Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami

Sungguh tak mudah bagi Kinanti untuk melewati masa kehamilan sendiri dan kelak dirinya akan menjadi single mom. Namun, Kinanti berusaha untuk bangkit dari keterpurukannya. Ada perasaan sedih dalam hatinya, saat harus melewati masa–masa kehamilan kembar sendirian. Tanpa didamping seorang suami. Bahkan sampai saat ini dia tidak pernah tahu siapa ayah dari anaknya.

Kinanti membanting tulang demi mengumpulkan uang untuk persalinan kembar dan bisa menghidupkan kedua anaknya nanti saat lahir.

"Semoga kalian selalu sehat di dalam kandungan Bunda. Rasanya Bunda sudah tidak sabar menanti kelahiran kalian," ucap Kinanti sambil mengelus perutnya yang sudah terlihat membuncit.

Perlahan, kondisi Kinanti semakin membaik. Dia tak lagi mengalami mual dan muntah lagi. Justru Gio yang kini mengalami kehamilan simpatik. Membuat dirinya harus merasakan mual dan muntah. Membuat sang asisten merasa bingung. Melihat bosnya yang tiba-tiba saja seperti orang yang sedang mengidam. Ditambah lagi permintaan Gio yang aneh.

"Tuan, maaf. Mengapa Anda seperti orang yang mengidam?" tanya Erland sang asisten.

"Kau pikir aku wanita, sedang mengidam? Cepat kau belikan saja rujak yang di ujung jalan! Ingat jangan pakai timun dan pepaya rujaknya, karena aku tak suka," titah Gio kepada sang asisten.

"Mengidam itu bukan hanya seorang wanita saja Tuan, bisa saja wanita yang memiliki hubungan dengan Anda," jelas Erland membuat Gio menatap sang asisten dengan tatapan tajam.

"Tahu apa kau ini? Menikah saja kau belum," sahut Gio ketus. Sepertinya Gio lupa, kalau dirinya pernah berhubungan cinta satu malam dengan seorang wanita.

Erland akhirnya pergi membeli rujak untuk menuruti permintaan bosnya itu. Di sisi lain, Kinanti sedang tersenyum bahagia. Sang dokter mengatakan kalau dirinya sedang mengandung anak kembar, dan kedua bayi itu dalam keadaan sehat.

Kehamilan Kinanti semakin besar, hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk berhenti bekerja menjadi pelayan restoran. Dia ingin membuat usaha, agar dirinya kelak bisa mencari uang sambil mengurus kembar.

Dimas berniat membantunya. Namun, Kinanti menolaknya. Dia tak ingin memiliki hutang budi kepada Dimas. Dengan tabungan yang dia miliki, Kinanti membuka warung bakso dan mie ayam. Kinanti bersyukur, karena perlahan warung baksonya rame di datangi pengunjung. Kinanti mempekerjakan satu orang pekerja untuk membantunya.

Meskipun dirinya memiliki keterbatasan ekonomi, tak membuat Kinanti tak mempedulikan kandungannya. Kinanti selalu membaca artikel tentang kehamilan di aplikasi google, dia juga selalu memperhatikan asupan vitamin dan gizi untuk kedua buah hatinya. Kinanti juga rutin memeriksakan kondisi kembar.

”Anak Bunda lincah sekali di perut Bunda. Semoga kelak kalian menjadi anak yang sholeh dan sholeha, meskipun kehadiran kalian karena kesalahan Bunda dan Ayah. Kalian juga bisa menjadi anak yang pintar dan selalu mendapatkan kebahagiaan. Bunda akan selalu berusaha menjadi Bunda yang baik untuk kalian," ucap Kinanti sambil mengelus perutnya yang sudah sangat besar.

Kembar merespon, bergerak lincah di perut sang Bunda. Seakan mereka mengerti ucapan sang Bunda. Usia kandungan Kinanti kini sudah 9 bulan, dirinya hanya tinggal menghitung hari saatnya kembar lahir ke dunia. Kinanti sudah menyiapkan semua perlengkapan kembar. Dia juga sudah menyiapkan nama untuk kedua anak kembarnya.

“Aw, perut aku sakit sekali. Ela, tolong bantu aku ke rumah sakit. Sepertinya aku mau melahirkan," ucap Kinanti kepada pekerja di warungnya.

Untungnya saat itu dirinya sedang berada di warung baksonya, dan saat itu sedang tidak ada pelanggan.

"Sabar dulu ya, Bu! Aku tutup dulu warung baksonya, sambil menunggu taksi online datang," ucap Ela. Kinanti sudah memesan taksi online.

Kinanti tetap ingin melahirkan secara normal, apapun yang terjadi. Agar dirinya segera pulih, untuk mengurus kedua buah hatinya.Keringat bercucuran membasahi wajahnya. Wajahnya sudah terlihat pucat, karena rasa sakitnya semakin bertambah.

"Ya Allah aku mohon, tolong kuatkan aku untuk melahirkan kedua buah hati aku," doa yang Kinanti ucapkan.

Setelah sampai di rumah sakit, Kinanti langsung mendapatkan pertolongan. Dia langsung dibawa ke ruang persalinan. Ela membantu Kinanti mengurus administrasi. Untungnya ada Ela yang membantunya, karena Kinanti harus berjuang sendiri melahirkan kembar. Tanpa sanak keluarga.

Hal serupa juga kini dirasakan Gio. Saat sedang meeting tiba- tiba saja Gio merasakan sakit melilit diperutnya. Wajahnya bahkan terlihat pucat, dan tubuhnya juga keluar keringat dingin. Membuat meeting terpaksa harus dihentikan dan Gio terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

"Ibu yakin mau melahirkan secara normal? Karena Ibu melahirkan dua anak sekaligus, Ibu harus memiliki tenaga yang kuat," ucap sang dokter yang akan menangani persalinan Kinanti. Dengan tenaga yang dia miliki, dia akan berjuang melahirkan kedua buah hatinya. Meskipun tanpa suami di sampingnya.

"Pembukaan sudah lengkap ya bu! Ibu dengarkan aba-aba dari saya! Kalau ibu sudah merasa ingin melahirkan, Ibu coba mengejan sekuat mungkin. Ingat jangan angkat bokong ya Bu apapun yang terjadi, karena bisa menyebabkan robek," ucap sang dokter. Suasana di dalam ruangan persalinan tampak tegang. Dokter menjelaskan secara rinci teknik melahirkan.

"Ibu jangan tegang, coba rileks!" titah sang dokter.

Dokter mulai membantu persalinan Kinanti Dengan sekuat tenaga, akhirnya terdengar suara tangisan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki–laki. Napas Kinanti terengah-engah. Namun, Kinanti mencoba menahan rasa sakit selama persalinan. Selang 5 menit lahir anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan.

Selama proses persalinan Kinanti, Gio pun merasakan hal yang sama. Pihak dokter yang menangani Gio sampai dibuat bingung dengan penyakit yang dialami Gio. Karena menurut hasil pemeriksaan medis, kondisi tubuh Gio tidak ada yang bermasalah.

"Sebenarnya anak saya sakit apa, Dok?" Camelia sang mama sudah terisak tangis bertanya kepada sang dokter.

"Pasien mengalami penyakit langka, pasien seperti orang yang akan melahirkan," ucap sang dokter. Membuat sang mama melongo dengan penuturan sang dokter. Karena tanpa sadar Gio terkadang ikut mengejan. Sama halnya dengan sang mama, Gio pun tersentak kaget.

Kini semua mata menatap ke arah Gio.

"Ah, dokter ada-ada saja. Sudahlah tak perlu dibahas lagi, aku sudah tak merasa sakit lagi. Aku sudah sembuh. Ya sudah ayo kita pulang saja," ucap Gio dengan santainya.

"Kau ini, bikin semua orang panik saja. Sekarang dengan santainya kau bilang sudah tak merasa sakit lagi," gerutu Mama Camelia.

Gio masih belum menyadari kalau apa yang dia rasa saat ini karena kontak batin

Kinanti yang saat itu sedang berjuang melahirkan kedua buah hatinya.

Rona bahagia terpancar dari wajahnya, saat melihat putra putrinya yang sehat dan memiliki wajah cantik dan tampan.

"Kamu adalah kebahagiaan untuk Bunda yang tak terhingga. Ya Allah terima kasih atas karunia yang engkau berikan kepada aku, aku sangat bersyukur," ucap Kinanti dalam hati.

Terpopuler

Comments

Dede Suryani

Dede Suryani

suka ceritanya gk berbelit belit,,,

2023-09-20

2

Nur Liana

Nur Liana

cepet alur nya ya thor

2023-03-26

2

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

nah gitu baru adil yg wanita nya hamil trus pria nya yg ngidam yg wanita nya lahiran pria nya yg merasakan kontraksi 😁😁mantap khn💃💃jgn cuma tau bikin nya enak"🤣🤣🤣

2023-02-03

5

lihat semua
Episodes
1 Merenggut Kehormatan Kinanti
2 Pergi Meninggalkan Kota
3 Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4 Single Mom
5 Penolakan Kinanti
6 Satria dan Bunga
7 Teringat Wanita Itu
8 Mencari Wanita Itu
9 Kerja Sama
10 Datang Ke Jakarta
11 Like Father Like Son
12 Mencari Tahu
13 Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14 Mengungkap Fakta
15 Dia Anakku
16 Kedekatan Kembar
17 Tes DNA
18 Kecemburuan Gio
19 Melamar Kinanti
20 Menikah
21 Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22 Nasib Anaconda
23 Mengulang Kisah
24 Pengantin Baru
25 Keluarga Bahagia
26 Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27 Tak lagi sendiri
28 Keluarga Cemara
29 Pertemuan Dengannya
30 Rumah Impian
31 Berduaan
32 Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33 Bertemu Dimas
34 Kinanti sosok wanita yang sederhana
35 Saling Mencintai
36 Yogyakarta
37 Kehidupan Baru
38 Kembali ke Jakarta
39 Rumah Baru
40 Sekolah Baru Untuk Kembar
41 Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42 Memiliki Kembali
43 Hamil
44 Baby Twins
45 Merasa Bersyukur
46 Impian Kinanti Terwujud
47 Pertemuan Dengan Tya
48 Terpesona
49 Mendekati Tia
50 Kompetisi pembuatan game online
51 Baby Boy dan Baby Girl
52 Anak Genius
53 Liburan
54 Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55 Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56 Rencana Acara Tujuh Bulanan
57 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58 Acara Tujuh Bulanan
59 Anak yang membanggakan
60 Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61 Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62 Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63 Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Merenggut Kehormatan Kinanti
2
Pergi Meninggalkan Kota
3
Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4
Single Mom
5
Penolakan Kinanti
6
Satria dan Bunga
7
Teringat Wanita Itu
8
Mencari Wanita Itu
9
Kerja Sama
10
Datang Ke Jakarta
11
Like Father Like Son
12
Mencari Tahu
13
Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14
Mengungkap Fakta
15
Dia Anakku
16
Kedekatan Kembar
17
Tes DNA
18
Kecemburuan Gio
19
Melamar Kinanti
20
Menikah
21
Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22
Nasib Anaconda
23
Mengulang Kisah
24
Pengantin Baru
25
Keluarga Bahagia
26
Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27
Tak lagi sendiri
28
Keluarga Cemara
29
Pertemuan Dengannya
30
Rumah Impian
31
Berduaan
32
Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33
Bertemu Dimas
34
Kinanti sosok wanita yang sederhana
35
Saling Mencintai
36
Yogyakarta
37
Kehidupan Baru
38
Kembali ke Jakarta
39
Rumah Baru
40
Sekolah Baru Untuk Kembar
41
Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42
Memiliki Kembali
43
Hamil
44
Baby Twins
45
Merasa Bersyukur
46
Impian Kinanti Terwujud
47
Pertemuan Dengan Tya
48
Terpesona
49
Mendekati Tia
50
Kompetisi pembuatan game online
51
Baby Boy dan Baby Girl
52
Anak Genius
53
Liburan
54
Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55
Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56
Rencana Acara Tujuh Bulanan
57
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58
Acara Tujuh Bulanan
59
Anak yang membanggakan
60
Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61
Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62
Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63
Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!