#08

"Kalian berdua jika ingin pulang pulanglah. jika ingin ikut maka ikuti mobil ini" tanya Jonatan pada teman teman Rara

mereka pun mengikuti mobil yang di tumpangi Rara. 15 menit sampai dirumah megah nan mewah mereka dibuat melongo melihat apa yang ada di depan mata bagaikan istana kerajaan

"lan ini rumah siapa" ucap ayu terkagum kagum melihat rumah Segede lapangan bola

"gw juga gk tau dodol, nanya ke gw" bales Wulan

setelah sampai di Mension utama, Jonatan turun darim mobil begitu pula Willie tapi tidak dengan Rara. gadis itu masih merasa kesal

Willie membungkuk agar bisa melihat sang adik yang masih di dalam mobil

" deek ,, masuk yuk"ucap lembut Willie mengulurkan tangan supaya Rara meraihnya untuk keluar

Rara sudah tidak seemosi seperti di museum, wilLie tau jika menyangkut dirinya di goda dan di dekati oleh wanita manapun Rara lh yang ada di depan untuk melindunginy

Rara keluar dari mobil berjalan mengikuti Willie memasuki rumah peninggalan kedua orang tua mereka, sedangkan Jonatan sudah masuk lebih dulu

" kalian berdua gak mau masuk" ucap dingin Willie pada Wulan dan ayu

" iya bang" menjawab bersamaan lantaran kaget

" selamat datang tuan, nona kecil" kepala pelayan Rumi yang sudah paruh baya, dia bekerja dirumah itu sejak Willie masih balita ialah yang mengasuh mereka, BI Rumi diangkat menjadi kepala palayan karna Willie

"hhmmm"

" bi rumi tolong siapkan makan malam untuk kami,'. ujarnya pada bi Rumi agar segera menyiapkan makan malam

"baik tuan," Bi Rumi mengundurkan diri untuk segera masuk ke dapur

Wulan dan ayu di persilahkan duduk di ruang tengah yang sangat-sangat besar dan luas . mereka duduk mengelus sofa

"empuk kali lan" matanya berbinar merasa senang bisa menduduki sofa orang kaya

Wulan hanya mengangguk kan kepala dan tersenyum

" Abang kekamar dulu ya" ucap nya wilLie berjalan

" hmm"

####

di sebuah rumah sederhana seorang wanita sedang melamun mengingat perkataan kakak nya yang mengatakan bahwa ia tak bisa memiliki anak alias mandul

to tok tok

"Bu ,, makan malam sudah saya siapkan " kata pembantu nya

Sinta tersadar dari lamunannya "iy bi,, " teriak Sinta sambil berjalan menuju pintu" ada apa bi"

"itu Bu saya sudah menyiapkan makan malam"

" oh,, makasih bi, oh ya apa bapa sudah pulang" tanya Sinta pada pembantunya

" bapa belum pulang Bu" jawabnya

" ya sudah tutupin aja dulu makananya," ucapnya

" baik Bu"

" tumben udah jam segini belum pulang, biasany sore ajj udh di rumah" bicara sendir, mengambil ponsel yang ada di atas nakas Sinta mencari kontak suaminya dan anaknya Rara

Tut Tut Tut

Tut Tut Tut

" kenapa gk ada yang aktif , pada kemana mereka" terheran-heran karna tidak biasanya mereka begini

tak lama panggilan pun tersambung dengan Rara,

" assalamualaikum mah"

"wa'alaikumsalam sayang, sakamu dimana nak" tanya Sinta khawatir

" Rara ada dirumah Wulan mah" ucapnya sedangkan Wulan sudah melotot

" ya sudah kalo masih sama Wulan, nanti kalo pulng minta anterin Wulan ya jangan pulang sendiri" ujarnya

" ya mah, agak malam pulangnya mah, nanti mau di bawain apa"

" terserah kamu sayang, apa pun yang kamu bawa pasti mamah makan" tersenyum karna masih merasa diperhatikan oleh anak angkatnya

" oke Miss you mom, 😘 assalamualaikum"

"Miss you too dear,,☺️ wa'alaikumsalam, hati hati ya kalo pulang"

" ya mah"

Tut

" hah" menghela nafas pelan " harusnya aku bersyukur , meski aku tak bisa memiliki anak, masih ada anak yang menganggap aku Ibunya" merasa sedih karna tak bisa mensyukuri atas apa yang sudah di berikan oleh sang pencipta

" lebih baik aku melupakan apa yang kakak katakan, semangat Sinta kamu masih punya Rara meski dia bukan lahir dari rahimmu tapi dia di besarkan olehmu dan juga suamimu" menyemangati diri sendiri

sudah puku sembilan malam Rara dan suaminya belum juga muncul Sinta tidak makan malam karna ingin menunggu suami dan anaknya

" kenapa sudah jam segini mereka belum pulang, mas Dwi juga gak bisa di hubungi ponselnya😞,"

tak berselang lama sebuah mobil memasuki garasi , Sinta pun keluar untuk melihat siapa yang pulang

" mas," panggil Sinta, melihat sang suami lah yang pulang

" kamu belom tidur mah" tanya Dwi, ia pulang malam karna lembur di kantor

" mas mau makan dulu apa mau mandi, nanti aku siapin " ucapnya

" mandi dulu mah, badan papah bau, nih" sambil menyodorkan ketiaknya pada Sinta

" ih ,, mas" serunya" apa apaan sih kamu, sana mandi dulu" usir Sinta pada suaminya

" iya iya," berjalan menuju kamar dan mandi, Sinta pun ikut ke kamar untuk menyiapkan baju untuk suaminya

" mas, bajunya udah aku siapkan di atas ranjang ya" teriaknya

"ya"

" aku mau manasin sayur dulu buat kita makan"

Sinta berjalan menuju dapur untuk memanaskan makanan yang sudah dingin, setelah selesai memanaskan Sinta menyajikan diatas meja

Dwi datang dengan baju tidur ya di pilih oleh istrinya

" masak apa mah" tanyanya

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!