Menjelaskan

"Kenapa?" tanya Arsenio penuntut penjelasan.

"Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya. Aku tidak ingin menyusahkan Ardiaz lagi. Aku sudah cukup banyak merepotkan dia. Kamu boleh bilang pernah bertemu dengan ku sekedar mengatakan aku baik-baik saja, tapi aku mohon jangan bilang aku tinggal dimana" mohon Aruna.

Melihat tatapan memohon dari Aruna membuat Arsenio tidak tega.

"Baiklah, aku tidak akan bilang kamu tinggal dimana , aku hanya akan mengatakan kalau kamu baik-baik saja. Tapi kamu harus menghubungi Harmony. Dia sangat sedih karena tidak mendapat kabar dari mu" ucap Arsenio.

Aruna kembali meneteskan air matanya. Dia sedih sekaligus bahagia. Bahagia karena ternyata masih ada yang peduli padanya tapi sedih karena sudah mengecewakan teman-temannya.

"Terima kasih Arsen, aku tidak tau harus bilang terima kasih seperti apa. Maaf sudah membuat kalian kesusahan" ucap Aruna penuh penyesalan.

"Mana code Wizz mu?" Arsenio menyerahkan wizz miliknya untuk bertukar kode dengan Aruna.

Terpaksa Aruna menscan barcode milik Arsenio agar pemuda itu tidak kembali kesal.

"Selama ini bagaimana keadaanmu? Apa kamu berkecukupan?" tanya Arsenio.

"Puji Tuhan, aku tidak kekurangan apapun. Tidak perlu khawatir" jawab Aruna.

Sebenarnya Arsenio ingin tau bagaimana cara Aruna bertahan hidup selama ini tapi dia takut Aruna tersinggung.

Seolah paham dengan pikiran Arsenio, Aruna pun menceritahan sumber penghasilannya.

"Aku menggunakan tabungan dan pensiunan nenek untuk membeli rumah disini. Sedangkan rumah di galen aku jual untuk modal usaha disini. Aku menjual parfum via online maupun offline dan hasilnya lumayan" jelas Aruna. Dia tidak seratus persen berbohong akan hal itu.

Arsenio pun menganggukkan kepalanya pertanda dia mempercayai apa yang Aruna ceritakan.

"Kalau ada apa-apa jangan segan-segan beritahu aku, kamu juga bisa cerita pada Davina".

Mengingat nama Davina membuat Aruna tersadar kalau mereka sudah terlalu lama mengobrol dan meningggalkan Davina sendirian.

"Mari kita cari Davina, rasanya sudah terlalu lama kita meninggalkannya" kata Aruna yang sudah merasa tidak enak apalagi Davina tadi begitu bersemangat akan bertemu Arsenio, dia merasa menjadi pengganggu hubungan mereka.

Arsenio mengangguk. Dia pun berdiri lebih dulu kemudian berjalan menuju dimana Davina berada.

Saat melihat Arsenio datang, Davina langsung mendekat dan tersenyum cerah. Tak segan mereka juga langsung berpelukan.

"Oh.. selama ini Arsen tidak dekat dengan wanita manapun karena sudah menjalin hubungan dengan Davina ternyata" batin Aruna.

Aruna yang baru kali ini melihat sisi lain Arsenio merasa malu sendiri.

"Ku kira dia tidak bisa senyum"Aruna terkekeh dalam hati.

Bisa Aruna lihat antara Arsenio dan Davina memang saling menyayangi satu sama lain.

Sepulang kuliah mereka bertiga jalan-jalan keliling kota. Mencari pakaian dan printilannya. Tapi Aruna tidak ingin terlihat mencurigakan di depan Arsenio, jadi dia tidak membeli apapun. Hanya melihat-lihat saja. Padahal dia ingin membeli beberapa helai pakaian untuk pergi ke Mariot.

Sepanjang berkeliling, Davina dan Arsenio berjalan di depan sedangkan Aruna mengekor di belakang. Sesekali Arsenio dan Davina akan berbicara hal yang hanya mereka berdua yang paham kemudian tertawa bersama. Bukan berarti Aruna dikacangin, hanya saja Aruna merasa menjadi obat nyamuk disana.

Tibalah mereka di salah satu rumah makan. Arsenio mentraktir mereka untuk makan sepuasnya.

"Runa, Nio ini sekolah menjadi abdi negara dan langsung ditugaskan di kediaman usha" jelas Davina sambil menunggu makanan mereka tiba.

Mendengar kata Usha, seketika membuat Aruna ketakutan. Jujur dia sangat takut mendapatkan hukuman berat bila ketahuan memiliki zanna.

Wajahnya pun seketika pucat.

"Kamu kenapa?" tanya Davina khawatir.

Aruna menggeleng kemudian memaksakan tersenyum.

"Tidak apa, hanya sedikit lapar" jawab Aruna berbohong.

Mendengar jawaban Aruna membuat Arsenio berpikir selama ini Aruna hidupnya sangat berat sehingga harus menghemat makan. Tapi Arsenio tidak berkomentar apa. Arsenio takut bila Aruna malu membicarakan itu di depan Davina.

Bersambung

Episodes
1 Pulau Osmond
2 Sehari Bersama Diaz
3 Sehari Bersama Diaz (2)
4 Nenek Berpulang
5 Andrea
6 Ardiaz
7 Ardiaz Menghilang
8 Patah Hati
9 Selamat
10 Selamat Tinggal
11 Selamat Tinggal (2)
12 Menghilang
13 Menjelaskan
14 Marahnya Harmony
15 Tak Bisa Marah
16 Davina dan Arsenio
17 Bertemu Ardiaz
18 Zanna
19 Berpisah lagi
20 Arsenio Berubah
21 Seperti Biasa
22 Baron
23 Lulus
24 Merayakan
25 Pindahan
26 Ketahuan
27 Ada Syaratnya
28 Resmi
29 Mana kamar ku?
30 Pengantin Baru
31 Ciuman Pertamaku
32 Bingung
33 Panggil Aku Nio
34 Entah apa namanya
35 Hari Pertama
36 Tugas
37 Dijemput
38 Jangan-Jangan
39 Kamu cemburu?
40 Menjelaskan
41 Maaf
42 Saudara
43 Sejak kapan?
44 Bertemu Ardiaz
45 Bertemu Ardiaz (2)
46 Marah
47 Mengakhiri hubungan
48 Menyalahkan
49 Istri
50 Taman Usha
51 Ushi
52 Fakta Baru
53 Satu kesempatan
54 Jelaskan padaku
55 Pengirim Surat Digital
56 Mencari Mario
57 Tidak menemukan
58 Pasrah
59 Mencari tau
60 Menghilang
61 Memohon
62 Semoga Bertemu
63 Team Elang
64 Rindu
65 Maafkan Aku
66 Demam
67 Pesisir Pantai
68 Ushi sakit
69 Bertemu Ushi
70 Penolakan
71 Jatuh Cinta
72 Pemilihan Kapten
73 Kenapa?
74 Ikhlas
75 Sama saja
76 Serangan mendadak
77 Runtuh
78 Bagi tugas
79 Tak Diduga
80 Tidak menyangka
81 Perayaan
82 Hari Bahagia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pulau Osmond
2
Sehari Bersama Diaz
3
Sehari Bersama Diaz (2)
4
Nenek Berpulang
5
Andrea
6
Ardiaz
7
Ardiaz Menghilang
8
Patah Hati
9
Selamat
10
Selamat Tinggal
11
Selamat Tinggal (2)
12
Menghilang
13
Menjelaskan
14
Marahnya Harmony
15
Tak Bisa Marah
16
Davina dan Arsenio
17
Bertemu Ardiaz
18
Zanna
19
Berpisah lagi
20
Arsenio Berubah
21
Seperti Biasa
22
Baron
23
Lulus
24
Merayakan
25
Pindahan
26
Ketahuan
27
Ada Syaratnya
28
Resmi
29
Mana kamar ku?
30
Pengantin Baru
31
Ciuman Pertamaku
32
Bingung
33
Panggil Aku Nio
34
Entah apa namanya
35
Hari Pertama
36
Tugas
37
Dijemput
38
Jangan-Jangan
39
Kamu cemburu?
40
Menjelaskan
41
Maaf
42
Saudara
43
Sejak kapan?
44
Bertemu Ardiaz
45
Bertemu Ardiaz (2)
46
Marah
47
Mengakhiri hubungan
48
Menyalahkan
49
Istri
50
Taman Usha
51
Ushi
52
Fakta Baru
53
Satu kesempatan
54
Jelaskan padaku
55
Pengirim Surat Digital
56
Mencari Mario
57
Tidak menemukan
58
Pasrah
59
Mencari tau
60
Menghilang
61
Memohon
62
Semoga Bertemu
63
Team Elang
64
Rindu
65
Maafkan Aku
66
Demam
67
Pesisir Pantai
68
Ushi sakit
69
Bertemu Ushi
70
Penolakan
71
Jatuh Cinta
72
Pemilihan Kapten
73
Kenapa?
74
Ikhlas
75
Sama saja
76
Serangan mendadak
77
Runtuh
78
Bagi tugas
79
Tak Diduga
80
Tidak menyangka
81
Perayaan
82
Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!