Satria dan Bunga

"Bun, ayo kita berangkat! Nanti kita terlambat," ajak Bunga kepada sang Bunda.

Hari ini Bunga akan mengikuti kompetisi melukis kategori usia 5 sampai dengan 7 tahun. Dia terlihat sangat antusias. Bunga memiliki bakat melukis sejak dirinya berusia tiga tahun, semakin hari kemampuan dirinya dalam melukis semakin meningkat. Dia juga tampak percaya diri untuk mengikuti berbagai macam kompetisi melukis.

Saat ini kembar sudah berusia 5 tahun, mereka tumbuh menjadi anak yang genius. Meskipun kehidupan Kinanti pas-pasan, dia selalu memprioritaskan pendidikan kedua buah hatinya. Kinanti juga memfasilitasi kembar untuk tumbuh menjadi anak yang berkembang.

Bunga memiliki bakat menari dan melukis, sedangkan Satria memiliki kemampuan otak yang genius. Disaat anak-anak seusianya masih senang bermain, Satria justru memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat. Satria memiliki bakat di bidang teknologi.

Saat ini dia sedang mengikuti kompetisi pembuatan program game online. Dia juga mampu meretas data, menjadi seorang hacker. Bukan itu saja, kemampuan teknologi yang dimiliki Satria sungguh luar biasa. Satria juga mampu membuat program-program yang memudahkan untuk sebuah pekerjaan.

Kinanti tak pernah tahu, kalau kedua anaknya mampu mengangkat derajatnya. Kehidupan perekonomian mereka semakin membaik. Setiap penghasilan yang kembar dapatkan, mereka selalu berikan kepada sang Bunda. Namun, tak pernah sekalipun dia gunakan untuk kepentingan pribadinya. Uang tersebut dia tabung untuk pendidikan kembar. Dia berharap bisa menyekolahkan kembar hingga sampai duduk di bangku kuliah.

"Siapapun kamu, kamu pasti akan menyesal. Jika suatu hari nanti kamu melihat anak yang selama ini kau tak pernah harapkan kehadirannya, saat ini tumbuh menjadi anak-anak yang luar biasa."

Sakitnya masih terasa, dan dadanya terasa sesak kala mengingat kejadian malam kelamnya dulu. Dimana laki-laki itu dengan seenaknya merenggut kehormatannya, dan meninggalkan dirinya begitu saja.

"Semoga aku bisa menang ya Bun, aku ingin selalu menjadi anak yang membanggakan. Meskipun aku tak memiliki seorang ayah. Aku akan buktikan, kalau aku bisa bersaing dengan mereka," ungkap Bunga. Tatapannya kearah peserta lainnya, yang datang dengan didampingi kedua orang tuanya yang lengkap.

Jika seperti ini, Kinanti tak bisa berkata-kata lagi. Karena dia pun tak pernah tahu siapa ayah dari kedua anaknya. Dia masih terus berharap, suatu saat nanti Tuhan akan mempertemukan kedua anaknya dengan ayah kandungnya. Meskipun dirinya tak pernah tahu, kapan hal itu terjadi.

Inilah waktu yang dinanti, pihak juri telah melakukan penilaian dan mereka sudah menentukan siapa yang akan menjadi pemenang dalam kompetisi melukis kali ini. Hasil karya Bunga begitu memukau, dan menarik perhatian para juri. Lukisan yang dibuat Bunga, layaknya seperti asli.

"Baiklah untuk mempersingkat waktu, kami selaku panitia akan segera mengumumkan juara kompetisi melukis kali ini. Pemenangnya, jatuh kepada peserta termuda kita yaitu Bunga. Untuk Bunga, diharapkan segera naik ke Podium," ujar sang pembawa acara.

Rezeki datang tak di sangka-sangka, Bunga menjadi juara. Sungguh suatu kebanggaan bagi Kinanti, memiliki anak yang luar biasa. Dengan percaya diri Bunga naik ke podium.

"Halo adik cantik. Selamat ya, kamu menjadi pemenang utama dalam kompetisi melukis kali ini. Kamu senang tidak menjadi seorang juara? Hadiahnya sangat banyak loh. Om mau tanya boleh tidak? Uangnya, kira-kira untuk apa? Oh ya, kamu kesini sama siapa?" tanya sang pembawa acara.

"Tentu saja aku senang Om, Aku bisa membahagiakan Bunda, dengan prestasi yang membanggakan. Sungguh aku masih merasa tak percaya. Aku kesini datang sama Bunda dan Kakak aku, karena aku tak punya Ayah. Selama ini, Aku hanya memiliki Bunda di hidup aku. Alhamdulillah Om, uangnya sangat bermanfaat untuk biaya sekolah aku nanti," ungkap Bunga membuat semua orang yang hadir di sana merasa terharu, memberikan tepukan yang meriah, dan mereka sangat bangga dengan ucapan Bunga.

"Om salut banget mendengarnya. Di usia kamu yang masih kanak-kanak, kamu sudah memiliki pikiran yang dewasa. Om ingin dong bicara banyak sama Bunda kamu. Boleh ya? Kami minta waktunya ya, Bun. Mari kita panggilkan Bunda dari Bunga. Dimohon kesediaannya untuk naik ke podium," ucap sang pembawa acara.

Kinanti berjalan dengan menampilkan wajah yang bahagia. Semua orang yang berada di sana memuji kecantikan Kinanti. Meskipun Kinanti hadir menggunakan pakaian yang sederhana, dan tanpa riasan makeup. Kecantikannya alami.

"Assalamualaikum," sapa sang pembawa acara. Saat Kinanti datang dan naik ke podium.

"Waalaikumsalam," sahut Kinanti dengan ramah dan senyuman terbit di wajah cantiknya.

"Pantas yo Bunga cantik, wong Bundanya ayu tenan," puji sang pembawa acara.

"Bagaimana kabarnya, Bun? Bun, boleh ya kami sedikit mewawancarai Bunda. Selaku dari orang tua Bunga," ucap sang pembawa acara dan Kinanti tampak menganggukkan kepalanya. Dengan wajah yang sumringah.

Pembawa acara mulai mengajukan pertanyaan kepada Kinanti. Banyak mata yang merasa kagum kepada Kinanti selaku Ibu dari sang anak. Acara ini diliput oleh stasiun TV. Bukan hanya mereka saja yang hadir di sana yang memuji Kinanti, tetapi seluruh Indonesia yang melihat wawancara Kinanti.

"Kalau anak itu cucu kita, kita pasti bangga banget punya cucu berbakat seperti itu. Sudah cantik, pintar lagi. Ibunya juga cantik, meskipun pakaiannya sederhana dan tidak memakai riasan di wajahnya. Pintar banget Bundanya mendidiknya. Anak seusia itu, sudah pintar bicara di depan umum. Lukisannya juga bagus banget. Mungkin punya bakat dari turunan orang tuanya kali ya?" ucap Mama Camelia kepada sang suami.

Keduanya tampak serius mendengarkan percakapan Kinanti dengan sang pembawa acara. Kedua orang tua Gio berharap, sang anak bisa segera menikah dan memberikan cucu. Mama Camelia begitu terhanyut mendengar pernyataan Kinanti. Bahwa Bunga sudah ditinggal ayahnya, sejak masih dalam kandungan.

Kinanti menjelaskan kalau dirinyalah yang seorang diri berjuang keras untuk membesarkan kedua buah hatinya. Air mata Mama Camelia, tanpa sadar menetes.

"Ya Allah kasihan sekali nasib anak itu, tega sekali ayahnya. Pasti dia akan menyesal, kalau melihat anak yang dia tinggalkan dulu menjadi anak yang membanggakan. Semoga anak itu segera bertemu ayahnya, dan mereka berkumpul kembali. Salut banget Mama sama Ibunya. Wanita yang tegar," tanpa sadar dia memuji Kinanti, wanita yang dihamili anaknya.

Sayangnya dia tak melihat Satria, karena Satria memiliki wajah yang mirip saat Gio kecil. Satria juga memiliki sifat yang mirip dengan sang ayah.

Berbeda halnya dengan Kinanti yang sedang berbahagia, Gio justru sedang stres berat. Pasalnya, data yang dimiliki perusahaannya di curi oleh pihak yang menjadi rivalnya. Mereka berniat menghancurkan perusahaan Gio.

"Yang benar saja, saya ini sedang tidak bercanda. Masa iya, kau menyuruh saya untuk memakai jasa anak kecil untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan ini," ucap Gio ketus.

"Maaf Tuan, ini hanya sekadar saran saya. Anak ini memang masih berusia 5 tahun. Namun, dia memiliki kemampuan yang melebihi anak seusianya. Semacam anak genius," ungkap Erland.

"Anak genius?" ucap Gio. Rasanya dia masih tak percaya.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

itu anak kau

2025-03-07

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕

2024-10-26

0

𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf

𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf

5 tahun tapi sudah pandai meretas ??? tetangga ku 5 tahun baru belajar nyanyi

2024-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Merenggut Kehormatan Kinanti
2 Pergi Meninggalkan Kota
3 Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4 Single Mom
5 Penolakan Kinanti
6 Satria dan Bunga
7 Teringat Wanita Itu
8 Mencari Wanita Itu
9 Kerja Sama
10 Datang Ke Jakarta
11 Like Father Like Son
12 Mencari Tahu
13 Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14 Mengungkap Fakta
15 Dia Anakku
16 Kedekatan Kembar
17 Tes DNA
18 Kecemburuan Gio
19 Melamar Kinanti
20 Menikah
21 Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22 Nasib Anaconda
23 Mengulang Kisah
24 Pengantin Baru
25 Keluarga Bahagia
26 Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27 Tak lagi sendiri
28 Keluarga Cemara
29 Pertemuan Dengannya
30 Rumah Impian
31 Berduaan
32 Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33 Bertemu Dimas
34 Kinanti sosok wanita yang sederhana
35 Saling Mencintai
36 Yogyakarta
37 Kehidupan Baru
38 Kembali ke Jakarta
39 Rumah Baru
40 Sekolah Baru Untuk Kembar
41 Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42 Memiliki Kembali
43 Hamil
44 Baby Twins
45 Merasa Bersyukur
46 Impian Kinanti Terwujud
47 Pertemuan Dengan Tya
48 Terpesona
49 Mendekati Tia
50 Kompetisi pembuatan game online
51 Baby Boy dan Baby Girl
52 Anak Genius
53 Liburan
54 Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55 Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56 Rencana Acara Tujuh Bulanan
57 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58 Acara Tujuh Bulanan
59 Anak yang membanggakan
60 Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61 Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62 Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63 Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68 Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Merenggut Kehormatan Kinanti
2
Pergi Meninggalkan Kota
3
Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4
Single Mom
5
Penolakan Kinanti
6
Satria dan Bunga
7
Teringat Wanita Itu
8
Mencari Wanita Itu
9
Kerja Sama
10
Datang Ke Jakarta
11
Like Father Like Son
12
Mencari Tahu
13
Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14
Mengungkap Fakta
15
Dia Anakku
16
Kedekatan Kembar
17
Tes DNA
18
Kecemburuan Gio
19
Melamar Kinanti
20
Menikah
21
Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22
Nasib Anaconda
23
Mengulang Kisah
24
Pengantin Baru
25
Keluarga Bahagia
26
Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27
Tak lagi sendiri
28
Keluarga Cemara
29
Pertemuan Dengannya
30
Rumah Impian
31
Berduaan
32
Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33
Bertemu Dimas
34
Kinanti sosok wanita yang sederhana
35
Saling Mencintai
36
Yogyakarta
37
Kehidupan Baru
38
Kembali ke Jakarta
39
Rumah Baru
40
Sekolah Baru Untuk Kembar
41
Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42
Memiliki Kembali
43
Hamil
44
Baby Twins
45
Merasa Bersyukur
46
Impian Kinanti Terwujud
47
Pertemuan Dengan Tya
48
Terpesona
49
Mendekati Tia
50
Kompetisi pembuatan game online
51
Baby Boy dan Baby Girl
52
Anak Genius
53
Liburan
54
Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55
Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56
Rencana Acara Tujuh Bulanan
57
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58
Acara Tujuh Bulanan
59
Anak yang membanggakan
60
Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61
Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62
Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63
Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68
Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!