Chapter 004. 2

***

Setelah mereka bertiga mengantarkan tumpukan buku itu.

Di lorong ruang guru, Yamasaki kembali memandangi keluar jendela melihat siswa-siswa di sana yang masih bermain sepakbola di lapangan, sambil masih menunggu kedatangan Takahashi dan Kojima yang sedari tadi masih berbicara dengan ‘Nakamura-sensei’ di dalam.

Tiba-tiba saja pintu ruang guru terbuka dengan suara berderak, Yamasaki berbalik melihat ke arahnya. Bersamaan dengan itu, Takahashi dan Kojima keluar dari sana sambil memberikan salam ““Permisi!””, lalu Takahashi pun menutup pintu ruang guru.

“Sudah selesai?”

Yamasaki bertanya—hanya memastikannya.

“Iya, sudah selesai!”

“Baiklah, kalau begitu aku pergi ke kelas dahulu.”

Tugasnya di sini sudah selesai.

Yamasaki lantas berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

Baru saja beberapa langkah dilakukan, Takahashi tiba-tiba saja memanggil “Tunggu sebentar!”, membuat Yamasaki seketika saja menghentikan langkahnya. Kemudian dalam diamnya, Yamasaki segera berbalik badan dan melihat ke arahnya.

“Takahashi-san, ada apa?”

Seruan itu membuat Kojima menjadi bingung dengan Takahashi yang memanggil Yamasaki secara tiba-tiba. Namun, kebingungan itu tidak berlangsung lama, “..!!!” Kojima tersentak terkejut seakan memiliki beberapa kemungkinan dalam benaknya yang terlintas begitu saja.

Seperti, “aku mencintaimu!” atau “berpacaran-lah denganku!” dan beberapa kemungkinan lainnya di dalam benaknya. Sebenarnya, semua referensi itu dia dapatkan di dalam sebuah game galge yang diketahuinya ketika salah satu teman siswi-nya memainkan game tersebut.

Dan secara tidak di sengaja, kondisi mereka berdua yang terbentuk saat ini mendukung salah satu pilihan dari alur cerita di dalam game galge tersebut yang mengarah ke pilihan good ending.

Sepertinya.

Secara tidak langsung, dia merasakan atmosfir karakter perempuan Takahashi yang membentuk karakter yang sifatnya pemalu ditunjukkan untuk lawan bicaranya, si pria. Karena hal itu, pemandangan ini secara tidak langsung membuat Kojima ragu untuk mendengar ucapan Takahashi kepada Yamasaki untuk beberapa detik ke depannya.

Bahkan dirinya merasa tidak terima kalau kemungkinan itu benar-benar terjadi.

“Aku...”

Satu kata terucap dari mulut Takahashi, keringat dingin mengalir dari pelipis kanannya, Kojima merasa tidak ingin mendengar lanjutannya.

“...ingin tahu, namamu!?”

Kojima menganga lebar mulutnya, dia terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Takahashi.

Ternyata belum masuk ke dalam good ending, itu hanya satu pendekatan yang mengarahkannya ke good ending dan itu terealisasikan secara terstruktur.

“Ah, iya. Eng... namaku Yamasaki Zen. Tidak masalah kalau kamu memanggilku, ‘Yamasaki’ ataupun ‘Zen’.”

“Tidak-tidak, aku cukup memanggilmu Yamasaki-san, saja! Ah, benar juga. Namaku, Takahashi Emi. Terima kasih sudah membantuku mengantarkan buku-buku itu!”

“Sama-sama! Baiklah, kalau sudah tidak ada hal lainnya, aku pergi dulu ke kelas.”

“Baik!”

Takahashi mengangguk, dengan segera dirinya pun meresponsnya.

Setelahnya, Yamasaki pun beranjak pergi dari tempat itu menuju kelasnya.

Bagian 2

Tidak terasa, waktu menunjukkan pukul 4:30 PM, bel sekolah telah berbunyi, menandakan selesainya jam pelajaran terakhir.

“Hai, Zen! Kamu yakin, tidak ingin pergi ke kafe itu?”

Baik siswa maupun siswi di kelasnya, semuanya mempersiapkan diri mereka masing-masing, ada yang langsung pulang ke rumahnya dan ada juga yang pergi mengikuti aktivitas klub sekolah yang diikutinya.

Hayashi berbalik menghadap ke belakang sambil menyandarkan lengan kanannya, lantas melemparkan sebuah pertanyaan yang sama seperti di pagi hari.

Kemudian…

“Iya, maaf! Lain kali saja aku pergi bersamamu, tetapi, kalau kamu ingin pergi hari ini juga tidak apa, kok!”

Sementara kedua tangannya sedang bergerak merapikan buku-buku pelajarannya dan memasukkannya ke dalam tas. Jawaban Yamasaki masihlah sama seperti saat di pagi hari.

“Tidak, lain kali saja! Niatnya, aku hanya ingin pergi bersamamu saja, tetapi, apa boleh buat kalau kamu memang sedang sibuk.”

Menggeleng kecil kepalanya, mau tidak mau, Hayashi tidak ada pilihan lain selain pergi di lain waktu.

“Sekali lagi, aku minta maaf! Baiklah, aku pulang dahulu!”

“...”

Dengan tas sekolahnya yang sudah diselempangkan di bahunya, Yamasaki lekas berdiri dari tempat duduknya, lantas dirinya pun beranjak pergi dari ruangan itu.

Untuk beberapa saat Hayashi Yuuki hanya memilih untuk diam, lalu setelahnya, tiba-tiba saja kepalanya tersentak oleh sesuatu yang membuat dirinya kembali tersadar.

“Oi, Zen! Tunggu, jangan tinggalkan aku!”

Hayashi segera merapikan buku-bukunya sambil terburu-buru memasukkannya ke dalam tas. Lalu kemudian, dia pun segera berlari hendak menyusul Yamasaki yang sudah terlebih dahulu keluar dari ruangan kelas..

***

Di luar area sekolah.

Mereka berdua berjalan di atas trotoar. Tujuan mereka adalah pergi menuju halte bus yang jaraknya cukup jauh dari wilayah sekolah.

“Hai, Zen!”

“Apa?”

“Kamu pernah dengar tidak? Rumor seorang ilmuwan Jepang yang berhasil menciptakan suatu mesin yang ‘katanya’ mampu mengubah dunia.”

Sambil berjalan mereka memulai suatu topik untuk dibincangkan.

“Ilmuwan Jepang dengan mesinnya yang mampu mengubah dunia? Sepertinya aku pernah dengar itu di sebuah berita lokal, tetapi, bukankah itu hanyalah sebuah rumor?”

“Entahlah...”

—Jadi mana yang benar!

Pikirnya mengatakan demikian, Yamasaki membuat raut wajahnya sedikit sinis tampak ditampilkan.

“Akan tetapi, bukankah berita itu sudah sangat lama?”

“Iya, tetapi, entah kenapa berita yang sudah lama itu seperti naik ke atas permukaan, padahal sebelum daripada itu, berita itu masih berada di bawah laut.”

“Jadi, apa yang ingin kamu bahas dari berita itu?”

“Apa yang ingin aku bahas adalah berita itu sendiri tahu!”

“…”

Mendengar balasan itu, Yamasaki Zen hanya memilih untuk diam.

Tidak terasa, perbincangan singkat itu sudah membawa mereka berdua ke tempat halte bus.

Sembari menunggu kedatangan bus, perbincangan mereka pun masih dilanjutkan.

“Walaupun itu hanya sebuah rumor belaka, tetapi, sepertinya rumor itu menjadi sebuah kebetulan yang luar biasa.”

“Kebetulan apa yang kamu maksud?”

Rasa penasaran Yamasaki untuk sesaat merasa di uji, dirinya lantas mencoba bertanya.

“Itu lo! Setelah beberapa bulan rumor itu menyebar, perusahaan dari ilmuwan itu mengalami sebuah insiden yang tidak terduga. Perusahaan itu mengalami sebuah insiden kebakaran yang sangat dahsyat, sampai-sampai gedung perusahaan itu habis dilahap oleh si ‘jago merah’.”

“Kebakaran?”

“Yah, setiap ada kesuksesan, pasti ada saja orang lain yang tidak menyukainya. Setidaknya, itulah yang aku pahami dalam berita yang aku baca.”

Yamasaki berkata pelan, lantas merenung dan mencoba mengingat kembali saat-saat yang sepertinya pernah dirinya lihat.

Bahkan perkataan yang baru saja Hayashi katakan menjadi samar, fokusnya tidak ditujukan untuk hal itu.

.

Jam dinding menunjukkan pukul 10:00—saat itu malam hari.

Di samping meja berukuran panjang, Yamasaki Zen duduk memandangi serius ke arah sebuah berita di televisi yang sedang ditonton olehnya, sambil tangan kanannya disandarkan di atas meja itu. Pada saat itu, dirinya masih berumur delapan tahun, tidak salah lagi... berita yang sedang Yamasaki tonton adalah sebuah berita siaran langsung, insiden terjadinya kebakaran di perusahaan yang dimaksud oleh Hayashi Yuuki sebelum kilas balik.

(Pada hari ini, kebakaran terjadi di perusahaan—)

“Zen... kamu masih belum tidur?”

Ibunya muncul dari dalam lorong, beliau lantas memandang pasrah ke arah Yamasaki Zen seraya menyandarkan bahu kirinya ke tepian dinding kayu pembatas ruangan, di saat itu pula, dirinya bertanya.

“Belum, bu. Nanti juga aku pasti tidur, kok!”

Yamasaki menjawab meyakinkan ibunya.

Namun, jawaban yang diberikannya belum-lah cukup untuk membuat beliau percaya. Beliau hanya bisa menghela napas kecil, lalu “Dasar...” meneruskannya hanyalah sepatah kata diucapkan. Hampir di waktu yang bersamaan, beliau melangkahkan kakinya dengan berjalan ke arah Yamasaki Zen yang sedang asik menonton televisi.

(Untuk saat ini, polisi masih belum memastikan terdapat korban jiwa dalam kasus ini. Namun—)

*—Ceklek.*

Televisi itu seketika dimatikan.

“Ehhh...”

Sontak, Yamasaki menunjukkan respons terkejutnya dengan membuat raut wajahnya yang tampak kecewa dengan apa yang sudah beliau lakukan sebelumnya.

“Sudahlah Zen, kamu sekarang tidur sana! Nanti kalau kamu telat sekolah besok, bagaimana?!”

“Tetapi, ibu...”

“Sudahlah, jangan alasan lagi! Dasar, apakah anak-anak seusiamu suka sekali menonton berita seperti itu di jam segini? Atau hanya kamu saja?”

Ibunya bertanya sambil memandang heran yang juga tidak luput bersamaan dengan pertanyaan yang dilontarkannya.

“Eng, sepertinya hanya aku saja.”

Dengan polosnya, Yamasaki Zen membalas memperjelasnya.

“Yah, ibu juga sudah tahu kalau kamu saja yang seperti itu. Pokoknya, kamu harus tidur sekarang!”

“Baik...”

Tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain harus menuruti perintah ibunya.

.

“Ahh... aku ingat! Tunggu, bukankah gedungnya tidak terbakar seluruhnya?”

“Eh, benarkah?”

Respons balik pertanyaan itu langsung dijawab segera dengan anggukan kepala Yamasaki sebagai tanda membenarkan.

“Selain itu, kalau tidak salah, insiden itu juga terjadi beberapa minggu sebelum Jepang meluncurkan roketnya ke luar angkasa kan?”

“…”

Yamasaki bertanya perihal itu kepada Hayashi Yuuki, di saat yang sama, Hayashi tiba-tiba saja terdiam tidak memberikan respons apapun. Kemudian, hampir di saat yang bersamaan, bus yang di tunggu akhirnya datang.

“Oh, iya. Aku baru tahu kalau kamu pulang menaiki bus yang sama denganku.”

“…!!”

Setelah perkataan itu, secara tiba-tiba saja Hayashi terburu-buru mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya.

Dia baru mengingat satu hal yang hampir saja dilupakan oleh dirinya.

“Maaf, Zen! Aku baru ingat kalau aku ada janji dengan Kichida!”

“Ceroboh seperti biasanya, cepatlah pergi temui pacarmu sebelum dirinya bosan menunggu kamu!”

“Maaf, ya!”

Setelah permintaan maafnya, secepatnya Hayashi segera berlari pergi meninggalkan temannya itu sendirian di halte bus.

Dalam diam, Yamasaki pun masuk ke dalam bus, dalam benaknya seketika terlintas perkataan Hayashi mengenai suatu ‘kebetulan’ yang ada keterkaitannya antara perusahaan yang terbakar enam tahun yang lalu dengan seorang ilmuwan dan mesin canggihnya.

—Suatu kebetulan, ya?

Langkahnya terhenti untuk sesaat, dalam benaknya berkata demikian.

Lalu kemudian dilanjut, dengan busnya yang melanjutkan perjalanan ke beberapa rute terakhir.

Bersambung...

Next. Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya.

By, Wafi Shizukesa.

Like dan jadikan favorit novel Author di rak buku kamu ya... salam hangat. 🤗✌️

\==========================

Episodes
1 Prolog
2 [Prolog] + Chapter 001 : Misi Ruang Angkasa
3 Chapter 001. 2
4 Chapter 001. 3
5 Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2
6 Chapter 002. 2
7 Chapter 003 : Keseharianku Yang Biasanya
8 Chapter 003. 2
9 Chapter 004 _ Gadis Yang Ceroboh
10 Chapter 004. 2
11 Chapter 004 : Gadis Yang Ceroboh?
12 Chapter 004. 2
13 Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya
14 Chapter 005. 2
15 Chapter 006 : Mencari Tahu Asal Mula Pedang di Dalam Meteorit
16 Chapter 006. 2
17 Chapter 006. 3
18 Chapter 007 : Aku Menunjukan Pedang Itu Kepada Ayah
19 Chapter 007. 2
20 Chapter 008 : Kehadirannya Yang Berlandaskan Sebuah Konflik, Katanya?
21 Chapter 009 : Ambisi Manusia dan Pertentangan
22 Chapter 009. 2
23 Chapter 010 : Destinasi, Planet Bumi
24 Chapter 011 : Siswa Populer
25 Chapter 011. 2
26 Chapter 012 : "Jadi kamu masih menganggap aku adalah makhluk yang berbahaya, ya?"
27 Chapter 013 : "Aku rasa alien bisa melakukan segalanya."
28 Chapter 014 : Rencana Berlatih Pedang dan Sebuah Kekuatan
29 Chapter 014. 2
30 Chapter 015 : Masa Lalu Murakami Tesuba
31 Chapter 016 : Masa Lalu Murakami Tesuba. Bagian 2
32 Chapter 016. 2
33 Chapter 017 : Mengunjungi Tempat Kerja Ayah
34 Chapter 017. 2
35 Chapter 018 : Kantin Perusahaan
36 Chapter 018. 2
37 Chapter 019 : Anggota Keluarganya Bertambah, Sementara?
38 Chapter 019. 2
39 Epilog
40 !Pengumuman!
41 [END] Volume 001 : Meteorit Jatuh dan Humanoid Nanoteknologi | Kata Penutup
42 [Prolog] + Chapter 001 : "Percayalah dengan rekanmu!"
43 Chapter 001.2
44 Chapter 002 : Kejadian di Saat Hujan
45 Chapter 002.2
46 Chapter 002.3
47 Chapter 003 : Mengerjakan Tugas Sekolah Bersama Kagura
48 Chapter 003.2
49 Chapter 004 : Libur Musim Panas dan Tokyo
50 Chapter 004.2
51 Chapter 004.3
52 Chapter 005 : Berhadapan Dengan Tindak Kejahatan
53 Chapter 005.2
54 Chapter 006 : Kelompok Penculikan dan Perdagangan Anak Kecil
55 Chapter 006.2
56 Chapter 007 : Berkedok Sebuah Penculikan
57 Chapter 008 : Sang Malaikat Kecil
58 Chapter 008.2
59 Chapter 009 : Kamera Pengawas Tersembunyi
60 Chapter 009.2
61 Chapter 010 : Keluarga
62 Chapter 011 : Memenuhi Undangan Isao
63 Chapter 011.2
64 Chapter 012 : Pembuktian
65 Chapter 012.2
66 Chapter 013 : Pembuktian. Bagian 2
67 Chapter 014 : Wawancara
68 Chapter 014.2
69 Chapter 015 : Berbagai Pertanyaan Dilontarkan
70 Chapter 015.2
71 Chapter 016 : Latihan Tersembunyi Yang Diketahui
72 Chapter 016.2
73 Chapter 016.3
74 Chapter 017 : Perlawanan Yang Tidak Seimbang
75 Chapter 017.2
76 Chapter 018 : Humanoid Nanoteknologi Yang Tidak Dikenal
77 Chapter 019 : “Prioritaskan tawaran yang aku perintahkan!”
78 Chapter 019.2
79 Epilog
80 Epilog.02
81 [Vol. 003. Ch. 00] Prolog
82 [Vol. 003 Ch. 001] Keadilan Sesungguhnya Dalam Kehiudpan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
[Prolog] + Chapter 001 : Misi Ruang Angkasa
3
Chapter 001. 2
4
Chapter 001. 3
5
Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2
6
Chapter 002. 2
7
Chapter 003 : Keseharianku Yang Biasanya
8
Chapter 003. 2
9
Chapter 004 _ Gadis Yang Ceroboh
10
Chapter 004. 2
11
Chapter 004 : Gadis Yang Ceroboh?
12
Chapter 004. 2
13
Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya
14
Chapter 005. 2
15
Chapter 006 : Mencari Tahu Asal Mula Pedang di Dalam Meteorit
16
Chapter 006. 2
17
Chapter 006. 3
18
Chapter 007 : Aku Menunjukan Pedang Itu Kepada Ayah
19
Chapter 007. 2
20
Chapter 008 : Kehadirannya Yang Berlandaskan Sebuah Konflik, Katanya?
21
Chapter 009 : Ambisi Manusia dan Pertentangan
22
Chapter 009. 2
23
Chapter 010 : Destinasi, Planet Bumi
24
Chapter 011 : Siswa Populer
25
Chapter 011. 2
26
Chapter 012 : "Jadi kamu masih menganggap aku adalah makhluk yang berbahaya, ya?"
27
Chapter 013 : "Aku rasa alien bisa melakukan segalanya."
28
Chapter 014 : Rencana Berlatih Pedang dan Sebuah Kekuatan
29
Chapter 014. 2
30
Chapter 015 : Masa Lalu Murakami Tesuba
31
Chapter 016 : Masa Lalu Murakami Tesuba. Bagian 2
32
Chapter 016. 2
33
Chapter 017 : Mengunjungi Tempat Kerja Ayah
34
Chapter 017. 2
35
Chapter 018 : Kantin Perusahaan
36
Chapter 018. 2
37
Chapter 019 : Anggota Keluarganya Bertambah, Sementara?
38
Chapter 019. 2
39
Epilog
40
!Pengumuman!
41
[END] Volume 001 : Meteorit Jatuh dan Humanoid Nanoteknologi | Kata Penutup
42
[Prolog] + Chapter 001 : "Percayalah dengan rekanmu!"
43
Chapter 001.2
44
Chapter 002 : Kejadian di Saat Hujan
45
Chapter 002.2
46
Chapter 002.3
47
Chapter 003 : Mengerjakan Tugas Sekolah Bersama Kagura
48
Chapter 003.2
49
Chapter 004 : Libur Musim Panas dan Tokyo
50
Chapter 004.2
51
Chapter 004.3
52
Chapter 005 : Berhadapan Dengan Tindak Kejahatan
53
Chapter 005.2
54
Chapter 006 : Kelompok Penculikan dan Perdagangan Anak Kecil
55
Chapter 006.2
56
Chapter 007 : Berkedok Sebuah Penculikan
57
Chapter 008 : Sang Malaikat Kecil
58
Chapter 008.2
59
Chapter 009 : Kamera Pengawas Tersembunyi
60
Chapter 009.2
61
Chapter 010 : Keluarga
62
Chapter 011 : Memenuhi Undangan Isao
63
Chapter 011.2
64
Chapter 012 : Pembuktian
65
Chapter 012.2
66
Chapter 013 : Pembuktian. Bagian 2
67
Chapter 014 : Wawancara
68
Chapter 014.2
69
Chapter 015 : Berbagai Pertanyaan Dilontarkan
70
Chapter 015.2
71
Chapter 016 : Latihan Tersembunyi Yang Diketahui
72
Chapter 016.2
73
Chapter 016.3
74
Chapter 017 : Perlawanan Yang Tidak Seimbang
75
Chapter 017.2
76
Chapter 018 : Humanoid Nanoteknologi Yang Tidak Dikenal
77
Chapter 019 : “Prioritaskan tawaran yang aku perintahkan!”
78
Chapter 019.2
79
Epilog
80
Epilog.02
81
[Vol. 003. Ch. 00] Prolog
82
[Vol. 003 Ch. 001] Keadilan Sesungguhnya Dalam Kehiudpan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!