Penolakan Kinanti

"Ayah," teriak Bunga. Saat melihat Dimas baru saja sampai dirumahnya. Seperti biasa, Dimas selalu berusaha mengambil hati Kinanti. Dia selalu membawakan oleh-oleh untuk kedua anak Kinanti. Berusaha untuk dekat dengan kedua anaknya.

Bunga berlari menghampiri Dimas, dan Dimas langsung menggendongnya.

"Ayah bawa apa?" tanya Bunga.

Dimas langsung memberikan dua paper bag berisi boneka dan mainan masak-masakan. Tentu saja membuat Bunga merasa senang, selalu mendapatkan hadiah dari Dimas.

Sedangkan Satria justru lebih memilih untuk diam. Dia sedang asyik menonton TV. Dirinya terlihat dingin dan cool. Kinanti bersyukur, dari hasil kerja kerasnya dirinya bisa membeli sebuah rumah. Meskipun rumah itu tampak sederhana. Paling tidak, dirinya tak perlu mengontrak, sudah bisa memberikan kenyamanan untuk kedua anaknya.

Kembar kini berusia tiga tahun, tetapi sampai saat ini Kinanti masih belum tahu siapa yang menghamili dirinya. Kinanti tak pernah tahu kehidupan di Jakarta, kalau ayahnya kini sudah tiada. Ibu tirinya kerap memberikan obat kepada sang ayah, yang dapat merusak hati, hingga akhirnya sang ayah menghembuskan napas terakhirnya.

"Mau sampai kapan kamu bertahan hidup sendiri? Kau lihat, kembar semakin besar. Lambat laun dia membutuhkan seorang ayah. Apa kamu tak kasihan kepada mereka?" Ucapan Dimas, terlihat memaksa, membuat Kinanti merasa tak suka.

Obrolan mereka terhenti, karena Bunga menghampiri mereka berdua dan duduk di pangkuan Dimas.

"Bunga mau tidak kalau Ayah Dimas, menjadi Ayah Bunga sesungguhnya? Ayah Dimas menikah dengan Bunda? Agar Ayah Dimas bisa tinggal bersama kalian," ungkap Dimas.

"Hore, Bunga jadi bisa dekat sama Ayah terus. Bunga senang sekali, kalau Ayah Dimas jadi Ayah Bunga sesungguhnya," ucap Bunga. Dia terlihat bahagia. Namun, entah mengapa Kinanti masih tak bisa mewujudkan keinginan anaknya.

"Coba kamu rayu Bunda dong, biar Bunda mau menikah sama Ayah," titah Dimas.

Benar saja, Bunga langsung merengek layaknya anak kecil yang merengek meminta mainan. Rencana Dimas berhasil, untuk memanas-manasi Bunga. Satria yang mendengar sang adik terus merengek, tentu saja merasa kesal. Satria memiliki sifat layaknya orang dewasa. Sesuai namanya, dia selalu menjadi pelindung Bunda dan adiknya. Jika Bunga di ganggu anak yang usianya lebih tua, Satria 'lah yang akan maju menghadapinya.

"Ade, kamu tak boleh seperti itu. Kamu tak boleh ikut campur, urusan orang tua. Kita belum mengerti apa-apa. Lagipula, Ayah Dimas bukan ayah kita. Suatu saat kita pasti akan menemukan ayah," ucap Satria. Disaat usia seperti dia masih sibuk bermain dengan mainan kesukaannya, Satria justru selalu berpikir untuk membahagiakan sang ibu.

Satria kerap melihat sang ibu yang harus ke pasar saat dini hari untuk membeli bahan-bahan untuk keperluan jualan bakso. Setelah sampai, Kinanti langsung mengolahnya. Rasa kantuk dan lelah, selalu dia lawan. Dia selalu berpikir, jika dirinya tak kerja keras. Kehidupannya tak akan pernah bisa berubah. Kinanti ingin sang anak mendapatkan kebahagiaan seperti anak lainnya.

"Maaf Pak, keputusan aku masih sama seperti sebelumnya. Bunga memang sudah menyayangi Bapak, dan menganggap Bapak sebagai ayahnya sendiri. Namun, aku masih ingin seperti sebelumnya. Masih ingin hidup sendiri, tanpa beban," ungkap Kinanti.

"Kak, aku ingin memiliki ayah seperti teman-teman aku yang lainnya. Mereka kerap menertawakan aku, karena aku tak memiliki ayah," ujar Bunga yang sudah terisak tangis.

Tentu saja hal itu membuat Kinanti merasa terpukul. Seorang anak pasti menginginkan memiliki orang tua yang utuh. Satria melihat ke arah sang Bunda, dia yakin kalau sang Bunda saat ini sedang bersedih karena ucapan sang adik.

Padahal berkali-kali, Kinanti sudah menjelaskan kepada kedua buah hatinya. Kalau dirinya tak pernah tahu, siapa dari ayah mereka. Kedua anaknya tubuh menjadi anak yang lebih dewasa, dari usia pada umumnya.

"Sampai kapan Bunda akan menanti ayah aku yang sesungguhnya datang ke hidup kita? Ayah Dimas laki-laki yang baik, aku yakin kalau dirinya bisa membahagiakan kita," ujar Bunga.

Suasana terlihat tegang, Kinanti terlihat sangat marah dengan ucapan sang anak yang baginya kelewat batas. Rasanya tak pantas, seorang anak kecil berkata demikian.

"Pak, maaf. Sepertinya kami perlu bicara. Jika sudah tak ada yang bapak perlukan di sini. Lebih baik Bapak pulang sekarang," usir Kinanti. Hingga akhirnya mau tak mau Dimas pamit pulang. Bagi Kinanti, Dimas sudah terlalu mencampuri urusan pribadinya.

Dimas sudah pergi. Meninggalkan Kinanti beserta kedua anaknya. Kinanti tampak terlihat sangat marah.

"Sudah berkali-kali Bunda katakan, sampai kapanpun Bunda akan selalu memilih untuk sendiri. Bukan karena Bunda berharap untuk bisa bersama dengan ayah kalian, tetapi Bunda sudah merasa nyaman berjuang keras sendiri untuk menghidupi kalian. Maaf jika kalian berdua merasa kecewa dengan sikap Bunda, hingga akhirnya kalian menerima ejekan dari teman-teman kalian, karena tak memiliki ayah," ungkap Kinanti.

"Aku tak masalah, tak memiliki seorang ayah. Karena aku sudah dapatkan semuanya dari Bunda. Bunda adalah wanita yang hebat bagiku."

Bunga tampak menangis dan memeluk sang Bunda. Karena obsesinya menginginkan memiliki ayah, dia sampai seperti tadi yang menyakiti hati sang bunda. Membuat wanita yang selama ini berjuang untuknya menangis.

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

dimas kagak bener jd laki masa anak kecil di pengaruh hal org dewasa..jauhi dimas dan utk gio moga diujung cerita kinanti tdk jd istri gio..bila iya dahlah bye

2025-01-04

0

Christina Hartini

Christina Hartini

enak kali bapaknya yg sdh ngusir blm tahu kebenaran putrinya sendiri😕

2024-12-23

0

Ds Phone

Ds Phone

anak nya meniti kesusahan ibu nya

2025-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Merenggut Kehormatan Kinanti
2 Pergi Meninggalkan Kota
3 Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4 Single Mom
5 Penolakan Kinanti
6 Satria dan Bunga
7 Teringat Wanita Itu
8 Mencari Wanita Itu
9 Kerja Sama
10 Datang Ke Jakarta
11 Like Father Like Son
12 Mencari Tahu
13 Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14 Mengungkap Fakta
15 Dia Anakku
16 Kedekatan Kembar
17 Tes DNA
18 Kecemburuan Gio
19 Melamar Kinanti
20 Menikah
21 Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22 Nasib Anaconda
23 Mengulang Kisah
24 Pengantin Baru
25 Keluarga Bahagia
26 Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27 Tak lagi sendiri
28 Keluarga Cemara
29 Pertemuan Dengannya
30 Rumah Impian
31 Berduaan
32 Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33 Bertemu Dimas
34 Kinanti sosok wanita yang sederhana
35 Saling Mencintai
36 Yogyakarta
37 Kehidupan Baru
38 Kembali ke Jakarta
39 Rumah Baru
40 Sekolah Baru Untuk Kembar
41 Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42 Memiliki Kembali
43 Hamil
44 Baby Twins
45 Merasa Bersyukur
46 Impian Kinanti Terwujud
47 Pertemuan Dengan Tya
48 Terpesona
49 Mendekati Tia
50 Kompetisi pembuatan game online
51 Baby Boy dan Baby Girl
52 Anak Genius
53 Liburan
54 Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55 Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56 Rencana Acara Tujuh Bulanan
57 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58 Acara Tujuh Bulanan
59 Anak yang membanggakan
60 Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61 Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62 Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63 Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64 Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68 Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Merenggut Kehormatan Kinanti
2
Pergi Meninggalkan Kota
3
Hamil dan Melahirkan Tanpa Suami
4
Single Mom
5
Penolakan Kinanti
6
Satria dan Bunga
7
Teringat Wanita Itu
8
Mencari Wanita Itu
9
Kerja Sama
10
Datang Ke Jakarta
11
Like Father Like Son
12
Mencari Tahu
13
Pertemuan Orang Tua Gio dengan Kembar dan Kinanti
14
Mengungkap Fakta
15
Dia Anakku
16
Kedekatan Kembar
17
Tes DNA
18
Kecemburuan Gio
19
Melamar Kinanti
20
Menikah
21
Kebahagiaan Kinanti dan Gio
22
Nasib Anaconda
23
Mengulang Kisah
24
Pengantin Baru
25
Keluarga Bahagia
26
Kedekatan Gio dengan Satria dan Bunga
27
Tak lagi sendiri
28
Keluarga Cemara
29
Pertemuan Dengannya
30
Rumah Impian
31
Berduaan
32
Keberangkatan Kinanti dan Gio ke Yogyakarta
33
Bertemu Dimas
34
Kinanti sosok wanita yang sederhana
35
Saling Mencintai
36
Yogyakarta
37
Kehidupan Baru
38
Kembali ke Jakarta
39
Rumah Baru
40
Sekolah Baru Untuk Kembar
41
Penangkapan Ibu Tiri dan Adik Tiri Kinanti
42
Memiliki Kembali
43
Hamil
44
Baby Twins
45
Merasa Bersyukur
46
Impian Kinanti Terwujud
47
Pertemuan Dengan Tya
48
Terpesona
49
Mendekati Tia
50
Kompetisi pembuatan game online
51
Baby Boy dan Baby Girl
52
Anak Genius
53
Liburan
54
Ikutan Lomba di Noveltoon Yuk
55
Kebanggaan Sebagai Orang Tua
56
Rencana Acara Tujuh Bulanan
57
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
58
Acara Tujuh Bulanan
59
Anak yang membanggakan
60
Kelahiran Buah Hati ( Ending )
61
Promo Karya "Kubuat Kau Menyesal"
62
Promo Karya "Hilangnya Cinta Suamiku"
63
Promo Karya "Pernikahan Karena Perjodohan"
64
Promo Karya "Akhir Cinta Perjodohan"
65
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
66
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
67
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
68
Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!