Mansion kedua Tuan Levent.
Seorang gadis tengah berbaring anteng di sebuah kamar mewah. Setelah lama pingsan, akhirnya si gadis membuka mata. Ia memegang kepalanya yang terasa sangat pusing. Setelah sepenuhnya sadar, ia mengamati sekelilingnya dengan tatapan bingung.
‘Di mana aku?’ tanyanya pada diri sendiri.
Gadis itu melihat dirinya berada di kamar yang sangat empuk. Dengan kasur kelas atas yang terasa sangat nyaman. Sama seperti kasur yang ada di rumahnya.
‘Apa ini kamar ku? Tapi kamar ku tidak seperti ini. Lalu, di mana ini?’
Gadis itu adalah Guzel. Ia mengamati lagi di sekitar kamar itu. Sepertinya kamar ini milik orang kaya. Guzel mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya. Dia langsung menutup mulutnya agar tidak menjerit setelah mengingat semuanya.
‘Siapa yang menculik ku dari kos?’
Tak mau ambil pusing, Guzel pun segera turun dari ranjang king size itu, dan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Guzel mengintip dari balik pintu kamarnya sebelum keluar, karna ia ingin memastikan seperti apa keadaan di luar sana.
Setelah memastikan kalau aman, ia pun melangkah pelan. Suasana rumah itu terlihat sangat indah. Sangat luas. Dan ruang tamu nya begitu megah banyak lampu lampu kristal dan juga beberapa dekorasi tanaman yang di beri lampu berwarna sesuai dengan warna bunganya.
Juga ada sebuah jam dinding besar yang terlihat sangat mewah. Sebuah lukisan kuno yang terlihat mahal itu juga ikut memberi kesan ‘Wow.’ Dalam ruangan itu.
‘Ini nih kalau di bandingkan dengan mansion Daddy sangat tidak ada apa apanya.‘ pikir Guzel memuji rumah yang terlihat seperti istana kerajaan itu.
‘Tunggu, bukan kah Daddy ku adalah orang yang termasuk sangat kaya. Dan tempat ini sangat lah jauh lebih keren dari pada rumah daddy. Lalu, siapa kah yang lebih kaya dari daddy. Bukan kah....?’ pikir Guzel dengan keras. Setelah menemukan jawabannya, ia mengumpat kesal. Apa yang di ingin kan pria gila menyebalkan itu?
Tak mau ambil pusing, Guzel pun menelusuri setiap ruangan yang ada di rumah itu. Ia berharap mendapatkan pintu keluar.
‘Ini rumah model apa, sih. Perasaan aku tadi sudah keluar melalui pintu besar yang terlihat seperti akses untuk keluar masuk ruang tamu. Tapi setelah melewati pintu yang aku kira adalah pintu utama, kenapa masih ada lorong yang harus aku lewati? Dan apa ini, taman? Jadi pintu besar itu akses untuk menuju rumah belakang. Wow, di sini cantik sekali. di teras nya ada akuarium dengan ikan hias yang mahal mahal. Dan di tengah taman ada kolam renang yang sangat indah. Akan sangat menyenangkan kalau bisa berenang di sana. Apalagi cuaca terlihat sangat mendukung.’ Guzel menggelengkan kepalanya cepat saat ia mulai terbuai.
‘Ayolah Guzel. Kamu sedang di culik, dan kau harus mendapatkan jalan keluar. Kenapa kau malah tergoda untuk menikmati kolam renang itu? Huft, buang keinginan mu itu jauh jauh, Guzel. Kau harus keluar dari tempat ini. Kau tidak tau apa yang akan terjadi nanti di tempat ini. Dan kau juga tidak tau, apa yang akan di lakukan oleh pria buta itu pada mu kalau ia melihat mu sudah sadarkan diri disini. Oleh karna itu, kau harus keluar.’ Guzel mnyemangati dirinya sendiri. Jangan sampai ia bertemu dengan Zeky.
Guzel berkeliling di seluruh taman itu, tapi tidak ada jalan keluar sama sekali. semua tempat di tutupi oleh pagar yang menjulang tinggi. Dan juga banyak sinar laser yang menyorot di setiap pagar. Guzel mencoba ingin menyentuh dinding pagar itu, tapi sebuah suara mengagetkannya.
“Jangan sentuh!” suara itu sangat keras sehingga sangat mengejutkan Guzel.
“Astaga! Ampun ampun ampun, saya tidak melakukan apa apa. saya mohon.. saya....” Guzel Reflek berkata itu karna ia sangat kaget. apa yang akan pria itu lakukan? Dan juga, siapa pria itu? Dia bukan Zeky. Lalu siapa yang telah menculiknya?
Pria itu tersenyum kikuk saat ia melihat Guzel terlihat sangat takut padanya. “nona, saya hanya ingin memberi tau anda kalau di tembok itu di lengkapi listrik dengan tegangan tinggi. Jadi anda jangan menyentuhnya. Tuan akan mara nanti saat tau kalau nona celaka. Dan tuan nanti akan menyalahkan kami atas kejadian itu.” Jelas pria itu panjang lebar.
“Siapa kamu?” tanya Guzel penasaran. Kenapa pria asing itu ada disini?
“Saya adalah salah satu penjaga di rumah ini, Nona. Perkenalkan nama saya Robi.”
“Oh, kau seorang penjaga di rumah ini? Lalu, siapa pemiliknya?” tanya Guzel sedikit was was. Sepertinya dugaanya akan benar.
“Tuan muda Zeky, nona. Tuan Zeky kemarin pulang membawa anda. Karna anda adalah kekasihnya, jadi kami harus bisa menjaga anda dengan baik.” Tutur si Robi.
“A.. Apa? kekasih? Atas dasar apa kau mengatakan kalau aku adalah kekasihnya?’ tanya Guzel heran. Apa apaan ini? Pria itu benar benar sudah bertingkah di luar batas.
“Tuan Zeky tidak pernah pulang membawa seorang wanita. Kami para pekerja atau pun pelayan pun di larang untuk memasuki kamar utama. Yaitu kama Tuan Zeky. Tuan Zeky selalu menyuruh sekertarisnya, Tuan Kai untuk membersihkan ruangannya. Oleh karna itu, saat kemarin Tuan Zeky membawa anda masuk kedalam kamarnya, kami kira anda adalah kekasihnya.” Tutur robi, dan dari sorot matanya sepertinya pria itu tidak lah berbohong.
Guzel terasa ingin menangis saat itu juga “Tamat sudah.”
“Kau, sudah lama bekerja di sini?” tanya Guzel sedikit berbaur dengan penghuni mansion itu.
“Ya, Nona. Tuan besar sudah merawat saya dari kecil, saat saya masih jadi anak yang terlantar kan di jalanan. Saya sangat senang saat bertemu tuan besar, dan saya akan mengabdikan hidup saya untuk tuan besar. Termasuk menjaga mansion tuan Zeky.” Ucap pria itu sambil menceritakan kisah pilu nya di masa lalu yang di tinggal kedua orang tuanya.
“Aku turut prihatin, maafkan aku.”
“Tidak apa apa, nona. Saya sudah menerima takdir saya.” Ucap Robi dengan senyum yang tulus.
“Oke. Kalau begitu, bisa kau tunjukkan kepadaku, di mana pintu utama?” tanya Guzel berharap mendapatkan informasi. Namun sepertinya ia tidak akan bisa keluar dari sana karna si Robi berkata.
“Nona, kami di sini di beri wejangan untuk memastikan anda baik baik saja. Dan kami di suruh untuk menjaga anda agar tidak keluar dari mansion ini. Jadi, jangan harap kami akan memberi tau anda. Oke.”
“Hey, kenapa jawaban mu sangat lah menyebalkan.” Robi tertawa mendengar kekesalan nona barunya itu.
“Sepertinya Tuan Zeky sangat mencintai anda, Nona. Sehingga Nona tidak di izin kan untuk pergi kemana pun. Tuan Zeky hanya ingin anda selalu menemaninya.”
“What? Jangan berkata yang tidak masuk akal, ya.”
Guzel memilih untuk pergi saja dari sana, dari pada tambah pusing dia kalau terus berbicara hal yang tidak faidah bersama Robi. Kekasih katanya? Kekasih dari hongkong!
Bersambung.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments