Part 11

“Kamu dimana Fir? Aku harus kemana lagi untuk mencarimu ?  Jika memang kamu tidak ingin bersamaku, katakanlah !  Jangan pergi dengan cara seperti ini.” gumam Rico yang melamun di tengah hujan deras.

Sudah lebih dari sebulan Firda menghilang, namun Rico tetap belum menemukannya, ia merasa tak sanggup bila harus hidup tanpa Firda. Ia sudah hampir frustasi, jarang makan, sulit tidur, kondisi kerjaannya pun berantakan.  Seperti saat inilah ia berjalan tak tentu arah di tengah hujan.

Rico teringat dengan kebersamaan Firda, mulai dari berlarian dan bermain dengan hujan seperti dulu dimasa kecil mereka.  Rico yang sedang melamun, ia tak sadar ada mobil dari belakang yang melaju kencang menuju ke arahnya.

Sang pengemudi pun tampak linglung dan panik berusaha menghentikan mobil itu. Namun kondisi mobil itu tak mau berhenti dan menabrak tubuh Rico dengan kencang hingga terpental agak jauh. Dengan tergesa-gesa pengemudi turun dari mobilnya segera menghampiri tubuh Rico yang bersimbah darah.

"Tuan sadarlah ! Ku mohon jangan mati disini,” ucap seorang wanita yang merasa takut dan terus menepuk pipi Rico yang berada diatas pangkuannya. Ia melihat Rico yang sudah tak sadarkan diri segera si pengemudi itu membawa Rico menuju ke rumah sakit terdekat.

Di rumah sakit

“Kamu sudah sadar?" ucap seorang wanita cantik yang kini berdiri di sisi ranjang rumah sakit.

"Maaf saya dimana ? Dan kamu siapa?" tanya Rico sambil memegang kepalanya yang diperban.

"Maaf saya tadi tidak sengaja menabrak kamu, tuan, saya banyak pikiran dan tidak fokus menyetir. Sekali lagi saya minta maaf, saya akan bertanggung jawab merawat kamu disini sampai sembuh." jawab wanita cantik itu dengan penuh sesal.

"Tidak apa-apa, saya juga salah berjalan di tengah jalan seperti tadi dan terima kasih sudah mau bertanggung jawab. Tapi, kamu tidak perlu repot sampai harus merawat saya disini." tolak Rico.

"Tidak merasa repot sama sekali, saya harus memastikan kamu kembali sehat, dengan begitu saya tidak akan merasa bersalah lagi. Oh ya kenalkan saya Moura,” ucap wanita cantik itu memperkenalkan diri di hadapan Rico.

"Baiklah, saya Rico." jawab Rico singkat.

Di tengah pembicaraan mereka, pintu ruang rawat Rico terbuka lebar.

"Sayang kamu tidak apa-apa kan ? Di bagian mana yang sakit ? Sini mama lihat dulu," ucap Risa khawatir sembari memeriksa tubuh Rico.

"Aku tidak apa-apa, mama tenang saja." jawab Rico cepat.

"Maafkan saya tante, saya ceroboh, saya akan bertanggung jawab dan merawat tuan Rico sampai sembuh." sahut Moura.

"Iya tidak apa-apa, namanya musibah mau gimana lagi, terima kasih ya sudah mau merawat anak tante." jawab Risa.

"Baiklah saya permisi sebentar tante, saya mau cari makan di luar." pamit Moura kemudian pergi meninggalkan ruang rawat Rico.

"Kenapa bisa begini sayang ? Kamu melamun lagi? Sudahlah nak, mungkin Firda memang bukan jodoh kamu. Jadi, mama mohon kamu jangan terus menyiksa diri kamu seperti ini, kamu nggak kasihan sama mama ? " ucap Risa sedih dengan menatap sendu menuju ke arah anak semata wayangnya.

"Maafin Rico, Ma. Rico belum bisa menerima kepergian Firda yang tiba – tiba menghilang, Rico pengen dia jelasin dulu ke Rico. Jika memang dia bersikeras dan ingin kita berpisah. Maka Rico akan berusaha ikhlas." lirih Rico.

"Baiklah, tapi kamu juga harus menjaga kesehatanmu dan kembalilah bekerja, mungkin dengan kamu dan kembalilah bekerja secara perlahan, mungkin dengan kamu sibuk dengan pekerjaanmu, kamu akan melupakan dia. Jika kalian berjodoh pasti suatu saat akan dipertemukan kembali." tutur Risa.

"Iya ma, maaf selama ini Rico selalu membuat mama merasa khawatir." jawab Rico lalu memeluk mamanya dengan erat.

“Aku sangat berharap kita bisa menikah, memiliki anak dan bahagia hingga kita sama-sama menua. Maaf, jika aku masih belum bisa bercerita banyak tentangmu, aku takut kamu akan membenciku bahkan tak mau menemuiku nanti.” kata Rico dalam hati.

Di pagi hari yang cerah, kehidupan Firda yang tidak dikurung oleh Dandi membuat dirinya merasa tenang.

"Pagi mama!" sapa Firda.

"Pagi sayang, kok udah bangun?" jawab Dissa menatap Firda sudah berpakaian rapi dengan wajah yang terlihat segar.

"Udah biasa ma, aku kan tinggal sendiri. Jadi, semuanya aku kerjain sendiri." jelas Firda.

"Mau bantu mama?" tawar Dissa pada Firda.

"Tentu saja, mau ma." jawab Firda dengan antusias.

Hari ini Dandi memiliki jadwal pertemuan pagi, disaat ia tengah bersiap-siap pergi ke kantor, ia mendengar sedikit candaan di dapur. Ia merasa penasaran dan segera menghampirinya.  Dilihatnya dari kejauhan ada Firda dan mamanya yang sedang asik bercengkrama. Sungguh pemandangan yang indah menurut Dandi. Jauh dalam lubuk hati ingin sekali d isetiap paginya bisa melihat pemandangan seperti ini.  Katakanlah dia egois, ia terpaksa menculi seorang wanita untuk tinggal bersamanya.

Namun apa daya, seorang Dandi Richard akan selalu mendapatkan apa yang diinginkannya dan wajib terkabulkan.

"Tumben kamu pagi sekali sudah siap Dan?" tanya Dissa yang menatap Dandi yang sedang menuruni tangga.

“Iya ma, aku ada jadwal meeting pagi, aku belum mengecek lagi persiapannya." jawab Dandi singkat.

"Ya sudah, sarapan dulu ." Mereka bertiga sarapan bersama layaknya keluarga, sarapan yang sunyi dan tenang.

Firda yang merasa canggung satu meja dengan Dandi, akhirnya memutuskan untuk menyudahi makannya terlebih dahulu, sebisa mungkin ia harus menghindari Dandi.

"Mama, aku berangkat dulu." pamit Dandi sambil mencium tangan mamanya, sekali melirik ke arah Firda yang kini sedang mencuci piring. Ingin rasanya ia berpamitan dengan wanita itu, namun ia urungkan niatnya, ia sangat tahu bahwa wanitanya sedang menghindari dirinya.

"Iya, kamu hati-hati sayang."

Tok… Tok...

"Masuk," ucap Dandi tanpa melihat siapa yang masuk.

"Dandi, aku melihatmu," ucap seorang wanita dengan pakaian seksinya, ia menghampiri Dandi yang sedang duduk di kursinya dan memeluknya tiba-tiba.

"Lepas! Kamu jangan kurang ajar ya ! Siapa yang membuatmu bisa masuk kesini ?" bentak Dandi kemudian mendorong tubuh wanita itu dari dirinya.

"Dandi, maafin aku, aku tahu aku dulu salah ninggalin kamu. Aku sangat menyesal Dan. Aku mau kita kayak dulu lagi," ucap wanita seksi itu.

"Hah... Dasar tidak tahu malu. Kamu pikir setelah kamu meninggalkan saya begitu saja saya masih mau balikan lagi sama. kamu ? Jangan mimpi!" jawab Dandi kasar.

"Nggak Dan, aku masih cinta sama kamu, aku mohon maafin aku. Aku juga yakin kamu masih sayang sama aku." sahut wanita itu.

"Dengar baik-baik ! Mulai sekarang, jangan pernah menemuiku lagi. Jangan mencariku ! Dan kamu harus tahu, aku sudah menikah. Jika kamu berani datang mencariku lagi, kamu akan tahu akibatnya.“ ancam Dandi.

” Hahaha… Menikah?  kamu pikir kamu bisa membohongiku ? Ingat ya Dan, Kalau aku nggak bisa milikin kamu, maka orang lain pun tidak."

"Terserah ! Selagi aku masih punya belas kasih pergilah jauh dari sini karena jika aku masih melihatmu berada disekitarku, aku tak akan segan menghancurkanmu! " ancam Dandi lagi dengan menatap tajam pada wanita itu.

Dengan perasaan kesal dan marah wanita itu akhirnya pergi dari kantor Dandi. Ya, dia adalah masa lalu Dandi sebelum bertemu dengan Daisy, dia membuat Dandi jatuh terpuruk karena tepat pada hari ulang tahunnya ia melihat kekasihnya itu bermesraan dengan pria lain dan tak lama setelah itu Dandi juga mendengarnya bahwa mereka menikah di luar negeri.

Dandi yang mengetahui hal itu sangat frustasi, sering mabuk-mabukan dan pergi ke klub malam. Sampai akhirnya ia dipertemukan dengan Daisy, wanita cantik yang telah membantunya disaat ia mengalami kecelakaan karena menyetir dalam kondisi mabuk.

Pertemuan itu perlahan mengubah kondisi Dandi menjadi lebih baik, mengubah dirinya menjadi Dandi yang dulu dan membuat Dandi melupakan rasa sakitnya.

Daisy telah membuat jatuh cinta Dandi, melebihi cintanya pada mantan kekasihnya itu.  Bahkan mereka berencana akan menikah, namun takdir berkata lain, Daisy telah meninggal dalam kecelakaan sewaktu - waktu sebelum mereka bertunangan.

“Aku merindukanmu Daisy, jika kamu dan Daisy adalah orang yang sama, aku mohon ingatlah aku !  Jangan tinggalkan aku lagi.  Aku mohon.”  kata Dandi dalam hati, ia selalu berdoa jika Firda memanglah Daisy, ia sangat sayang pada wanita itu melebihi dirinya.

Dandi memilih pergi menuju tempat peristirahatan terakhir wanita yang dicintainya untuk menenangkan dirinya.

“Aku datang lagi Daisy, maaf sudah lama aku tidak sempat mengunjungimu. Aku merindukanmu, apa kau juga ?  Maaf aku tak bisa menepati janjiku, aku telah jatuh cinta dengan orang lain Daisy. Dia wanita baik sama sepertimu, bahkan wajahnya sangat mirip denganmu.  Aku mohon jangan marah ya, disini aku akan selalu berdoa untukmu, sekali lagi maafkan aku gagal menjagamu, semoga kamu bahagia dan tenang disana.” itulah kata hati Dandi.

Sakit hati ini menyempatkan diri mengunjungi makam kekasihnya Daisy.  Meski berat ia mencoba untuk ikhlas dan bangkit kembali, ia tahu Daisy, pasti akan sedih jika dirinya terus berduka mengenang masa lalunya itu.

“Aku pulang dulu ya Daisy, nanti aku akan mengunjungimu lagi dan aku juga akan memperkenalkan dia padamu. Aku janji." pamit Dandi.

***

“Ma, kamu mau gak membantuku kembali pulang ? Aku kembali ke kehidupanku yang dulu ma. Aku juga punya kekasih, kami akan menikah," ucap Firda memohon.

"Maaf sayang, mama hanya bisa menjaga dan melindungimu disini, untuk bisa kembali kamu hanya bisa memintanya pada Dandi. Maafkan mama." tolak Dissa dengan lembut.

"Tidak bisakah mama meminta untuk membujuknya mengembalikanku pulang ? Aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan, asalkan bisa membantuku pergi dari sini. " bujuk Firda sembari menggenggam tangan Dissa dengan penuh harap.

"Dandi sangat keras kepala sayang, meskipun mama bisa membantumu, nantinya dia akan tetap menemukanmu. Hal itu yang mudah baginya untuk menemukanmu. Mama merasa takut dia akan melakukan yang lebih dari apa yang telah ia lakukan jika kamu tetap ingin kabur."

"Aku tahu ma tapi setidaknya aku bisa keluar dulu dari sini untuk masalah dia akan menemukanku atau tidak, itu bisa diurus nanti." bujuk Firda lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!