Chapter 001. 2

...

[Melepaskan Origami 02…]

*Cesstt...*

Origami 02 menyusul, ‘pendorong roket’ lainnya, mulai memisahkan diri.

...

Proses yang dinamakan “pemisahan” itu, masihlah tahapan awal sebelum pada akhirnya Origami 01 dan Origami 02 berhasil didaratkan.

Untuk bagian ini, pendaratan Origami setidaknya melewati empat tahapan.

Pemisahan, pengaktifan pendorong, pemisahan pendorong dari markas portabel, lalu manuver pendaratan markas portabel begitu juga pendorong. Semua tahapan tersebut…—masing-masing Origami dikendalikan dan dijalankan langsung dari pusat kendali di Bumi oleh dua orang berpengalaman yang terlebih dahulu telah mengikuti uji simulasi pelatihan secara virtual maupun secara lapangan.

Bersamaan dengan itu, masing-masing dari mereka yang mengendalikan Origami diberikan pengawasan secara langsung oleh dua orang di ‘balik layar’. Yang mana, tugasnya ialah membantu lancarnya proses pendaratan dan juga antisipasi kalau-kalau terjadinya malafungsi pada sistem.

Di saat itulah, mereka mulai melakukan pekerjaannya.

“Baiklah. Sekarang waktunya! Memulai operasi pendaratan Origami 01 dan Origami 02. Pengecekan arah lintasan, penyesuaian posisi pendaratan. Mengaktifkan pendorong!”

Seorang pria yang merupakan pilot dari Origami 01 dan masih dari tempat yang sama seperti kru wanita sebelumnya, setelah menyelesaikan perkataannya, dirinya pun segera memulai pekerjaannya.

“Sepertinya usaha kita akan dibutuhkan di sini.”

“Ya, memang itulah tugas kita.”

Mereka sempat memulai perbincangan kecil sebelum pada akhirnya menjalankan tugas mereka mengendalikan Origami 01 dan Origami 02, melalui sebuah stik controller untuk dilakukannya sebuah pendaratan markas portabel itu di titik yang telah ditentukan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Ini mengenai perlambatan yang seharusnya terjadi antara instruksi markas utama dengan sistem roket yang berada puluhan juta kilometer jauhnya. Dan juga mengenai suatu pencapaian hasil kerja sama negara Jepang dan Amerika Serikat.

Project kerja sama itu telah menghasilkan sebuah satelit mandiri yang mampu dikendalikan dari planet Bumi. Bukan hanya satu, melainkan dua satelit mandiri yang telah mereka ciptakan. Kelebihan satelit itu bukan hanya sampai di sini.

Membicarakan teknologi di dalamnya, mari kita ambil salah satu satelit yang benar-benar mengandalkan sistem ‘kemandirian’-nya dalam menjalankan tugasnya.

Itu adalah satelit pemantau yang dinamakan “Eagle Eye”, yang saat ini berada dalam orbit Mars dan di program dapat mengikuti serta menyesuaikan jalurnya searah dengan jalur roket di orbit. Perannya sendiri adalah memantau kejadian langsung yang sedang terjadi di planet itu.

Lalu, satelit yang kedua dinamakan “Jarak dan Waktu”, letaknya jauh berkilo-kilo meter di luar orbit Mars. Untuk lebih tepatnya, benda itu terpasang di stasiun ruang angkasa milik perusahaan swasta itu, Japan Space and Intergalactic Agency, lalu satelit yang mereka sebut ‘Jarak dan Waktu’ memang memiliki peran penting sebagai perantara penguat sinyal antara kendali misi dengan satelit Eagle Eye dan roket.

Salah satunya, dalam hal respons komunikasi dan instruksi. Ini diambil dari namanya ‘Jarak dan Waktu’ yang berarti, meski jarak antara dua objek itu diperlebar, itu tidak mengubah sedikit pun waktu yang tengah berlangsung antara kedua pihak.

Meski begitu, kalau membicarakan suatu tempat yang lebih jauh dari planet Mars, tentu itu akan lain ceritanya. Mereka telah menyetingnya dalam jarak yang ideal, antara planet Bumi dan Mars. Berjarak 68 juta kilometer, tentu saja dalam posisi terdekatnya.

Itulah sebabnya komunikasi yang mereka jalin cukup lancar dalam melaporkan status satu sama lain.

...

“Origami 01 dan Origami 02 telah diluncurkan.”

“Ya, aku dapat melihatnya.”

“Sepertinya misi kali ini akan berjalan lancar tanpa kendala.”

“Ya, setidaknya untuk saat ini.”

Berada di dalam sebuah roket, begitu pun dengan rekan-rekan lainnya.

Ojima Akihito salah satu awak roket pria, memakai kostum astronaut khusus Mars yang tampak sama dengan yang lainnya. Dia melihat ke salah satu monitor di atasnya, memperlihatkan rekaman kedua markas portabel itu yang sedang diberlangsungkannya peluncuran di luar roket mereka.

Laporannya yang berakhir dalam sebuah percakapan kecil bersama rekannya. Okumura Hiroshi, lantas dirinya memberikan balasan pesimis akan tanggapan Ojima.

(Jarak roket ke titik pendaratan 22.440 meter!)

“Dimengerti! Menunggu arahan direktur untuk menanggapinya.”

Seorang kru pria dari bagian Satellite Communications, segera mengganti salurannya setelah dirinya mendapati seseorang dalam komunikasi yang diduga awak roket melapor statusnya.

...

(Direktur! Jarak roket ke titik pendaratan sekitar 21.830 meter. Kami menunggu arahan yang Anda berikan.)

“Hubungkan komunikasi kepada roket.”

(Baik!)

Kitatsuma Kamoto, yang sebenarnya Wakil Direktur Misi Mars sekaligus kru di bagian Satelit Pemantauan Roket di orbit Mars. Selagi duduk dan mengamati layar komputernya, dirinya meminta lawan bicaranya untuk menghubungkan saluran komunikasinya kepada roket.

Hanya satu alasan mengapa dirinya yang turun memimpin misi perjalanan Mars.

Yaitu, karena direktur Misi Mars yang sebenarnya, kini sedang mengikutsertakan dirinya dalam perjalanan ke ruang angkasa.

Karena itu, beberapa bulan sebelum keberangkatan roket ke planet Mars. Sempat terjadi perdebatan kecil, seperti, “mengapa harus direktur yang diterjunkan ke dalam misi itu?”, kira-kira begitulah pertanyaan umum yang dilontarkan.

Di dalam roket.

(Di sini Kendali Misi, kepada seluruh awak roket, apa kalian mendengarnya?)

“Wakil direktur?”

“Ya, kami dapat mendengarnya! Apa ada perubahan dalam prosedur, direktur!”

Ojima terkejut mendengar siapa yang berbicara lewat radio komunikasi.

Sementara Miura Mika, satu-satunya wanita yang ikut menjalankan misi perjalanan ruang angkasa, dia meresponnya dengan sangat profesional.

(Tidak ada. Prosedur tetap sama seperti yang sudah dijelaskan. Saat bahan bakar pendorong habis, lakukan tahapan pemisahan pendorong, kemudian dilanjut tahap manuver roket dan pendaratan akhir di permukaan mars menggunakan cadangan bahan bakar roket. Manfaatkan gravitasi Mars sebaik mungkin.)

“Dimengerti!”

“Baiklah, sepertinya itu akan mudah bagi kita.”

“Perkataannya seperti tanpa dosa sama sekali.”

“Oi, Ojima, kalau kamu menganggap serius perkataanmu tadi, jika nantinya kemungkinan terburuk yang terjadi. Aku akan benar-benar menghantui jiwamu sampai jiwamu benar-benar tidak tenang di alam sana.”

“Ah, ayolah! Aku hanya bercanda saja. Jangan di bawa serius, oke!”

“Mudah bagimu berkata seperti itu setelah tahu kalau semua tanggung jawab pendaratan roket berada di tanganku.”

“Hai, kamu benar-benar melupakan tugasku yang juga merupakan wakil pilot-mu?”

Pertanyaan Ojima Akihito tidak langsung dijawab dengan perkataan. Melainkan, respons yang diterimanya yaitu berupa tawa dari Okumura Hiroshi. Selagi tawa berlangsung, Hiroshi langsung saja memberikan jawaban atas pertanyaan itu:

“Maaf, aku hanya mengingat kalau kamu itu hanya seorang ahli botani saja.”

Di samping sarkasme terselubung di balik perkataannya. Namun, fakta itu tidak dapat di sangkal.

Mendengar hal itu, Ojima hanya bisa berdesis dan berkata “Cih, itu membuatku merasa sakit hati, tetapi itu memang benar”.

Selain itu, sedang duduk di kursi paling atas—keadaan roket horizontal, Ishikawa Yasuhiro bertugas dalam sendirian. Menemaninya dalam kesendirian ialah sebuah layar monitor yang juga dalam kondisi menggantung di atas dan itu terpampang persis di hadapan wajahnya yang searah dengan posisi duduk seluruh awak roket.

“Tidak salah, aku menunjukmu melakukan pekerjaan ini. Kamu telah berusaha dengan baik, Kitatsuma-san!”

(Direktur, kau seharusnya mengatakan itu saat semuanya telah berjalan dengan baik, bukan?! Tetapi yah, sudahlah. Terima kasih, direktur.)

Sambungan komunikasi pun terputus secara sepihak.

“Baiklah, semuanya! Kita memiliki waktu satu menit dua puluh detik sebelum bahan bakar habis.”

Ojima berseru, dengan lantang ia melaporkan statusnya.

***

Sementara roket masih melaju bebas di atmosfer Mars yang tipis.

Pendorong roket itu pun berhenti, seperti yang direncanakan, bahan bakar pendorong itu habis.

“Tahapan pemisahan pendorong, dijalankan!”

Untuk bagian ini, Okumura-lah yang bertugas melakukannya.

...

*Cesstt...*

Pendorong roket utama dilepaskan.

...

“Bagaimana dengan kecepatan dan jaraknya, Ishikawa?”

Miura bertanya kepada Ishikawa.

“Kecepatan stabil, 96 meter per detik. Ketinggian 7.200 meter di atas permukaan. Jarak 8.110 meter menuju titik pendaratan. Masih terlalu dini untuk melakukan manuver!”

“Kalau begitu, Ishikawa-kun, kalkulasikan waktu manuver roket!”

Kru astronaut lain yang disebut ‘direktur’ sebelumnya oleh Kitatsuma, dia pun memberikan seruan perintah kepada Ishikawa yang bertugas selaku perhitungan data yang kompleks.

“Baik!”

“Ojima-kun, bagaimana persiapan bahan bakar mesin roket dan OMS?”

Direktur masih melanjutkan perkataannya, dirinya lantas melontarkan sebuah pertanyaan kepada Ojima.

“Bahan bakar roket siap di aktifkan! OMS siap, komandan!”

“Roket akan melakukan manuver dalam 1 menit 25 detik.”

“Persiapkan diri kalian masing-masing, kita akan melakukan manuver pertama kita di Mars. Kami mengandalkanmu, Ojima-kun, Okumura-kun.”

“Baik!”

“Serahkan saja kepadaku.”

Bagian 2

Di Kendali Misi.

“Pemisahan pendorong!”

“Origami 01 status siap melakukan manuver sekaligus pendaratan pertamanya di planet Mars!"

—Aku tidak menyangkanya, ternyata lebih awal dari yang aku pertimbangkan.

“Origami 02 status siap melakukan manuver!”

—Tetapi, roket mereka masih bergerak mendekat menuju titik tujuan. Sepertinya kali ini, aku mengharapkan yang terbaik darimu, direktur!

Kitatsuma menatap dengan dalam ke arah layar komputernya, yang berlatarkan hitungan data dan animasi proses jalur pendaratan roket dalam bentuk tiga dimensi yang di dapat dari satelit pemantauan yang mengorbit Mars. Ia berpikir demikian dalam benaknya.

“Empat puluh detik sebelum melakukan manuver.”

Ishikawa melaporkan statusnya.

“Miura-kun, sambungkan komunikasi kepada Kendali Misi. Laporkan status roket saat ini!”

“Baik, komandan!”

Miura menyebut “komandan” dan itu merujuk kepada sang ‘direktur’ seperti apa yang sudah Kitatsuma sebut sebelumnya dalam percakapan mereka sebelumnya.

Di sini, mari kita sebut saja dirinya ‘komandan’.

...

*Zezztt.*

Suara sinyal radio komunikasi masuk.

(Roket JRS-Ultra, kepada Kendali Misi.Roket akan melakukan manuver sekaligus pendaratan pertama kami di planet Mars. Hitungan mundur dalam 20. 19. 18. 17...)

Kemudian, rangkaian kata di luar perintah kendali misi menggema di seluruh ruangan kendali misi. Mengikutinya adalah hitungan mundur di akhir perkataannya yang belum terselesaikan.

Seketika saja, ruangan menjadi hening.

Semua menunggu dan berharap-harap cemas menanti hasil yang akan mereka harapkan.

Di samping harapan mereka menanti keberhasilan pendaratan roket yang belum pasti. Mereka lebih mencemaskan kelima awak astronaut yang tengah menatap beberapa detik ke depan samar-samar takdir yang dinantinya.

Terpopuler

Comments

Wafi_Shizukesa

Wafi_Shizukesa

lah, kamu mampir dong 😅

2022-10-27

2

Mirae

Mirae

gila novelnya keren..! semangat Thorrr

2022-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 [Prolog] + Chapter 001 : Misi Ruang Angkasa
3 Chapter 001. 2
4 Chapter 001. 3
5 Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2
6 Chapter 002. 2
7 Chapter 003 : Keseharianku Yang Biasanya
8 Chapter 003. 2
9 Chapter 004 _ Gadis Yang Ceroboh
10 Chapter 004. 2
11 Chapter 004 : Gadis Yang Ceroboh?
12 Chapter 004. 2
13 Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya
14 Chapter 005. 2
15 Chapter 006 : Mencari Tahu Asal Mula Pedang di Dalam Meteorit
16 Chapter 006. 2
17 Chapter 006. 3
18 Chapter 007 : Aku Menunjukan Pedang Itu Kepada Ayah
19 Chapter 007. 2
20 Chapter 008 : Kehadirannya Yang Berlandaskan Sebuah Konflik, Katanya?
21 Chapter 009 : Ambisi Manusia dan Pertentangan
22 Chapter 009. 2
23 Chapter 010 : Destinasi, Planet Bumi
24 Chapter 011 : Siswa Populer
25 Chapter 011. 2
26 Chapter 012 : "Jadi kamu masih menganggap aku adalah makhluk yang berbahaya, ya?"
27 Chapter 013 : "Aku rasa alien bisa melakukan segalanya."
28 Chapter 014 : Rencana Berlatih Pedang dan Sebuah Kekuatan
29 Chapter 014. 2
30 Chapter 015 : Masa Lalu Murakami Tesuba
31 Chapter 016 : Masa Lalu Murakami Tesuba. Bagian 2
32 Chapter 016. 2
33 Chapter 017 : Mengunjungi Tempat Kerja Ayah
34 Chapter 017. 2
35 Chapter 018 : Kantin Perusahaan
36 Chapter 018. 2
37 Chapter 019 : Anggota Keluarganya Bertambah, Sementara?
38 Chapter 019. 2
39 Epilog
40 !Pengumuman!
41 [END] Volume 001 : Meteorit Jatuh dan Humanoid Nanoteknologi | Kata Penutup
42 [Prolog] + Chapter 001 : "Percayalah dengan rekanmu!"
43 Chapter 001.2
44 Chapter 002 : Kejadian di Saat Hujan
45 Chapter 002.2
46 Chapter 002.3
47 Chapter 003 : Mengerjakan Tugas Sekolah Bersama Kagura
48 Chapter 003.2
49 Chapter 004 : Libur Musim Panas dan Tokyo
50 Chapter 004.2
51 Chapter 004.3
52 Chapter 005 : Berhadapan Dengan Tindak Kejahatan
53 Chapter 005.2
54 Chapter 006 : Kelompok Penculikan dan Perdagangan Anak Kecil
55 Chapter 006.2
56 Chapter 007 : Berkedok Sebuah Penculikan
57 Chapter 008 : Sang Malaikat Kecil
58 Chapter 008.2
59 Chapter 009 : Kamera Pengawas Tersembunyi
60 Chapter 009.2
61 Chapter 010 : Keluarga
62 Chapter 011 : Memenuhi Undangan Isao
63 Chapter 011.2
64 Chapter 012 : Pembuktian
65 Chapter 012.2
66 Chapter 013 : Pembuktian. Bagian 2
67 Chapter 014 : Wawancara
68 Chapter 014.2
69 Chapter 015 : Berbagai Pertanyaan Dilontarkan
70 Chapter 015.2
71 Chapter 016 : Latihan Tersembunyi Yang Diketahui
72 Chapter 016.2
73 Chapter 016.3
74 Chapter 017 : Perlawanan Yang Tidak Seimbang
75 Chapter 017.2
76 Chapter 018 : Humanoid Nanoteknologi Yang Tidak Dikenal
77 Chapter 019 : “Prioritaskan tawaran yang aku perintahkan!”
78 Chapter 019.2
79 Epilog
80 Epilog.02
81 [Vol. 003. Ch. 00] Prolog
82 [Vol. 003 Ch. 001] Keadilan Sesungguhnya Dalam Kehiudpan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
[Prolog] + Chapter 001 : Misi Ruang Angkasa
3
Chapter 001. 2
4
Chapter 001. 3
5
Chapter 002 : Misi Ruang Angkasa. Bagian 2
6
Chapter 002. 2
7
Chapter 003 : Keseharianku Yang Biasanya
8
Chapter 003. 2
9
Chapter 004 _ Gadis Yang Ceroboh
10
Chapter 004. 2
11
Chapter 004 : Gadis Yang Ceroboh?
12
Chapter 004. 2
13
Chapter 005 : Pertama Kali Aku Melihatnya
14
Chapter 005. 2
15
Chapter 006 : Mencari Tahu Asal Mula Pedang di Dalam Meteorit
16
Chapter 006. 2
17
Chapter 006. 3
18
Chapter 007 : Aku Menunjukan Pedang Itu Kepada Ayah
19
Chapter 007. 2
20
Chapter 008 : Kehadirannya Yang Berlandaskan Sebuah Konflik, Katanya?
21
Chapter 009 : Ambisi Manusia dan Pertentangan
22
Chapter 009. 2
23
Chapter 010 : Destinasi, Planet Bumi
24
Chapter 011 : Siswa Populer
25
Chapter 011. 2
26
Chapter 012 : "Jadi kamu masih menganggap aku adalah makhluk yang berbahaya, ya?"
27
Chapter 013 : "Aku rasa alien bisa melakukan segalanya."
28
Chapter 014 : Rencana Berlatih Pedang dan Sebuah Kekuatan
29
Chapter 014. 2
30
Chapter 015 : Masa Lalu Murakami Tesuba
31
Chapter 016 : Masa Lalu Murakami Tesuba. Bagian 2
32
Chapter 016. 2
33
Chapter 017 : Mengunjungi Tempat Kerja Ayah
34
Chapter 017. 2
35
Chapter 018 : Kantin Perusahaan
36
Chapter 018. 2
37
Chapter 019 : Anggota Keluarganya Bertambah, Sementara?
38
Chapter 019. 2
39
Epilog
40
!Pengumuman!
41
[END] Volume 001 : Meteorit Jatuh dan Humanoid Nanoteknologi | Kata Penutup
42
[Prolog] + Chapter 001 : "Percayalah dengan rekanmu!"
43
Chapter 001.2
44
Chapter 002 : Kejadian di Saat Hujan
45
Chapter 002.2
46
Chapter 002.3
47
Chapter 003 : Mengerjakan Tugas Sekolah Bersama Kagura
48
Chapter 003.2
49
Chapter 004 : Libur Musim Panas dan Tokyo
50
Chapter 004.2
51
Chapter 004.3
52
Chapter 005 : Berhadapan Dengan Tindak Kejahatan
53
Chapter 005.2
54
Chapter 006 : Kelompok Penculikan dan Perdagangan Anak Kecil
55
Chapter 006.2
56
Chapter 007 : Berkedok Sebuah Penculikan
57
Chapter 008 : Sang Malaikat Kecil
58
Chapter 008.2
59
Chapter 009 : Kamera Pengawas Tersembunyi
60
Chapter 009.2
61
Chapter 010 : Keluarga
62
Chapter 011 : Memenuhi Undangan Isao
63
Chapter 011.2
64
Chapter 012 : Pembuktian
65
Chapter 012.2
66
Chapter 013 : Pembuktian. Bagian 2
67
Chapter 014 : Wawancara
68
Chapter 014.2
69
Chapter 015 : Berbagai Pertanyaan Dilontarkan
70
Chapter 015.2
71
Chapter 016 : Latihan Tersembunyi Yang Diketahui
72
Chapter 016.2
73
Chapter 016.3
74
Chapter 017 : Perlawanan Yang Tidak Seimbang
75
Chapter 017.2
76
Chapter 018 : Humanoid Nanoteknologi Yang Tidak Dikenal
77
Chapter 019 : “Prioritaskan tawaran yang aku perintahkan!”
78
Chapter 019.2
79
Epilog
80
Epilog.02
81
[Vol. 003. Ch. 00] Prolog
82
[Vol. 003 Ch. 001] Keadilan Sesungguhnya Dalam Kehiudpan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!