.
.
Shila menyadari dirinya tengah duduk di pangkuan Varel, "kenapa aku bisa duduk dipangkuan maling ini?" . batin Shila dengan mata melotot.
Shila berusaha untuk melepaskan diri dari Varel, Varel bukannya melepaskan Shila malah merangkul pinggang Shila lebih erat.
"ssst...! dia naik...! naik dia". bisik Varel.
Shila melebarkan matanya melihat ke arah Balkon, Varel bangkit dan menggendong Shila lalu mencari tempat persembunyian.
"Om? ". kesal Shila
"sssttt...! aku sudah menghubungi seseorang, sebentar lagi dia akan datang". bisik Varel
Shika berdecak, ia menepis tangan Varel.
"kenapa kau didekatku? ". tanya Varel mendorong Shila sedikit lebih jauh darinya.
Shila memutar bola matanya dengan malas, "om yang gendong aku kesini..! lagian kalau dia fans ku artinya dia tidak punya niat burukkan? kenapa om malah menganggapnya sebagai penjahat? ".
"dasar bodoh! mana ada fans baik mengganggu di tengah malam". umpat Varel
"apa om bilang??" tanya Shila dengan garangnya.
Varel tampak acuh
" oh ya dari tadi aku melihat om tidak menyentuh hp sama sekali lalu bagaimana cara om menelfon seseorang?". tanya Shila dengan bersidakap dada
"anak kecil tidak akan tau". ketus Varel membuat mata Shila melebar seketika
sssyyyuuutttt...
"aaahhh! ".
Bruukhh..
Shila melihat ke arah Balkon, Varel hendak keluar tapi Shila menarik tangan Varel dan mendorongnya masuk ke kamar gantinya.
"disini aja om..! itu pasti Papaku..! jika ada Pria masuk ke kamarku sudah aku tebak pasti nyawa pria itu berada dalam bahaya, aku tidak mau Papaku masuk Penjara membunuh orang karna dia masih belum pulih". tatap tajam Shila
Varel menganga di tempat melihat pintu Kamar ganti Shila memang di tutup bahkan di kunci.
"sialan...! kenapa rencanaku jadi kacau begini? ". umpat Varel menendang angin seketika.
Shila berlari mengambil jaket tebalnya lalu memasangnya menuju ke balkon, Shila melihat kebawah dimana Ujang, Aji dan Suryo tengah menangkap seorang Pria berpakaian serba hitam.
Shila mengerutkan keningnya, "bagaimana jika dia mati? ku harap dia masih hidup". gumam Shila dengan khawatir
Shila berlari keluar dari kamarnya menuju lantai bawah, tepat Shila sampai dibawah Polisi datang dan Suryo melaporkan segalanya pada Polisi yang entah sejak kapan di beri tau masalah di Rumah mereka.
Nando celingukan mencari Varel, "dimana Tuan Muda? kenapa tidak terlihat? apa itu Tuan Muda? ".
Nando dengan cepat berlari menerobos kerumunan kecil itu, tapi ternyata bukan Tuannya, Nando melihat kearah Shila.
Shila menatap tajam Nando yang mana membuat nyali pria itu menciut seketika.
"Papa? papa kenapa keluar? Papa kenapa menancapkan pisau pada nya? ini manusia pa, bukan Bab* hutan". tanya Shila mengomeli Suryo yang berada di kursi roda masih bisa menghajar orang.
"siapa suruh dia manjat ke kamarmu nak..! untung saja Aji dan Ujang belum tidur, kamu tidak apa-apa nak? ". tanya Suryo memegang tangan Shila
Shila menatap ke atas, "masih ada maling satu lagi, apa aku laporkan juga ya? ". batin Shila masih melihat ke atas.
Nando mengetahui itu dan bisa menebak bahwa Varel masih terjebak di kamar Shila, Nando mendekati Shila.
"Nona? ". sapa Nando hati-hati
"apa dia atasan anda? apa anda yang diberi kode olehnya untuk melapor polisi? ". cecar Shila dengan serius
sementara yang lainnya sibuk berbicara dengan polisi,
"Nona ada kesalahfahaman disini, Tuan Muda ingin menemui anda karna ingin meminta Nona berbicara pada Mommynya". jelas Nando yang tidak tau memulai pembicaraan dari mana.
"apaa? kenapa aku harus berbicara dengan mommynya? apa hubungannya denganku? ". tanya Shila balik dengan galak.
"jangan galak-galak Nona..! bisakah kita bicarakan baik-baik..!". pinta Nando dengan hati-hati seolah takut menyinggung perasaan Shila.
"tidak bisa..! bagiku Pria yang berani masuk ke kamar perempuan di tengah malam adalah Pria cab*l dan mesum! dia harus di laporkan ke polisi". tolak Shila dengan ketus.
"Nona..! anda masih sayang Papa anda kan? ". pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut Nando
Shila berbalik dan menatap tajam ke Nando, "apa maksudmu? ". tanya Shila yang sudah tidak sopan lagi.
"Tuan Muda Fox Group adalah orang paling berkuasa di Indonesia, apapun bisa dia dapatkan termasuk Nyawa Papa anda, jadi jangan memancingnya karna jika dia marah sampai reputasinya rusak maka kehancuran bagi orang yang merusak reputasinya". jelas Nando
"lalu aku membiarkan om cab*l dan mesum itu masuk ke kamarku?". Shila berkata dengan bibir merapat (mendesis) sambil menatap sinis Nando
"Om Cab*l? mesum? Nona anda salah faham, Tuan saya tidak tertarik pada manusia bahkan tidak menyukai manusia". Nando berusaha menjelaskan sikap dingin Tuannya yang tidak ingin berbaur dengan siapapun.
"apa anda sedang bercanda? lalu bagaimana dengan kunci kamar malam itu? bukankah katanya dia disana memberi hadiah pada gadis sang juara acara keluarganya? ". sinis Shila
"kita jelaskan nanti Nona..! ceritanya panjang, yang pasti masalahnya bukan seperti yang Nona kira, Tuan saya bahkan tidak normal bagaimana bisa dia tertarik pada anda walau kecantikan anda seperti dewi". Nando
"nak..! Papa akan ke kantor polisi malam ini! ". Suryo
"Shila ikut Pa! ". sahut Shila mengabaikan Nando yang menggaruk-garuk kepala.
.
Shila kembali ke Kamarnya dan membuka pintu kamar gantinya, "om urusan kita belum selesai.. ! sana kabur terus temui aku jika om tidak sibuk lagi dan jangan sampai masuk ke kamar saya lagi, dasar cab*l".
"apaa? pertama kau bilang aku tidak lihat jalan tapi saat itu kau berlari seperti bocah kecil, aku menyelamatkanmu hingga pinggangku sakit tapi kau malah memanggilku Om? bukannya minta maaf kau malah lari, kau ini pembawa sial ya? sekarang kau sebut aku cab*l? ". Varel baru pertama kali berbicara panjang lebar pada seorang manusia.
Shila berkacak pinggang, "ya.. lalu kenapa anda masuk ke kamar perempuan di jam seperti ini? apa anda tidak bisa berpikir bahwa saya perempuan dan butuh Privasi, untuk tidur pun harus anda ganggu! apa anda tidak punya etika? kenapa orang kaya disini tidak ada etika nya sama sekali".
Varel terhenyak, "kau...? jadi benar kau yang jatuh dari atas hotel Fox itu kan?".
"sial..! kau memang pembawa sial bagiku". decak Varel.
Shila mengabaikan seorang Varel, ia memakai sepatu dan memakai jaket double.
"jika saya kembali anda masih disini, reputasi anda akan tercoreng". ancam Shila
"berani kau mengancamku?". Varel mendekat dan menatap tajam ke arah Shila.
Shila tersenyum sinis, "bagiku reputasimu sudah tercoreng Pria Ranj*ng!!".
"kau harus diberi pelajaran. " Varel meremas angin tepat diwajah Shila sementara Shila malah menjulurkan lidahnya terlihat tidak takut sedikitpun.
"Pria sejati tidak akan melukai perempuan". ketus Shila lalu melenggang pergi menyusul Suryo yang akan memberi keterangan di kantor polisi.
.
"Tuan Muda? ". Nando berlari menyusul Varel yang keluar dari Rumah Shila sambil memijit pelipisnya.
"kau sudah dapatkan data diri gadis bar-bar itu? ". tanya Varel
"saya sudah mendapatkannya Tuan, dari awal mula sampai detik ini, serta alasan Nona cantik itu ikut acara milik Keluarga anda". jawab Nando
"ciih.. bukankah sudah jelas? dia ingin menjadi menantu Fox Group". ketus Varel
"anda salah Tuan..! ". jawaban Nando membuat Varel menatap ke arah Nando dan jangan lupakan wajah dingin yang selalu menghiasi wajah tampan Varel.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Devi Yulianti
ngga suka novelnya Krn cowok nya ngga bisa bela diri kalah sama cewek
2025-02-24
0
KangSelfi🦢
berantem mulu lama2 jd jodoh baru tau rasa...
2023-02-18
2
Aurel Bundha
varel setiap bertemu dengan Silla pasti berantem tp nanti engkau pasti bucin akut sama Silla dan aku menantikan hari itu ☺️☺️ lanjut 🥰🥰
2022-10-12
4