Guzel semakin mundur kebelakang. Ide nya sedang kosong. Ia tidak tau harus bagaimana. Apalagi matanya masih menikmati perut kotak-kotak di depannya.
Zeky semakin menyudutkannya ke tembok. Kenapa gadis bar bar ini terlihat lemah hanya di goda sedikit? pikir Zeky.
"Girl, kenapa kau takut sekali. Tenang saja, aku tidak akan menyakiti mu." Ucap Zeky dengan mengedipkan sebelah matanya.
Bukannya terpesona, Guzel malah ingin muntah melihat pria dingin itu mencoba menggodanya.
Dari yang Guzel dengar, pria ini sangat anti dengan yang namanya wanita. Tapi kenapa yang Guzel lihat pria ini justru seperti pria hidung belang.
Zeky melangkah pelan untuk menyudutkan Guzel, dan hanya beberapa langkah Guzel telah terkunci di dinding.
"Sudah tidak bisa melarikan diri?" Tanya Zeky.
"Tentu saja bisa. Kau jangan macam-macam ya, awas saja." Ucap Guzel.
"Ayolah, aku tau kau juga tidak ingin menolak ku. Pesona ku tidak ada duanya. Aku adalah pria yang tampan dan kaya. Semua wanita memuja dan merebutkan ku." Ucap Zeky dengan sombongnya.
Entah kenapa saat bertemu dengan Guzel, Zeki selalu menunjukkan sifat yang baru, seperti saat ini.
Alay nya minta ampun.
"Dasar pamer." Umpat Guzel dalam hati. Mana berani Guzel mengungkapkan nya secara frontal.
Seharusnya bisa saja Guzel menantang pria ini. Bagaimana jika nanti mereka jadi musuh. Pasti akan terjadi pertempuran antara dua kerajaan besar.
Di samping memikirkan itu, Guzel juga memikirkan apa yang akan terjadi kalau ia terus tersudut seperti ini.
Guzel menggeleng. Ia harus mempertahankan posisi nya sebagai wanita terhormat.
"*Tidak, aku harus bisa melarikan diri. Hanya suami ku saja yang boleh menjamah tubuh molek ku. Enak saja pria ini! Aku merawat tubuh ku dengan susah payah. Dan pria ini dengan seenaknya mau menikmatinya. Big No!" Pikir Guzel.
"Lihatlah, wajah menakutkan itu, aku suka." pikir Zeky dengan smirk*.
"Gawat, ayolah Guzel. Mana mungkin kau bisa di kalahkan oleh pria abal abal tapi mempesona ini." Guzel gemetar sekaligus ingin tertawa mendengar isi hatinya.
Seluruh dunia akan menjadi haters nya kalau ia me'Cap' pria Milyader ini sebagai 'pria Abal Abal'.
Ya, Guzel tau identitas nya tadi malam sebelum tidur. Makanya dia berniat untuk menghindar dari pria ini.
Ia takut akan berurusan dengan pria ini. Dalam hati ia menyesal, selalu menolak ajakan Daddy nya saat pertemuan acara penting.
Jadi, Guzel tidak terlalu kenal dengan orang kaya lainnya. Hanya beberapa orang yang pernah bertemu dengan dia saja.
Perlahan tangan Zeky memegang dagu Guzel, dan saat Zeky akan mencicipi kembali bibir lembut itu, sesuatu tak terduga terjadi.
Dengan mengumpulkan seluruh tenaganya, Guzel mengeluarkan jurus Andalannya.
"Tendangan si Ceking!" Teriak Guzel kencang dan "Ddukk.."
Guzel menendang tepat di mana 'adik kebanggaan' Zeky berada.
Zeki merapat kan kedua kakinya saat merasa kan sakit yang teramat sangat. Zeky memegangi 'adik masa depan' nya dengan wajah yang memerah menahan sakit.
Guzel sedikit merasa kasian padanya, namun ia harus menyelamatkan diri dari singa lapar itu.
"Tuan, maaf kan saya. Saya hanya menyelamatkan diri. Jadi ampuni saya. Semoga cepet sembuh ya, adik kecilnya. Dan anda jangan semena mena dengan kedudukan dan kekuasaan anda. Tidak semua wanita tergoda dengan apa yang anda miliki. Termasuk saya, jadi jangan ulangi lagi!" Ceriwis Guzel sebelum pergi.
Jangan lupa dengan ekspresi Zeky yang sudah seperti kepiting rebus karna malu. Juga muncul tanduk banteng di kepala karna marah dengan Guzel. Ia tidak terima di kalahkan oleh gadis bar bar itu.
"Tunggu saja pembalasan ku." Ucap Zeky sambil menatap tajam kearah pintu yang di lewati Guzel.
...............
Zeky sedang berleha-leha di atas kasur empuk nya. Zeky sedang menunggu kabar dari sekertaris nya.
Zeky Sangat penasaran dengan gadis yang baru ia temui. Kenapa Zeky selalu ingin mengganggunya? Tak lama kemudian sang sekertaris masuk dengan mudah.
"Tuan, ini data yang anda inginkan." Ucap Sekertaris Kai sambil menaruh map berwarna biru.
Zeky menerimanya dengan tergesa dan mulai membaca apa isinya. Sepertinya ia benar-benar sudah tidak sabar.
"Guzel?" tanya Zeky heran.
"Kenapa namanya hanya Guzel?" Tanya Zeky lagi. Sekertaris Kai juga bingung mau bilang apa.
"Itu Tuan, dari hasil yang saya dapatkan namanya hanya itu. Gadis itu belum lama kerja di Hotel milik anda. Saya tidak bisa melacak keberadaan gadis itu sebelumnya. Datanya sangat tersembunyi." Sesal sekertaris Kai karna belum bisa mencari data yang akurat.
"Bagaimana bisa tim IT kita kalah dengan orang lain. Bukan kah semua karyawan yang kita pekerjakan adalah terbaik dari yang terbaik?" ucap Zeky agak kesal saat informasi yang di dapat tidak lengkap.
"Maaf Tuan. Saya akan melaksanakan tugas saya dengan lebih baik lagi." Ucap Sekertaris Kai sambil mengundurkan diri.
🏵️🏵️🏵️
Guzel berjalan pulang dari kerja, sambil meregangkan otot-otot nya yang sakit semua akibat kerja berat.
Sejenak Guzel berhenti di tengah jalan, di sebuah jembatan indah yang tak jauh dari tempat kosnya berada.
Guzel sengaja jalan kaki karna memang tidak terlalu jauh, hanya menyebrangi jembatan saja, sudah sampai.
Guzel menghembuskan nafasnya kasar.
"Tuhan, aku pengen punya pacar." Ucap Guzel sambil memejamkan matanya.
Seperti nya Guzel masih ingat dengan kotak-kotak yang ia lihat di dalam kamar Tuan Milyarder.
Guzel menggeleng kan kepalanya pelan.
"Lupakan.. Lupakan.. Lupakan!" Ucap Guzel sambil memukul pelan kepala nya.
Guzel pun berlari saat ia ingat kejadian itu.. Jika di lihat dari jauh, Guzel akan terlihat seperti anak kecil yang sedang bermain.
Karna Guzel berlari sambil berteriak 'Lupakan!' saat ingatan itu muncul. Guzel bahkan meloncat saat merasa sangat kesal ketika bentuk perut itu kembali melintas.
Di ujung Guzel, ada seorang wanita telah memperhatikan nya, bahkan menertawakan nya. Wanita itu adalah pengawal bayangan yang di tugaskan oleh orang tua Guzel untuk menjaga Guzel.
"Nona muda ku manis sekali." Ucap pengawal bayangan itu pelan.
Guzel berjalan gontai menuju kosnya. Tenaganya hampir habis gara gara kelakuan konyolnya.
"Aku pulang." Ucap Guzel saat membuka pintu. Guzel sering mengucapkan kata itu saat tinggal di Mansion Daddy nya.
"Aku rindu rumah." Desah Guzel pelan. Guzel segera mengunci pintu dan membersihkan diri.
Guzel melepaskan setiap helai bajunya dan melemparkannya ke atas ranjang. Setelah menghilangkan keringat nya, Guzel pun segera mandi.
Di bawah kasur, tempat tidur Guzel. Ada seorang pria yang bersembunyi di sana. Siapa pria itu?
Apakah ia adalah seorang penguntit? Lalu kenapa ia berada di dalam kamar seorang gadis?
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Berdo'a saja
zeky atau anak buah zeky
2023-05-03
0
Secangkir Kopi
Zel, ada yang bersembunyi di bawah kasur.. hayo ketahuan
2023-01-05
2
Nur Hayati
apakah mungkin Zaky? aduh jd penasaran yg ada d bawah ranjang gazel
2022-10-21
3