Bab 3

Acara persiapan untuk penobatan Sang Raja berjalan dengan Khikmat dan lancar. Meski ini baru persiapan namun ibu Azzura sudah sangat Lelah.

“Aku akan beristirahat dulu,” ucap Sang ibu yang masih disamping Azzura. Seingat dia, saat ibunya mengatakan hal itu sang ibu tiba-tiba terjatuh karena kakinya terselip gaunnya sendiri yang terlalu panjang, dan kepalanya membentur tiang yang ada disamping dia hingga berdarah, dan semenjak itu sang ibu sering sakit-sakitan.

Benar saja Nyonya Elena langsung tersikap oleh gaunnya sendiri yang panjang dan hampir jatuh namun langsung ditahan oleh Azzura dengan memegang lengan Sang Ibunda. Membuat ibunya tetap berdiri dan tidak terjatuh, Sang ibu langsung menatap Azzura dengan bingung.

“Anak ini mengapa tenaganya kuat sekali dan bisa menahan tubuh ku?” Karena dia merasakan benar-benar akan jatuh jika bukan karena dipegang dan ditahan Azzura.

Dari ukuran tubuh jelas Azzura masih sangat kecil dan tidak sepadan dengan sang Ibu.

“Anda tidak apa-apa Nyonya?” Tanya pelayan yang langsung datang menghampiri untuk membantu. Nyonya Elena tersadar dan langsung berdiri tegak.

"tidak apa-apa, ayo.” Ucap Nyonya Elena.

“Hati-hati bu.” Ucap Azzura seraya melepaskan pegangannya dan Sang ibu hanya mengangguk.

“Jika memang aku kembali kemasa lalu, maka aku harus merubahnya dan membalikkan keadaan mulai saat ini,” batin Azzura lalu menengok kearah tiga selir yang sedang bercanda dan tersenyum.

Azzura pun tersenyum sinis melihat keakraban mereka.

Azzura dengan anggun berjalan turun dari singgasana, jika ingatan nya benar. 1 bulan dari sekarang persiapan penobatan Ayahnya menjadi Raja akan dilangsungkan. Dimulai sejak hari ini para selir-selir itu sudah mulai berani dengan lancang mempengaruhi Ayahnya untuk memukul mundur sang ibu yang tidak lain akan menjadi seorang Ratu.

Azzura berjalan kembali kekamar dengan beberapa pelayan dibelakangnya. “Aku ingin istirahat karena merasa lelah, kalian bisa meninggalkan ku sendiri.” Perintah Azzura tanpa melihat kebelakang yang mana para pelayan mengiringinya.

Semua memberi hormat lalu mundur meninggalkan Azzura. Azzura sendiri masuk kekamarnya dan duduk dikursi seraya memikirkan banyak hal. Dia mengelus lehernya dimana rasa sakit masih terasa dan masih terasa linu jika mengingat kejadian pemenggalan kepalanya.

Azzura melihat sekeliling kamarnya dan mencari buku tua pemberian sang Kakek. Dulu sebelum meninggal kakek nya pernah memberikan sebuah buku tua, bersampul kulit dan sudah sangat lusuh.

Kakeknya berkata. “Jika kau ingin mengetahui suatu rahasia, maka bacalah buku ini.”

Azzura langsung berfikir mengenai kejadian dirinya yang kembali kemasa lalu ini dan mengingat buku itu. Selama ini dia tidak pernah membukanya.

Namun terakhir sebelum bertemu pamannya di pafilum kerajaan dia sempat menemukan buku ini ditumpukan baju lama miliknya dan membuka sebentar namun hanya kertas kosong tanpa tulisan satu pun.

Seingatnya buku itu tidak dibawa pindah ke kerajaan mengapa bisa ada dikamarnya waktu itu.

Azzura mencari dengan seksama disusunan lemari buku miliknya dan benar saja dia menemukan buku itu ditumpukan bawah bersama buku-buku lama milikinya.

“Ketemu,” Batinnya. Azzura mengambil buku itu dan membawanya kemeja untuk membukanya.

Dengan menarik nafas dia membuka buku itu, namun tetap sama masih kosong. Dia langsung kecewa dan membuang nafas kasar. Saat akan menutupnya terlihat sedikit cahaya keluar dari kertas dan Azzura langsung membuka kembali lalu melihat cahaya itu membuat sebuah tulisan.

"Azzura Erum", yang tertulis pada kertas itu.

“Kenapa ada nama ku?” Pikir Azzura terkejut dan heran.

Dia membolak balik setiap lembarnya dan mencari mungkin akan muncul tulisan lainnya, namun tidak ada dan hanya da namanya saja.

Azzura semakin pusing dan tidak bisa berfikir.

“ada apa sebenarnya.” Tidak lama pintu kamarnya diketuk.

“Siapa?” tanya Azzura.

“Kakak ini aku Lily.” Ucap suara dibalik pintu.

Lily adalah anak dari selir Inez, dia adik tiri Azzura. Dua selir ayahnya sudah mempunyai anak sebelum menikah dengan Ayahnya yang hampir seumuran dengan Azzura. Karena itulah Azzura anak kandung dan Putri pertama sang Raja, jelas menjadikan dia Putri Mahkota.

Seingat Azzura Lily adalah srigala berbulu domba, rasa iri yang besar kepada Azzura membuat Lily yang sangat disayang Azzura menjadi jahat dan bertindak semena-mena serta senang memutar balikkan fakta. Dia dan ibunya sama saja semuanya pengkhianat.

Saat Azzura mendengar suara Lily langsung terenyum sinis dan memiliki sebuah rencana.

Seingatnya Lily akan mengajaknya ketaman untuk bermain dan melihat tanaman, namun lily dengan sengaja dan tanpa rasa bersalah menggoreskan tanaman berduri dan beracun ketangan Azzura hingga membuat luka yang cukup dalam dan sulit untuk disembuhkan menjadikan tangannya bengkak berhari-hari, sampai hari penobatan Ayanhnya pun tangannya masih terasa nyeri, sungguh jahat.

Azzura terfikirkan sesuatu lalu tersenyum.

"Permainan dimulai,” Bisiknya.

Azzura membuka pintu kamar dengan lebar dan tersenyum manis pada Lily.

“Kakak…” panggil lily dengan manja dan langsung merangkul tangan Azzura.

“Aku ingin mengajak mu ketaman apa kau mau, aku ingin melihat tanaman yang sedang tumbuh.” Pinta Lily dengan lembut dan merayu.

“Baiklah.” Azzura mengiyakan ajakannya.

Lily tersenyum lebar dan menarik lengan Azzura dengan girang, mereka berdua berjalan ketaman kediaman Carian yang sangat luas, Ayah Azzura masih keturunan Raja terdahulh , awalnya dia memang bukan pangeran mahkota.

Hanya saja dua orang pangeran mahkota yang masih muda meninggal karena sakit yang misterius. Sejak saat itulah Ayahnya dipilih manjadi Raja karena masih bangsawan kerajaan dan juga sepak terjang sang ayah didunia perdagangan sangat luas.

Lily mengoceh tidak karuan, sama persis seperti yang dia ingat dulu. Tidak lama lily berteriak melihat kupu-kupu yang banyak dan berkumpul dibunga-bunga yang baru bermekaran.

“Kakak lihat itu, indah sekali.” Suaranya yang keras membuat Azzura risih. Dulu dia tidak enak jika menegur lily namun kali ini berbeda.

“Kecilkan suara mu lily. Sungguh tidak sopan.” Ucap Azzura dengan tegas.

Membuat lily terkejut dan heran dengan kakaknya ini, dia tidak pernah berbicara tegas kepadanya semenjak masuk kekeluarga Erum, Azzura selalu tersenyim manis dan ramah, namun kali ini berbeda.

“Maaf kak,” Lily langsung behenti dan menunduk.

“Apa-apaan dia, berani memperingatkan ku, cih..” Batin Lily yang kesal. “Lihat saja nanti,” sinisnya.

“Kakak ayo kesana, bunga-bunga nya cantik sekali.” Ajak lily dengan sedikit lembut.

Azzura mengikuti lily dan berjalan kearah yang ditunjuknya.

“Wahh.. bunga-bunga ini sungguh indah,” ucap lily yang terlihat kagum.

Tidak lama saat Azzura berada dibelakangnya lily memetik satu tangkai bunga yang memiliki kelopak berduri.

“Kakak lihat ini,” Dengan gerakan cepat lily berbalik kearah Azzura, namun Azzura sudah mundur dan justru tangan Lily yang tergores oleh tanaman yang Azzura pegang.

“Akkhh!!!” Teriak Lily. Azzura hanya tersenyum sinis mendengar terikan Lily. “Dulu itu adalah teriakan ku.” Batinnya tertawa.

“Sakit..” keluhnya. Para pelayan langsung menghampiri karena mendengar teriakan Lily.

“Ah, adik… aku tidak tahu karena kau langsung berbalik. Maaf...” Ucap Azzura yang agak merasa bersalah namun senang.

“Sial, kenapa malah aku yang kena?” Batin Lily.

Saat para pelayan datang mendekati lily, Azzura langsung mundur dengan perlahan. “Nona kau tidak apa-apa?” Tanya pelayan lainnya.

Terpopuler

Comments

Cha Sumuk

Cha Sumuk

suka krna MC ceweknya kuat tdk lemah

2024-02-27

4

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-02-27

0

Dewi Tarra

Dewi Tarra

oohh brati meski azura balik ke umur 15 thn tpi kekuatan dan auranya ttp azzura dewasa yahh

2023-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Penting
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Ucapan
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 visual
40 Bab 37
41 Bab 38
42 Bab 39
43 Bab 40
44 Bab 41
45 -
46 Bab 42
47 Bab 43
48 Bab 44
49 Bab 45
50 Bab 46
51 Bab 47
52 Bab 48
53 Bab 49
54 Bab 50
55 Bab 51
56 Bab 52
57 Bab 53
58 Bab 54
59 Bab 55
60 Bab 56
61 Bab 57
62 Bab 58
63 Bab 59
64 Bab 60
65 Bab 61
66 Bab 62
67 Bab 63
68 Bab 64
69 Bab 65
70 Bab 66
71 Bab 67
72 Bab 68
73 Bab 69
74 Bab 70
75 Bab 71
76 Bab 72
77 Bab 73
78 - Penting
79 Bab 74
80 Bab 75
81 Bab 76
82 Bab 77
83 Bab 78
84 Bab 79
85 Bab 80
86 Bab 81
87 Bab 82
88 Bab 83
89 Bab 84
90 Bab 85
91 Bab 86
92 Bab 87
93 Bab 88
94 Bab 89
95 Bab 90
96 Bab 91
97 Bab 92
98 Bab 93
99 Bab 94
100 Bab 95
101 Bab 96
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Rasa Terima kasih
107 Bab 101
108 Bab 102
109 Bab 103
110 Bab 104
111 Bab 105
112 Bab 106
113 Bab 107
114 Bab 108
115 Bab 109
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113
120 Bab 114
121 Bab 115
122 Bab 116
123 Bab 117
124 Bab 118
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 -
129 Bab 122
130 Bab 123
131 Bab 124
132 Bab 125 end
133 BARU
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Penting
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Ucapan
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
visual
40
Bab 37
41
Bab 38
42
Bab 39
43
Bab 40
44
Bab 41
45
-
46
Bab 42
47
Bab 43
48
Bab 44
49
Bab 45
50
Bab 46
51
Bab 47
52
Bab 48
53
Bab 49
54
Bab 50
55
Bab 51
56
Bab 52
57
Bab 53
58
Bab 54
59
Bab 55
60
Bab 56
61
Bab 57
62
Bab 58
63
Bab 59
64
Bab 60
65
Bab 61
66
Bab 62
67
Bab 63
68
Bab 64
69
Bab 65
70
Bab 66
71
Bab 67
72
Bab 68
73
Bab 69
74
Bab 70
75
Bab 71
76
Bab 72
77
Bab 73
78
- Penting
79
Bab 74
80
Bab 75
81
Bab 76
82
Bab 77
83
Bab 78
84
Bab 79
85
Bab 80
86
Bab 81
87
Bab 82
88
Bab 83
89
Bab 84
90
Bab 85
91
Bab 86
92
Bab 87
93
Bab 88
94
Bab 89
95
Bab 90
96
Bab 91
97
Bab 92
98
Bab 93
99
Bab 94
100
Bab 95
101
Bab 96
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Rasa Terima kasih
107
Bab 101
108
Bab 102
109
Bab 103
110
Bab 104
111
Bab 105
112
Bab 106
113
Bab 107
114
Bab 108
115
Bab 109
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113
120
Bab 114
121
Bab 115
122
Bab 116
123
Bab 117
124
Bab 118
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
-
129
Bab 122
130
Bab 123
131
Bab 124
132
Bab 125 end
133
BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!