"terimakasih sob"tulus mengucapkan terimakasih hanya mereka yang selalu membantu menguatkan satu sama lain
semua orang berkumpul di aula dimana sudah ada king dan Queen mereka, Rara melihat Bimo dan Bima masih berjalan santai pun menegur
" jika kalian berdua sudah bosan disini tinggal angkat kaki" tegas Rara sang Queen
wilLie melirik sekilas pada Bimo dan Bima tersenyum Sinis pada mereka.
Bimo dan Bima yang mendengan teguran sang Queen langsung lari terbirit-birit
" hoss hoss hoss" ngos-ngosan setelah sampai di samping Queen nya. mengatur pernafasan agar lebih tenang
"maaf queen" kompak Bimo dan Bima berteriak
" oke, masih ada yang belum kumpul," tegas sang king
"sudah king" kompak para organisasi nya
"baik ,? dengarkan baik baik saya bicara"mempertegas agar bisa mendominasi kan ketenangan
" ada misi buat kalian hari ini, tim Garuda muda berkumpul," Queen memanggil tim Garuda muda, mereka yang tidak mengikuti tim Garuda pun bingung karna jika tim Garuda turun maka urusannya bukan masalah biasa
" aku perintahkan kalian untuk mengawasi kota Z"
"jaga perbatasan tersebut, gabung dengan tim mereka yang menjaga ketat perbatasan " perintah yang harus dilakukan tim Garuda
"dan untuk tim Tiger aku meminta kalian untuk menyamar di kota Z" ucap Willie
"maaf king .jika saya lancang " salah satu tim tiger tersebut bertanya" apa ada masalah di kota tersebut king" bertanya kembali
Queen menelisik bawahan yang bertanya " benar,!!?? jika kalian tidak ingin ikut pun tak apa," Queen mempertegas kembali
" tidak Queen, hidup mati kami bersama" teriakan semua tim
"baik, untuk yang lain menyusul dengan rencana baru" ucap Rara queen
"tim Garuda bergerak sekarang, dan tim Tiger ? jangan lupa membawa identitas palsu kalian," ujar sang king
" siapkan peralatan dan keperluan kalian disana"
"siap king, siap queen" Jawaban yang selalu kompak jika sudah diberi misi
"bubar" ucap dingin
"kalian berdua.!! Bima !? Rayan !? pimpin mereka sampai menuju perbatasan dan kota Z"ucap Willie tegas
" siap king" kompak
Bima dan Rayan berjalan menuju ruangan yang terdapat banyak peralatan medis,senjata,dan alat penyamaran.
Meraka pun ikut menyamar
"kita keluar dari sini bang, takut mereka mencari kita"ucap Rara
"hah baiklah" lesu Willie berjalan mengekor dibelakang Rara. melihat Bimo masih setia di samping sudut karna dia bukanlah tim seperti Bima dan Rayan, Bimo hanya asisten untuk diperintahkan menjaga dan menghandle keadaan museum
"saya pergi dulu, nanti kabari jika sudah berangkat"
"baik king" menunduk hormat
berjalan ketempat awal dimana mereka lewati,
klik
menengok kanan kiri terlihat aman, menghela lega tidak ada yang melihat
"kamu kenpa dek, nyari apa hmm" tanya wilLie
" takut ada yang liat kita kluar dari sini bang," jawab dengan sebel. wilLie menepuk pelipisnya karna sang adik tidak mengingat bahwa dilarang memasuki area sini
"aduh 🤦🏻♂️ punya adek pada pikun apa oon sih, " ucap dalam hati 😣 gak kuat mendengarkan jika adik perempuan nya kumat oonnya
" Abang kenapa sih" tanya Rara bingung
"ah gk apa apa" 😊
"lah ini pada kemana semua orang ko gak ada satu orang pun," bertanya lagi melihat kanan kiri lalu mengeluarkan hp dalam tas selempang
Tut Tut Tut
bunyi dering hape ada di sebelah Rara, Rara menengok ke abangnya
" bang ada telpon tuh, bunyi hp Abang" ujar Rara masih memasang hp di telinga
wilLie pun melihat hp yang masih berdering, melihat apa yang ada dalam tulisan nama pemanggil pun Willie memicingkan matanya ke arah Rara
"apaaan sih bang,!? biasa ajj liat nya Napa" ☹️ cemberut melihat abangnya memandangi dirinya. Rara pun memutar dan melihat apa ad yang salah dg dirinya
"Abang kenapa liarltin Rara begitu, takut tau"😬 bergidik
"kamu yang ngapain tlp Abang"tanya balik Willie pada Rara
"hah"😧 merasa bingung sendiri, Rara pun melihat hpnya siapa yang ia telpon. 😄" maaf bang salah nomor" hehehe😁😁
renges Rara lalu lari dari hadapan sang Abang
"huwaa😫😫 jangan hukum aku bang" lari sambil ngejer padahal hanya berpura pura. sedangkan wilLie mengejar Rara saat Rara melarikan diri dari apa yang dia perbuat
"woy dasar adek laknat" teriak Willie tanpa sadar
sedangkan Rara yang mendengar teriakan abangnya mengatain laknat sontak langsung tertawa
," ha ha ha ha ha" tertawa sampai air mata keluar
"hah hah hah. " Rara berhenti depan museum mengangkat tangannya tanda menyerah
"ampun bang hahh hahh Rara cape"langsung jatuh terduduk di lantai depan museum
" 😤 gimana Abang gk kesel coba😑, ada disamping adek sendiri malah di tlp," dengus Willie langsung duduk karna telalu cape mengejar Rara
"maaf bang kirain Rara nomor bang Jo" Rara nyengir lalu mengeluarkan hp nya lagi
" jangan Abang lagi yang di tlp" ucapnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments