Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti

"Tuan, sebentar lagi perusahaan akan berulang tahun. Apa Tuan berencana mengadakan acara seperti tahun-tahun sebelumnya?" tanya Erland.

Setiap tahunnya Gio beserta orang tuanya selalu mengadakan perlombaan anak-anak dan juga santunan anak yatim piatu. Kedua orang tua Gio sejak lama sangat menginginkan seorang cucu, mereka sangat menyukai anak kecil. Sayangnya sang anak sampai saat ini belum mau menikah, membuat mereka belum bisa mendapatkan cucu.

"Nanti saya coba bicarakan dulu sama Mama dan Papa. Bagusnya adakan lomba apa ya? kebetulan di sini ada Satria dan adiknya. Bagaimana kalau kita mengundang mereka juga untuk ikut lomba?" ucap Gio.

"Menari dan menyanyi mungkin Tuan. Saya suka gemas melihat anak kecil yang pintar menari dan menyanyi. Duh, saya jadi ingin cepat-cepat punya anak," ujar Erland.

"Ya sudah sana cepat kamu menikah, biar kau tak jadi bujang lapuk. Lama-lama burungmu karatan, karena tak pernah di asah," sindir Gio.

"Sama dong Tuan kita," sahut Erland sambil terkekeh dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Gio. Hingga akhirnya Erland memutuskan untuk pergi dari ruangan bosnya. Jika tidak, dia pasti akan menjadi sasaran empuk bosnya.

Hari ini Kinanti berniat mengajak kembar ke makam orang tuanya dengan diantar Agung. Kinanti juga berencana ingin mengobrol banyak dengan Agung.

"Mas, maaf. Mas tunggu di hotel saja ya! Soalnya aku mau di jemput Kak Agung. Dia mau mengantarkan aku ke makam ayah aku dan juga sekalian aku ke makam bunda," ujar Kinanti dan Dimas mengiyakan. Dimas meminta Kinanti untuk memanggil dirinya dengan panggilan Mas, karena status mereka bukan lagi bos dan pegawai.

Rencananya Kinanti mau mengantarkan Satria dulu ke kantor Gio. Setelah itu mereka, barulah ke makam orang tua Kinanti. Kinanti juga berniat mendatangi rumah orang tuanya yang saat ini dikuasai ibu dan adik tirinya.

Kini Kinanti baru saja sampai di perusahaan Gio. Dia menyuruh Agung menunggu di parkiran. Setelah mengantarkan Satria bertemu Gio atau Erland, Kinanti akan langsung pergi kembali.

Seperti biasanya, jantung Gio akan berpacu dengan cepat saat melihat Kinanti. Sepertinya Gio sudah jatuh cinta pada Kinanti. Ada getaran tersendiri, saat dia melihat wajah cantik Kinanti. Selama ini dia tak pernah seperti ini, membuat mamanya menuduh kalau dirinya gay.

Ternyata Kinanti pun merasakan hal yang sama, tetapi dia langsung menepisnya. Karena dia sudah memutuskan untuk menjadi single mom dan tak akan menikah dengan pria manapun. Dia takut suaminya tak menerima kehadiran kembar, hingga membuat dirinya harus terpisah dari kedua anaknya, dan Kinanti tak mau hal itu terjadi.

"Tuan, maaf. Saya titip Satria dulu ya! Saya tak bisa menemani Satria di sini. Karena banyak urusan yang harus saya selesaikan selama saya berada di Jakarta," ungkap Kinanti.

"Bun, aku sama kakak juga ya di sini. Temani kakak," ujar Bunga. Tentu saja membuat Kinanti merasa kesal dengan sikap Bunga, karena berulah lagi. Dia takut kalau Bunga akan menggangu Gio lagi.

"Tidak! Kamu ikut sama Bunda saja. Kakak biar sendiri saja, nanti setelah urusan Bunda sudah selesai. Kita jemput kakak," ujar Kinanti. Bukannya mengerti, Bunga justru merengek dan bahkan menangis. Membuat Gio merasa tak tega, padahal kerjaannya saat itu menumpuk.

"Bunga, kenapa sih kamu itu selalu menguji kesabaran Bunda? Kasihan Om Gio lagi sibuk, nanti dia terganggu kalau kamu di sini. Tuh kamu lihat, di mejanya banyak berkas-berkas," Kinanti mencoba memberi pengertian. Jika dibandingkan Satria, Kinanti sering kali beradu argumen dengan Bunga. Dia pun tak tahu, sebenarnya Bunga itu menurun siapa. Karena dia adalah wanita yang pendiam.

Gio sampai geleng-geleng melihat perdebatan Kinanti dengan Bunga. Tanpa sadar senyuman terbit di sudut bibirnya. Merasa menghangat. Gio membayangkan kalau mereka adalah keluarga, terjadi perdebatan di dalam rumah.

Kinanti pamit pulang, dia menggendong paksa Bunga. Melihat itu, Gio langsung spontan bangkit dari tempat duduknya dan langsung menghampiri Kinanti. Kemudian menarik tangan Kinanti. Tindakan Gio membuat Kinanti kaget setengah mati.

"Kasihan. Biar Bunga sama saya saja di sini. Saya tak merasa terganggu. Justru saya merasa senang, bisa dekat Bunga. Kalau Ibu mau pergi, silahkan pergi saja. Saya tak keberatan kok kalau harus menjaga Bunga," ujar Gio.

"Tapi ...," ucapan Kinanti terhenti, karena Gio mencoba memberi pengertian semua akan baik-baik saja. Tentu saja membuat Bunga merasa senang.

"Terima kasih Ayah. Bunga sayang sama Ayah," ucap Bunga sambil mengecup kedua pipi Gio. Saat ini Bunga sudah dalam gendongan Gio. Sikap Bunga tentu saja membuat melongo kedua orang tuanya.

"Bunga," ucap Kinanti kesal, yang kini menatap tajam ke anaknya. Sedangkan Bunga justru menunjukkan jari lentiknya berbentuk huruf V sambil terkekeh. Membuat Gio tersenyum dengan sikap Bunga. Ini adalah hal pertama kali bagi Gio, bisa tersenyum.

Kinanti menjadi tak enak hati, dia meminta maaf kepada Gio atas apa yang diperbuat Bunga. Namun, Gio tak mempermasalahkannya. Dia justru menyuruh Kinanti untuk segera pergi, agar tak semakin lama dia pergi.

Bunga tampak senang. Kini dirinya sudah berada di pangkuan Gio. Gio memperlakukan Bunga dengan baik. Berbeda halnya dengan Bunga, Satria justru lebih terlihat dingin. Dia hanya memperhatikan adik dan Gio.

"Oh ya, kalian suka es krim tidak? Om akan belikan kalian es krim," ucap Gio. Suasana begitu menghangat.

Bunga bersorak gembira kala mendapatkan tawaran es krim. Gio memanggil Erland untuk membelikan es krim untuk Bunga dan Gio. Bunga menceritakan jenis es krim yang dia mau, membuat Erland merasa pusing. Karena dia memang tak mengerti jenis es krim. Kini Erland dan Gio justru mengasuh Bunga.

"Mengapa anak ini sikapnya mirip banget sama Tuan Gio yang banyak maunya dan selalu ingin kemauannya di turuti," gumam Erland. Akhirnya hari ini Erland dibuat pusing sama keduanya.

"Oh ya, Om mau boleh nanya tidak?" tanya Gio dan Bunga tampak menganggukkan kepalanya.

"Bunga suka perlombaan apa? Perusahaan Om mau ulang tahun. Rencananya, perusahaan Om mau mengadakan perlombaan untuk anak-anak. Om ingin Bunga ikut perlombaan. Hadiahnya uang yang banyak," ungkap Gio. Mendengar kata uang, tentu saja mata Bunga berbinar-binar.

"Uang? Wah Bunga suka. Bunga mau ikutan ya Om. Selama ini Bunga sering ikut lomba melukis dan menari. Bunga juga selalu menang loh Om, dan uang yang Bunga dapat selalu Bunga berikan ke Bunda untuk sekolah Bunga nanti. Karena Bunga ingin menjadi orang yang sukses bisa kuliah dan membahagiakan Bunda," ungkap Bunga membuat Gio terharu mendengarnya. Anak sekecil itu, memiliki pemikiran yang cerdas dan dewasa.

Acara itu akan menjadi ajang pertemuan Kinanti, kembar dengan orang tua Gio. Kelak Orang tua Gio akan terkejut saat melihat wajah Satria yang mirip dengan Gio.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

memang terkejut

2025-03-07

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒔𝒊 𝒐𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈

2024-10-26

0

Siti Zuriah

Siti Zuriah

smoga si kembar dan kinanti cpt bs ketemu sm ortu nya gio dan ortu nya gio bs minta tes DNA si kembar

2022-12-12

5

lihat semua
Episodes
1 Merenggut Kehormatan Kinanti
2 Pergi Meninggalkan Kota
3 Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4 Single Mom
5 Penolakan Kinanti
6 Satria dan Bunga
7 Teringat Wanita Itu
8 Mencari Wanita Itu
9 Kerja Sama
10 Datang Ke Jakarta
11 Like Father Like Son
12 Mencari Tahu
13 Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14 Mengungkap Fakta
15 Dia Anakku
16 Kedekatan Kembar
17 Tes DNA
18 Kecemburuan Gio
19 Melamar Kinanti
20 Menikah
21 Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22 Nasib Anaconda
23 Mengulang Kisah
24 Pengantin Baru
25 Keluarga Bahagia
26 Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27 Tak lagi sendiri
28 Keluarga Cemara
29 Pertemuan Dengannya
30 Rumah Impian
31 Berduaan
32 Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33 Bertemu Dimas
34 Kinanti sosok wanita yang sederhana
35 Saling Mencintai
36 Yogyakarta
37 Kehidupan Baru
38 Kembali ke Jakarta
39 Rumah Baru
40 Sekolah Baru Untuk Kembar
41 Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42 Memiliki Kembali
43 Hamil
44 Baby Twins
45 Merasa Bersyukur
46 Impian Kinanti Terwujud
47 Pertemuan Dengan Tya
48 Terpesona
49 Mendekati Tia
50 Kompetisi pembuatan game online
51 Baby Boy dan Baby Girl
52 Anak Genius
53 Liburan
54 Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55 Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56 Rencana Acara Tujuh Bulanan
57 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58 Acara Tujuh Bulanan
59 Anak yang membanggakan
60 Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61 Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62 Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63 Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68 Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Merenggut Kehormatan Kinanti
2
Pergi Meninggalkan Kota
3
Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4
Single Mom
5
Penolakan Kinanti
6
Satria dan Bunga
7
Teringat Wanita Itu
8
Mencari Wanita Itu
9
Kerja Sama
10
Datang Ke Jakarta
11
Like Father Like Son
12
Mencari Tahu
13
Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14
Mengungkap Fakta
15
Dia Anakku
16
Kedekatan Kembar
17
Tes DNA
18
Kecemburuan Gio
19
Melamar Kinanti
20
Menikah
21
Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22
Nasib Anaconda
23
Mengulang Kisah
24
Pengantin Baru
25
Keluarga Bahagia
26
Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27
Tak lagi sendiri
28
Keluarga Cemara
29
Pertemuan Dengannya
30
Rumah Impian
31
Berduaan
32
Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33
Bertemu Dimas
34
Kinanti sosok wanita yang sederhana
35
Saling Mencintai
36
Yogyakarta
37
Kehidupan Baru
38
Kembali ke Jakarta
39
Rumah Baru
40
Sekolah Baru Untuk Kembar
41
Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42
Memiliki Kembali
43
Hamil
44
Baby Twins
45
Merasa Bersyukur
46
Impian Kinanti Terwujud
47
Pertemuan Dengan Tya
48
Terpesona
49
Mendekati Tia
50
Kompetisi pembuatan game online
51
Baby Boy dan Baby Girl
52
Anak Genius
53
Liburan
54
Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55
Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56
Rencana Acara Tujuh Bulanan
57
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58
Acara Tujuh Bulanan
59
Anak yang membanggakan
60
Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61
Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62
Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63
Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68
Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!