8. Melewati Batasan?

"Mengapa dia dibawa kemari?.. " Suara lantang dan tidak suka terdengar dari ruang tamu.

Seketika semua yang mendengar pun langsung menatap Kearahnya.

Vena menatap tajam Kakak ipar barunya.

"Mulai sekarang, Kak Arisha akan tinggal disini." Ucap deyna polos. Gadis itu lupa, jika kakak gadisnya tidak menyukai Arisha.

"Aku tidak suka dia tinggal disini!" Ketus Vena. Gadis itu menatap papanya. Berharap Tuan Gibran membelanya.

"Jaga sopan santunmu. Dia kakak iparmu sekarang." Shean menyela.

Meskipun pernikahannya dengan Arisha hanya hitam diatas putih. Namun, Arisha tetaplah istri sahnya sekarang. Tidak ada yang boleh menghina atau menindasnya. Terlebih keluarganya sendiri. Hanya shean-lah yang pantas. Shean akan tetap menjaga Harga diri istrinya.

"Aku tidak perduli. Kalau dia tinggal disini, aku yang akan keluar." Ancam Vena. Ucapannya tidak main-main.

Risha menggeleng mendengar Ancaman Adik iparnya. Mengapa jadi seperti ini? Ini tidak semudah yang dibayangkan.

Risha merasa bersalah pada keluarga shean karena telah membuat keributan. Namun gadis itu tak tahu, dimana letak kesalahannya terhadap Vena?

"Apa-apaan ini, vena? Papa tidak suka sikapmu."

"Aku mau, dia tidak tinggal disini. Kak shean Punya rumah lain, kan? Suruh saja dia tinggal disana."

Shean menatap tajam adik pertamanya yang mulai kurang ajar.

"Kalau itu mau mu. Baiklah, Kakak akan membawa Risha dan Archie keluar."

"Shean"

Nyonya Rose tidak terima mendengar keputusan Putranya.

"Kak, jangan pergi.. Deyna tidak mau pisah dari Archie.. "

"Tidak ada yang akan pergi dari, sini!" Ucap tuan gibran. Pria itu menatap anak keduanya. "Pergi kekamarmu, sekarang." Lanjutnya penuh penekanan.

Vena menggeleng.

"Bawa kakakmu kekamarnya.." Pinta nyonya rose kepada deyna. Anak bungsunya mengangguk dan langsung merangkul bahu Vena yang menolak menuju kamarnya.

"Ma, maafkan risha, ya." Ucap Risha tiba-tiba.

"Buat apa kamu minta maaf, nak? Vena memang seperti itu." Tuan gibran menjawab.

"Jangan diambil hati. Shean, bawa istrimu kekamar. Jangan fikir mama akan membiarkanmu keluar dari rumah ini."

Gagal sudah rencana shean. Memanfaatkan situasi untuk memboyong istri dan putranya pisah rumah.

Shean berdehem.

Pria itu lekas berjalan membawa istrinya dan Archie yang terlelap digendongan Mama barunya, menuju lantai 2.

..._***_...

"Tidurkan Archie di Box itu.. " Shean menunjuk arah Box bayi yang terletak Didekat ranjang tidurnya.

Risha mengangguk dan berjalan menuju Tempat tidur Bayi. Dengan hati-hati, Risha menurunkan Archie. Sangat pelan agar sang Baby tidak terganggu dalam tidur nyenyaknya.

Saat membalik badan kebelakang. Ternyata Shean sudah tidak ada. Kemana perginya?..

Risha meneliti kamar mewah milik suaminya. Tidak ada apa-apa nya dengan kamarnya yang sederhana bercat pink.

Manik mata coklat risha tertuju kepintu kamar mandi yang tertutup. Suara Guyuran air yang mengalir juga mulai terdengar dari dalam kamar.

"Oh, dia dikamar mandi.. " Gumamnya.

"Aku harus ngapain sekarang?" Tanya risha pada dirinya sendiri. Bodohnya tak ada yang menjawab pula.

15 menit shean dikamar mandi. Pria itu keluar hanya dengan balutan handuk sebatas pinggang. Perutnya Manampilkan garis kotak-kotak dan dada bidangnya ditumbuh bulu tipis-tipis. Idaman para Perempuan.

Rambutnya yang basah menetes kewajah bahkan ada yang menetes kedada. Sepersekian detik, risha dibuat tak berdaya oleh pahatan indah tubuh perkasa didepan kamar mandi.

"Aaaaaaa...Hmpfftt.. " Refleks Risha berteriak ketika menyadari, Matanya sudah ternodai.

Shean dengan cepat membungkam mulut Istrinya dengan telapak tangannya.

"Sudah gila, ya?.. Archie bisa kebangun" Ucap Shean.

Astaga, risha lupa.

Matanya menoleh kearah box bayi. Archie sempat bergerak, sepertinya kaget mendengar teriakan mamanya. Namun Bayi kecil itu kembali terlelap tenang, mengabaikan papa dan mamanya.

"Iisshhh..." Risha menyingkirkan tangan shean yang menutupi mulutnya.

"Ka-kamu sih...Ngapain hanya pakai handuk?" Risha memalingkan wajahnya kearah lain. Malu sekali menatap suaminya yang berdiri didepannya.

"Memangnya kenapa? Ini kan kamarku?"

Benar juga sih.

"Lagian, tidak ada orang lain selain aku dan.. Istriku disini." Shean menekan kata terakhirnya, dan berbisik ditelinga Risha.

Sontak saja gadis itu dibuat merinding mendengar kata 'Istri'. Risha geli dan takut mendengarnya.

"Mau sekarang?.." Goda shean.

Risha mengerjapkan matanya berkali-kali. Jantungnya bergemuruh tidak karuan. Tubuhnya panas dingin secara tiba-tiba. Rasa gugup kini melanda.

"A-apaa... Apanya?"

Shean menarik sebelah ujung bibirnya. Pria itu memegang pundak Risha perlahan-lahan. Shean menatap Dres selutut warna Peach yang dipakai istrinya sebelum pulang kerumah. Pemberian Nyonya Rose, Katanya risha harus terbiasa menggunakan Dress dan rok.

"Jangan bodoh, sayang.. Ayoo..." Shean semakin menggoda istrinya yang wajahnya sudah merah merona.

Sayang? Risha semakin merinding. Ternyata menakutkan sekali pria itu. Risha harus berhati-hati.

"Awww..." Risha meringis ketika gigitan kecil tiba-tiba terasa dilehernya. Bulu kuduknya langsung naik seketika, membuat gelenyar Aneh dalam tubuhnya.

Risha menatap tindakan shean yang sudah kelewat batas. Ini jauh dari Imajinasinya.

"Tu-tuan..." Risha berusha menahan tangan suaminya yang mulai bergeliyaran kemana-mana. Shean sialan.

"Awww..Sshhh.. " Risha kembali meringis dan memejamkan matanya, ketika Tangan kekar shean mencengkram Salah satu buah terlarangnya.

Lidah shean masih bermain dileher jenjang istrinya, terlebih rambut gadis itu tergulung keatas. Membuat shean leluasa bermain. Dres yang dipakai pun Kerahnya berbentuk V. Jadi sebagian dadanya pun terekspos.

Risha meneteskan air matanya. Bukan sakit, namun kecewa dengan perbuatan Pria itu. Walaupun mereka Sah, namun Risha tidak siap melepas kehormatannya pada pria yang tidak mencintanya.

Isakan kecil terdengar kependengaran shean. Membuat pria itu berhenti dari tindakannya. Awalnya hanya ingin menggoda, namun kebablasan.

Namun ini shean, pria dingin dan angkuh. Tentu tidak merasa bersalah. Toh Halal juga, kan? Resmi, ada Surat dan sertifikatnya pula.

"Mengapa menangis?" Shean kesal.

"Tuan melewati batasan.." Risha menghapus air matanya.

"Melewati batasan, apa? Lupa? Kalau saya suami kamu?"

"Tapi hanya kontrak."

"Dan saya tidak pernah menulis, Tidak boleh bersentuhan fisik secara langsung."

Risha terdiam. Memang benar apa yang diucapkan shean, disurat perjanjian memang tidak ada. Risha berfikir, shean tidak akan tertarik padanya. Namun shean pria normal. Disuguhi Makanan lezat didepan mata, dan itu miliknya sendiri, mengapa diabaikan?

"Saya tidak akan menyentuhmu sekarang. Tenang saja." Ucap shean. Pria itu bisa melihat bahwa risha belum siap terhadapnya. "Dan satu lagi, Aku bukan Bosmu. Aku tidak suka dipanggil tuan. Memangnya aku setua itu untukmu?" Lanjutnya kesal. Shean baru anak satu. Walau sempat menduda, tapi dia tak setua panggilan risha. Enak, saja.

Pria itu lantas meninggalkan risha yang termenung dan masuk keruang Walk In Closet.

Risha terduduk diatas ranjang dengan hatinya yang masih berperang dengan pikiran. Pengalaman pertama yang diberikan shean barusan, meninggalkan jejak yang membekas dihati risha. Bukan sakit hati, hanya tidak tahu saja, seperti apa rasa hatinya saat ini.

Usai makan malam pertama bagi risha menjadi menantu keluarga Winara. Gadis itu dan shean langsung kembali kekamar. Setelah drama yang menjadi bumbu terlezat makan malam.

Bagaimana tidak? Deyna dengan polosnya menanyakan Bekas gigitan yang memerah dileher kakak iparnya. Hal itu membuat Nyonya Rose dan tuan gibran menggoda Pengantin baru habis-habisan.

Shean hanya bersikap biasa saja. Acuh cuek bebek.

Sedangkan Risha? Sudah tentu malunya sampai keubun-ubun.

Bruk...

Shean menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang empuknya. Matanya terpejam dan tangannya ditekuk dibawah kepala. Rasa lelah setelah seharian sibuk diacara pesta, kini membuatnya dirundung Rasa ngantuk yang teramat.

Baru memejamkan mata, shean langsung terjaga setelah menyadari ada pergerakan disampingnya.

Ternya Risha mengambil bantal.

"Mau kemana?" Tanya shean, masih setia rebahan.

"Tidur dibawah.. "

Shean mendecak.

"Saya suami kamu, risha. Apakah pantas, seorang istri tidur dibawah sedangkan suaminya diranjang sendirian? Naik, atau kita tidur dibawah sama-sama." Ancam shean. Pria itu bangun dan duduk mengamati istrinya.

Risha yang sempat tiduran diatas karpet dibawah ranjang pun langsung beranjak berdiri dengan kesal. Bisa-bisanya, pria itu mengancamnya terus.

*

*

*

*

*

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

shean kykny nganggep risha istri beneran

2025-03-22

0

Biduri Aura

Biduri Aura

aku salut sama shean, cara memperlakukan istri ny walaupun pernikahan kontrak,, 🥰🥰🥰

2023-09-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Baby Archie
2 2. Gadis Manis
3 3. Permainan takdir
4 4. Saling Mengagumi
5 5. Kontrak dan perjanjian
6 6. Kebencian seorang putri
7 7. Hidup Baru Arisha
8 8. Melewati Batasan?
9 9. Pria kejam, tak berprasa'an
10 10. SIM, dari Ibu Mertua
11 11. Peran pelayan, dirumah Shean
12 12. Mengunjungi Rumah Mertua
13 13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14 14. Milyarder Bar-bar
15 15. Senyuman yang memabukkan
16 16. Kegaduhan diruang Makan
17 17. Akibat Ulah Vena
18 18. Pertemuan tak terduga
19 19. Kediaman baru, impian Risha
20 20. Pertemuan Yang tak disengaja
21 21. Unicorn Rocking Horses
22 22. Keresahan Hati Shean
23 23. Menolak Kedatangan Jaxton
24 24. Kerinduan Seorang Putri
25 25. Ruang Rindu Shean
26 26. Tawaran 10 Miliar
27 27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28 28. Rindu Udara Luar
29 29. Keindahan Tak Nyata
30 30. Kastil Pasir, Impian
31 31. Rencana Honeymoon
32 32. Kembali KeSydney
33 33. Penerbangan Pertama Archie
34 34. Kunjungan pertama Shean
35 35. Tanaman Membawa Petaka
36 36. Archie Butuh Kamu
37 37. Menabrak Seseorang
38 38. Kebun Raya Kerajaan
39 39. Kembalinya Elma Dinara
40 40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41 41. Pantaskah Risha bertanya?
42 42. Kecemburuan Risha
43 43. Mencari-cari Kesalahan
44 Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45 Mengulang Masa lalu
46 Saudara perempuan
47 Sisa Rasa Risha
48 Luka Lara Risha
49 Penyesalan Shean
50 Kedatangan yang tak diduga
51 Datang diwaktu yang tidak tepat
52 Keinginan Risha
53 Pelampiasan amarah
54 Hampa tanpa Archie
55 Aku butuh Cinta
56 Titipan dari ibu Nita
57 Apakah sudah berakhir?
58 Gugatan perceraian
59 Hubungan yang semakin jauh
60 Penolakan Archie terhadap Elma
61 Batas Ruang
62 Sekilas tentang masa lalu
63 Berikan aku satu kesempatan
64 Tragedi Mawar merah
65 Belum ada tanda-tanda
66 Mari Bercerai
67 Tidak Bisa Egois
68 My Queen
69 Wanita Selalu Benar
70 Mulai Ngidam
71 Naik motor
72 Feeling seorang Ayah
73 Kepergian Elma
74 Dua ibu
75 Akhir kisah
76 Akhir kata
77 Promosi karya baru
78 Karya baru
79 Plisss Baca!!!
80 Promosi karya baru
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Baby Archie
2
2. Gadis Manis
3
3. Permainan takdir
4
4. Saling Mengagumi
5
5. Kontrak dan perjanjian
6
6. Kebencian seorang putri
7
7. Hidup Baru Arisha
8
8. Melewati Batasan?
9
9. Pria kejam, tak berprasa'an
10
10. SIM, dari Ibu Mertua
11
11. Peran pelayan, dirumah Shean
12
12. Mengunjungi Rumah Mertua
13
13. Baby menggemaskan, Kesayangan Risha.
14
14. Milyarder Bar-bar
15
15. Senyuman yang memabukkan
16
16. Kegaduhan diruang Makan
17
17. Akibat Ulah Vena
18
18. Pertemuan tak terduga
19
19. Kediaman baru, impian Risha
20
20. Pertemuan Yang tak disengaja
21
21. Unicorn Rocking Horses
22
22. Keresahan Hati Shean
23
23. Menolak Kedatangan Jaxton
24
24. Kerinduan Seorang Putri
25
25. Ruang Rindu Shean
26
26. Tawaran 10 Miliar
27
27. Curah Hujan, membawa Kehangatan
28
28. Rindu Udara Luar
29
29. Keindahan Tak Nyata
30
30. Kastil Pasir, Impian
31
31. Rencana Honeymoon
32
32. Kembali KeSydney
33
33. Penerbangan Pertama Archie
34
34. Kunjungan pertama Shean
35
35. Tanaman Membawa Petaka
36
36. Archie Butuh Kamu
37
37. Menabrak Seseorang
38
38. Kebun Raya Kerajaan
39
39. Kembalinya Elma Dinara
40
40. Ibu Tiri Vs Ibu Kandung
41
41. Pantaskah Risha bertanya?
42
42. Kecemburuan Risha
43
43. Mencari-cari Kesalahan
44
Promosi Novel Baru (Rahim Yang Ke Tiga)
45
Mengulang Masa lalu
46
Saudara perempuan
47
Sisa Rasa Risha
48
Luka Lara Risha
49
Penyesalan Shean
50
Kedatangan yang tak diduga
51
Datang diwaktu yang tidak tepat
52
Keinginan Risha
53
Pelampiasan amarah
54
Hampa tanpa Archie
55
Aku butuh Cinta
56
Titipan dari ibu Nita
57
Apakah sudah berakhir?
58
Gugatan perceraian
59
Hubungan yang semakin jauh
60
Penolakan Archie terhadap Elma
61
Batas Ruang
62
Sekilas tentang masa lalu
63
Berikan aku satu kesempatan
64
Tragedi Mawar merah
65
Belum ada tanda-tanda
66
Mari Bercerai
67
Tidak Bisa Egois
68
My Queen
69
Wanita Selalu Benar
70
Mulai Ngidam
71
Naik motor
72
Feeling seorang Ayah
73
Kepergian Elma
74
Dua ibu
75
Akhir kisah
76
Akhir kata
77
Promosi karya baru
78
Karya baru
79
Plisss Baca!!!
80
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!