Bab 20

Azzura berlari kesana kemari dan terlihat sangat sibuk dengan yang lain. Semua orang saling membantu karena orang-orang yang berkumpul sudah sangat banyak jadi mereka sedikit kewalahan.

Pangeran Andres yang ikut turun membantu, sekilas melihat kelincahan Azzura yang ikut sibuk membagikan makanan. Dia tersenyum sekilas dan kembali dengan kesibukannya.

“Apakah semua orang sudah dapat makanan?” Tanya Nyonya Elena yang datang dengan membawa banyak pakaian bekas.

“Sudah Nyonya, semuanya mendapatkan makanan tanpa terkecuali,” Jawab Selir Maya.

“Terima Kasih,” Nyonya Elena tersenyum dan pergi untuk membagikan pakaian seadanya kepada para budak-budak itu.

“Mau kita letakan dimana orang sebanyak ini suami ku?” Tanya Nyoya Elena pada sang suami yang melihat ternyata orang-orang yang diselamatkan suaminya sangat banyak jauh dari bayangan dirinya.

“Aku dan Felix sudah memikirkannya selama perjalanan kembali kesini, mereka akan dipekerjakan di perkebunan gandum dan peternakan kita yang tersebar. Sisanya akan diantar ke Kerajaan Timur. pangeran Andres menyetujui hal ini.” jawab Tuan Cariann.

“Syukurlah,” Lega Nyonya Elena.

Semua orang sudah berkumpul didepan saat ini, karena sudah menjelang malam para pengawal langsung membuat tenda darurat untuk mereka tidur. Azzura duduk menyender ketembok pagar Mansion karena kelelahan, dia juga merapihkan bajunya yang acak-acakan.

Tiba-tiba sang paman memberikan handuk hangat untuk nya. Azzura mengangkat kepala dan melihat Pamannya. “Paman.” Ucapnya tersenyum dan menerima handuk itu.

“Apa kau lelah?” Tanya nya sembari ikut duduk disamping Azzura.

“Tidak terlalu Paman, lelah ku terbayarkan dengan melihat mereka tersenyum.” Azzura memandangi orang-orang itu dengan sendu.

“Azzura, apa kau ada masalah?” Tanya sang Paman yang teringat waktu di arena pacuan langsung memeluknya.

“Ah, sepertinya kau ingat waktu diarena pacuan itu. Tidak ada apa-apa, hanya merindukan kalian saja.” Ucap Azzura sembarangan.

Felix memegang tangan Azzura dengan lembut. “Dengar, jika kau membutuhkan sesuatu beri tahu aku langsung. Aku akan membantu mu dengan senang hati.” Ucap felix tulus.

Azzura tersenyum dan membalas genggaman tangan pamannya itu. “Pasti paman.”

Felix sebenarnya masih muda, dia baru berumur 25 tahun dan belum menikah. Diingatan Azzura dulu. Felix tidak berniat menikah hingga Azzura bisa melenyapkan semua penghianat yang menghancurkan Ayahnya dan membunuh sang Ibu.

“ah, iya sebenarnya ada yang ingin ku tanyakan pada mu,” ucap Azzura tiba-tiba karena mengingat sesuatu.

“Apa itu?”

“Apa kau tahu tanaman Phalaris?” Tanya Azzura pelan.

Felix terkejut Azzura menanyakan hal itu. “Azzura, dari mana kau mengetahui tanaman itu?” tatapnya.

Azzura diam dan menjadi bingung bagaimana dia menjelaskan jika dia mencurigai Selir Luisa meracuni Ayahnya. Dimasa depan Azzura dulu dia mengetahui tumbuhan ini juga dari pamannya. hanya saja dia belum yakin aroma yang diciumnya diruangan sang Ayah itu benar Tumbuhan ini atau bukan.

“Itu… ah iya. Aku membaca buku-buku lama milik kakek. Lalu disitu dikatakan bahwa rumput Phalaris banyak digunakan untuk hipnotis. Apa benar paman?” Azzura mencoba mengarang.

“Ohh… lebih tepatnya ini rumput yang dapat membuat orang bingung karena efek candunya yang tinggi jika dikonsumsi secara rutin.” Jelas singkat sang Paman.

“Memang mengapa kau menanyakan ini?”

“Apa aku boleh melihat rumput ini Paman?” Azzura mencoba merayu.

“Azzura, jangan meminta hal aneh-aneh. Kau masih muda, dan masa depan mu masih Panjang. Jangan kau rusak.” Kesal sang Paman yang langsung pergi.

“Eh, dia marah? Memang salah ku apa.” Bingungnya.

Azzura melihat Pamannya pergi menjauh jadi dia pun memutuskan untuk kembali kemansion dan membersihkan diri dikamarnya. Badan nya sudah terlalu lelah untuk berjalan. Kemungkinan dia juga ingin beristirahat dan langsung tidur. tapi diperjalanan dia bertemu dengan Vanesa.

“Dari mana kau Azzura?” Tanya Vanesa dengan angkuh.

“Bukan urusan mu,” Jawabnya acuh dan tetap berjalan pergi.

“Tunggu!” Teriak Vanesa kesal.

Azzura berhenti tanpa menengok dan Vanesa berjalan kedepan hadapannya. “Sekarang kau sudah berani pada ku Azzura,” Dia menatap tajam mata Azzura.

Selama ini Vanesa bersikap seperti Putri pertama keluarga Cariann, sedangkan Azzura hanya anak manja yang tidak bisa melakukan apa-apa. Ketika Vanesa mengatakan tidak maka Azzura akan menurutinya. Semua perkataan Vanesa adalah perintah yang harus dituruti dan tidak boleh dibantah, jika melakukannya maka Azzura akan dihukum oleh Vanesa.

Sedangkan Azzura sendiri tidak berani membantah apapun yang dikatakan Vanesa dulu.Tetapi sekarang keadaan sudah berbeda, Vanesa saat ini berhadapan dengan Azzura yang sudah menjalani kehidupan yang keras dan juga menyiksa jadi jika bukan Dewa neraka yang mengancam dirinya siapa pun itu dia tidak akan takut.

Azzura mendengar kata-kata Vanesa tersenyum sinis bahkan seperti mengejek. Azzura maju swlangkah dan lebih dekat dengan Vanesa dia membalas tatapannya dengan lebih mengerikan.

“Vanesa, kau harus sadar siapa dirimu, jika kau masih mengancam ku dan bersikap seakan-qkan kau lah Putri Pertama keluarga Cariann seperti ini maka akan kupastikan saat itu juga kau akan menjadi gelandangan.” Ucapnya dengan tatapan seperti ingin membunuh.

Vanesa yang ditatap sebenarnya sangat takut dan tubuhnya gemetar, tapi dia tidak mau menunjukannya dan hanya diam tanpa menjawab.

Azzura merasakan ketakutan Vanesa yang muncul menjadi ingin tertawa. “Cih, hanya berani dimulut tapi kalah juga dengan mulut ku.” Batinnya meremehkan.

“Ah, kakak aku sangat Lelah hari ini. Besok kita mengobrol lagi ya. Dadah…” Azzura tiba-tiba berkata dengan lembut dan manja lalu pergi meninggalkan Venesa yang masih terdiam dengan menyimpan amarah.

Azzura pergi melewati Selir Inez yang tidak jauh berada dibelakang Vanesa tanpa menyapa sama sekali.

“Cih, tidak sopan.” Batinnya dan hanya melirik sekilas.

“Vanesa,” Sapa Selir Inez dari belakang.

Venesa berbalik dan melihat Selir Inez lalu memberi hormat. “Selir,” ucapnya lembut.

“Apa yang kau bicarakan pada Azzura?” Selir Inez penasaran.

Vanesa tentu tidak mau memberi tahu jika Azzura mengancamnya. “Hanya saling menyapa saja Selir,” dengan tersenyum.

“Anda mau kemana?” Alihnya.

“Aku mau kedepan melihat para budak-budak yang diselamatkan Tuan,” Ucapnya.

“Bolehkah ku temani?” Tanya Vanesa sengan manis.

“Tentu,” Jawab Selir Inez dengan tersenyum ramah.

Mereka berdua berjalan menuju pintu gerbang utama, didepan gerbang sensiri ada lapangan yang sangat luas, biasanya itu dipakai jika ada acara-acara besar keluarga Cariann, namun jika tidak dipakai hanya terpampang lapangan yang luas dan gersang.

Mereka memerintahkan pengawal membuka Gerbang tersebut. Selir Ines melihat tenda-tenda besar sudah didirikan dan banyak orang-orang yang lalu Lalang dengan pakaian lusuh dan tidak layak dipandang.

“Aduh, ini pemandangan yang sangat mengerikan,” Dengan menutup hidung nya Selir inez menatap semua orang.

“Mengapa Ayah membawa mereka semua kesini Selir?” Vanesa juga merasa tidak nyaman dengan orang-orang ini.

“Entahlah, ku dengar mereka adalah budak-budak yang diselamatkan oleh Tuan,” jawabnya dengan masih menutup hidung.

“Sudahlah, lebih baik kita pergi dari sini, nanti pakaian kita juga menjadi bau.” ejeknya.

Terpopuler

Comments

Erni Nofiyanti

Erni Nofiyanti

kalau menurut ku, lebih baik azura jujur Ama pamannya.tentang dia kembali kemasa lalu.biar pamannya bisa bantu.jadi azura ngga sibuk sendiri.

2024-04-16

0

Shai'er

Shai'er

mereka juga gak jauh beda status nya ama kelen, kalo kelen lupa 😏😏😏

2023-05-23

0

Shai'er

Shai'er

jadi ketemu nih ama Andres 😒😒😒

2023-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Penting
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Ucapan
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 visual
40 Bab 37
41 Bab 38
42 Bab 39
43 Bab 40
44 Bab 41
45 -
46 Bab 42
47 Bab 43
48 Bab 44
49 Bab 45
50 Bab 46
51 Bab 47
52 Bab 48
53 Bab 49
54 Bab 50
55 Bab 51
56 Bab 52
57 Bab 53
58 Bab 54
59 Bab 55
60 Bab 56
61 Bab 57
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 - Penting
79 Bab 74
80 Bab 75
81 Bab 76
82 Bab 77
83 Bab 78
84 Bab 79
85 Bab 80
86 Bab 81
87 Bab 82
88 Bab 83
89 Bab 84
90 Bab 85
91 Bab 86
92 Bab 87
93 Bab 88
94 Bab 89
95 Bab 90
96 Bab 91
97 Bab 92
98 Bab 93
99 Bab 94
100 Bab 95
101 Bab 96
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Rasa Terima kasih
107 Bab 101
108 Bab 102
109 Bab 103
110 Bab 104
111 Bab 105
112 Bab 106
113 Bab 107
114 Bab 108
115 Bab 109
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113
120 Bab 114
121 Bab 115
122 Bab 116
123 Bab 117
124 Bab 118
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 -
129 Bab 122
130 Bab 123
131 Bab 124
132 Bab 125 end
133 BARU
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Penting
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Ucapan
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
visual
40
Bab 37
41
Bab 38
42
Bab 39
43
Bab 40
44
Bab 41
45
-
46
Bab 42
47
Bab 43
48
Bab 44
49
Bab 45
50
Bab 46
51
Bab 47
52
Bab 48
53
Bab 49
54
Bab 50
55
Bab 51
56
Bab 52
57
Bab 53
58
Bab 54
59
Bab 55
60
Bab 56
61
Bab 57
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
- Penting
79
Bab 74
80
Bab 75
81
Bab 76
82
Bab 77
83
Bab 78
84
Bab 79
85
Bab 80
86
Bab 81
87
Bab 82
88
Bab 83
89
Bab 84
90
Bab 85
91
Bab 86
92
Bab 87
93
Bab 88
94
Bab 89
95
Bab 90
96
Bab 91
97
Bab 92
98
Bab 93
99
Bab 94
100
Bab 95
101
Bab 96
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Rasa Terima kasih
107
Bab 101
108
Bab 102
109
Bab 103
110
Bab 104
111
Bab 105
112
Bab 106
113
Bab 107
114
Bab 108
115
Bab 109
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113
120
Bab 114
121
Bab 115
122
Bab 116
123
Bab 117
124
Bab 118
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
-
129
Bab 122
130
Bab 123
131
Bab 124
132
Bab 125 end
133
BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!