Bab 13

Azzura dengan marah berjalan kembali kekamarnya. Pangeran Vargas sudah sangat tidak sopan memegang tangannya. Ini sungguh bukan hal yang menyenangkan. Lola berlari ketika melihat Nonanya berjalan cepat karena sejak tadi da mencarinya.

“Nona, anda kemana saja?” Lola bertanya dengan nafas tersengal-sengal.

Azzura melihat Lola yang berlari dan menyakan dirinya langsung memegang kedua pundak Lola.

“Lola, kau harus berlatih.” Azzura menatap Lola dengan tajam. Lola yang ditatap seperti itu menjadi takut dengan Nonanya.

“Berlatih apa Nona?” Tanyanya lagi dengan ketakutan dan menatap sendu mata Nonanya itu.

Azzura yang melihat Lola kembali tersadar, Lola saat ini badannya terlalu kurus dan kecil. Dulu saat mulai berlatih dengan Azzura tubuh Lola sudah sedikit berisi dan juga kepintarannya bertambah karena kondisi yang membuatnya harus lebih waspada lagi.

“Ah, sudahlah. Ikut aku kekamar.” Azzura melepaskan cengkraman pada tubuh Lola dan terus berjalan kekamar. Lola mengikutinya dari belakang dengan masih bingung.

Azzura duduk dengan kesal dikursi yang ada dikamarnya tersebut, Lola juga menyusul dan menutup pintu kamar Azzura.

“Nona, sebenarnya apa yang terjadi?” Lola merasa ada sesuatu yang membuat Nonanya seperti ini.

“Lupakan saja, beritahu aku informasi apa yang kau dapatkan?” Tanya Azzura langsung.

Saat Azzura menyuruhnya pergi mencari informasi sebenarnya Lola sudah ragu, terlebih lagi alamat dan arah yang diberi Nonanya ini agak sulit dilakukan Lola, dia tidak pernah keluar mansion kecuali langsung kepasar dengan pengawal itu pun dengan kereta dan langsung kembali pulang.

Untung saja Lola memiliki kenalan seorang pemuda yang menjadi langganan nya dipasar mereka sering mengobrol saat Lola mencari bahan baku yang dibutuhkan Nonanya atau pelayan lain.

Lola pergi ke alamat yang diberikan dengan bantuan temannya itu. Saat sampai disana nama orang yang dicari tidak mau menemukan namun setelah didesak dan Lola mengatakan apa yang dikatakan Azzura barulah orang tersebut keluar dan menanyakan apa yang dibutuhkan Azzura.

“Dia akan memberi kabar beberapa hari lagi lewat teman ku itu Nona,” ucap Lola.

“Bagus, saatnya beraksi.” Azzura langsung menatap Lola dengan tersenyum.

Lola semakin bingung dengan tingkah Nonanya ini, selama ini dia tidak perduli dengan para ibu tirinya tersebut. “Namun kenapa saat ini dia sangat penasaran dengan Selir Maya?” batin Lola.

”Sebisa mungkin sebelum penobatan Ayah aku harus menyelesaikan semua dengan cepat, jika tidak semuanya akan kacau.” Pikir Azzura.

Sementara sang Ayah bertemu secara pribadi dengan Pangeran Chiko di Ruang kerjanya, bagaimana pun dia seorang pangeran jika ada pembicaraan yang menurutnya penting maka mereka bisa membicarakannya dengan tenang diruang tertutup dan tidak banyak orang.

"Jadi apa yang ingin ada sampaikan sebenarnya Pangeran?” Tanya Tuan Cariann dengan sopan.

“Terima kasih Tuan Cariann, mungkin ini tidak sopan. Namun aku sudah memendam rasa dengan Putri anda yaitu Nona Vanesa sejak lama.” Ucap Pangeran Chiko dengan perlahan.

“Jadi aku memberanikan diri untuk melamarnya secara langsung, aku pikir juga di umur kami saat ini sudah cukup untuk menikah.” LAnjutnya dengan yakin.

Tuan Cariann mendengar dengan seksama ucapan Pangeran Chiko dan mencoba berfikir.

“Maaf pangeran, bukan aku tidak menerima lamaran anda ini. Tetapi alangkah baiknya kita tanyakan dahulu pada Putri ku, karena pada dasarnya dia yang akan menikah bukan?” Bijak Tuan Cariann.

“Itu benar Tuan, tetapi seorang anak pasti akan menurut apapun kata Ayahnya. Dan yang lebih penting jika anda menyetujuinya maka semua akan selesai. Bukan begitu Tuan Carian yang terhormat.” Pangeran Choki mencoba membujuk Tuan Cariann.

Tuan Cariann hanya terdiam dan mencoba berfikir dengan jernih, pada dasarnya Tuan Cariann adalah orang yang tidak dengan cepat mengambil sebuah keputusan dan tidak mudah pula untuk dihasut. Jadi setiap ada permasalahn dia selallu berfikir terlebih dahulu supaya tidak mengambil keputusan dengan gegabah.

Setelah pembicaraan tersebut Pangeran Chiko pergi dan menunggu kabar dari Keluarga Cariann seperti apa, kemungkinan dia akan kembali ke Kerajaan nya terlebih dahulu. Saat akan pergi meninggalkan kediaman Cariann. Dia melihat sosok Vanesa yang ditemani Lily sedang berjalan dari Aula pertemuan.

Dengan inisiatif Pangeran Chiko mendekati mereka. “Nona Vanesa,” Panggilnya dengan lembut.

Vanesa dan Lily berbalik, ketika melihat sosok Pangeran Chiko mendekat Vanesa sangat tidak suka dan memasang wajah acuh. Sedang kan Lily tersenyum manis.

Dengan sopan Vanesa dan Lily memberi Hormat dan dibalas Oleh Pangeran Chiko.

“Apa kau akan kembali kekamar Nona?” Pangeran Choki langsung bertanya pada Vanesa.

“Benar,” Jawabnya singkat.

Chiko semakin penasaran dengan sikap Vanesa yang seperti acuh. Dia tersenyum lagi. “ Sepertinya kita benar-benar berjodoh Nona Vanesa.” Ucapnya dengan bangga.

“Anda jangan mengambil kesimpulan sepihak Pangeran, ini hanya kebetulan.” Ucap Vanesa dengan sopan tapi sedikit ketus.

“Aku rasa tidak, sepertinya Tuan Cariann juga menyetujui jika kita bersatu.” Ucap Pangeran Chiko dengan percaya diri.

“Jangan terlalu percaya diri Pangeran,” Vanesa semakin kesal.

Vanesa langsung berlalu pergi begitu saja meninggalkan Pangeran Chiko tanpa berpamitan. Sejak awal dia sudah tidak menyukai Pangeran itu jadi Ketika dia menyatakan untuk mengenal Vanesa lebih dekat bahkan berani melamarnya itu membuat Vanesa semakin muak.

Pangeran Chiko yang diacuhkan dan ditinggal pergi merasa sangat tertantang dengan penolakan Vanesa itu.

"Kau akan tunduk kepada ku Nona Vanesa," Bisiknya.

Lily mengikuti Kakaknya pergi. “Kak, mengapa kau tidak menyukai Pangeran itu?” Tanya Lily penasaran.

“Apa kau menyukainya? Jika iya, aku akan mengajukan dirimu yang mau menikah dengan Pangeran itu.” Tawar Vanesa yang melihat Lily sejak tadi tersenyum dan seperti tertarik dengan Pangeran Chiko.

“tidak-tidak, Ibu ku tidak memperbolehkan aku menikah dulu. Jelas kau yang sudah cukup umur untuk menikah bukan?” Toalk Lily.

“Ish, sudah lah. Aku mau beristirahat. Kembalilah kekamar mu.” Vanesa mengusir Lily yang sejak tadi menempel dengannya.

Lily dengan kecewa pergi meninggalkan Vanesa. Dia kembali kekamarnya dan berpapasan dengan Lola. Lola memperhatikan tangan Lily yang memang sudah sembuh itu namun membuat Lily merasa tidak nyaman.

“Mengapa kau memperhatikan tangan ku? Apa Azzura menyuruh mu untuk memata-matai ku?” tanya Lily dengan sarkas.

“Tidak Nona Lily. Aku hanya senang jika kau sudah sembuh.” Lola berkata dan langsung pergi meninggalkan Lily yang menatap dirinya dengan benci.

“Nona Azzura benar, tangan Nona Lily sudah benar-benar sembuh. Padahal kata Dokter lukanya sulit untuk diobati,” Batin Lola yang terus berjalan.

Terpopuler

Comments

Fakhirah Nurfathanah

Fakhirah Nurfathanah

jangan2 Lili hya pura2 sakit

2024-02-29

2

Shai'er

Shai'er

mencurigakan kan....

2023-05-22

1

Shai'er

Shai'er

tundukkan lah, pangeran Chiko💪💪💪

2023-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Penting
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Ucapan
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 visual
40 Bab 37
41 Bab 38
42 Bab 39
43 Bab 40
44 Bab 41
45 -
46 Bab 42
47 Bab 43
48 Bab 44
49 Bab 45
50 Bab 46
51 Bab 47
52 Bab 48
53 Bab 49
54 Bab 50
55 Bab 51
56 Bab 52
57 Bab 53
58 Bab 54
59 Bab 55
60 Bab 56
61 Bab 57
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 - Penting
79 Bab 74
80 Bab 75
81 Bab 76
82 Bab 77
83 Bab 78
84 Bab 79
85 Bab 80
86 Bab 81
87 Bab 82
88 Bab 83
89 Bab 84
90 Bab 85
91 Bab 86
92 Bab 87
93 Bab 88
94 Bab 89
95 Bab 90
96 Bab 91
97 Bab 92
98 Bab 93
99 Bab 94
100 Bab 95
101 Bab 96
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Rasa Terima kasih
107 Bab 101
108 Bab 102
109 Bab 103
110 Bab 104
111 Bab 105
112 Bab 106
113 Bab 107
114 Bab 108
115 Bab 109
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113
120 Bab 114
121 Bab 115
122 Bab 116
123 Bab 117
124 Bab 118
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 -
129 Bab 122
130 Bab 123
131 Bab 124
132 Bab 125 end
133 BARU
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Penting
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Ucapan
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
visual
40
Bab 37
41
Bab 38
42
Bab 39
43
Bab 40
44
Bab 41
45
-
46
Bab 42
47
Bab 43
48
Bab 44
49
Bab 45
50
Bab 46
51
Bab 47
52
Bab 48
53
Bab 49
54
Bab 50
55
Bab 51
56
Bab 52
57
Bab 53
58
Bab 54
59
Bab 55
60
Bab 56
61
Bab 57
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
- Penting
79
Bab 74
80
Bab 75
81
Bab 76
82
Bab 77
83
Bab 78
84
Bab 79
85
Bab 80
86
Bab 81
87
Bab 82
88
Bab 83
89
Bab 84
90
Bab 85
91
Bab 86
92
Bab 87
93
Bab 88
94
Bab 89
95
Bab 90
96
Bab 91
97
Bab 92
98
Bab 93
99
Bab 94
100
Bab 95
101
Bab 96
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Rasa Terima kasih
107
Bab 101
108
Bab 102
109
Bab 103
110
Bab 104
111
Bab 105
112
Bab 106
113
Bab 107
114
Bab 108
115
Bab 109
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113
120
Bab 114
121
Bab 115
122
Bab 116
123
Bab 117
124
Bab 118
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
-
129
Bab 122
130
Bab 123
131
Bab 124
132
Bab 125 end
133
BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!