#18

" mbok Nara pengen pergi ajj mbok" Rara kecil mengadu pada pembantunya, yang memang di peruntukan untuk mengurus kebutuhan anak anak nya

"yang sabar ya non, maaf bibi gak bisa bantuin non, takut nanti tuan sama nyonya marah"

" biarkan saja bi, mereka juga gak peduli sama Nara, mereka hanya peduli pada kak nira" isaknya yang mengadu

" non gak boleh begitu ya, kak nira juga sedang sakit jadi butu suport dari non Nara juga," bujuk pembatunya, Nara kecil hanya mampu mengangguk

di saat nira menginjak usia tahun, keadaan nira sudah mulai stabil hingga ia pun di masukkan ke sekolah yang sama dengan Nara, Nara dan nira adalah saudara kembar tapi tidak akrab karena nira tidak di perbolehkan oleh orang tuanya untuk bermain lantaran takut kecapean

" hai anak baru ya" nira hanya mengangguk, sedangkan Nara hanya mengawasi sang kakak dari jauh

" boleh duduk sini gak" mengangguk kan kepalanya lagi

" nama kamu siapa ,,kenalin aku Olin"

" aku nira" ucapnya lirih

sedangkan Rara kecil masih mengawasi sang kakak yang terbilang masih polos. ia sudah sering di bully awal awal masuk taman kanak-kanak

" oh,,, nira ya, kenalin juga nih ada Risa sama Mayang" ucapnya memperkenalkan temannya pada nira

menangkupkan tangannya " salam kenal ya" tersenyum meski tak semanis Nara

" boleh nanya gk"

" iya" melihat teman baru nya

" kamu siapanya Nara" yang di tanya pun bingung karena ia tidak boleh memberitahu bahwa Nara adalah adiknya, ia berpura-pura tidak mengenalinya

" aku tidak tahu," ujanya lalu menundukkan kepala agar tidak menangis, sebenarnya ia takut sama orang

" oh gak kenal ya, aku kira kalian kakak adik, abisnya mirip ya cuma beda bola mata kalian ajj,"

" ya sudah kita pergi dulu daah,, sampai ketemu di taman akhir pekan ya, "berjalan pergi meninggalkan nira dia terkekeh , karena mereka mendapat target pembullyan nanti

nira dan Nara kecil pulang di jemput mobil masing masing nira di jemput orang tuanya sedangkan Nara dijemput oleh pembantu nya

" ayo non kita pulang" Nara melihat nira yang berjalan masuk di giring oleh mommy nya , ia pun menginginkan itu tapi apa boleh buat hanya bisa pasrah ajj

" bi nanti Minggu depan bibi ikut acara sekolah nara ya,"

" emank kenapa non, nanti kan ada nyonya sama non nira"

Nara kecil menggeleng kepala, ia tidak mau orang tuanya lagi

akhir pekan pun datang , acara sekolah untuk mengadakan tour di taman bermain bersama murid murid sekolah dan juga guru serta orang tua muridnya

" hai nira" sapa Olin

" hai" balik menyapa

" sama siapa kamu"

" sama mommy"

" oh Daddy kamu gak ikut"

" Daddy sibuk bekerja"

Olin hanya menopang dagu dan manggut-manggut

" ayo main ke sana," ajak Olin pada nira, sedangkan nira menurut saja karena ia ingin sekali bermain sama seperti anak anak yang lain

" aku izin dulu sama mommy ya" Olin mengangguk dan berkata dalam hati" dasar anak manja"dan ketawa dalam hatinya

" mommy mommy Ira main kesana ya"

gak boleh sayang, Ira kan masih dalam perawatan "ujar sang ibu tidak membolehkan anak nya bermain, Nara datang dan berkata

" biar sama Ara dan bibi yang jagain kakak" ucapny lirih takut orang lain dengar

sang nyonya melihat pembantunya kenpa ia bisa ikut juga dalan acara sekolah libur akhir pekan

" ya sudah sana jangan macam macam kamu pada kakak kamu" ancamnya

" ya mom" menundukan kepalanya agar air matanya tidak dilihat oleh sang mommy

" ayo non nira sama bibi, dan non Nara" ajak pembantunya supaya Nara tidak menangis dihadapan nyonya nya.

nira berjalan menghampiri Olin cs, Nara hanya melihat nira bermain bersama Olin cs ia merasa was was karena gk sekali dua kali Olin cs membuat ulah di taman kanak-kanak

memang tidak berapa lama ada orang yang datang entah itu siapa ia membawa nira kecil, Nara ingin menolong tapi tidak ke kejar, karena kaki kecilnya yang kurang cepat untuk berlari

sang mommy berteriak ketika anaknya di bawa orang

" anakku hiks hiks kembali kan anakku" menangis memukul rumput yang masih berada di taman

istri Nugraha menelpon sang suami mengatakan jika ank mereka hilang, Nara yang masih mengejar mobil yang membawa nira entah kemana, ia berhenti dan tersadar jika ia pun jauh dari sang mommy juga.

akhirnya menangis sambil berjalan entak arah kemana yang ia lewati dan jalan apa, hingga ia duduk di pinggir trotoar menangisi apa yang terjadi, hingga tidak lama ada yang menghampiri nya dan ia mengubah nama sendiri berganti Rara dan berpura-pura tidak memiliki orang tua, hingga ia di ajak pulng oleh orang baik yang ingin menolongnya

orang yang menculik nira adalah musuh dari ayah dan kakeknya, sehingga nira yang menjadi korbannya

ketika hilangnya queenira, ke dua orang tuanya jatuh sakit dan mau gk mau sang kakek dan cucu cucunya pulang untuk melihat keadaannya

" bagaimana bisa terjadi, apa yang kalian pikirkan, hah"mata kakek memerah Manahan tangis dan juga marah

" kalian saja yang bodoh, kenapa Han nya nira yang kalian urus hah" teriak lagi

" maaf kan kami ayah, kami juga tidak mau nira jauh dari kami"

" dasar tidak berguna" marahnaya

" jika anak kalian yang lain tahu bagaimana, apa yang akan kalian katakan pada mereka jika kalian telah membuang queenara" kakek menghela nafasnya untuk mengatur menstabilkan emosi

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!