"Koko, kenapa Koko menyalahkan papa.
mungkin saja kak Camilla selingkuh lalu kabur karena takut" ucap Prilly kesal karena papanya di bentak
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Findy membuat gadis cantik itu menangis dan memegangi pipinya
"Koko, demi wanita kampungan itu Koko memukulku???" terima Prilly sambil menangis.
ia tak menyangka Charlie tega menamparnya dengan keras, Findy merasa pipinya panas dan sakit.
"Kau berani mengangkat tangan pada adikmu sendiri Lie????" bentak Ferdian tak kalah terkejutnya
"Dia pantas mendapatkannya, seharusnya sudah sejak dulu aku memberinya pelajaran" ucap Charlie dingin
"Charlie, kau... kau...." Sherly pingsan saking shock. lebih tepatnya pura-pura pingsan.
Putranya yang selama ini penurut kini menjadi seorang pembangkang.
bisanya Charlie akan panik dan melupakan kekesalannya, namun kali ini tidak.
Charlie tak perduli, sekalipun Sherly beneran pingsan.
Charlie menyesali sikapnya yang tidak pernah bisa tegas pada kedua orangtuanya, semua karena ia tak mau melawan dan durhaka pada kedua orangtuanya.
Charlie berdiri di garis abu-abu antara istri dan kedua orangtuanya, namun karena sikapnya itulah istrinya terus terluka dan tersakit.
"Gara-gara kalian memaksakan kehendak, istriku tersakiti.
Gara-gara kalian memintaku menikah lagi, Camilla tak kuat dan pergi.
Aku mencintai Camilla, sangat mencintainya.
Apa kalian tak mengerti?????
Apa kalian mau membuatku gila baru bisa mengerti???
Aku tak bisa tanpa Camilla......" teriak Charlie lalu mulai mengamuk, membanting apa saja yang ada di depannya membuat Ferdian ketakutan.
Hingga akhirnya kakek Wong turun dan meminta beberapa orang memegangi Charlie dan menyuntikkan obat penenang pada Charlie.
Ferdian melihat papanya yang bermuka masam, ia tahu jika kakek tua itu sedang marah.
"Ikut aku ke ruang kerja.
Dan kalian rapihkan kekacauan yang di perbuat cucuku" ucap tuan Wong 9 senior lalu berjalan beriringan dengan nyonya tua masuk ke dalam ruang kerja
Sherly mau tak mau mengikuti Ferdinan masuk ke dalam ruang kerja. ia tak bisa meninggalkan Suaminya sendirian di dalam ruangan tersebut, atau papanya akan membunuh Ferdian.
"Ferdy, apa yang kau lakukan sampai Charlie mengamuk???" tanya tuan Wong menatap menantunya
"Pa, kami hanya meminta Charlie menikah lagi" ucap Sherly mewakili suaminya
"Apa aku bertanya padamu???
dasar anak tak sopan" bentar tuan Wong melotot tajam pada putrinya.
"Diam lah Lily ( panggilan sayang Sherly) " ucap Nyonya wong pada putrinya
Sherly menutup rapat mulutnya kali ini karena jelas jika ia membuat papanya marah lagi, mamanya tak akan membantu.
Charlie adalah cucu kesayangan sekaligus cucu lelaki satu-satunya, harapan keluarga Wong mereka.
Hanya Charlie yang di harapkan bisa meneruskan tahta keluarga wong.
karena bagi mereka wanita itu tidak layak memimpin, walau Charlie bukan satu-satunya cucu keluarga wong, dan bukan juga cucu tertua, namun ia cucu laki-laki satu-satunya di keluarga Wong
"Katakan!!!! apa yang kau lakukan kali ini?????" bentak Tuan Wong kencang
"Anu pa, kami hanya...."
"Hanya apa??? Ferdy kau lelaki, tapi kau seperti wanita.
Itulah mengapa aku tak pernah menyukaimu!!!" ucap Tuan Wong tanpa Tedeng aling-aling
"Paaaa...." protes Sherly tak terima
"Itu nyata, dia tak becus melakukan apapun.
Bahkan perusahaan saja di tangannya stage tak berjalan.
Tapi di tangan Charlie, perusahaan Wong kita berkembang pesat, apa namanya jika ku katakan suamimu itu tak becus" cibir Tuan Wong pada menantunya
"Katakan sejujurnya, apa yang kalian lakukan sampai Camilla pergi???
Sekalipun kalian tak suka, apa harus terus menekan nya???
Apa kalian bodoh atau dungu???
Jika kalian menekan kasar sebuah telur, telur itu akan pecah, tapi jika kalian mengguncangnya perlahan, telur itu akan rusak dan dengan sendirinya terbuang.
Tapi jika kalian memperlakukannya halus, dia tak akan melawan bahkan bermanfaat bagi kita.
Apa kalian selalu tak memakai otak saat bertindak?????" ucap Tuan Wong pada anak dan menantu nya dengan suara tinggi
"Maafkan kami pa" ucap Sherly, sementara Ferdian mengepalkan tangannya penuh emosi.
seumur pernikahan nya dengan Sherly , hanya cacian, cemoohan dan selalu di pandang sebelah mata.
Semua karena dia menikahi Sherly yang keluarganya lebih kaya darinya!!!
"Masih gak mau cerita???"
"Kamu hanya meminta Charlie menikah lagi dengan anak Tuan Abraham"
"Huh, dan kalian berteriak dan memarahi Charlie???
"Kami cuma mengatakan itu pa, lalu kami pulang karena Charlie bersikukuh tak mau" gumam Ferdian menunduk
"Dasar dungu, kalian memaksa cucuku melakukan sesuatu dengan kasar, lain kali gunakan otak kalian!!!.
banyak cara untuk menaklukan tapi kalian memilih jalan kasar, dasar barbar
hanya mengandalkan otot dan mulut, otak tumpul" maki Tuan Wong melirik sinis ke arah Ferdian.
Tuan wong menyesali keputusannya setuju menikahkan pria tak berguna itu dengan Sherly.
Keesokan harinya.
Setelah menempuh perjalan panjang dan melelahkan akhirnya mereka sampai di Negara I
Prilly tahu Camilla masih bingung dan galau.
ia menggenggam tangan Camilla dan memberi kekutan pada Camilla
"Kita sudah sampai.
buang semua ketakutan mu. disini kau harus mencoba bangkit demi masa depan anak dalam.kandunganmu.
Mereka tak akan bisa menemukanmu, kami sudah mengatur semuanya, jadi kamu tenang saja" ucap Prilly seolah tahu apa yang di pikirkan oleh Camilla
"Terima kasih prilly.
aku tak tahu apa yang terjadi jika tak ada kalian"
"Sudah jangan di pikirkan, sekarang kita keluar yuk, Tante dan om ku sudah menunggu" ucap Prilly menggandeng tangan Camilla keluar dari bandara.
Rupanya mereka sudah di jemput oleh sepasang suami istri yang tak lain adalah om dan tante Prilly, adik Helen.
"Tante Sharon, apa kabar?????" tanya Prilly langsung memeluk Wanita paruh baya bernama Sharon
"Om Ben, wow om Ku ini masih tetap ganteng seperti dulu" kini gantian Prilly memeluk Ben suami Tantenya yang sudah seperti papa bagi Prilly.
Tan, perkenalkan ini Camilla" ucap Prilly memperkenalkan Camilla pada Om dan Tante nya
Sharon adalah adalah adik kandung Helena,
mereka memiliki wajah yang sangat mirip sehingga Camilla mengira jika Sharon dan Helena adalah kembar, sementara suaminya bernama Ben
Sharon dan Ben tak di karuniai anak, oleh karena itu mereka menganggap Prilly anak merek
Kedatangan Prilly dan Camilla membuat pasangan itu sangat bahagia.
walaupun tanpa keturunan rumah tangga Sharon dan Ben harmonis, karena bagi mereka bukan anak yang perkuat hubungan mereka tapi perasaan cinta yang mendalam.
Toh tanpa anak mereka cukup bahagia.
Kebahagian mereka tambah lengkap saat akhirnya Mereka memutuskan mengadopsi seorang anak laki-laki tampan dan kini sudah kuliah dan tinggal di negara lain.
"Camilla, panggil Tante Sharon saja seperti Prilly ya.
Anggap kami keluargamu" ucap Sharon yang sudah mendengar cerita dari Helena kakak nya.
"Terima kasih Tante , Camilla akan banyak menyusahkan Tante"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
HoiLim Yee Lee
so nice story thor
2022-12-03
2
Lynd@'s
pura² pingsan😀😀😀 tak doain semoga kamu kena serangan jantung biar beneran pingsan🥳🥳🥳🥳
2022-11-28
2
Anya🌱🐛
semangat ya up nya AQ menunggu kariya2 mu thor
2022-11-28
0