Khayra berjalan keluar dari super market dengan langkah pasti. Dia langsung ke jalan raya menuju halte bus. Khayra lupa jika Barra yang akan menjemputnya.
Saat akan menghentikan bus, tangan Khayra di tarik seseorang. Hampir saja wanita itu marah jika tidak melihat wajah si pelaku.
"Kamu? Untung aku tidak teriak!" ucap Khayra.
"Aku sudah katakan pagi saat mengantarmu, jika aku akan menunggu saat kamu pulang kerja."
"Aku lupa!"
"Mari ikut aku. Untung belum masuk bus aku melihatmu. Jika tidak, mungkin hingga pagi aku menunggu."
"Aku nggak meminta kamu menjemput'kan?"
Barra mengacuhkan ucapan Khayra dan memintanya masuk mobil. Pria itu mengendarai mobil dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang macet karena akhir pekan.
"Kita kemana, Bar?" tanya Khayra melihat arah mobil yang menuju luar kota.
"Ke pantai. Aku ingin menghabiskan malam minggu ini berdua denganmu."
Kali ini Khayra tidak membantah. Dia teringat kejadian tadi pagi. Perdebatan dengan Ferdi membuka matanya. Jika dia tidak akan membuang waktunya lagi untuk setia dan patuh sebagai istri.
Jika Ferdi bisa melakukan hal yang gila, dia juga bisa melakukan hal sama. Namun, jika Ferdi baik memperlakukan dirinya, mengabdi seumur hidup dengan pria itu juga rela Khayra lakukan.
Jenis luka yang paling buruk adalah pengkhianatan karena itu berarti seseorang yang membuat Anda bahagia hanya untuk membuat diri mereka merasa lebih baik.Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimana pun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
Ketika kamu pernah memberikan perhatian terhadap seseorang secara berlebihan, maka kamu akan mendapat sakit yang lebih sakit dari apa yang seharusnya kamu dapatkan. Saat ini juga aku tak akan bertanya di mana dan bagaimana kamu daripada aku harus menerima kekecewaan karenamu.
Khayra membuka sepatunya dan berlari ke tepi pantai. Wanita itu berkejaran dengan ombak. Tidak peduli kakinya kotor karena pasir.
Barra hanya melihat dari tempatnya duduk. Membiarkan wanita itu melepaskan semua bebannya dengan berlari sepanjang pantai.
Khayra
Barra
Barra dikagetkan dengan suara rintihan dari mulut Khayra. Pria itu berlari menuju Khayra berdiri. Tampak darah segar mengalir dari telapak kakinya.
Dengan spontan Barra menggendong tubuhnya dan membawa masuk ke mobil. Barra mengambil kotak obat dan mengikat kaki Khayra dengan kain perban.
"Aku ikat dulu agar kakimu tidak banyak mengeluarkan darah. Aku melihat di dekat sini ada klinik."
Dengan kecepatan sedikit tinggi, Barra menjalankan mobil-nya. Sampai di depan klinik, Barra langsung menggendong Khayra.
Kaki Khayra yang sedikit sobek karena menginjak kulit kerang, masih saja mengeluarkan darah. Barra menjadi sangat kuatir.
Tubuh Khayra dibaringkan di atas tempat tidur dan dokter segera melakukan tindakan. Telapak kaki Khayra mendapatkan dua jahitan. Wanita itu tampak pucat. Mungkin takut saat kakinya harus mendapat jahitan.
Setelah mendapatkan pertolongan, Khayra di gendong lagi masuk ke mobil. Saat di perjalanan menuju satu restoran, Khayra ketiduran.
Barra yang tahu wanita itu pasti capek dan mengantuk. "Pasti kamu semalam begadang menunggu suamimu pulang. Jika ingat Bang Ferdi menyakiti kamu seperti ini, ingin rasanya aku menghajar dirinya. Namun, aku sadar bagaimana manapun posisi Ferdi kuat, dia suamimu!" gumam Barra pada diri sendiri.
Barra menepikan mobilnya. Membiarkan wanita yang hingga saat ini masih bertahta dihatinya ini beristirahat.
Barra mendekatkan wajahnya ke wajah Khayra yang terlelap. Barra mengecup bibir wanita itu. Tidak cukup sekali, Barra mengulangnya lagi dan membuat Khayra terbangun.
Khayra memandangi wajah Barra yang begitu dekat dengannya. Wajah pria yang namanya hingga saat ini masih tersimpan di hati.
Barra kembali menempelkan bibirnya dan mengecup pelan. Melihat Khayra hanya diam dan tidak menolak, Barra makin menuntut. Pria itu me*lu*mat bibir mungil wanita yang ada dihadapannya.
Awalnya Khayra hanya pasrah, namun akhirnya dia membalas apa yang Barra lakukan. Mereka berdua saling membelit lidah. Lama keduanya melakukan itu. Barra baru melepaskan ciumannya karena melihat Khayra yang mulai yang mulai kehabisan napas.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
sherly
hadew jd dilema beneran... tp aku tetep salahkan Ferdi dan naina...
2023-06-17
0
Lilisdayanti
dimana ada perselingkuhan,, karna di situ ada ruang dan jalan,,
2022-12-04
1
Fhebrie
nah gitu dong jngn lemah bals selingkuh juga
2022-12-01
0