My Queen
69 Wanita Selalu Benar
70 Mulai Ngidam
71 Naik motor
72 Feeling seorang Ayah
73 Kepergian Elma
74 Dua ibu
75 Akhir kisah
76 Akhir kata
77 Promosi karya baru
78 Karya baru
79 Plisss Baca!!!
80 Promosi karya baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Baby Archie
2
2. Gadis Manis
3
3. Permainan takdir
4
4. Saling Mengagumi
5
5. Kontrak dan perjanjian
6
6. Kebencian seorang putri
7
7. Hidup Baru Arisha
8
8. Melewati Batasan?
9
9. Pria kejam, tak berprasa'an
10
10. SIM, dari Ibu Mertua
11
11. Peran pelayan, dirumah Shean
12
12. Mengunjungi Rumah Mertua
13
13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14
14. Milyarder Bar-bar
15
15. Senyuman yang memabukkan
16
16. Kegaduhan diruang Makan
17
17. Akibat Ulah Vena
18
18. Pertemuan tak terduga
19
19. Kediaman baru, impian Risha
20
20. Pertemuan Yang tak disengaja
21
21. Unicorn Rocking Horses
22
22. Keresahan Hati Shean
23
23. Menolak Kedatangan Jaxton
24
24. Kerinduan Seorang Putri
25
25. Ruang Rindu Shean
26
26. Tawaran 10 Miliar
27
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28
28. Rindu Udara Luar
29
29. Keindahan Tak Nyata
30
30. Kastil Pasir, Impian
31
31. Rencana Honeymoon
32
32. Kembali KeSydney
33
33. Penerbangan Pertama Archie
34
34. Kunjungan pertama Shean
35
35. Tanaman Membawa Petaka
36
36. Archie Butuh Kamu
37
37. Menabrak Seseorang
38
38. Kebun Raya Kerajaan
39
39. Kembalinya Elma Dinara
40
40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41
41. Pantaskah Risha bertanya?
42
42. Kecemburuan Risha
43
43. Mencari-cari Kesalahan
44
Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45
Mengulang Masa lalu
46
Saudara perempuan
47
Sisa Rasa Risha
48
Luka Lara Risha
49
Penyesalan Shean
50
Kedatangan yang tak diduga
51
Datang diwaktu yang tidak tepat
52
Keinginan Risha
53
Pelampiasan amarah
54
Hampa tanpa Archie
55
Aku butuh Cinta
56
Titipan dari ibu Nita
57
Apakah sudah berakhir?
58
Gugatan perceraian
59
Hubungan yang semakin jauh
60
Penolakan Archie terhadap Elma
61
Batas Ruang
62
Sekilas tentang masa lalu
63
Berikan aku satu kesempatan
64
Tragedi Mawar merah
65
Belum ada tanda-tanda
66
Mari Bercerai
67
Tidak Bisa Egois
68
My Queen
69
Wanita Selalu Benar
70
Mulai Ngidam
71
Naik motor
72
Feeling seorang Ayah
73
Kepergian Elma
74
Dua ibu
75
Akhir kisah
76
Akhir kata
77
Promosi karya baru
78
Karya baru
79
Plisss Baca!!!
80
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!