Chapter 001. 3

...

“Oi, Ojima! Semangat! Kami mengandalkanmu, loh!”

“Ha, apa yang kamu bicarakan? Tugasku disini hanyalah sebagai co-pilotmu. Jangan bilang kepadaku kalau kamu sudah lupa apa posisiku di sini?”

“…”

Selagi hitungan mundur oleh Miura dan suara sistem berbunyi *nit\, nit\, nit..* menghiasi keheningan. Ojima dan Okumura—tidak\, bahkan semua awak roket dan semua orang yang ikut terlibat dalam misi yang bahkan bisa dikatakan bersejarah bagi negara Jepang ini.

Mereka sudah siap untuk melakukan pendaratan pertamanya di planet Mars.

“...sepuluh, sembilan...”

“Ketinggian 4.200 meter, jarak 723 meter ke titik target pendaratan.”

“...enam, lima...”

“Pindah manual, penyesuaian tempat duduk untuk awak satu, dua, dan lima, posisi roket vertikal.”

Satu persatu, tuas kecil diaktifkan menyisakan dua tuas yang tidak diaktifkan secara manual.

Penyesuaian arah posisi duduk awak roket, yang mana itulah fungsi daripada tuas tersebut.

Komandan, Miura, Ishikawa, kini posisi di mana mereka duduk dan menghadap telah berubah. Perubahan itu membuat mereka terpaksa diperlihatkan dasbor roket yang mencangkup beberapa tombol sistem dan sebuah layar monitor. Dengan jarak ruang kosong yang cukup memisahkan antara keduanya.

“...dua, satu... manuver dilakukan!”

*Klik.*

*Buussshhh...*

Ojima mengaktifkan tombol di sebelah samping atas kanannya.

Itu merupakan pemicu OMS agar dapat diaktifkan.

Perlahan, roket itu berubah posisinya menjadi vertikal.

Walaupun demikian, tetapi, sekali saja tidak cukup untuk dilakukan. Yah, tidak ada batasan berapa kali kau menembakkannya, saat posisi roket cukup stabil, lebih baik kau menghentikannya.

[Posisi roket 0,5 derajat.]

“Baiklah, semuanya! Persiapan roket untuk mendarat.”

Komandan berseru, roket itu dengan perlahan jatuh di atas ketinggian yang cukup tinggi.

“Ketinggian 2.460 meter.”

Ishikawa melaporkan statusnya, roket itu masih terjun bebas di udara.

“Ketinggian 2.000 meter.”

“Okumura-kun, sekarang!”

Komandan berseru memerintah.

*Nit.*

*Buussshhh...*

Tanpa sepatah pun kata-kata.

Okumura tinggal gilirannya, kedua tangannya menggenggam semacam stik kontrol dengan sigap ibu jarinya menekan tombol tepat di atas stik kontrol yang digenggamnya, sebagai pemantik pendorong roket agar aktif.

“Ketinggian 1.600 meter.”

...

Di Kendali Misi.

(Ketinggian 1.200 meter.)

*Zezztt.*

[Satelit berada di luar jangkauan!]

Tiba-tiba suara sistem berbunyi, bersamaan dengan itu, tulisan “connection lost” dengan jelas terpampang di beberapa kumpulan layar monitor utama dan layar monitor komputer, terutama di bagian satelit pemantauan.

“Kenapa? Ada apa ini?”

“Satelit tidak mengirimkan data roket kepada Kendali Misi!”

“Bagaimana bisa?”

(Ketinggian 800 meter.)

(Parasut roket diaktifkan.)

Laporan Ishikawa dan Miura menghiasi kepanikan yang terjadi di Kendali Misi.

...

Sementara kepanikan sedang berlangsung, Kitatsuma yang sedang terduduk, dengan dihadapkan komputer berlatarkan tulisan ‘connection lost’, dirinya mencoba untuk tetap tenang menanggapinya.

—Koneksi terputus? Sebenarnya apa yang telah terjadi?

Kitatsuma berkata dalam pikirannya, lalu seketika dirinya teringat akan satu hal.

“Status! Bagaimana Origami 01 dan 02!?”

(Origami 01, aman!)

(Origami 02, aman!)

Laporan yang menunjukkan kabar baik, Kitatsuma pun segera bangun dari tempat duduknya.

“Semuanya, mohon jangan panik! Kendali Misi hanya kehilangan sinyal satelit pemantau, Kendali Satelit Pemantau akan berusaha menghubungkannya kembali secepatnya. Kemudian kabar baik, Origami 01 dan 02 kini telah berhasil mendarat dengan sempurna.”

Kitatsuma berdiri, dengan lantang ia mencoba menjelaskan, dan berusaha mencairkan suasana setelah apa yang telah terjadi dengan sebuah kabar baik.

Mereka masih menunggu skenario alam dapat memihak kembali kepada mereka.

...

Kembali kepada momen pendaratan mereka di Mars.

*Buussshhh...*

Di luar roket, pendorong masih di aktifkan.

“Ketinggian 90 meter.”

“Mars, kami datang, loh!”

Perlahan tetapi pasti, ketinggiannya terbilang cukup rendah untuk sebuah roket luar angkasa.

Bagian 3

(Ketinggian tiga puluh meter.)

Lagi, Ishikawa melaporkan statusnya.

Semua pegawai yang terlibat di sana, berharap cemas menantikan pendaratan roket mereka di Mars. Tidak terkecuali Kitatsuma Kamoto. Dirinya terdiam berdiri, bersamaan dengan sebagian kru lainnya, sambil pandangannya melihat ke arah depan, sebuah layar besar yang sebagian monitor di sana telah mengalami blank error dan dalam kasus ini hanyalah data satelit pemantau yang terkena.

Pegawai-pegawai di sana telah memahaminya, kalau mereka tidak harus selalu bergantung kepada satelit pemantau. Dan beruntungnya, walaupun mereka tidak pernah mengharapkan hal itu terjadi. Namun semuanya seakan telah tertulis dalam sebuah buku “kemungkinan yang terjadi”, lalu mereka pun mulai belajar dari sana.

“Direktur, bagaimana? Apa kami perlu melaporkan masalah ini kepada awak roket?”

“Jangan! Mereka tidak ada hubungannya dengan ini! Saat ini, mereka hanya perlu fokus dengan pekerjaannya.”

Mereka hanya bisa menunggu, sinyal satelit pemantau bisa kembali membaik.

(Ketinggian sepuluh meter.)

[Menghitung mundur pendaratan roket dalam, tiga, dua…]

(Ketinggian dua meter.)

[…satu, nol.]

“““……”””

[Pendaratan roket di planet Mars, berhasil dilakukan. Pendaratan roket di planet Mars, berhasil dilakukan.]

“““……”””

Walaupun pemberitahuan sistem telah dikumandangkan dengan jelas, mereka sepertinya masih belum puas dengan jawabannya.

Sepatah kata pun, tidak berani dikeluarkan untuk merayakan keberhasilannya.

Melihat ketegangan yang terjadi, Kitatsuma mencoba untuk mencairkan suasana.

“Bagaimana status roket?”

“Roket aman, tidak ada kerusakan yang terjadi, direktur!”

“Komunikasi—”

*Zezztt.*

(Kepada kendali misi, JRS-Ultra telah berhasil melakukan pendaratannya. Diulangi, JRS-Ultra telah berhasil melakukan pendaratannya di planet Mars.)

“““Woahhh.... berhasil!!”””

“Syukurlah, setelah semua yang kita lakukan, akhirnya kerja keras kita tidak sia-sia.”

Miura melaporkan statusnya, seketika memecahkan keheningan.

Sorak-sorai bahagia terlihat terekspresikan jelas oleh seluruh pegawai dan pihak yang terlibat.

Setelah lebih dua bulan, menjalankan project perjalanan ruang angkasa menuju planet Mars, yang tentu saja salah satunya melibatkan banyaknya lima orang astronaut. Mereka pantas mendapatkan kebahagiaan itu.

“Sinyal satelit berhasil dipulihkan, memang benar, roket berhasil mendarat dengan aman!”

Setelah mendengar laporan, salah satu pegawai di bagian satelit pemantau, Kitatsuma kembali duduk mengecek layar komputernya.

Perkataannya benar, sesuai dengan rekaman langsung yang diambil, seakan baru melampiaskan kebahagiaannya, Kitatsuma mencoba menahan air mata bahagianya. Namun, dirinya tidak mahir melakukannya, dia pun menundukkan wajahnya dan membiarkan luapan tangis emosionalnya menetes.

Kitatsuma Kamoto.

Seorang wakil direktur yang ditinggalkan oleh direkturnya, yang telah pergi meninggalkan planet Bumi untuk menjalankan misi itu.

Yang ia tahu, alasan mengapa direktur ‘Misi Mars’ mengikutsertakan dirinya, ialah karena paksaan dari direktur Japan Space and Intergalactic Agency, JSIA. Setidaknya, itulah yang ia ketahui. Walaupun, direktur ‘Misi Mars’ sendiri telah mengklarifikasi, kalau tidak ada paksaan baginya dalam menjalankan project itu.

Bersambung...

Next. Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2.

By, Wafi Shizukesa.

Like dan jadikan favorit novel Author di rak buku kamu ya... salam hangat. 🤗✌️

\==========================

Episodes
1 Prolog
2 [Prolog] + Chapter 001 : Misi Ruang Angkasa
3 Chapter 001. 2
4 Chapter 001. 3
5 Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2
6 Chapter 002. 2
7 Chapter 003 : Keseharianku Yang Biasanya
8 Chapter 003. 2
9 Chapter 004 _ Gadis Yang Ceroboh
10 Chapter 004. 2
11 Chapter 004 : Gadis Yang Ceroboh?
12 Chapter 004. 2
13 Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya
14 Chapter 005. 2
15 Chapter 006 : Mencari Tahu Asal Mula Pedang di Dalam Meteorit
16 Chapter 006. 2
17 Chapter 006. 3
18 Chapter 007 : Aku Menunjukan Pedang Itu Kepada Ayah
19 Chapter 007. 2
20 Chapter 008 : Kehadirannya Yang Berlandaskan Sebuah Konflik, Katanya?
21 Chapter 009 : Ambisi Manusia dan Pertentangan
22 Chapter 009. 2
23 Chapter 010 : Destinasi, Planet Bumi
24 Chapter 011 : Siswa Populer
25 Chapter 011. 2
26 Chapter 012 : "Jadi kamu masih menganggap aku adalah makhluk yang berbahaya, ya?"
27 Chapter 013 : "Aku rasa alien bisa melakukan segalanya."
28 Chapter 014 : Rencana Berlatih Pedang dan Sebuah Kekuatan
29 Chapter 014. 2
30 Chapter 015 : Masa Lalu Murakami Tesuba
31 Chapter 016 : Masa Lalu Murakami Tesuba. Bagian 2
32 Chapter 016. 2
33 Chapter 017 : Mengunjungi Tempat Kerja Ayah
34 Chapter 017. 2
35 Chapter 018 : Kantin Perusahaan
36 Chapter 018. 2
37 Chapter 019 : Anggota Keluarganya Bertambah, Sementara?
38 Chapter 019. 2
39 Epilog
40 !Pengumuman!
41 [END] Volume 001 : Meteorit Jatuh dan Humanoid Nanoteknologi | Kata Penutup
42 [Prolog] + Chapter 001 : "Percayalah dengan rekanmu!"
43 Chapter 001.2
44 Chapter 002 : Kejadian di Saat Hujan
45 Chapter 002.2
46 Chapter 002.3
47 Chapter 003 : Mengerjakan Tugas Sekolah Bersama Kagura
48 Chapter 003.2
49 Chapter 004 : Libur Musim Panas dan Tokyo
50 Chapter 004.2
51 Chapter 004.3
52 Chapter 005 : Berhadapan Dengan Tindak Kejahatan
53 Chapter 005.2
54 Chapter 006 : Kelompok Penculikan dan Perdagangan Anak Kecil
55 Chapter 006.2
56 Chapter 007 : Berkedok Sebuah Penculikan
57 Chapter 008 : Sang Malaikat Kecil
58 Chapter 008.2
59 Chapter 009 : Kamera Pengawas Tersembunyi
60 Chapter 009.2
61 Chapter 010 : Keluarga
62 Chapter 011 : Memenuhi Undangan Isao
63 Chapter 011.2
64 Chapter 012 : Pembuktian
65 Chapter 012.2
66 Chapter 013 : Pembuktian. Bagian 2
67 Chapter 014 : Wawancara
68 Chapter 014.2
69 Chapter 015 : Berbagai Pertanyaan Dilontarkan
70 Chapter 015.2
71 Chapter 016 : Latihan Tersembunyi Yang Diketahui
72 Chapter 016.2
73 Chapter 016.3
74 Chapter 017 : Perlawanan Yang Tidak Seimbang
75 Chapter 017.2
76 Chapter 018 : Humanoid Nanoteknologi Yang Tidak Dikenal
77 Chapter 019 : “Prioritaskan tawaran yang aku perintahkan!”
78 Chapter 019.2
79 Epilog
80 Epilog.02
81 [Vol. 003. Ch. 00] Prolog
82 [Vol. 003 Ch. 001] Keadilan Sesungguhnya Dalam Kehiudpan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
[Prolog] + Chapter 001 : Misi Ruang Angkasa
3
Chapter 001. 2
4
Chapter 001. 3
5
Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2
6
Chapter 002. 2
7
Chapter 003 : Keseharianku Yang Biasanya
8
Chapter 003. 2
9
Chapter 004 _ Gadis Yang Ceroboh
10
Chapter 004. 2
11
Chapter 004 : Gadis Yang Ceroboh?
12
Chapter 004. 2
13
Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya
14
Chapter 005. 2
15
Chapter 006 : Mencari Tahu Asal Mula Pedang di Dalam Meteorit
16
Chapter 006. 2
17
Chapter 006. 3
18
Chapter 007 : Aku Menunjukan Pedang Itu Kepada Ayah
19
Chapter 007. 2
20
Chapter 008 : Kehadirannya Yang Berlandaskan Sebuah Konflik, Katanya?
21
Chapter 009 : Ambisi Manusia dan Pertentangan
22
Chapter 009. 2
23
Chapter 010 : Destinasi, Planet Bumi
24
Chapter 011 : Siswa Populer
25
Chapter 011. 2
26
Chapter 012 : "Jadi kamu masih menganggap aku adalah makhluk yang berbahaya, ya?"
27
Chapter 013 : "Aku rasa alien bisa melakukan segalanya."
28
Chapter 014 : Rencana Berlatih Pedang dan Sebuah Kekuatan
29
Chapter 014. 2
30
Chapter 015 : Masa Lalu Murakami Tesuba
31
Chapter 016 : Masa Lalu Murakami Tesuba. Bagian 2
32
Chapter 016. 2
33
Chapter 017 : Mengunjungi Tempat Kerja Ayah
34
Chapter 017. 2
35
Chapter 018 : Kantin Perusahaan
36
Chapter 018. 2
37
Chapter 019 : Anggota Keluarganya Bertambah, Sementara?
38
Chapter 019. 2
39
Epilog
40
!Pengumuman!
41
[END] Volume 001 : Meteorit Jatuh dan Humanoid Nanoteknologi | Kata Penutup
42
[Prolog] + Chapter 001 : "Percayalah dengan rekanmu!"
43
Chapter 001.2
44
Chapter 002 : Kejadian di Saat Hujan
45
Chapter 002.2
46
Chapter 002.3
47
Chapter 003 : Mengerjakan Tugas Sekolah Bersama Kagura
48
Chapter 003.2
49
Chapter 004 : Libur Musim Panas dan Tokyo
50
Chapter 004.2
51
Chapter 004.3
52
Chapter 005 : Berhadapan Dengan Tindak Kejahatan
53
Chapter 005.2
54
Chapter 006 : Kelompok Penculikan dan Perdagangan Anak Kecil
55
Chapter 006.2
56
Chapter 007 : Berkedok Sebuah Penculikan
57
Chapter 008 : Sang Malaikat Kecil
58
Chapter 008.2
59
Chapter 009 : Kamera Pengawas Tersembunyi
60
Chapter 009.2
61
Chapter 010 : Keluarga
62
Chapter 011 : Memenuhi Undangan Isao
63
Chapter 011.2
64
Chapter 012 : Pembuktian
65
Chapter 012.2
66
Chapter 013 : Pembuktian. Bagian 2
67
Chapter 014 : Wawancara
68
Chapter 014.2
69
Chapter 015 : Berbagai Pertanyaan Dilontarkan
70
Chapter 015.2
71
Chapter 016 : Latihan Tersembunyi Yang Diketahui
72
Chapter 016.2
73
Chapter 016.3
74
Chapter 017 : Perlawanan Yang Tidak Seimbang
75
Chapter 017.2
76
Chapter 018 : Humanoid Nanoteknologi Yang Tidak Dikenal
77
Chapter 019 : “Prioritaskan tawaran yang aku perintahkan!”
78
Chapter 019.2
79
Epilog
80
Epilog.02
81
[Vol. 003. Ch. 00] Prolog
82
[Vol. 003 Ch. 001] Keadilan Sesungguhnya Dalam Kehiudpan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!