Sehari Bersama Diaz (2)

"Bagaimana kalau kamu bekerja di kediaman Usha?" tawar Yuanda.

Seketika Aruna dan yang lain menatap pada Yuanda. Bagaimana bisa Yuanda menawarkan bekerja di kediaman Usha? Ada hubungan apa Yuanda dengan Usha? Seperti itulah kira-kira yang ada di benak mereka.

Mendapati tatapan penuh pertanyaan dari teman-temannya dengan cepat Yuanda mengklarifikasi.

"Ayah ku bekerja di kediaman Usha sebagai tenaga pengajar. Beliau memerlukan asisten. Aku yakin kamu mampu untuk itu melihat kamu memiliki kepintaran diatas rata-rata saat dikelas" jelas Yuanda singkat, padat dan jelas.

Yang lain pun mengangguk paham.

"Terima kasih tawarannya yuan, tapi aku tidak mungkin meninggalkan nenek sendiri di Galen untuk bekerja disini" jawab Aruna menolak secara halus.

Yuanda mengangguk paham.

Dia tau kalau Aruna adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya.

Tak berapa lama Baron datang bersama Andrea.

Aruna jadi bertanya-tanya dalam hatinya.

"Tadi Ardiaz bilang Andrea tidak bisa ikut bersama tapi sekarang kenapa dia bisa datang?" batin Aruna.

"Hai semua..." sapa Andrea ramah. Dia pun bersalaman dengan teman-temannya satu persatu.

"Waw Aruna...kamu cantik sekali" puji Andrea. Dia sampai memeluk tubuh tinggi langsing milik Aruna.

"Kamu bisa menjadi artis papan atas dengan penampilan seperti ini" imbuhnya.

Aruna hanya tersenyum canggung. Menurutnya pujian itu terlalu berlebihan.

Ardiaz dan Arsenio nampak berbicara sangat serius dipojokan. Entah apa yang mereka bicarakan. Disekolah dulu mereka tidak terlalu dekat. Siapa sangka sekarang mereka bisa mengobrol berdua seperti itu.

Harmony kemudian mengajak Aruna yang nampak canggung dengan pujian berlebihan dari Andrea untuk menemaninya makan.

"Aruna, ayo kita makan. Andrea kamu mau ikut?" Harmony bertanya seperti itu karena terlihat Andrea sedang fokus menatap ke arah Ardiaz. Hampir seluruh kelas tau bahwa Andrea menyukai Ardiaz.

"Ah... Aku disini sama bersama Yuanda" jawab Andrea kemudian.

Harmony pun mengangguk kemudian menarik pelan tangan Aruna untuk makan bersamanya.

"Aruna, ayo makan yang banyak. Tubuhmu itu terlalu kurus" kata Harmony dengan seringai jahilnya.

Aruna hanya tertawa kecil menanggapi. Sebenarnya dia sering menggunakan Zanna untuk memenuhi kebutuhan perutnya, hanya saja memang dia tidak bisa terlalu banyak makan. Penampungannya terlalu kecil hingga makan sedikit saja dia sudah merasa penuh.

Harmony mengambilkan dua lembar roti gandum, irisan daging dengan saus, telur dan tomat di piring Aruna.

"Makan yang banyak" ucapnya lagi.

Aruna pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Mereka berdua kemudian mencari meja yang akan mereka tempati.

"Aruna, dimana rencananya kamu akan bekerja?" tanya Harmony karena dia sangat khawatir dengan Aruna.

"Hem.. Aku akan bekerja di pabrik parfum kenalan nenek ku" jawab Aruna.

Harmony pun mengangguk.

"Kalau aku akan pindah ke sini. Aku akan menetap di Ducan. Karena kamu tau sendiri kan pendidikan disini yang terbaik?" kata Harmony menjelaskan padahal Aruna tidak bertanya.

Aruna pun mengangguk membenarkan. Pendidikan di Ducan memang lebih baik dari kota lainnya.

"Semoga kamu bisa sukses disini ya" kata Aruna tulus. Dia senang melihat orang lain sukses dan berharap dirinya juga bisa seperti itu.

"Akupun berharap kamu bisa mengejar mimpimu. Kalau kamu butuh bantuan jangan segan-segan beritahu aku ya. Maaf kalau selama ini aku terlihat cuek." ujar Harmony.

Aruna tersenyum mendengar permohonan maaf Harmony. Selama disekolah memang hanya Baron yang sering menghinanya, yang lainnya hanya diam saja. Tidak membela maupun mendukung tindakan Baron. Kecuali Ardiaz tentu saja. Hanya dia yang selalu melindungi Aruna, dimanapun dan kapanpun. Hal itulah yang membuat Aruna merasa ketergantungan pada Ardiaz, kalau tidak ada Ardiaz , Aruna selalu merasa sendirian.

"Mungkin salahku yang tidak bisa berbaur dengan kalian" jawab Aruna menimpali permohonan maaf dari Harmony.

Harmony pun menggeleng.

"Ini bukan salah mu. Harusnya aku bisa seperti Ardiaz. Kita lupakan yang sudah lewat ya?" ucap Harmony dengan wajah bersalahnya.

Aruna mengangguk, seulas senyum terbit dibibirnya. Dia memang terlihat sangat bersinar ketika tersenyum.

Tak lama Ardiaz dan Andrea ikut bergabung bersama mereka. Seketika saja Harmony menjadi lebih diam dari tadi dan Aruna merasa aneh akan hal itu.

"Makan yang banyak Aruna" ucap Harmony disela-sela makan mereka.

Aruna pun tersenyum.

"Aku tidak bisa makan banyak, sedikit saja sudah penuh" sahutnya.

"Pantas saja tubuh mu kurus ya" kata Harmony menimpali.

Andrea yang melihat kedekatan antara Harmony dan Aruna merasa tidak suka. Apalagi tadi pagi mendadak Ardiaz mengatakan tidak bisa menjemputnya, tapi ternyata Ardiaz malah kesini bersama Aruna. Andrea yakin semua pakaian dan riasan yang dipakai Aruna adalah pemberian Ardiaz.

Setiap tamu yang datang diberikan voucer yang bisa ditukar dengan beberapa hadiah menarik salah satunya Wizz keluaran terbaru. Sebelum pulang tamu dipersilahkan untuk memilih hadiah melalui undian di sebuah alat canggih yang berbentuk bulat. Saat alat di pencet maka alat tersebut akan berputar mengeluarkan hadiah yang didapat.

Ulang Tahun Baron yang ke 18 ini memang digelar dengan begitu mewah sehingga tak heran bila orang mengira dia keturunan Usha.

Hampir dua jam Aruna disana. Tiba-tiba dia merasa sangat cemas tanpa tanpa sebab. Setiap dia merasa seperti ini pasti akan ada hal buruk yang terjadi. Oleh karena itu Aruna semakin cemas dan mengeluarkan keringat dingin. Ardiaz menyadari itu, dia pun mengajak Aruna untuk pulang lebih dahulu.

Baron mencegah mereka sebelum pulang.

"Tolong pilih hadiahnya dulu. Aku mohon" pinta Baron pada Aruna dan Ardiaz.

Baik Aruna dan Ardiaz mengangguk setuju. Ardiaz lebih dulu memilih hadiahnya. Alat tersebut berputar sebanyak 3 kali lalh keluarlah hadiah gantungan kunci berbentuk kota Ducan yang di dapat Ardiaz. Salah satu hadiah yang paling sederhana.

Setelah Ardiaz, Aruna kemudian memulai pilih memilih hadiahnya. Saat melakukan itu aura Zanna milik Aruna tanpa sadar kekuar sekilas bagai kilap. Untungnya baik Ardiaz atau yang lain tidak menyadarinya.

Dengan bantuan Zanna yang dimiliki oleh Aruna, Wizz model terbaru berhasil didapatkan oleh Aruna.

Baron sampai menutup mulut tidak percaya.

"Selamat Aruna, kamu beruntung. Dan aku harap ini bisa menebus kesalahanku selama ini" ucap Baron sambil menjabat tangan Aruna.

Lagi-lagi Aruna hanya tersenyum.

"Terima kasih Baron, hadiah ini akan aku gunakan dengan baik".

Setelah itu Aruna dan Ardiaz meninggalkan acara ulang tahun Baron yang masih berlangsung. Sebenarnya bisa saja Aruna memiliki semua barang mewah yang dia inginkan. Tapi tentu saja itu akan menjadi tanda tanya banyak orang. Dari mana gadis yatim piatu kelas bawah bisa mendapatkan barang mewah. Kalau seperti sekarang kan sudah jelas dia me dapatkannya dari hasil undian.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

AiraRahma

AiraRahma

hehe maaf kak, Leony itu tokoh di cerita lain 😭

2023-05-10

0

tini_raharjo

tini_raharjo

leony?? atau Aruna

2023-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pulau Osmond
2 Sehari Bersama Diaz
3 Sehari Bersama Diaz (2)
4 Nenek Berpulang
5 Andrea
6 Ardiaz
7 Ardiaz Menghilang
8 Patah Hati
9 Selamat
10 Selamat Tinggal
11 Selamat Tinggal (2)
12 Menghilang
13 Menjelaskan
14 Marahnya Harmony
15 Tak Bisa Marah
16 Davina dan Arsenio
17 Bertemu Ardiaz
18 Zanna
19 Berpisah lagi
20 Arsenio Berubah
21 Seperti Biasa
22 Baron
23 Lulus
24 Merayakan
25 Pindahan
26 Ketahuan
27 Ada Syaratnya
28 Resmi
29 Mana kamar ku?
30 Pengantin Baru
31 Ciuman Pertamaku
32 Bingung
33 Panggil Aku Nio
34 Entah apa namanya
35 Hari Pertama
36 Tugas
37 Dijemput
38 Jangan-Jangan
39 Kamu cemburu?
40 Menjelaskan
41 Maaf
42 Saudara
43 Sejak kapan?
44 Bertemu Ardiaz
45 Bertemu Ardiaz (2)
46 Marah
47 Mengakhiri hubungan
48 Menyalahkan
49 Istri
50 Taman Usha
51 Ushi
52 Fakta Baru
53 Satu kesempatan
54 Jelaskan padaku
55 Pengirim Surat Digital
56 Mencari Mario
57 Tidak menemukan
58 Pasrah
59 Mencari tau
60 Menghilang
61 Memohon
62 Semoga Bertemu
63 Team Elang
64 Rindu
65 Maafkan Aku
66 Demam
67 Pesisir Pantai
68 Ushi sakit
69 Bertemu Ushi
70 Penolakan
71 Jatuh Cinta
72 Pemilihan Kapten
73 Kenapa?
74 Ikhlas
75 Sama saja
76 Serangan mendadak
77 Runtuh
78 Bagi tugas
79 Tak Diduga
80 Tidak menyangka
81 Perayaan
82 Hari Bahagia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pulau Osmond
2
Sehari Bersama Diaz
3
Sehari Bersama Diaz (2)
4
Nenek Berpulang
5
Andrea
6
Ardiaz
7
Ardiaz Menghilang
8
Patah Hati
9
Selamat
10
Selamat Tinggal
11
Selamat Tinggal (2)
12
Menghilang
13
Menjelaskan
14
Marahnya Harmony
15
Tak Bisa Marah
16
Davina dan Arsenio
17
Bertemu Ardiaz
18
Zanna
19
Berpisah lagi
20
Arsenio Berubah
21
Seperti Biasa
22
Baron
23
Lulus
24
Merayakan
25
Pindahan
26
Ketahuan
27
Ada Syaratnya
28
Resmi
29
Mana kamar ku?
30
Pengantin Baru
31
Ciuman Pertamaku
32
Bingung
33
Panggil Aku Nio
34
Entah apa namanya
35
Hari Pertama
36
Tugas
37
Dijemput
38
Jangan-Jangan
39
Kamu cemburu?
40
Menjelaskan
41
Maaf
42
Saudara
43
Sejak kapan?
44
Bertemu Ardiaz
45
Bertemu Ardiaz (2)
46
Marah
47
Mengakhiri hubungan
48
Menyalahkan
49
Istri
50
Taman Usha
51
Ushi
52
Fakta Baru
53
Satu kesempatan
54
Jelaskan padaku
55
Pengirim Surat Digital
56
Mencari Mario
57
Tidak menemukan
58
Pasrah
59
Mencari tau
60
Menghilang
61
Memohon
62
Semoga Bertemu
63
Team Elang
64
Rindu
65
Maafkan Aku
66
Demam
67
Pesisir Pantai
68
Ushi sakit
69
Bertemu Ushi
70
Penolakan
71
Jatuh Cinta
72
Pemilihan Kapten
73
Kenapa?
74
Ikhlas
75
Sama saja
76
Serangan mendadak
77
Runtuh
78
Bagi tugas
79
Tak Diduga
80
Tidak menyangka
81
Perayaan
82
Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!