Bab 4

Para pelayan membantu Lily untuk mengobati tangannya yang terluka. Sedangkan Azzura langsung pergi meninggalkan kerumunan itu diiringi beberapa pelayan.

Tidak lama kabar Lily yang terluka langsung didengar oleh selir Inez, dulu saat Azzura terluka sang ibu juga panik dan datang kekamarnya, padahal saat itu sang Ibu juga terluka karena terjatuh dari singgasana. Azzura yang melihat Selir Inez berlari tetap tidak memperdulikannya.

“Lily kau tidak apa-apa sayang?” Cemas Selir Inez.

“Sakit bu,” Rintih Lily dengan memegangi tangannya yang sudah membiru.

“Ya Tuhan, cepat panggil dokter.” Teriak Selir Inez.

Beberapa pelayan sudah memanggil dokter kerajaan dengan sedikit berlalri, Lily di bawa ke kamarnya. Selir Inez berpapasan dengan Azzura dan menatapnya benci. Azzura yang tidak mau kalah membalas tatapannya dan membuat Selir Inez terkejut.

“Ada apa dengan anak itu, biasanya dia langsung takut saat ku tatap seperti ini.” Batinnya dengan terus berjalan cepat mengikuti yang lain.

Lily sudah diantar ke kamarnya tidak lama dokterpun datang untuk memeriksannya.

“Nona Lily sepertinya terkena racun,” Ucap Sang Dokter.

“Apa racun? Bagaimana bisa?” Teriak Selir Inez yang marah.

“Nona lLly apa yang membuat mu terluka?” Tanya sang Dokter lagi.

“Aku tergores bunga Lily ungu ditaman yang dipegang Kakak Azzura.” Jawab nya.

“Apa? Azzura!” Selir Inez yang marah langsung memerintahkan pelayan memanggil Azzura.

Tidak lama Azzura pun tiba dikamar Lily.

“Mengapa kau melukai anak ku Azzura?” Tanya selir Inez dengan berteriak.

“Selir, mengapa kau berteriak pada ku?” Azzura menjawab dengan tenang.

“Lily terluka karena kelalaiannya sendiri.” lanjut Azzura.

“Kelalaian apa? Lily bilang dia terluka karena bunga yang kau pegang!" Selir Inez masih berteriak.

Dulu saat Azzura terluka tidak ada yang membela, mereka mengatakan hanya luka kecil nanti juga sembuh dengan sendirinya. Tapi ternyata luka itu melebar dan bertahun-tahun baru bisa benar-benar sembuh setelah Azzura sendiri yang mencari obatnya. Hati Azzura sangat panas dan benar-benar ingin menampar Selir Inez namun dia menahannya.

“Selir kau bisa tanyakan sendiri pada Lily bagaimana dia terluka oleh ku dan mengapa kami bisa ditaman.” Ucap Azzura dengan santai.

Selir Inez menatap putrinya dan duduk disamping ranjang.

“Sayang apa yang terjadi sebenarnya?” Tanya Selir Inez.

Lily menatap Azzura yang terlihat acuh dan malas.

“Mengapa dia seperti berbeda?” Batin Lily.

“Bisa kah kau mengobati tangan ku dulu, ini sangat perih dan sakit.” Ucapnya pada sang Dokter untuk mengalihkan.

“Nona, aku sudah memberikan bubuk obat dan menyuntikan pereda nyeri pada mu tadi. Tapi racun ini sangat langka. Aku belum bisa mengetahui obatnya.” Jelas sang Dokter.

Lily langsung menangis dipelukan sang ibu. Tangannya sudah diperban namun warna biru dilukanya sudah mulai melebar.

“Ibu…” Lily mulai memangis. Dia tidak berani mengatakan apa-apa karena takut dipersalahkan.

Azzura melihat adegan itu langsung pergi meninggalkan kamar Lily. Namun selir Inez langsung memanggilnya.

“Tunggu, Azzura kau harus bertanggung jawab pada Lily!" Teriaknya dan membuat Azzura menghentikan langkah.

Mendengar perkataan Selir Inez Azzura tidak berbalik sedikitpun bahkan tersenyum sinis dan terus berjalan pergi. Dia tidak menghirauan panggilan Selir Inez lagi meski teriakan itu membuat suaranya terdengar kemana-mana.

“Nona, apa anda tidak takut pada Selir?” Tanya Lola pada Azzura. Karena seingat Lola, Azzura sangat menurut pada tiga Selirnya itu meski mereka sering menyiksanya.

“Mengapa aku harus takut pada mereka Lola.” Jawab Azzura dengan nada sombong. Lola langsung berhenti karena terkejut Nonanya berkata demikian.

Lola berlari langsung berdiri dihadapan Azzura saat ini dan menatapnya dengan curiga.

“Apa yang kau lakukan?” Azzura bingung dengan tatapan Lola.

“Siapa kau?” Tanya Lola.

Azzura hanya memainkan mata dengan malas dan tetap berjalan melewati Lola, namun Lola mengejarnya dan tetap menatap Azzura dengan tatapan tajam.

Azzura merasa kesal. “Hentikan! ayo kembali kekamar,” Azzura malas menanggapi Lola dan terus melangkah maju.

Namun Lola menahannya dengan menarik lengan Azzura.

“Siapa kau? Nona Ku tidak seberani ini. Jadi siapa kau ini?” Tanya Lola dan membuat Azzura tertawa kecil.

Dia memegang pundak Lola dan berbisik.

“Aku titisan Dewa pembela kebenaran,” Ucapnya dengan bercanda dan pergi meninggalkan Lola yang terdiam membatu mendengar ucapan Azzura ditelinganya tadi.

Lola langsung berbalik menatap kepergian Azzura dan memandang punggung nya. “Nona bercanda atau serius?” Dia berguman.

Azzura sudah kembali kekamarnya dan duduk dikursi, dia masih merasa bingung.

“Semua nya benar, aku sudah kembali kemasa lalu. Ini bukan mimpi, Dewa membantu ku untuk membalas dendam.” Azzura menatap kedepan dengan tatapan tajam dan penuh dendam yang membara.

“Kalian akan mendapatkan semua penderitaan dengan lebih menyakitkan dari apa yang aku alami dulu.” Ucap Azzura dengan mengepalkan tangan dan meneteskan air mata.

Tiba-tiba Lola mengetuk dan masuk kekamar Azzura.

“Nona, makan siang telah siap.” Ucap Lola langsung kehadapan Azzura. Azzura terkejut dan langsung menghapus air matanya.

Lola melihat nonanya seperti menangis.” Nona apa yang terjadi? Mengapa kau menangis?” Lola khawatir.

“Tidak, aku baru mengambil buku-buku lama dan mataku terkena debu.” Azzura mengelak.

Lola mengerti, karena ada beberapa tumpukan buku dibawah.

“Ayo, Ayah pasti menunggu.” Ucap Azzura yang langsung melangkah pergi diikuti Lola.

Semua sudah berkumpul dimeja makan kecuali Selir Inez dan putrinya. Sedangkan Azzura baru saja bergabung.

“Ayah, Ibu.” Sapa Azzura dan duduk dihadapan sang ibu.

Tuan Cariann mencari sosok selirnya yaitu Inez.

“Dimana Selir Inez?” Tanya pada pelayan.

“Beliau masih dikamar Nona Lily Tuan,” Jawab pelayan.

“Mengapa mereka tidak ikut makan siang bersama?” Tuan Cariian mulai kesal.

“Tadi pagi Nona Lily terkena Bunga beracun ditaman dan terluka.” Ucap Pelayan itu lagi.

“Tanaman beracun di rumah ku? Bagaimana bisa?” Marahnya.

“Buang semua tanaman berbahaya dari taman ku sekarang!” Ucap nya dengan keras.

Azzura mendengar perkataan Ayah nya hanya tersenyum, pada dasarnya sang Ayah tidak pernah membeda-bedakan semua Putrinya. Walau dua putri dari selirnya bukan anak kandung Tuan Cariann tapi dia sudah menganggap mereka seperti anak kandungnya sendiri.

Dulu saat tahu Azzura terluka Tuan Cariann sendiri yang menghancurkan tanaman itu dan memerintahkan mencari Dokter terbaik untuk dirinya, bahkan menghukum tukang kebun yang menanam tanaman itu. Namun mengapa disaat Sang Ayah menjadi Raja dia berubah drastis dan itu membuat Azzura kecewa pada Ayahnya.

Mereka semua tetap melanjutkan makan siang tanpa selir Inez dan putrinya.

Setelah makan siang, Tuan Cariann langsung mendatangi kamar Lily dan melihat kondisinya. Saat sampai Tuan Cariann melihat Selir Inez menangis dan terus memeluk putrinya yang mengeluh sakit pada tangannya.

“Bagaimana keadaan Lily Dokter”, Tuan Cariann bertanya pada Dokter yang sedang meracik obat bubuk untuk Lily. Dokter itu berdiri dan berhenti dari kesibukannya.

“Lukanya terlalu parah Tuan, saya berusaha yang terbaik. Tapi tidak bisa menjamin kesembuhannya.” Ucap Sang Dokter.

Tuan Cariian mendengar penjelasan itu hanya menghela nafas panjang. Dan menatap selir dan Putri tirinya itu dengan iba.

Selir Inez melihat suaminya datang langsung menghampiri dan menrengek karena tidak tega melihat Lily. ”Tuan, tolong carikan obat untuk menyembuhkan Lily. Aku tidak tega melihatnya seperti ini.” Ucapnya dengan menangis.

Tuan Cariann menatap Lily dan melihat tangannya, meski sudah diperban namun warna birunya tetap terlihat dan juga membengkak.

Terpopuler

Comments

paty

paty

bunga2 tsb ditanam oleh selir raja krn pada kehidupan 1, azura terluka oleh si lili

2024-12-03

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-02-27

2

Shai'er

Shai'er

rasain 😏😏😏

2023-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Penting
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Ucapan
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 visual
40 Bab 37
41 Bab 38
42 Bab 39
43 Bab 40
44 Bab 41
45 -
46 Bab 42
47 Bab 43
48 Bab 44
49 Bab 45
50 Bab 46
51 Bab 47
52 Bab 48
53 Bab 49
54 Bab 50
55 Bab 51
56 Bab 52
57 Bab 53
58 Bab 54
59 Bab 55
60 Bab 56
61 Bab 57
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 - Penting
79 Bab 74
80 Bab 75
81 Bab 76
82 Bab 77
83 Bab 78
84 Bab 79
85 Bab 80
86 Bab 81
87 Bab 82
88 Bab 83
89 Bab 84
90 Bab 85
91 Bab 86
92 Bab 87
93 Bab 88
94 Bab 89
95 Bab 90
96 Bab 91
97 Bab 92
98 Bab 93
99 Bab 94
100 Bab 95
101 Bab 96
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Rasa Terima kasih
107 Bab 101
108 Bab 102
109 Bab 103
110 Bab 104
111 Bab 105
112 Bab 106
113 Bab 107
114 Bab 108
115 Bab 109
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113
120 Bab 114
121 Bab 115
122 Bab 116
123 Bab 117
124 Bab 118
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 -
129 Bab 122
130 Bab 123
131 Bab 124
132 Bab 125 end
133 BARU
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Penting
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Ucapan
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
visual
40
Bab 37
41
Bab 38
42
Bab 39
43
Bab 40
44
Bab 41
45
-
46
Bab 42
47
Bab 43
48
Bab 44
49
Bab 45
50
Bab 46
51
Bab 47
52
Bab 48
53
Bab 49
54
Bab 50
55
Bab 51
56
Bab 52
57
Bab 53
58
Bab 54
59
Bab 55
60
Bab 56
61
Bab 57
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
- Penting
79
Bab 74
80
Bab 75
81
Bab 76
82
Bab 77
83
Bab 78
84
Bab 79
85
Bab 80
86
Bab 81
87
Bab 82
88
Bab 83
89
Bab 84
90
Bab 85
91
Bab 86
92
Bab 87
93
Bab 88
94
Bab 89
95
Bab 90
96
Bab 91
97
Bab 92
98
Bab 93
99
Bab 94
100
Bab 95
101
Bab 96
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Rasa Terima kasih
107
Bab 101
108
Bab 102
109
Bab 103
110
Bab 104
111
Bab 105
112
Bab 106
113
Bab 107
114
Bab 108
115
Bab 109
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113
120
Bab 114
121
Bab 115
122
Bab 116
123
Bab 117
124
Bab 118
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
-
129
Bab 122
130
Bab 123
131
Bab 124
132
Bab 125 end
133
BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!