Setelah mendapat kan informasi dari bawahannya, Zeky segera pergi ke rumah Guzel. Ralat, Kos.
Ketika sampai disana Zeky tidak menemukan apapun. Dan hanya melihat kalau kos itu sepertinya tidak ada penghuni.
Zeky segera masuk lewat jendela atas. Karna harga sewanya murah, pengamanan nya pun tidak terlalu ketat.
Jadi Zeky dengan mudah memasuki kos yang sempit itu.
"Kenapa dia betah tinggal di tempat kumuh seperti ini?" gerutu Zeky Levent saat sudah berada di dalam kamar.
Zeky mengamati setiap sudut kamar itu. Kamar ini memang kecil, tapi semua barang tertata dengan sangat rapi.
Sejenak Zeky tersenyum. Entah kenapa senang saat tau kalau gadis ini sangat rajin, juga rapi.
Sebuah ide cemerlang melintas di kepalanya.
"Kau memang cerdas Zeky." Puji Zeky pada dirinya sendiri saat mendapat kan ide yang ia kira cemerlang itu.
Si Zeky segera mengobrak Abrik kamar Guzel, kamar yang tadinya rapi kini menjadi sangat berantakan.
Zeky masih melakukan aksinya, berharap menemukan kartu nama atau apapun itu yang bisa menjawab rasa penasaran di dalam hati nya, tentang siapa Guzel?
Namun, Zeky di buat panik saat mendengar suara "Aku pulang."
Zeky sangat mengenali suara itu, itu adalah suara si pemilik kamar. Dengan cepat kilat Zeky membersihkan seluruh barang yang sudah ia hambur kan.
Nafas Zeky sudah di tahan saat mendengar pintu kamar terbuka. Dan akhirnya..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Guzel membuka pintu kamarnya dengan sedih, ia sangat merindukan kedua orang tuanya.
Zeky sedang bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Jantungnya berdebar kencang. Bukan karna jatuh cinta, melainkan takut kalau ketahuan.
Guzel segera melempar tas kecilnya dan perlahan melucuti pakaiannya, Guzel mencampakkan pakainya di atas kasur. Bahkan bra dan benda segitiga nya ia jatuhkan di lantai.
Sejenak Guzel menyalakan kipas, dan duduk di atas kasur. Perut Zeky kembang kempis. Bahkan kesulitan untuk bernafas.
Hancur sudah reputasinya kalau gadis ini sampai tau keberadaan nya.
Setelah dirasa keringat nya sudah hilang, baru Guzel beranjak dan pergi mandi, tak lupa ia juga membawa handuk ke kamarnya. Zeky bernafas lega saat mendengar pintu kamar mandi tertutup.
Dengan pelan Zeky keluar dari tempat persembunyiannya, agar tidak menimbulkan suara.
Namun baru saat berdiri, Zeky di buat jantungan dengan suara dering hp yang bernyanyi nyaring.
Black Mamba.. Ma Ma Ma Mamba.. u.. oh.. oh..
Seperti itulah suara yang Zeky dengar. Karna jendela masih jauh, jadi Zeky terpaksa bersembunyi di dalam lemari.
"Kurang ajar kamu Zeky, apa yang sudah kamu lakukan!" sejenak Zeky mengumpat dalam hati.
Kenapa juga ia punya ide untuk menyelinap kedalam kamar gadis itu. Padahal tujuan awalnya adalah balas dendam. Karna tidak terima di tendang oleh si Guzel.
Saat mendengar ringtone Hp nya berbunyi, Guzel keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di atas pahanya.
Lemari yang di pakai Guzel tidak bisa ditutup dengan rapat karna sudah rusak, jadi masih ada sedikit cela untuk Zeky dapat melihat Guzel dengan jelas.
"Ck, benar benar menakjubkan. Kenapa gadis kecil itu terlihat sangat Sexy. Aku baru sadar kalau gadis itu tidak lah kecil. Tapi ramping yang ideal. Kaki jenjang itu terlihat sangat lembut. Bagaimana rasanya ketika menyentuh nya." gumam Zeky dalam hati.
Guzel segera mengangkat telvon nya, "Ya, halo."
"Guzel, ini aku Raisa." terdengar suara di ujung telvon, karna Guzel menggunakan mode louspeaker.
"Iya, ada apa Raisa?" Tanya Guzel sambil masih menggosok gigi nya.
"Kau sedang ada di rumah?"
"Tidak. Aku sedang ada di kos." Ucap Guzel jujur. Raisa adalah sahabat baik Guzel.
Ayah Raisa adalah polisi dan ibunya adalah guru pegawai negeri.
"Loh, kos? Sajak kapan kamu mau tinggal di kos?" tanya Raisa heran. Raisa tau identitas Guzel karna sejak kecil mereka sudah berteman.
"Tentu saja aku mau, dari pada tinggal di gubuk menyebalkan itu dan tidak pernah di temani orang tua. Lebih baik aku disini." Ucap Guzel asal karna ia sedikit kesal.
Orang tua nya jarang sekali punya waktu untuk dia. Dan Guzel selalu kesepian sendiri.
Raisa tertawa, "Iya iya iya. Kalau rumah mu adalah gubuk, lalu rumah ku apa? Kandang ayam?" Ucap Raisa masih dengan tawanya.
Mansion Guzel sangat besar, walau pun rumah Raisa juga terbilang mewah, tapi tetap saja tidak cukup di bandingkan dengan Mansion Guzel.
Setelah mengakhiri panggilan, Guzel segera berlalu pergi ke kamar mandi.
Zeky bernafas lega, dan bergegas pergi dari sana. Namun nasibnya sedang tidak beruntung.
Karna tergesa-gesa, kaki Zeky tanpa sengaja menyeret benda segitiga Bermuda yang biasanya di pakai Guzel untuk menutupi berlian masa depannya.
Bukan hanya itu, benda untuk menutupi dua semangka yang kenyal itu juga menjerat kaki Zeky, dan akhirnya, Gubrak!
"Suara apa itu?" Pekik Guzel waspada.
Merasa tidak ada waktu untuk melepaskan dua benda keramat itu, Zeky dengan terpaksa tetap menyeret kedua benda itu keluar dengan kaki.
"Sial." Umpatnya dalam hati.
Sedangkan Guzel, mandi dengan cepat setelah mendengar suara keras. Namun saat dia keluar, ia tidak mendapati apapun.
"Mungkin hanya perasaan ku." Pikir Guzel.
Di balik jendela, Zeky sedang mengatur nafasnya yang memburu. Ini lebih menegangkan dari pada bertarung melawan musuh.
Zeky segera kembali ke mobil dengan mengendap endap. Saat merasa aman, barulah Zeky masuk mobil.
Di sana Zeky baru bisa bernafas Lega. Tatapannya beralih pada dua benda keramat yang masih nempel di kakinya.
Zeky melepaskan kedua benda itu dari kakinya dan berniat membuangnya. Namun belum juga terlempar, Zeky kembali mengingat lekuk tubuh Sexy Guzel yang baru di lihat nya.
Wajah Zeky memerah, tubuhnya sedikit terasa tidak nyaman. Dan ada yang berdiri tegak tapi bukan keadilan.
Zeky mengumpat lagi. "Sial sial sial."
Tak mau semakin berfikir yang tidak tidak, Zeky segera memasukkan dua benda keramat itu kedalam kotak dan menyimpannya di mobil.
Zeky segera melajukan mobilnya, ia berharap keesokan harinya ia lupa dengan kejadian memalukan ini.
Zeky kurang memperhatikan seperti apa benda keramat Guzel. Seandainya ia memperhatikan, pasti Zeky bisa mengetahui siapa itu Guzel.
Guzel selalu menggunakan barang yang di buat oleh seorang desainer terkenal. Desainer itu bernama Clarissa.
Semua baju, sepatu, aksesoris, bahkan dalaman juga ada nama Guzel. Juga logo Clarissa.
Zeky pasti bisa mendapatkan informasi akurat tentang Guzel seandainya ia memperhatikan kedua benda keramat itu.
Mungkin Guzel hanya mengganti baju nya menjadi baju baju biasa, dan masih memakai daleman yang harganya lebih mahal dari baju luar nya. Kok lucu ya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Berdo'a saja
benda keramat guzel bisa jadi jimat untuk mu zeky6
2023-05-03
0
Kaspo Kaspo
Zeky, balas dendam sama author nya, kamu di siksa terlalu dalam
2022-10-21
2
Kaspo Kaspo
Orang kaya tau juga tentang gubuk dan kandang ayam, ya🤔
2022-10-21
1