Melamar Kinanti

Sesuai sarannya sang mama dan juga kembar. Malam ini Gio akan memberikan surprise kepada Kinanti. Tentu saja dia akan meminta bantuan kedua anaknya, agar lamarannya di terima. Gio sudah menyusun rencana untuk membuat surprise seromantis mungkin.

Gio sudah menyiapkan satu buah cincin berlian untuk Kinanti. Dia juga sudah menyuruh Erland untuk reservasi sebuah restoran untuk dinner mereka malam ini. Restoran itu sudah di dekor sangat indah. Gio berharap, Kinanti dapat menerima lamarannya.

Gio beserta kedua orang tuanya sudah bersiap-siap akan berangkat ke restoran. Sedangkan kembar masih berjuang merayu sang Bunda untuk makan malam dengan Ayah Gio.

"Bunda bilang tidak, ya tidak! Besok kita pergi sendiri saja ke Mall, kalian boleh memesan makanan apapun yang kalian suka. Jangan paksa Bunda untuk mewujudkan keinginan kalian malam ini," ucap Kinanti tegas yang langsung naik ke ranjang, membaringkan tubuhnya.

"Gimana ini? Kasihan Ayah, Ayah pasti sudah menunggu di restoran sama nenek dan kakek. Masa iya, rencana kami tak berhasil?" Bunga bermonolog dalam hati.

Kembar terlihat saling pandang, seakan mereka saling bertanya apa yang harus mereka lakukan agar sang Bunda mau pergi bersamanya. Sedangkan Kinanti tampak sibuk memainkan ponselnya. Hingga akhirnya Bunga terpaksa mengancam sang Bunda untuk tetap pergi bertemu sang ayah.

"Kenapa si, kamu itu selalu saja keras kepala? Selalu saja keinginannya ingin tercapai. Kamu itu mirip sekali dengan Ayah kamu, bikin Bunda pusing," cerocos Kinanti.

"Bunda enggak sayang sama aku, lebih baik aku ikut Ayah. Ayo Kak kita pergi saja! Om Erland sudah menunggu kita di lobby," ancam Bunga.

Kinanti tampak mengerutkan keningnya. Merasa tanda tanya, mengapa anaknya bisa tahu kalau asisten Gio berada di lobby.

"Bunda tahu, pasti kalian sudah merencanakan sesuatu 'kan? Makanya maksa Bunda," ujar Kinanti yang kini menatap sang anak serius. Seakan menyelidik.

"Ayo dong Bun, please! Tolong kabulkan keinginan kami! Kami ingin bahagia seperti anak-anak lainnya," pinta Bunga dengan wajah yang memelas.

Di tempat berbeda Gio tampak gelisah menanti sang pujaan hati datang. Dia khawatir kembar tak bisa mengajak Kinanti untuk datang menemuinya.

"Ya sudah, iya. Tapi sekali ini saja ya, setelah itu jangan pernah paksa Bunda lagi," ujar Kinanti kepada anaknya.

"Iya, ok. Sekarang Bunda ganti baju yang cantik, dan rias sedikit wajah Bunda biar tambah cantik," rayu Bunga.

Bunga dan Satria terlihat kompak, dia menarik-narik sang Bunda untuk duduk di tepi ranjang. Kemudian Bunga langsung memilihkan dress cantik untuk sang Bunda. Dia juga sudah menyiapkan sandal yang pas untuk Bundanya pakai.

"Memangnya ada acara apa sih? Kok Bunda harus pake makeup segala sih? Bunda tak biasa pake makeup," protes Kinanti saat Bunga memakaikan bedak di wajahnya dan juga lipstik di bibirnya.

"Sudah, Bunda diam saja! Ikutin perintah aku, dijamin Bunda senang," ujar Bunga sambil memainkan alisnya.

Semakin lama tingkah Bunga semakin mirip Ayah Gio. Membuat sang Bunda di bikin pusing. Dia juga kerap menggoda sang Bunda. Kinanti hanya bisa menarik napas panjang, melihat kelakuan anaknya.

"Selesai. Sekarang Bunda tinggal pakai dressnya," ucap Bunga. Dia sudah berhasil merias bundanya. Sambil menunggu sang Bunda berganti pakaian, Bunga dan Satria pun berganti pakaian.

Gio semakin gelisah, karena dia mendapatkan informasi dari Erland yang mengatakan kalau Kinanti dan kembar belum juga turun. Gio menghampiri kedua orang tuanya, setelah mengakhiri panggilan dengan Erland.

"Ma, kalau Kinanti enggak datang gimana? Erland bilang, sampai sekarang Kinanti dan kembar belum juga menemui dia," jelas Gio kepada sang mama.

"Tunggu saja! Mungkin Kinanti lagi berias dulu. Mama yakin Kinanti pasti akan datang," ujar sang mama.

"Akhirnya, Nyonya Kinanti mau juga. Semoga mereka berdua segera bersatu," gumam Erland saat melihat Kinanti dan kembar berjalan menghampirinya.

Kini Kinanti dan kembar sudah dalam perjalanan menuju restoran yang di tuju. Jantung Kinanti berdegup kencang, dia penasaran apa yang terjadi sebenarnya. Akhirnya kini mereka sudah sampai di restoran tempat acara akan diadakan. Erland langsung menginfokan kepada Gio, kalau Kinanti dan juga kembar sudah sampai dan akan masuk. Gio langsung bersiap-siap untuk menyambut sang belahan hati.

Gio berjalan menghampiri Kinanti dengan membawa buket bunga dan juga kotak kecil berwarna merah. Alangkah terkejutnya Kinanti, saat melihat restoran itu sudah di dekorasi sangat romantis. Tak lama kemudian kedua orang tua Gio pun datang menghampiri mereka. Kinanti tak percaya, kalau Gio akan melakukan hal ini.

Gio berlutut di kaki Kinanti dan memberikan buket bunga yang indah kepada Kinanti, kemudian membuka sebuah kotak cincin berwarna merah.

"Kinanti, maukah kamu menikah denganku? Hidup bersamaku, membesarkan kembar bersama. Aku sangat mencintai kamu," ucap Gio sambil meraih tangan Kinanti.

Suasana sempat terasa tegang, karena Kinanti hanya diam dan seakan berpikir. Dia sempat menatap Gio, kedua anaknya, dan kedua orang tua Gio yang penuh harap. Kinanti tampak berpikir sejenak, keputusan apakah yang harus dia ambil.

"Aku tahu kalau kesalahan aku begitu banyak kepada kamu, hingga kamu begitu sulit untuk memaafkan aku. Aku mohon, tolong berikan aku kesempatan untuk mengganti setiap air mata yang menetes dengan kebahagiaan! Berikan aku kesempatan untuk menebus semuanya. Aku mencintai kamu, dan aku ingin membahagiakan kamu dan kembar," ucap Gio dengan tulus.

Kembar, kedua orang tua Gio, Erland, dan bahkan pengunjung restoran lainnya, dan para pelayan di sana bersorak agar Kinanti menerima lamaran Gio.

"Mama mohon Sayang, tolong terima anak mama! Mama berharap kamu mau menjadi menantu mama dan memaafkan semua kesalahan Gio dulu. Mama ingin melihat kalian bahagia," ucap Mama Camelia terlihat tulus.

"Iya Bun, tolong terima Ayah. Kami ingin Bunda dan Ayah bersatu. Kami ingin memiliki keluarga yang utuh," pinta Bunga dan Satria pun ikut menganggukkan kepalanya mengikuti keinginan sang adik. Karena dia pun menginginkannya.

Hingga akhirnya, Kinanti menerima lamaran Gio. Dia akan memberikan kesempatan kepada Gio untuk membuktikan ucapannya.

"Iya, aku terima lamaran kamu. Aku mau menikah dengan kamu, dan menjadi istri kamu," ucap Kinanti. Gio langsung memeluk tubuh Kinanti, meluapkan perasaan bahagianya. Sampai-sampai dia lupa harus memakaikan cincin itu ke jari Kinanti.

"Main nyosor saja, cepat kau pasangkan cincin itu. Nanti yang ada Kinanti membatalkannya, tahu rasa kamu," sindir Mama Camelia, membuat semua yang berada di sana tertawa terbahak-bahak.

Gio langsung melepaskan pelukannya, dan memakaikan cincin itu di jari Kinanti. Dia takut kalau ucapan sang mama benar, kalau Kinanti akan membatalkan lamaran ini.

"Makasih ya, karena kamu sudah memberikan kesempatan kepada aku untuk membuktikan ucapan aku," ucap Gio dan Kinanti tampak menganggukkan kepalanya dengan malu.

Bunga dan Satria langsung menghampiri kedua orang tuanya dan memeluknya. Membuat semua yang melihat merasa terharu, meskipun mereka tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

akhir nya meraka bersatu

2025-03-07

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒐𝒌 𝒑𝒂𝒑𝒂𝒏𝒚𝒂 𝑮𝒊𝒐 𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒏𝒈𝒐𝒎𝒐𝒏𝒈 𝒚𝒂 😏😏

2024-10-26

0

Titin Kursiyah

Titin Kursiyah

kok papanya Gio nggak pernah ikut bicara sih

2024-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Merenggut Kehormatan Kinanti
2 Pergi Meninggalkan Kota
3 Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4 Single Mom
5 Penolakan Kinanti
6 Satria dan Bunga
7 Teringat Wanita Itu
8 Mencari Wanita Itu
9 Kerja Sama
10 Datang Ke Jakarta
11 Like Father Like Son
12 Mencari Tahu
13 Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14 Mengungkap Fakta
15 Dia Anakku
16 Kedekatan Kembar
17 Tes DNA
18 Kecemburuan Gio
19 Melamar Kinanti
20 Menikah
21 Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22 Nasib Anaconda
23 Mengulang Kisah
24 Pengantin Baru
25 Keluarga Bahagia
26 Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27 Tak lagi sendiri
28 Keluarga Cemara
29 Pertemuan Dengannya
30 Rumah Impian
31 Berduaan
32 Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33 Bertemu Dimas
34 Kinanti sosok wanita yang sederhana
35 Saling Mencintai
36 Yogyakarta
37 Kehidupan Baru
38 Kembali ke Jakarta
39 Rumah Baru
40 Sekolah Baru Untuk Kembar
41 Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42 Memiliki Kembali
43 Hamil
44 Baby Twins
45 Merasa Bersyukur
46 Impian Kinanti Terwujud
47 Pertemuan Dengan Tya
48 Terpesona
49 Mendekati Tia
50 Kompetisi pembuatan game online
51 Baby Boy dan Baby Girl
52 Anak Genius
53 Liburan
54 Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55 Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56 Rencana Acara Tujuh Bulanan
57 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58 Acara Tujuh Bulanan
59 Anak yang membanggakan
60 Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61 Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62 Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63 Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68 Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Merenggut Kehormatan Kinanti
2
Pergi Meninggalkan Kota
3
Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4
Single Mom
5
Penolakan Kinanti
6
Satria dan Bunga
7
Teringat Wanita Itu
8
Mencari Wanita Itu
9
Kerja Sama
10
Datang Ke Jakarta
11
Like Father Like Son
12
Mencari Tahu
13
Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14
Mengungkap Fakta
15
Dia Anakku
16
Kedekatan Kembar
17
Tes DNA
18
Kecemburuan Gio
19
Melamar Kinanti
20
Menikah
21
Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22
Nasib Anaconda
23
Mengulang Kisah
24
Pengantin Baru
25
Keluarga Bahagia
26
Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27
Tak lagi sendiri
28
Keluarga Cemara
29
Pertemuan Dengannya
30
Rumah Impian
31
Berduaan
32
Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33
Bertemu Dimas
34
Kinanti sosok wanita yang sederhana
35
Saling Mencintai
36
Yogyakarta
37
Kehidupan Baru
38
Kembali ke Jakarta
39
Rumah Baru
40
Sekolah Baru Untuk Kembar
41
Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42
Memiliki Kembali
43
Hamil
44
Baby Twins
45
Merasa Bersyukur
46
Impian Kinanti Terwujud
47
Pertemuan Dengan Tya
48
Terpesona
49
Mendekati Tia
50
Kompetisi pembuatan game online
51
Baby Boy dan Baby Girl
52
Anak Genius
53
Liburan
54
Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55
Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56
Rencana Acara Tujuh Bulanan
57
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58
Acara Tujuh Bulanan
59
Anak yang membanggakan
60
Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61
Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62
Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63
Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68
Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!