Tok tok tok...
Tiba-tiba suara pintu yang diketuk langsung membuat Diana melihat ke arah pintu, "kak!! Kau harus membicarakan segala sesuatunya denganku kamu karena kau sedang hilang ingatan jadi hanya aku yang bisa membantumu!!" Teriak seorang pria dari seberang pintu langsung membuat Diana menggelengkan kepalanya.
'Aku tidak bisa mempercayai pria itu, karena Diana sendiri tidak mempercayainya, jadi sebaiknya rahasia ini kusimpan sendiri,' ucap Diana kemudian mematikan telepon itu dan menyimpannya di ruangan rahasia di kamar itu sebelum dia kemudian membuka pintu kamar dan melihat adiknya yang tampak sangat cemas.
🌄🌄🌄
"Kak! Apa yang kakak dapatkan? Kakak harus mengatakan semuanya padaku!!" Ucap Siloam dengan tegas langsung membuat Diana menghela nafas sembari Dia kemudian keluar dari kamar dan menutup pintu kamarnya.
Dia kemudian melihat ke arah jendela dan tanpa sengaja melihat sebuah teropong di atas meja yang tak jauh darinya hingga dia mengambil teropong tersebut dan mengamati sekitarnya.
Beberapa wartawan yang berada di sudut lain apartemen sedang mengawasi mereka sehingga membuat Diana menghela nafas dan dia kemudian menutup tirai rapat-rapat.
"Ada apa?" Tanya Siloam ketika melihat sikap aneh kakaknya yang secara tiba-tiba menatap tirai, padahal hari masih sore dan cahaya matahari masih masuk ke dalam rumah.
"Wartawan mengawasi kita dari apartemen seberang," ucap Diana kembali masuk ke kamarnya menutup tirai yang lain membuat Siloam juga melakukan hal yang sama hingga mereka menyalahkan lampu dan duduk di sofa ruang tamu sambil berhadap-hadapan.
Keduanya saling memandangi satu sama lain dalam diam, sebab bagaimanapun, mereka terlalu cemas karena ternyata entah Sejak kapan apartemen mereka terus diawasi oleh seseorang.
'Orang yang mengawasi kami itu entah wartawan atau orang lain yang ingin mencari informasi mengenai Diana.' ucap Diana dalam hati yang kini merasa sangat cemas dan tentunya merasa tidak tenang diawasi seperti itu.
Keduanya terdiam dan sibuk dalam pikirannya masing-masing sampai beberapa saat kemudian, "Jadi bagaimana?" Tanya Siloam yang sudah tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari kakaknya sebab Dia juga sangat pusing memikirkan Bobby yang terus meneleponnya untuk memarahinya, Padahal dia sendiri tidak tahu harus berbuat apa ketika dia tidak tahu dari mana masalah muncul.
"Di dalam ponsel itu hanya ada percakapan dengan Gion, dan juga beberapa foto-foto lain yang sepertinya tidak bisa diperlihatkan pada orang-orang karena itu hanyalah foto-foto pribadiku saja. Tapi,,, ada satu yang ane, catatan tentang pertemuan dengan orang yang menelpon kita sebelum insiden video itu muncul ke publik." Ucap Diana sangat membuat Siloam antusias untuk mendengarkan ucapan kakaknya.
"Apa isi dari catatan itu?" Tanya Siloam.
"Hm,,, itu hanya tempat pertemuan yang ditulis jalan xx, dan juga waktu pertemuannya saja. Semuanya cocok dengan waktu yang dikatakan oleh penelpon itu bahwa dia sudah menunggu selama 3 jam di sana. Ahh,, ada lagi yang aneh, di belakang catatan itu tertulis kode 0018, dan beberapa catatan lain yang tertulis kode yang sama tetapi kode mereka berbeda-beda 005, 0010 dan kode-kode lainnya yang tidak bisa kuketahui Apa maksudnya." Ucap Diana Langsung membuat Siloam mengerutkan keningnya.
Pria itu berpikir beberapa saat Dan Dia teringat ketika kakaknya bertemu dengan seseorang yang mana pria itu memberinya sebuah paket dengan tulisan yang sama.
"Sepertinya aku tahu apa maksudnya," ucap Siloam segera berdiri, lalu pria itu kemudian pergi ke tempat sampah dan membuka tempat sampah mereka yang isinya belum dibuang.
Diana memperhatikan pria itu lalu mengeluarkan beberapa bungkusan dari sana dan memperlihatkannya pada Diana.
"Kemarin kakak menerima paket ini, dan lihat ini kodenya jelas sama 0017 tetapi kemudian Kakak membuka paketnya dan membawanya ke dalam kamar," ucap pria itu langsung membuat Diana menganggukkan kepalanya, lalu dia kemudian masuk ke dalam kamar bersama dengan Siloam untuk mencari paket tersebut.
"Aku sudah membongkar bagian kamar yang ini dan tidak menemukan sebuah benda yang aneh tetapi di dalam sini, hanya tinggal brankas yang ada di dalam sana yang belum ku periksa, tapi dari bungkus yang kulihat itu sepertinya brankas itu tidak akan muat untuk menyimpannya," ucap Diana Langsung Berjalan ke arah ruangan rahasia menyimpan dua ponsel miliknya sementara dia mengambil ponsel yang digunakan oleh Diana untuk berhubungan dengan Gion.
Sementara Siloam, pria itu mengerutkan keningnya, "Kalau brankas itu tidak muat menampungnya dan semua tempat di kamar ini sudah tidak ada lagi, maka jangan-jangan kau sebenarnya menaruhnya di tempat lain, atau mungkin di kamar ini masih ada ruangan rahasia yang lain," ucap Siloam.
Diana yang mendengarkan ucapan adiknya kemudian keluar dari ruangan rahasia dan menutup ruangan tersebut Lalu menatap adiknya, "Hm, ya,," Diana memperhatikan seluruh seluk beluk kamar itu, dia benar-benar merasa selalu hati-hati dan luas-luas terhadap apa yang ia temukan mengenai Diana.
Bagaimanapun kau mah dia melihat bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh Diana adalah sesuatu yang memiliki resiko yang besar untuk perempuan itu.
'Hah,, entah bagaimana bisa perempuan itu terus bertahan sampai sejauh ini, padahal dia berurusan dengan orang-orang yang menakutkan,' ucap Diana dalam hati yang merasa bahwa jika dia yang berada di posisi itu, maka dia akan selalu berhati-hati selalu merasa was-was dan selalu bersikap waspada terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
Tetapi Diana belum memikirkan terlalu banyak hal ketika tiba-tiba saja suara bel apartemen berbunyi.
Ding dong!
Ding dong!
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow otor agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. jangan lupa juga melihat novel otor yang lain, apa lagi novel tamatnya ya... silakan buka profil otor untuk melihatnya...❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-12-12
0
sandi
haisss dianaaa
2022-12-12
0