Kecemburuan Gio

"Kamu yakin akan meninggalkan kembar sama orang yang tak dikenal?" tanya Agung membuat Gio tersulut api amarah, dan hendak memberikan bogeman di wajah Agung.

"Asal lo tahu ya! Kembar itu anak gue, dan gue ayah biologis dari kembar. Oh ya, lo harus tahu kalau Kinanti sebentar lagi akan menikah dengan gue," ujar Gio. Gio terlihat sudah mengepalkan tangannya.

"Serius Nan? Kamu mau menikah sama laki-laki itu dan dia adalah ayahnya kembar?" tanya Agung yang kini menatap Kinanti serius. Sedangkan Gio kini justru terlihat malah cengengesan, dia berhasil membuat Agung tahu kalau dia adalah pemenangnya.

Kinanti menatap ke arah Gio, seakan dia berpikir. Apa sepantasnya Gio dia maafkan dan menerima Gio di hidupnya, dan jawabannya dia masih membutuhkan waktu untuk hal ini.

"Tidak! Aku tak mau menikah dengannya. Dia hanya sebagai ayah dari kembar, tetapi aku tak mau menerima dia sebagai calon suamiku," sahut Kinanti, kini giliran Agung yang menertawakan Gio.

"Lo dengar 'kan Bro? Kalau mimpi jangan ketinggian, nanti kalau jatuh sakit rasanya," sindir Agung. Membuat wajah Gio memerah seketika.

Kinanti tak mempedulikan perasaan Gio, justru bagi Kinanti balasan untuk Gio belum setimpal dengan apa yang Gio lakukan dulu kepadanya. Kinanti pergi meninggalkan Gio begitu saja, dia menggandeng tangan Agung di depan Gio membuat Gio terbakar api cemburu.

"Kinanti, lihat saja kamu! Aku akan buat kamu tak bisa menolak aku lagi," ucap Gio menyeringai licik. Baru kali ini, ada wanita yang berani menolak dirinya.

"Sabar Ayah, aku yakin Bunda pasti akan menerima Ayah," ucap Bunga yang menenangkan sang ayah. Bunga tampak mengelus dada sang ayah, membuat Gio kembali tersenyum, meredakan emosi di hatinya.

"Sepertinya ayah harus berjuang menaklukkan hati Bunda. Berjuang melawan Om Agung dan Ayah Dimas. Karena mereka ingin memiliki Bunda dan menjadi Ayah kami," ungkap Bunga membuat Gio panas lagi.

"Benarkah? Terus kamu mau meninggalkan Ayah lagi? Apa kalian tak menyayangi Ayah? Apa kalian ingin membuat Ayah tersiksa seumur hidup, karena kehilangan Bunda?" tanya Gio dengan wajah memelas, memohon iba.

Bunga dan Satria langsung memeluk Gio, bahkan sikap kedua anaknya membuat Gio merasa terharu sampai meneteskan air matanya. Gio sangat menyayangi kedua anaknya. Untungnya Allah masih memberikan kesempatan dia untuk bertemu kedua anaknya.

"Ayah sayang ... banget sama kalian. Tolong izinkan Ayah untuk menebus semua kesalahan yang selama ini Ayah perbuat. Ayah ingin membahagiakan kalian dan Bunda. Ayah mohon dukungannya dari kalian," ungkap Gio dan kembar tampak menganggukkan kepalanya kompak.

Bagaimanapun Gio adalah Ayah kandung mereka, meskipun Gio pernah tak menginginkan mereka. Ikatan batin seorang anak dengan ayahnya tak bisa dipisahkan.

"Makasih ya sayang. Makasih sudah memaafkan Ayah dan mau memberikan kesempatan kepada Ayah untuk menggantikan kesedihan kalian dengan kebahagiaan. Kita bertemu nenek dan kakek yuk! Pasti mereka sangat senang bertemu kalian," ajak Gio membuat Bunga bersorak gembira, berbeda halnya dengan Satria yang terlihat cool.

Kembar terlihat begitu bersemangat pergi bersama sang ayah, Gio menggandeng kedua tangan anaknya. Satria di sebelah kanan dan Bunga di sebelah kiri. Mereka terlihat bahagia.

"Ayo Er, antarkan saya ke rumah mama," ajak Gio kepada sang asisten. Erland dengan setia menunggu bosnya di lobby.

"Tadi saya melihat Nyonya Kinanti turun bergandengan mesra dengan seorang laki-laki." Erland berniat memanas-manasi bosnya itu. Dia pengen tahu ekspresi Gio.

"Apa kau sudah bosan hidup Er?" ucap Gio sinis, dia juga menatap tajam asistennya itu.

"Ternyata orang yang lagi cemburu, lebih menyeramkan dari singa. Seakan dia ingin menerkam aku," ucap Erland dalam hati. Sikap bosnya itu membuat dia terkekeh dalam hati.

Kinanti tampak gelisah, sebenarnya dia berat meninggalkan kembar dengan Gio. Dia takut kalau Gio berbuat nekat mengambil kembar dari dia secara paksa. Tetapi dia harus mengurus permasalahan hidupnya. Dia berniat merebut kembali yang milik ayahnya.

Hari ini Kinanti akan melaporkan ibu tirinya ke polisi. Dia juga sudah menyewa pengacara, atas rekomendasi dari Agung. Paling tidak dia masih bisa menyelamatkan yang tersisa yaitu rumahnya. Karena ibu tirinya sudah membuat perusahaan ayahnya bangkrut, dia juga sudah berniat untuk menjual rumah itu.

"Setelah urusan kamu selesai, apa kamu mau menikah dengan Kakak? Sudah lama kakak menanti kamu, bahkan kakak sudah memiliki rasa sejak kamu masih duduk SMA. Namun Kakak takut, kalau Ayah kamu menolak kakak. Tak memperbolehkan kamu berpacaran, hingga akhirnya kakak terpaksa memendam perasaan ini," ungkap Agung.

Kinanti tampak terdiam.

"Maaf jika Kakak lancang mengatakan perasaan kakak ke kamu. Kakak takut kamu dimiliki laki-laki lain," ungkap Agung.

"Gimana ya Kak? Jujur aku jadi bingung, karena posisi aku sekarang tidak lagi sendiri. Aku harus menanyakan dulu ke kembar. Aku ingin punya suami yang bisa menerima kembar apa adanya," ungkap Kinanti.

"Kalau seperti itu berarti ayahnya kembar. Kakak yakin pasti mereka akan setuju kalau kamu menikah dengan ayahnya," sahut Agung.

"Entahlah Kak, aku masih bingung dengan perasaan aku sendiri. Jujur, aku masih sakit hati dengannya. Tapi kadang aku mikir juga, kalau dia tak melakukan hal itu kepadaku. Pasti jalan cerita hidup aku beda lagi, tak seperti sekarang. Mungkin aku masih hidup sendiri. Aku juga tak memiliki kebahagiaan, memiliki kembar, dan mungkin saja aku masih terus tersakiti oleh ibu tiriku," ungkap Kinanti.

Gio dan juga kedua anaknya baru saja sampai di rumah orang tua Gio. Melihat mobil anaknya datang, tentu saja sang mama merasa bingung. Tak biasanya sang anak datang kala pagi hari.

Aura bahagia terpancar dari wajah sang mama, saat melihat Gio turun dengan kedua anaknya. Mama Camelia bergegas langsung menghampiri anak dan kedua cucunya.

"Ayo salam sama nenek! Oh ya Ma, Papa mana?" ucap Gio.

Bunga dan Satria berjalan mendekati Mama Camelia dengan perasaan takut.

"Tak perlu takut, nenek enggak galak kok. Justru nenek sayang sama kamu. Ma, aku ke Papa dulu ya. Titip kembar. Kalian sama nenek dulu ya, Ayah mau cari kakek dulu," ujar Gio, dan kembar menganggukkan kepalanya patuh.

"Sini cucu-cucu nenek. Nenek ingin peluk kalian. Nenek sayang banget sama kalian. Nenek tak menyangka, kalau anak-anak genius yang nenek suka lihat adalah cucu-cucu nenek," ungkap Mama Camelia.

Akhirnya Bunga dan Satria memberanikan diri memeluk sang nenek. Mereka terlihat bahagia, mendapatkan pelukan hangat dari sang nenek. Mama Camelia mengajak kedua cucunya duduk di ruang TV, dia meminta ART-nya untuk membelikan es krim dan juga cemilan untuk kedua cucunya, dia memberikan satu lembar uang berwarna merah.

Bukan hanya sang nenek saja yang merasa senang, sang kakek pun terlihat merasa senang. Saat melihat kedua cucunya datang. Gio bersyukur, karena akhirnya dia bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Sudah lama kedua orang tuanya menginginkan cucu darinya.

"Gio, kapan kalian menikah? Kasihan kembar, mereka akan semakin besar. Segeralah menikah, agar mereka bisa berkumpul dan hidup bahagia," ujar Mama Camelia.

"Ma, Gio juga maunya begitu. Tanya saja tuh sama kembar. Tapi Kinanti yang menolak Gio. Gio lagi mikir, bagaimana caranya menaklukkan hati Kinanti," ungkap Gio.

"Lamar dia seromantis mungkin, buat dia berbunga-bunga. Pasti Kinanti menerima kamu. Makanya jadi laki-laki itu jangan kaku, romantis sedikit dong. Rayu hatinya," ujar Mama Camelia.

"Iya Ayah, nenek benar. Nanti kamu akan datang juga di lamaran Ayah. Untuk mendukung Ayah," Bunga ikut bicara.

Gio akan membuat surprise, dinner romantis sekaligus melamar Kinanti menjadi istrinya.

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

jujur kok aq kurang suka ya dengan keegoisan Kinanti apa dia ga mikir perkembangan psikis anak nya nanti. ga ada sifat seorang ibu seegois Kinanti ini

2023-08-23

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Kinan jngn egois sebenarnya kau mrah ibu tirimu dng anknya kau ju trllu bodoh ngapain ju kau minum it air

2023-03-14

1

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

papa nya gio tokoh nya pasif ya banyakan emak nya gio yg mendominasi jika berbicara

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Merenggut Kehormatan Kinanti
2 Pergi Meninggalkan Kota
3 Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4 Single Mom
5 Penolakan Kinanti
6 Satria dan Bunga
7 Teringat Wanita Itu
8 Mencari Wanita Itu
9 Kerja Sama
10 Datang Ke Jakarta
11 Like Father Like Son
12 Mencari Tahu
13 Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14 Mengungkap Fakta
15 Dia Anakku
16 Kedekatan Kembar
17 Tes DNA
18 Kecemburuan Gio
19 Melamar Kinanti
20 Menikah
21 Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22 Nasib Anaconda
23 Mengulang Kisah
24 Pengantin Baru
25 Keluarga Bahagia
26 Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27 Tak lagi sendiri
28 Keluarga Cemara
29 Pertemuan Dengannya
30 Rumah Impian
31 Berduaan
32 Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33 Bertemu Dimas
34 Kinanti sosok wanita yang sederhana
35 Saling Mencintai
36 Yogyakarta
37 Kehidupan Baru
38 Kembali ke Jakarta
39 Rumah Baru
40 Sekolah Baru Untuk Kembar
41 Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42 Memiliki Kembali
43 Hamil
44 Baby Twins
45 Merasa Bersyukur
46 Impian Kinanti Terwujud
47 Pertemuan Dengan Tya
48 Terpesona
49 Mendekati Tia
50 Kompetisi pembuatan game online
51 Baby Boy dan Baby Girl
52 Anak Genius
53 Liburan
54 Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55 Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56 Rencana Acara Tujuh Bulanan
57 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58 Acara Tujuh Bulanan
59 Anak yang membanggakan
60 Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61 Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62 Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63 Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Merenggut Kehormatan Kinanti
2
Pergi Meninggalkan Kota
3
Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4
Single Mom
5
Penolakan Kinanti
6
Satria dan Bunga
7
Teringat Wanita Itu
8
Mencari Wanita Itu
9
Kerja Sama
10
Datang Ke Jakarta
11
Like Father Like Son
12
Mencari Tahu
13
Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14
Mengungkap Fakta
15
Dia Anakku
16
Kedekatan Kembar
17
Tes DNA
18
Kecemburuan Gio
19
Melamar Kinanti
20
Menikah
21
Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22
Nasib Anaconda
23
Mengulang Kisah
24
Pengantin Baru
25
Keluarga Bahagia
26
Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27
Tak lagi sendiri
28
Keluarga Cemara
29
Pertemuan Dengannya
30
Rumah Impian
31
Berduaan
32
Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33
Bertemu Dimas
34
Kinanti sosok wanita yang sederhana
35
Saling Mencintai
36
Yogyakarta
37
Kehidupan Baru
38
Kembali ke Jakarta
39
Rumah Baru
40
Sekolah Baru Untuk Kembar
41
Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42
Memiliki Kembali
43
Hamil
44
Baby Twins
45
Merasa Bersyukur
46
Impian Kinanti Terwujud
47
Pertemuan Dengan Tya
48
Terpesona
49
Mendekati Tia
50
Kompetisi pembuatan game online
51
Baby Boy dan Baby Girl
52
Anak Genius
53
Liburan
54
Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55
Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56
Rencana Acara Tujuh Bulanan
57
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58
Acara Tujuh Bulanan
59
Anak yang membanggakan
60
Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61
Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62
Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63
Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!