Tempat kesepuluh yang sekarang muncul sebenarnya dapat dianggap sebagai pemain sejati pertama dari wilayah Indonesia yang telah mendirikan pemukiman. Ini bukan berlebihan. Sangat disayangkan bahwa dalam kondisi alam liar, mereka tidak dapat memperoleh informasi tentang Jawa Dwipa dalam waktu singkat.
Untuk pemain Kelas Maharaja, poin merit adalah atribut yang lebih penting daripada level dan prestis, dikatakan bahwa atribut inti tidak terlalu banyak. Karena poin merit terhubung langsung ke kebangsawanan, atribut kebangsawanan diberikan selama poin merit memenuhi persyaratan dan secara otomatis dapat dipromosikan.
Kebangsawanan “The Metaverse World” dibagi menjadi Kepala Pemukiman, Kepala RT, Kepala RW, Kepala Dusun, Kepala Desa I, Kepala Desa II, Kepala Desa III, Camat I, Camat II, Camat III, Bupati I, Bupati II, Gubernur, Presiden dan Maharaja. Poin merit dari Kepala Pemukiman adalah 100 poin dengan setiap kali kenaikan poin merit yang diperlukan menjadi 2 kali lipat. Akumulasi, poin merit gubernur adalah 1 juta poin, sedangkan maharaja membutuhkan 4 juta poin.
Poin merit sangat sulit diperoleh dan hanya bisa diperoleh jika telah berkontribusi kepada suatu wilayah. Misalnya pendirian wilayah di alam liar; memusnakan bandit, penjarah dan penjahat lainnya; berpartisipasi dalam ekspedisi militer, layanan berjasa dan cara khusus lainnya.
Yang paling penting adalah bahwa kebangsawanan dan tingkatan wilayah terhubung langsung dengan level wilayah juga dibagi menjadi pemukiman, RT, RW, dusun, desa dasar, desa menengah, desa lanjutan, kecamatan dasar, kecamatan menengah, kecamatan lanjutan, kabupaten kecil, kabupaten besar, provinsi, negara dan dinasti. Jika atribut kebangsawanan tidak memenuhi persyaratan, maka wilayah tidak bisa dipromosikan.
“Pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra menetapkan Jawa Dwipa. Di gedung pemukiman, pangkat kediaman penguasa secara otomatis diberikan. Selain itu, tiga bangunan pemukiman tingkat dasar dipilih secara acak, pemain juga dapat memilih salah satunya serta hadiah spesial berupa Candi Borobudur Dasar.”
“Pemberitahuan sistem: Tiga bangunan dipilih secara acak, dinding benteng, bengkel pandai besi dasar dan pasar tingkat dasar, silakan pilih!”
“Pilih pasar tingkat dasar.”
“Notifikasi sistem: pemilihan bangunan dasar selesai, pembuatan otomatis dimulai!”
Semburan cahaya putih menyala “sua sua suaaaa.“ Struktur kayu persegi empat muncul di tempat Heru Cokro berdiri, keduanya berdiri di ruang tamu. Pada saat yang sama, di utara halaman muncul bangunan kecil kayu yang seharusnya merupakan pasar tingkat dasar yang diberikan oleh sistem. Kemudian muncul banyak candi kuno di arah selatan.
Candi tersebut terlihat sangat matematis dan penuh nuansa kuno. Candi tersebut tersusun rapi terbagi menjadi 10 tingkatan, terdapat 73 stupa dan 505 buah patung. Bangunan tersembunyi ini memiliki berbagai kemungkinan. Setiap bulan dapat melahirkan berbagai item seperti koin, sumber daya, cetak biru, peralatan, dan sebagainya.
“Pemberitahuan sistem: selamat kepada pemain Jendra berhasil membangun pemukiman, ada hadiah 10 pekerja. Harap pemain untuk pergi ke pemukiman untuk menerimanya! Semua hadiah sudah selesai, silakan pemain periksa sendiri!”
Perlahan, tablet batu emas tenggelam ke tanah, hanya ketika wilayah diserang atau dipromosikan, tablet tersebut akan muncul kepermukaan tanah.
“Pemberitahuan sistem: Karakter bersejarah Giri menyaksikan kelahiran pemukiman, loyalitas meningkat sebesar 5 poin!”
“Pemberitahuan sistem: Karakter bersejarah Giri loyalitas ditingkatkan menjadi 90, karakteristik turunan: Setia dan Berani (meningkatkan moral tentara 10%).”
Sudah terlambat untuk melihat atribut pemukiman. Heru Cokro keluar dari kediaman penguasa dengan Giri, siap untuk pergi ke pemukiman untuk menerima 10 pekerja.
Pintu masuk pemukiman. Terlihat sepuluh pria berotot dengan wajah, mengenakan kain lap serta kemeja lusuh, mata para pekerja menyapu sekitar, dengan penuh rasa ingin tahu memandang Jawa Dwipa.
Heru Cokro ada di depan, Giri ada di belakang, dan berjalan ke arah mereka. Kelompok pekerja melihat jendral berwibawa seperti Giri, ada sedikit kekaguman di mata mereka. Melihat kembali ke Heru Cokro yang berdiri di depan Giri, itu menjadi lebih hormat dan lebih berhati-hati.
Satu persatu saling toleh-menoleh, seorang pria paruh baya yang dianggap sebagai pemimpin berkata: “Memberi hormat kepada penguasa. saya Pusponegoro, diperintahkan untuk datang ke pemukiman anda, dan kami harap penguasa bersedia menerima kami.”
Heru Cokro pertama kali memperkenalkan diri secara singkat, “Saya penguasa dari Jawa Dwipa, yang di belakang saya adalah Jendral Giri.”
Lanjutnya, “semuanya telah datang, saya sangat senang. Jawa Dwipa sangat membutuhkan orang-orang yang bertalenta, tentu saja tidak ada alasan untuk tidak menerimanya. Selanjutnya, selama semua orang bekerja keras. Saya menjamin semua orang, ada pakaian untuk dipakai, makanan untuk dimakan, ruang untuk hidup serta ladang yang subur. “
Keempat janji ini membuat hati para pekerja tersentuh, yang juga merupakan kerinduan untuk menjalani kehidupan yang indah. Merekapun saling berbisik.
“Semua orang tenang dulu,” Lanjut Heru Cokro. Setelah semua orang tenang, Heru kemudian berkata, “Mari tidak berdiri di depan pemukiman. Ayo kita kembali ke kediaman penguasa bersamaku dan duduk sementara. Isi perutmu dan ceritakan apa yang terjadi.”
Mendengar ajakan makan. Semua orang bersorak lagi. Karena selama sepuluh hari mereka belum makan dengan cukup. Sebelum pergi, Heru Cokro memanggil Giri ke depan, sambil mengatakan: “Jendral Giri, saya punya sesuatu untuk dikatakan.”
Giri melihat sekilas, berkata: “Penguasa, meskipun ada instruksi, jendral harus melakukan yang terbaik.”
“Ini adalah masalahnya. Jawa Dwipa pertama kali dibangun, benteng belum ada. Untuk keselamatan wilayah, saya harap jendral berkenan berpatroli. Baik serangan binatang liar ataupun penjarah, tidak ada diantaranya tangan yang lembut, maka bunuhlah tanpa menyisakan masalah yang tidak perlu “perintah Heru Cokro.
“Siap mengikuti perintah sampai akhir!” Giri selesai, menunggang kuda putih, dengan makanan kering dan berlalu pergi.
Heru Cokro menempatkan 10 pekerja di sayap timur kediaman penguasa. Kembali ke kantor kepala pemukiman sendirian, saya melihat satu surat dan satu buklet di atas meja. Surat itu adalah stempel resmi penguasa, yang terbuat dari kuningan. Stempel resmi adalah segel. Buklet ini adalah panduan penguasa, yang mencatat informasi dasar wilayah.
[Wilayah]: Jawa Dwipa (Pemukiman)
[Penguasa]: Jendra (Kepala Pemukiman)
[Title]: Nihil
[Moral]: 70
[Keamanan Publik]: 65
[Populasi Wilayah]: 12 / 200
[Penyegaran Populasi]: 10 + (10 x 60%) \= 16 / hari
[Area wilayah]: 20 kilometer persegi
[Properti wilayah]: Tingkat daya tarik penghuni meningkat sebesar 60%, tingkat daya tarik orang dengan talenta spesial meningkat sebesar 10%, hasil panen meningkat sebesar 10%, kemahiran produksi meningkat sebesar 10%, level prajurit tentara meningkat sebesar 20%, promosi orang-orang berbakat dalam memecahkan kemacetan meningkat sebesar 10%.
[Dana wilayah]: 100 koin emas
[Sumber daya wilayah]: 5000 makanan, 500 kayu, 500 batu, 500 bijih besi
[Tentara wilayah]: Nihil
[Industri wilayah]: Nihil
[Indeks politik]: 5 / 100 (Menentukan efisiensi administrasi dan hubungan moral)
[Indeks ekonomi]: 5 / 100 (Menentukan kemakmuran perdagangan, perpajakan, dsb)
[Indeks budaya]: 0 / 100 (Menentukan tingkat pendidikan, terkait erat dengan kualitas penduduk)
[Indeks militer]: 10 / 100 (Menentukan kekuatan militer)
[Bangunan yang ada]: Kediaman penguasa (pemukiman), pasar tingkat dasar dan Candi Borobudur dasar.
Daftar bangunan dasar;
[Benteng dasar]: Benteng dasar memiliki efek pertahanan yang lemah dan dapat memblokir binatang liar. Persyaratan konstruksi: 100 kayu. Waktu konstruksi: 24 Jam.
[Aula makan dasar]: Tempat bagi warga untuk makan bersama. Persyaratan konstruksi: aula makan membutuhkan cetak biru, 30 kayu, 20 batu. Waktu konstruksi: 12 jam.
[Toilet dasar]: Tingkatkan kondisi sanitasi pemukiman. Persyaratan konstruksi: Toilet dibangun menggunakan cetak biru, 10 kayu, 10 batu. Waktu konstruksi: enam jam.
[Rumah kayu dasar]: Menyediakan 20 orang untuk hidup. Persyaratan konstruksi: membutuhkan cetak biru, 40 kayu, 20 batu. Waktu konstruksi: 12 jam.
[Bengkel pandai besi dasar]: Buat berbagai alat pertanian, dan buat alat-alat besi seperti kapak dan pahat. Persyaratan konstruksi: Membutuhkan cetak biru, 20 kayu 10 batu. Waktu konstruksi: 12 jam.
[Toko kelontong dasar]: Tempat penjualan semua jenis kebutuhan sehari-hari. Persyaratan konstruksi: Penjual, cetak biru bangunan toko kelontong, 20 kayu, 10 Batu. Waktu konstruksi: 12 jam.
[Lumbung kayu dasar]: Tingkatkan pendapatan sumber daya kayu, menghasilkan rata-rata 10 kayu/hari untuk setiap orang. Persyaratan konstruksi: 30 kayu. Waktu konstruksi: enam jam.
[Tambang batu dasar]: Tingkatkan pendapatan sumber daya batu, menghasilkan rata-rata 5 batu/hari untuk setiap orang. Persyaratan konstruksi: 20 kayu, 10 batu. Waktu konstruksi: enam jam.
[Lahan pertanian dasar]: Dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman dan menghasilkan 200 makanan/100 meter persegi. Persyaratan Konstruksi: 10 kayu. Waktu konstruksi: enam jam.
[Keterangan]: Penanaman bisa dipengaruhi berbagai banyak faktor luar, seperti intensitas cahaya matahari, suhu, air dan unsur hara. Jadi hasil dari panen padi sendiri bisa sangat beragam.
[Kamp tentara dasar]: Dapat merubah profesi warga menjadi tentara. Persyaratan konstruksi: Jendral militer, cetak biru bangunan kamp militer, 100 kayu, 40 batu. Waktu konstruksi: 24 jam.
Jika dihitung berdasarkan populasi maksimum yang sejumlah 200, maka harus membangun 10 rumah kayu dasar. Maka untuk memenuhi bangunan tersebut membutuhkan 400 kayu dan 200 batu. Sedangkan sumber daya yang paling langka pada tahap awal permainan adalah makanan. Warga perlu mengonsumsi 1 unit makanan dalam sehari serta tentara perlu mengkonsumsi 2 unit makanan perhari. Menurut sejumlah populasi maksimum, pemukiman memerlukan setidaknya 220 makanan dalam sehari dengan estimasi bahwa jumlah tentara adalah 10 % dari total populasi.
Waktu permainan dan waktu dunia nyata adalah 1:1, hanya membalikkan siang dan malam. Sekarang tanggal 1 Januari, tahun pertama kalender Wisnu. Semua pemain belum membuka lahan pertanian.
Sumber daya makanan termasuk bagian paling gelap untuk pemain maharaja. Demi makanan, kita harus menjual sumber daya terbatas seperti kayu, batu dan bijih ke sistem. Hal ini mengakibatkan kondisi wilayah hampir stagnan dan tidak sedikit wilayah yang bangkrut karena krisis pangan.
Namun, krisis adalah peluang. Dalam prosesnya, beberapa penguasa mengambil kesempatan untuk membuka industri sesuai dengan karakteristik wilayah. Sehingga dapat menyingkirkan dilema krisis pangan lebih awal. Sebagian besar penguasa yang luar biasa ini mampu membawa wilayahnya pada tingkat kabupaten atau kota.
Ini adalah inti dari permainan The Metaverse World. tidak akan pernah membiarkan penguasa dengan mudah meningkatkan pangkat wilayahnya. Berbagai kesulitan muncul dalam arus yang tak berujung, serta berbagai jebakan yang sulit dicegah.
Hanya mereka yang bisa melewati rintangan dan menyingkirkan perangkap yang bisa menonjol dari kerumunan. Maka jenis pemain yang mengandalkan tiket dan kupon ditakdirkan untuk dieliminasi lebih awal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 559 Episodes
Comments
Ikhsan Icha
keren lanjut bang kalau perlu ada part 2 nya
2023-08-21
1
Ikhsan Icha
keren bang lanjut trus kalau bisa buat versi baru lagi bang
2023-08-21
1
Peduli_Kucing
Entah kenapa gw suka sama novel yang bertemakan sejarah
2023-02-06
2