Ini semua bangunan yang berkaitan dengan laut. Selain itu, bangunan khusus tidak perlu dipromosikan secara manual seperti bangunan biasa.
Setelah membeli cetak biru, Heru Cokro melihat pada kolom manuskrip tehnik manufaktur. Teknologi manufaktur adalah teknologi rahasia khusus yang hanya bisa dioperasikan orang dengan talenta spesial.
Misalnya, master pembuat anggur secara teoritis dapat menghasilkan berbagai minuman keras. Namun, pada kenyataannya, dia tidak bisa membuat minuman keras cap orang tua berjenggot, karena resep yang bersifat rahasai. Maka disinilah teknologi manufaktur berfungsi.
Heru Cokro membeli tehnik budidaya garam, tehnik budidaya ikan dan manuskrip tehnik manufaktur dom kemambang. Dua manuskrip tehnik menghabiskan 35 koin emas. Penguasa pesisir, jika tidak menguasai
teknologi garam laut, itu adalah kebodohan. Adapun dom kemambang, itu adalah jarum yang telah digosokkan berulang-ulang secara searah pada batu magnet. Item ini banyak digunakan pelaut kuno Indonesia sebagai alat penunjuk arah.
Pada kolom buku keterampilan terdapat semua profesi keahlian, serta beberapa keahlian khusus. Buku keterampilan hanya dapat digunakan pemain, NPC hanya bisa belajar keterampilan melalui cara normal, seperti hubungan guru dengan murid. Heru Cokro memilih fondasi tehnik berkendara, fondasi jalan pedang, fondasi tehnik memanah dan tehnik observasi dasar. Keempat buku keterampilan tersebut menghabiskan 1 koin emas.
Berharap ada item aneh muncul. Heru Cokro melihat dengan masam, tidak menemukan item yang praktis. Saat dia hampir menyerah, daftar item tiba-tiba melakukan reload. Muncul Arca Dhruwa (rusak) dan Arca Anila (rusak), dengan harga 35 koin emas. Tanpa melihat atribut item tersebut, tanpa ragu langsung dibeli.
[Nama]: Arca Dhruwa (rusak)
[Level]: Pangkat perak
[Evaluasi]: Ini adalah Arca Dhruwa yang rusak dengan sedikit energi Dewa Dhruwa. Tempat persembahan untuk mendapatkan berkah dari dewa terkait.
[Properti]: Berkat pelindung dewa bintang (anda tidak akan pernah tersesat di lautan). Astronomi meningkat 40%.
[Nama]: Arca Anila (rusak)
[Level]: Pangkat perak
[Evaluasi]: Ini adalah Arca Anila yang rusak dengan sedikit energi Dewa Anila. Tempat persembahan untuk mendapatkan berkah dari dewa terkait.
[Properti]: Berkat pelindung dewa angin. Manipulasi angin meningkat 40 %.
Anila dan Dhruwa adalah bagian dari delapan wasu dalam kitab mahabharata. Delapan wasu adalah delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam. Dewa Dhawa adalah dewa penguasa bumi, Aha adalah dewa penguasa antariksa, Prabhasa adalah dewa penguasa langit, Anala adalah dewa penguasa api, Anila adalah dewa penguasa angin, Pratyusa adalah dewa penguasa matahari, Soma adalah dewa penguasa bulan dan Dhruwa adalah dewa penguasa bintang. Jika semua kuil terkumpul pada satu wilayah, kemungkinan besar akan melahirkan Dewabrata sebagai simbol bakti dan budi luhur.
Setelah pembelian selesai, Heru Cokro pergi ke susunan transmisi yang berada di sebelah kanan. Terlihat kilatan cahaya warna-warni pada susunan transmisi. Kemudian muncul semua item yang telah dibeli. Adapun 500 kayu, muncul langsung di ruang terbuka di depan bangunan kecil.
Kemudian ia berjalan ke selatan, menaiki tangga diantara banyak stupa. Begitu dia sampai pada tangga akhir tingkat 1. Terdengar suara sistem berbunyi, “pemberitahuan sistem: anda belum memenuhi syarat menaiki tangga selanjutnya! Apakah anda akan mengaktifkan spesialisasi Candi Borobudur?”
“Aktifkan”. Terdengar suara ami~ami~ami,
“pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra telah mendapatkan 100 koin emas. Silahkan turun, anda dapat kembali sebulan kemudian”.
Selain empat buku keterampilan yang digunakan secara langsung, semuanya disimpan langsung pada tas penyimpanan.
“Pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra berhasil menguasai Fondasi tehnik berkendara.”
“Pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra berhasil menguasai tehnik pedang dasar.”
“Pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra berhasil menguasai fondasi tehnik memanah.”
“Pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra berhasil menguasai tehnik observasi dasar.”
Selama konstruksi bangunan, Pusponegoro dan lainnya telah menyelesaikan pembangunan benteng. Luas pemukiman sekarang 1 kilometer persegi. Sedangkan benteng memiliki panjang 4 kilometer dan itu benar-benar pembangunan yang sangat besar.
Menurut rencana Heru Cokro, gerbang utama berada di tengah sisi selatan. Lantas, demi kenyamanan, juga membuat gerbang pada sisi timur dan barat. Lumbung kayu sedang dibangun, serta tambang batu akan didistribusikan di sebelah barat. Maka gerbang barat berfungsi sebagai pintu masuk utama transportasi sumber daya.
Demikian pula, dermaga akan dibangun di sisi utara. Garis lurus yang menghubungkan keempat pintu timur, utara, barat dan selatan membentuk poros tengah, membagi seluruh pemukiman menjadi empat area.
Komplek bangunan di pusat akan menjadi bagian paling makmur dari pemukiman, sementara wilayah dibagi menjadi dua area utama. pada poros tengah, Kediaman penguasa telah dibangun. Ruang kosong di depan dan belakang kediaman penguasa disediakan untuk alun-alun di masa depan. Lebih jauh ke utara adalah jalur perdagangan pemukiman. Semua toko, penginapan, padepokan silat dan bangunan lainnya akan didistribusikan di kedua sisi jalan tersebut.
Area barat sebagai area perumahan. Di wilayah barat daya, digunakan sebagai lahan pertanian, seperti petani buah, petani sayuran, penebang kayu dan sebagainya. Sedangkan untuk pertambangan, seperti pandai besi, penjahit, tukang batu, dan pengrajin lainnya akan ditempatkan diarah timur.
Distrik tenggara berfungsi sebagai area militer, pendidikan, budaya, dan Kesehatan. Sedangkan untuk kuil akan berada pada setiap arah mata angin, dengan asumsi memiliki semua kuil delapan wasu. Wilayah timur laut digunakan sebagai area industri dan terakhir adalah area barat laut akan dibuka lahan budidaya garam, peternakan ikan dan gudang sumber daya laut.
Pada sore hari, Heru Cokro mengkalkulasi keseluruhan rencana tata kota. Benteng telah dibangun seperempatnya, mungkin keseluruhan akan selesai esok hari.
Saat senja, Giri kembali dari tugas berpatroli. Heru Cokro menghentikan pekerjaan dan menyapanya. Seraya berkata: “Jendral, sepertinya panen anda tidak kecil?”
Giri turun dari kuda, mengepalkan tangan, “Saya hanya menemui beberapa bandit kecil, tidak perlu dibesarkan. Saya menemukan peliharaan untuk penguasa, semoga penguasa suka.”
“Oh, aku tidak tahu apa itu? Selama jendral berbicara, secara alami aku yakin.”
Giri tertawa dan berbalik dan melepaskan ikatan tas dari kuda. Tanpa ikatan tas, harimau putih kecil muncul di depan Heru Cokro.
Binatang tersebut sepertinya baru lahir, sepasang mata berwarna emas dan besar, terlihat sangat lucu.
“Apakah ini anak harimau?” Heru Cokro bertanya sedikit ragu.
Giri terlihat agak bangga. “Haha, tepatnya, itu harusnya seekor anak harimau putih. Itu adalah ras yang langka.”
“Harimau putih? Bagus, ini bisa menjadi penolong yang baik ketika dia sudah dewasa.”
Pusponegoro datang, dengan rasa ingin tahu melihat binatang kecil di dalam karung. Giri merasa bahagia, ia adalah pria lurus yang tidak bisa menyembunyikan perasaanya.
Heru Cokro dengan penasaran bertanya: “Saya tidak bisa memikirkan apa yeng telah jendral lakukan. Pasti ada cerita di dalamnya. Coba ceritakan apa yang sebenarnya terjadi.” “Mengatakan bahwa semua orang duduk di tanah dan duduk dalam lingkaran.
Giri tertawa, duduk dan mulai menceritakan pengalaman patroli hari ini.
“Saya keluar dari pintu masuk pemukiman pada siang hari dan mulai memeriksa wilayah sekitar. Tenang sepanjang jalan, tetapi beberapa hewan kecil seperti kelinci dan burung saya panah. Terkadang menemui beberapa bajingan yang kemudian saya tebas mati dari atas kuda. Dalam perjalanan kembali, saya bertemu sekelompok harimau yang sedang berburu kambing liar. Lantas, saya mendekat dan membunuh kawanan harimau tersebut. Mengikuti harimau yang melarikan diri, saya menemukan kandang mereka. Secara alami saya masuk dan secara tidak sengaja melihat binatang kecil ini di kandang. Saya tangkap, mungkin berguna bagi penguasa, maka saya bawa harimau putih ini.”
Saat anda mendengar Giri menyebutkan kambing liar, Heru Cokro diam-diam terkejut. Tidak lama kemudian, terlihat Joyonegoro serta tiga orang lainnya mendekat. Mulai besok, lumbung kayu dasar akan resmi beroperasi. Mengambil kesempatan ini, Heru Cokro mengusulkan untuk menambah makanan untuk semua orang malam ini, yang juga untuk merayakan pendirian resmi Jawa Dwipa. Sedihnya, belum ada koki disini. Sehingga makanan sangatlah sederhana. Padahal salah satu kenikmatan hidup adalah bisa menikmati cita rasa berbagai bahan pada makanan.
Giri tinggal di ruang sayap timur, dan pada saat yang sama menginstruksikan untuk berjaga malam. Lantas, Heru Cokro kembali ke ruang utama, untuk beristirahat.
Berbaring di tempat tidur yang keras, mata terpejam dan berkata dalam hati “log out!” Saat mata terbuka, saya telah keluar dari permainan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 559 Episodes
Comments
Buana Lukman
bagus
2023-07-31
1