Pertempuran ini hanya pemanasan untukmu? Heru Cokro yang mendengarnya tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa mengubah kesedihan dan kemarahan menjadi keserakahan, berlari ke arah tubuh raja sapi liar, melihat item yang dijatuhkan. Setelah berputar mencari, ia hanya menemukan buklet. Ambil dan lihat, ternyata benar-benar harta karun. Ini yang namanya rejeki nomplok.
“Panduan tehnik domestikasi sapi liar”. Jika digunakan, secara otomatis dapat menguasai teknologi domestikasi sapi liar.
Sebelum perjalanan ini, Heru Cokro berharap dapat menemukan kambing liar, pergi ke pasar untuk membeli “panduan tehnik domestikasi kambing liar” serta berencana untuk menjinakkan kambing liar. Tanpa diduga, kambing liar tidak terlihat. Tapi saat ini, saya mendapat “sapi liar Panduan tehnik domestikasi” ini.
Buklet ditempatkan di tas penyimpanan, Heru Cokro mulai mengumpulkan item yang dijatuhkan raja sapi liar yang memperoleh 4 kulit sapi dan sepasang tanduk sapi liar.
[Kulit sapi liar]: Kualitas 8, kulit lanjutan yang dikumpulkan dari raja sapi liar dapat digunakan untuk membuat alat pertahanan.
[Tanduk sapi liar]: Kualitas 7, tanduk lanjutan yang dikumpulkan dari raja sapi liar dapat digunakan untuk membuat perhiasan.
Setelah merapikan rampasan, kelompok mulai kembali ke pemukiman.
Pada malam hari, aula makan menjadi hidup. Bau harum masakan olahan sapi menyebar melalui udara, banyak orang berbicara, tertawa dan bercanda. Seolah pengalaman kemarin terasa seperti mimpi. Setelah berbincang dan menyelesaikan makanan bersama semua orang, Heru Cokro kembali ke kamarnya, offline.
Matahari pagi yang hangat menyapa, menghirup segarnya udara pagi, seakan menghabiskan kelelahan malam kemarin. Terdengar suara ketukan, “Heru, apakah kamu sudah bangun?” Kata Ayu dari balik pintu kamar.
“Iya, kenapa?” Balas Heru.
“Bolehkah saya masuk sebentar?” Heru heran mendengarnya. Meskipun kita tinggal dalam satu atap, tapi aneh juga Dia Ayu Heryamin mau masuk ke kamar saya. Mungkin ada keperluan yang sangat penting, seraya Heru pun menjawab “iya silahkan masuk”.
Terlihat wajah Dia merah, malu, bingung dan penuh kekhawatiran datang melewati pintu kamar. “Maaf mengganggu waktumu, bolehkan saya bicara sebentar dan meminta bantuanmu?”
Heru berkata penuh kekhawatiran “iya silahkan, tidak perlu sungkan, anggap saja seperti saudara sendiri”.
Kemudian Dia Ayu Heryamin menceritakan kejadian beberapa hari kemarin, dimana dia harus kuliah dan menjaga adiknya. Malamnya bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan Rama. Untungnya, meskipun Rama masih berumur sepuluh tahun, sangat penurut sehingga ketika malam hari Dia Ayu Heryamin bisa bekerja dengan tenang. Namun, bagaimanapun dia masihlah seorang anak yang membutuhkan pengawasan dan perawatan dari orang dewasa.
“Bisakah kamu membantu saya menjaga Rama dipagi hari? Saya merasa tidak nyaman membawanya ke kampus. Karena sering saya tinggal masuk ke kelas sendirian. Sedangkan untuk malamnya saya sedang mencarikannya pengasuh dan untuk biaya sewa apatemen biar saya yang menanggung semuanya” Kata Dia Ayu Heryamin.
Mendengar cerita Dia Ayu Heryamin, Heru merasa berempati karena memiliki pengalaman yang sama dalam hidupnya. Sering hidup sendiri, jarang sekali bertemu dan berkomunikasi normal dengan orang tuanya. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, mereka entah kemana sudah tidak ada kabar lagi.
Herupun menjawab dengan penuh pertimbangan “Baiklah, Rama juga sepertinya anak yang tidak terlalu merepotkan. Malam harinya biarkan dia bermain The Metaverse World, ini mungkin juga bisa menghilangkan rasa sedih telah kehilangan sosok ayah dan ibu. Daripada memberikannya kepada pengasuh yang belum tentu juga baik untuknya”.
“Terimakasih banyak Heru, coba kamu berbicara dengannya perihal permainan. Kalau adik Rama berkenan. Mohon bantuannya juga agar dia tidak terdzolimi dalam permainan. Namun, jikapun mau saya belum bisa membelikan kapsul metaland yang sangat mahal. Itu akan lebih merepotkan jika harus sewa di tempat rental. Karena didekat daerah sini juga, belum ada.” Kata Dia Ayu Heryamin.
“Tidak perlu pusing tentang biaya kapsul metaland, biar saya belikan. Hitung-hitung juga ini sebagai investasi saya. Jadi tidak perlu merasa sungkan.” Ucap Heru Cokro.
Setelah mereka selesai mendiskusikan berbagai hal tentang perawatan Rama dan kesehariannya. Merekapun akhirnya keluar kamar menemui Rama yang sedang asyik bermain diruang tamu rumah. Untungnya hari ini merupakan akhir pekan, jadi Dia Ayu Heryamin bisa keluar bermain bersama mereka. Sehingga suasanapun lebih meriah dan Heru tidak terlalu canggung untuk bermain sendiri bersama Rama.
Di pantai, angin yang sejuk dan suara ombak yang menenangkan. Melihat mereka yang bermain dengan air dan pasir dengan riang, membuat Heru merasa telah memiliki keluarga. Di kejauhan, Rama seperti burung, menyebar dengan kedua tangan menirukan pesawat terbang dengan gembira. Heru Cokro berjalan membawa tas yang penuh dengan makanan dan minuman.
“Rama, Dia, datang dan makan dulu.” Heru Cokro berteriak.
Merekapun lari dengan riang mendekati Heru. “Kakak, bermain dipantai benar-benar menyenangkan. Kakakku juga sepertinya merasa senang.”
Heru Cokro mengangguk dan berkata: “Syukurlah, ayo makan dan minum dulu!” sambil menikmati makanan Heru Cokro lanjut berkata: “apakah kamu juga suka main game?”
Bocah ini mengangguk dengan keras dan berkata dengan polos, “saya sangat suka.”
“Pernahkah kamu mendengar permainan The Metaverse World?” lanjut Heru Cokro.
Jawab Rama lantang, mata berbinar dengan wajah penuh harap “ini permainan yang sangat saya idamkan”.
Heru Cokro berkata “Baiklah nanti malam ayo bermain bersama. Sepulang dari sini saya akan membelikan kapsul metaland untukmu”.
Dia Ayu Heryamin yang duduk disamping hanya bisa tersenyum kecut mendengar musyawarah pria yang sangat asyik perihal permainan. Rama memegang tangan Heru dengan tersenyum dan berkata: “Oke, oke, kakak tidak boleh bohong dan harus menjaga saya dalam permainan.”
Setelah kembali ke rumah pada malam hari. Terdapat Kapsul metaland baru bersebelahan dengan kapsul metaland lama yang telah terpasang dengan rapi dan siap digunakan. Kemudian Heru Cokro memberikan instruksi kepada Rama tentang apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam memulai permainan. Layaknya nasihat seorang ayah terhap putranya yang akan pergi bertamasya.
Saat memasuki The Metaverse World lagi, permainan ini telah memulai hari yang baru. Saya terhibur dengan Maung Bodas yang berlarian di sekitar rumah. Ia tumbuh sangat cepat, hanya dalam waktu kurang dari sepuluh hari, ia tumbuh cukup besar.
Kemudian Heru Cokro berlatih selama satu jam dengan pedangnya seperti biasa dan masuk ke aula diskusi. Ada sembilan orang yang dipanggil untuk diskusi hari ini. Selain lima sebelumnya, ada pejabat resmi Notonegoro yang baru diangkat, Wakidi yang akan ditunjuk sebagai direktur dermaga, tukang batu Buminegoro serta orang lain dari Desa Grissee asli juga diizinkan untuk berpartisipasi dalam proses. Sebelumnya, Buminegoro telah menjadi wakil tim konstruksi yang dipimpin oleh Pusponegoro. Kemudian yang terakhir adalah Abdul yang memiliki keahlian khusus pada bidang budidaya ikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 559 Episodes
Comments
Dogma
*
2022-12-01
1