"Bagaimana kalau kamu bekerja di kediaman Usha?" tawar Yuanda.
Seketika Aruna dan yang lain menatap pada Yuanda. Bagaimana bisa Yuanda menawarkan bekerja di kediaman Usha? Ada hubungan apa Yuanda dengan Usha? Seperti itulah kira-kira yang ada di benak mereka.
Mendapati tatapan penuh pertanyaan dari teman-temannya dengan cepat Yuanda mengklarifikasi.
"Ayah ku bekerja di kediaman Usha sebagai tenaga pengajar. Beliau memerlukan asisten. Aku yakin kamu mampu untuk itu melihat kamu memiliki kepintaran diatas rata-rata saat dikelas" jelas Yuanda singkat, padat dan jelas.
Yang lain pun mengangguk paham.
"Terima kasih tawarannya yuan, tapi aku tidak mungkin meninggalkan nenek sendiri di Galen untuk bekerja disini" jawab Aruna menolak secara halus.
Yuanda mengangguk paham.
Dia tau kalau Aruna adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya.
Tak berapa lama Baron datang bersama Andrea.
Aruna jadi bertanya-tanya dalam hatinya.
"Tadi Ardiaz bilang Andrea tidak bisa ikut bersama tapi sekarang kenapa dia bisa datang?" batin Aruna.
"Hai semua..." sapa Andrea ramah. Dia pun bersalaman dengan teman-temannya satu persatu.
"Waw Aruna...kamu cantik sekali" puji Andrea. Dia sampai memeluk tubuh tinggi langsing milik Aruna.
"Kamu bisa menjadi artis papan atas dengan penampilan seperti ini" imbuhnya.
Aruna hanya tersenyum canggung. Menurutnya pujian itu terlalu berlebihan.
Ardiaz dan Arsenio nampak berbicara sangat serius dipojokan. Entah apa yang mereka bicarakan. Disekolah dulu mereka tidak terlalu dekat. Siapa sangka sekarang mereka bisa mengobrol berdua seperti itu.
Harmony kemudian mengajak Aruna yang nampak canggung dengan pujian berlebihan dari Andrea untuk menemaninya makan.
"Aruna, ayo kita makan. Andrea kamu mau ikut?" Harmony bertanya seperti itu karena terlihat Andrea sedang fokus menatap ke arah Ardiaz. Hampir seluruh kelas tau bahwa Andrea menyukai Ardiaz.
"Ah... Aku disini sama bersama Yuanda" jawab Andrea kemudian.
Harmony pun mengangguk kemudian menarik pelan tangan Aruna untuk makan bersamanya.
"Aruna, ayo makan yang banyak. Tubuhmu itu terlalu kurus" kata Harmony dengan seringai jahilnya.
Aruna hanya tertawa kecil menanggapi. Sebenarnya dia sering menggunakan Zanna untuk memenuhi kebutuhan perutnya, hanya saja memang dia tidak bisa terlalu banyak makan. Penampungannya terlalu kecil hingga makan sedikit saja dia sudah merasa penuh.
Harmony mengambilkan dua lembar roti gandum, irisan daging dengan saus, telur dan tomat di piring Aruna.
"Makan yang banyak" ucapnya lagi.
Aruna pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
Mereka berdua kemudian mencari meja yang akan mereka tempati.
"Aruna, dimana rencananya kamu akan bekerja?" tanya Harmony karena dia sangat khawatir dengan Aruna.
"Hem.. Aku akan bekerja di pabrik parfum kenalan nenek ku" jawab Aruna.
Harmony pun mengangguk.
"Kalau aku akan pindah ke sini. Aku akan menetap di Ducan. Karena kamu tau sendiri kan pendidikan disini yang terbaik?" kata Harmony menjelaskan padahal Aruna tidak bertanya.
Aruna pun mengangguk membenarkan. Pendidikan di Ducan memang lebih baik dari kota lainnya.
"Semoga kamu bisa sukses disini ya" kata Aruna tulus. Dia senang melihat orang lain sukses dan berharap dirinya juga bisa seperti itu.
"Akupun berharap kamu bisa mengejar mimpimu. Kalau kamu butuh bantuan jangan segan-segan beritahu aku ya. Maaf kalau selama ini aku terlihat cuek." ujar Harmony.
Aruna tersenyum mendengar permohonan maaf Harmony. Selama disekolah memang hanya Baron yang sering menghinanya, yang lainnya hanya diam saja. Tidak membela maupun mendukung tindakan Baron. Kecuali Ardiaz tentu saja. Hanya dia yang selalu melindungi Aruna, dimanapun dan kapanpun. Hal itulah yang membuat Aruna merasa ketergantungan pada Ardiaz, kalau tidak ada Ardiaz , Aruna selalu merasa sendirian.
"Mungkin salahku yang tidak bisa berbaur dengan kalian" jawab Aruna menimpali permohonan maaf dari Harmony.
Harmony pun menggeleng.
"Ini bukan salah mu. Harusnya aku bisa seperti Ardiaz. Kita lupakan yang sudah lewat ya?" ucap Harmony dengan wajah bersalahnya.
Aruna mengangguk, seulas senyum terbit dibibirnya. Dia memang terlihat sangat bersinar ketika tersenyum.
Tak lama Ardiaz dan Andrea ikut bergabung bersama mereka. Seketika saja Harmony menjadi lebih diam dari tadi dan Aruna merasa aneh akan hal itu.
"Makan yang banyak Aruna" ucap Harmony disela-sela makan mereka.
Aruna pun tersenyum.
"Aku tidak bisa makan banyak, sedikit saja sudah penuh" sahutnya.
"Pantas saja tubuh mu kurus ya" kata Harmony menimpali.
Andrea yang melihat kedekatan antara Harmony dan Aruna merasa tidak suka. Apalagi tadi pagi mendadak Ardiaz mengatakan tidak bisa menjemputnya, tapi ternyata Ardiaz malah kesini bersama Aruna. Andrea yakin semua pakaian dan riasan yang dipakai Aruna adalah pemberian Ardiaz.
Setiap tamu yang datang diberikan voucer yang bisa ditukar dengan beberapa hadiah menarik salah satunya Wizz keluaran terbaru. Sebelum pulang tamu dipersilahkan untuk memilih hadiah melalui undian di sebuah alat canggih yang berbentuk bulat. Saat alat di pencet maka alat tersebut akan berputar mengeluarkan hadiah yang didapat.
Ulang Tahun Baron yang ke 18 ini memang digelar dengan begitu mewah sehingga tak heran bila orang mengira dia keturunan Usha.
Hampir dua jam Aruna disana. Tiba-tiba dia merasa sangat cemas tanpa tanpa sebab. Setiap dia merasa seperti ini pasti akan ada hal buruk yang terjadi. Oleh karena itu Aruna semakin cemas dan mengeluarkan keringat dingin. Ardiaz menyadari itu, dia pun mengajak Aruna untuk pulang lebih dahulu.
Baron mencegah mereka sebelum pulang.
"Tolong pilih hadiahnya dulu. Aku mohon" pinta Baron pada Aruna dan Ardiaz.
Baik Aruna dan Ardiaz mengangguk setuju. Ardiaz lebih dulu memilih hadiahnya. Alat tersebut berputar sebanyak 3 kali lalh keluarlah hadiah gantungan kunci berbentuk kota Ducan yang di dapat Ardiaz. Salah satu hadiah yang paling sederhana.
Setelah Ardiaz, Aruna kemudian memulai pilih memilih hadiahnya. Saat melakukan itu aura Zanna milik Aruna tanpa sadar kekuar sekilas bagai kilap. Untungnya baik Ardiaz atau yang lain tidak menyadarinya.
Dengan bantuan Zanna yang dimiliki oleh Aruna, Wizz model terbaru berhasil didapatkan oleh Aruna.
Baron sampai menutup mulut tidak percaya.
"Selamat Aruna, kamu beruntung. Dan aku harap ini bisa menebus kesalahanku selama ini" ucap Baron sambil menjabat tangan Aruna.
Lagi-lagi Aruna hanya tersenyum.
"Terima kasih Baron, hadiah ini akan aku gunakan dengan baik".
Setelah itu Aruna dan Ardiaz meninggalkan acara ulang tahun Baron yang masih berlangsung. Sebenarnya bisa saja Aruna memiliki semua barang mewah yang dia inginkan. Tapi tentu saja itu akan menjadi tanda tanya banyak orang. Dari mana gadis yatim piatu kelas bawah bisa mendapatkan barang mewah. Kalau seperti sekarang kan sudah jelas dia me dapatkannya dari hasil undian.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
AiraRahma
hehe maaf kak, Leony itu tokoh di cerita lain 😭
2023-05-10
0
tini_raharjo
leony?? atau Aruna
2023-05-10
1