"Buat dia seolah gila, Lalu kirim ke rumah sakit jiwa hahahhaa" Ferdinan tertawa puas seolah perkataannya adalah lelucon.
di ikuti oleh Sheila dan putri mereka.
mereka bertiga tertawa tanpa rasa dosa.
"Ide papa brilian sekali ya ma"
"Iya siapa dulu suami mama" ucap Sherly bangga dengan suaminya yang seperti iblis dengan rupa manusia.
lalu ketiganya berjalan meninggalkan ruangan tersebut.
terlihat mereka berjalan keluar rumah.
Sementara Camila di balik Rak buku merasakan panas dingin dan juga emosi. darahnya mendidih .
Bulu kuduknya meremang melihat tiga orang di depannya.
mereka berpenampilan manusia, tapi hati mereka busuk dan jahat, seperti iblis!!!!!!
"Keluarga ini.....
sungguh sangat menjijikkan. Mereka semua gila!!!!
Demi harta mereka rela melakukan apapun.
jika aku terus disini bukan hanya aku akan kehilangan nyawaku, tapi juga janin dalam kandunganku.
Mereka tak akan perduli aku sedang hamil atau tidak, aku harus pergi, harus.
Aku tak mau mati konyol disini" gumam Camilla
Camilla menghapus air matanya.
Ia menunggu kedua mertuanya dan adik iparnya pergi.
Setelah aman, Camilla lalu keluar dari tempat persembunyiannya, bergegas menuju kamar.
Camilla mengeluarkan koper kecilnya lalu memasukkan beberapa pakaian nya dengan tangan gemetaran, namun tangannya membeku.
jika ia pergi dengan membawa koper, bukankah akan ada yang mencurigainya.
Bisa-bisa ia malah gagal kabur dari rumah ini.
Mungkin Charlie bisa melindungi Camilla dari kedua orangtuanya sekali dua kali, namun ornagtua Calvin tak akan menyerah sampai mereka dapat yang di mau.
Lebih baik Camilla pergi sekarang.
demi dirinya dan juga buah hati dalam kandungannya.
Camila memikirkan nasibnya dan nasib anak dalam kandungannya.
Perjodohan itu bukan murni karena Camila belum memberi mereka anak, walaupun Camilla sudah memberi mereka cucu sekalipun, mereka tak akan pernah merestui pernikahan Camilla Dan Charlie.
mereka akan terus mencari cara untuk menyingkirkan Camilla .
Camilla mengantongi ponsel nya dan juga dompet kecil berisi uang pecahan dan beberapa lembar uang ratusan, ia tak pernah menggunakan uang yang di berikan Charlie, semua masih tersimpan di dalam kartu ATM dimana Charlie selalu mentransfer sejumlah uang setiap bulannya untuk Camilla.
camilla meletakkan semuanya, termasuk ATM milik Charlie yang berisi tabungan untuk anak-anak mereka kelak.
Camilla tak ingin Charlie dan keluarga nya tahu keberadaanya.
Camilla menyentuh deretan perhiasan yang Charlie berikan untuknya, air mata Camilla jatuh.
terbayang momen saat Charlie memberikan hadiah itu dan mengatakan betapa bahagianya ia bisa menikahi Camilla, hati Camilla serasa di tusuk, dadanya sesak.
ia sangat mencintai Charlie, jika saja keadaan tak seperti ini, ia tak ingin berpisah dengan Charlie.
Camilla menatap semua perhiasan yang di berikan Charlie padanya, satupun tak ada yang ia ambil.
Camilla hanya membawa beberapa lembar uang, lalu ia masukkan ke dalam kantong dan juga dompetnya
Ia butuh uang cash untuk transportasi dan mungkin bersembunyi beberapa waktu.
Camilla menatap cincin di jari manisnya, cincin pernikahannya dengan Charlie,
"Maaf Lie, aku tak akan melepaskan cincin ini, aku anggap cincin ini adalah dirimu," Camilla mengecup cincin di jari tangannya dengan sepenuh hati, ia sangat mencinta Charlie, namun keadaan tak memungkin ia tetap bertahan.
Dengan berderai air mata, Camilla menuliskan pesan perpisahan untu Charlie
ia sengaja meletakkannya di kotak perhiasan
ia perlu pergi jauh sebelum Charlie dan keluarganya tahu.
"Maafkan aku Lie, aku mencintaimu" ucap Camilla menatap pigura foto pernikahan mereka
lalu Camilla bergegas pergi
Camilla berusaha tenang keluar dari rumahnya, ia hanya memakai celana tiga perempat dan kaus oblong putih
Camilla berusaha menghindari para pelayan rumah dan juga penjaga.
Ia lalu perlahan membuka pintu utama
"Nyonya muda, anda mau kemana????" tanya seorang kepala pelayan wanita sopan
" Anu, saya mau ke depan" ucap Camilla gugup
kepala pelayan itu tersenyum.
"Ikuti saya nyonya muda" ucapnya sopan.
Camilla menghela nafas, ia tak bisa menolak atau wanita tua itu akan curiga.
Camilla mengikuti kepala pelayan wanita itu sampai ke ruangan khusus pelayan.
Karena hari siang, dan mereka semua sedang sibuk mempersiapkan makan siang.
Ruangan tersebut sepi.
"Pakai pakaian ini.
Saya akan membantu anda keluar dari rumah ini" ucap pelayan itu tersenyum, Camilla menatap tak percaya pada kepala pelayan itu
"Nyonya muda, jika anda percaya pada saya, saya akan membantu anda keluar dari rumah ini" ulang wanita itu masih dengan senyum tersungging di bibir nya.
"Bu Helen saya....."
"Setiap waktu sangat berarti untuk anda.
Jika anda gagal keluar hari ini, mungkin esok hidup anda akan suram" ucap pelayan wanita bernama Helen tersebut
"Tolong, bantu saya keluar Bu Helen.
Saya akan sangat berterima kasih dan akan mengingat Budi baik Bu Helen" ucap Camilla memohon
"Ganti pakaian anda nyonya muda, kita akan keluar dengan mobil saya.
apa ada yang mau anda bawa???" tanya Helen
"Tidak Bu Helen.
saya tak punya sesuatu apapun untuk saya bawa" ucap Camilla.
"Baiklah, segera ganti pakaian anda nyonya muda" Camila.bergegas mengganti pakaiannya.
setelah itu bu Helen mengendarai mobilnya keluar dari mansion megah itu.
Camilla menoleh kebelakang, air matanya menetes.
Ada sedih, kecewa dan lega bisa keluar dari rumah tersebut.
"Kuat kah hati anda.
Saya sudah meminta anak saya mengantar anda ke bandara
Karena mobil ini di lengkapi rekam jejak GPS, saya tak bisa mengantar anda ke bandara" ucap Helen
"Bandara??? kemana saya harus pergi Bu?????
saya, saya tak punya siapapun dan tempat untuk saya tuju.
Sementara mama.....
Saya tak mau menyusahkan mama saya" ucap Camila mulai terisak.
"Jangan Khawatir nyonya muda, anda akan pergi dengan anak saya. saya sudah meminta dia mempersiapkan semua kebutuhan nona, termasuk paspor dan juga tiket anda.
anda akan pergi sebagai anak saya.
kebetulan usia dan wajah anda sedikit mirip, biar Prilly yang mendandani anda nanti.
di sana Anda akan tinggal dengan adik saya yang berada di negara I.
Mereka sudah menanti anda.
Saat liburan saya akan menjenguk anda.
Tetaplah semangat seberat apapun masalah anda" ucap Helen lembut
"Saya, saya tak tahu harus dengan apa membalas kebaikan ibu"ucap Camilla merasa sangat bersyukur
"Tak perlu membalasnya Nyonya muda.
Saya yang membalas Budi baik anda.
Lima tahun lalu, seorang gadis kecelakaan.
gadis itu di tolong oleh seorang anak sekolah menengah atas, dan saat perlu donor darah, gadis muda itu tanpa berfikir panjang mendonorkan darahnya dua kantong untuk orang yang tidak ia kenal" kenang Bu Helan menitikkan air mata.
Camilla berusaha mengingat kejadian itu, Dimana camilla membantu seorang gadis yang seusia dengan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
HoiLim Yee Lee
nice
2022-12-02
0
Sri Wahyuni
knp ya d dtiap crta novel s istri yg kbur pda oon slalu ninggalin ATM dan perhiasan yg d berikn suami y itu kan dah hak y apalgi ada anak d perut nya kan bsa d tarik dlu duit nya trus minta d blok ATM y k bank
2022-11-30
0
Lynd@'s
iya benar ...karena mereka dari awal kan benci sama kamu...jadi walaupun kamu hamil kamu te²p aja mau disingkirkan sama mereka
2022-11-28
1