.
.
Agus berteriak seperti orang kesurupan melihat Shila menyerang kedua pria berbadan besar itu dengan brutal seolah kedua manusia itu adalah hewan buas yang patut di musnahkan.
kretak..
"aah.. ampun Nona! ". jerit pria 1
"ampun Nona...! ". jerit pria 2
Shila membanting Pria kedua tanpa hati, ia menatap tajam ke arah Pria yang ketakutan sambil memegang sebelah matanya.
"kalian mencoba menculikku ya? ". tanya Shila dengan tatapan membunuhnya.
"bu... bukan menculik Nona tapi membawa Nona menemui Tuan kami". cicit Pria 1 yang sedang terkapar di aspal memegang punggungnya yang terasa remuk.
"sama saja kalian mau menculikku..! jika tuan kalian butuh suruh dia menemuiku tidak usah menyuruh anak bawang menemuiku". ketus Shila
"anak bawang? ". beo ketiga Pria utusan Varel.
pantas saja Varel menyuruh 3 orang Pria untuk membawa Shila, pasti Varel tau gadis ini bukan gadis biasa tapi tetap saja mereka bertiga tidak mampu membawa Shila yang seorang diri.
"ayo kak Agus! ". ajak Shila
Agus berdiri tegak membekap mulutnya sendiri, jika dunia tau dirinya seorang banc* bisa rusak imagenya.
"gadis itu istimewa sekali". decak pria yang matanya sakit terkena batu
"kau masih sempat memuji Nona tuan Varel? cepat bantu aku". teriak Pria 1
"bantu aku juga, sekarang bersiaplah kepala kita akan lepas dari tempatnya karna tidak berhasil membawa Nona itu, hiks.. hiks.. kenapa aku harus mengalami hal ini". Pria 2 juga menangis seperti bocah kecil karna tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
seumur hidup mereka ini, baru pertama kali Varel meminta 3 Pria utusannya untuk membawa 1 perempuan, biasanya satu Pria saja sudah cukup, tidak perlu mengeluarkan tenaga dalam hanya berbicara Tuan Muda Varel ingin bertemu dengan anda saja semua masalah selesai, tidak pernah sejarahnya mereka berkelahi dengan perempuan.
.
Varel tertawa keras tapi membuat bawahannya menggigil ketakutan, Nando bahkan memucat.
Varel memang tidak pernah tertawa tapi saat tertawa seperti sekarang malah lebih mengerikan dibanding diam.
"baiklah..! aku akan membuatnya meminta ampun padaku, siapa yang berani mempermainkanku maka aku akan musnahkan dia tanpa jejak". seringai Varel
Varel jika sudah marah akan seperti itu.
tengah malam
Shila mengerutkan keningnya mendengar suara telapak kaki, walau tidak keras tapi pendengaran Shila sangat tajam dimalam hari.
jika Shila dan Suryo tidak bisa mendengar suara seperti itu di tengah malam, maka sudah lama sekali sawah Suryo lenyap dalam semalam karna di serang hewan buas.
"siapa yang masuk ke pekarangan Rumah Ku? ". batin Shila
Shila keluar dari selimutnya, sebelum mencari senjata Shila membuat tipuan seolah dirinya sedang tidur di kasur padahal hanya bantal saja di dalamnya.
Shila berlari sambil berjinjit mencari senjata, ia mengambil tongkat panjang dari balik pintu, dan benar saja perkiraan Shila ada seorang Pria yang memanjat ke balkon kamarnya.
hebat..!
Shila akui perampok ini memang hebat hingga bisa memanjat balkon kamarnya di lantai 3,
brakhh.
pintu balkon Shila terbuka lebar, dan Shila bersiap memukul kepala orang yang berani masuk ke kamarnya.
buuggh
"aahhh".
Shila memukul Pria itu dengan membabi buta hingga topinya terlepas, Pria itu tampak kewalahan dan akhirnya ia bisa memegang tongkat itu lalu merampasnya dari Shila.
Shila melebarkan matanya lalu memutar tubuhnya hingga Pria itu terhuyung mengikuti gerakan Shila, Pria itu melotot saat tubuhnya kembali terbanting oleh gadis yang sama.
"aku akan melaporkanmu ke polisi". geram Shila lalu memutar kakinya dan mencekik Pria itu dengan sekuat tenaga.
"sial...! aku terlalu meremehkan gadis ini". batin Varel
Varel berusaha untuk melawan tapi Shila memang tampak kewalahan membuat manusia besar ini untuk pingsan.
Shila mengangkat tangannya hingga lampu kamarnya terang benderang seketika, Varel dengan cepat bangkit dan hendak melarikan diri karna menurutnya situasi tidak menguntungkan baginya.
Shila menarik jaket Varel hingga koyak, Shila tidak menyerah berlari mencekal kaki Varel lalu menarik lengan Varel hingga Varel berbalik ke arah Shila. Varel yang kehilangan keseimbangan pun spontan menarik pinggang Shila, Varel dan Shila saling bertatapan tajam satu sama lain
brakh...
mereka terjatuh dengan posisi Intim.
"siapa kau? ". teriak Shila di wajah Varel hingga Varel memejamkan matanya melihat arah lain.
Shila tersentak saat Varel menepis tubuhnya kesamping dan hal itu mengingatkan Shila pada 1 Pria yang pernah ia tabrak di lorong Rumah Sakit.
"berisik..! ". ketus Varel sambil duduk mengusap telinganya dengan jari kelingkingnya
"Om? Om yang pernah keluar dari kamar tiba-tiba kan? ". tebak Shila dengan nada membentak
Varel melihat ke arah Shila seketika karna ia kenal suara Shila walau tidak tau Wajah Shila,
"jadi ka...u? ". Varel akhirnya melihat wajah Shila untuk pertama kalinya.
wajah marah Shila yang tengah memegang lengannya sendiri yang sakit karna Varel mendorongnya tanpa rasa kasihan, Shila benar-benar sangat cantik, Varel melihat baju tidur Shila yang tipis,
"mesumm! ". pekik Shila menyilang kedua tangannya didepan dadanya.
Varel memalingkan mukanya, "kau yang membuatku marah".
"a--apaa?? kenapa anda yang marah? seharusnya saya yang marah?". bentak Shila
Varel menutup mulut Shila hingga terlentang dan Varel menindihnya, Varel melihat sekeliling.
"ada yang berjalan kesini". bisik Varel
Shila yang berusaha melawan, kini matanya melebar galak ke arah Varel.
"apa kau punya musuh? ". bisik Varel
"....?! !! hmnffjshsksysn...!!!?.? ". racau Shila di dalam bekapan tangan Varel.
Varel mengerutkan keningnya menatap Shila.
"kau bicara apa? bicaralah yang jelas". bisik Varel
Shila melototkan matanya
"aku suruh kau bicara bukan melotot". balas Varel dengan tatapan tajamnya.
Shila yang geram merantukkan keningnya dengan kening Varel hingga pria tampan itu meringis dan duduk di atas Shila masih dengan posisi intim.
"bagaimana aku bisa bicara kalau mulutku om tutup!". geram Shila dengan wajah merahnya yang sedang marah
"owhh". Varel mengelus keningnya.
benar-benar sial, keningnya terasa mau pecah karna Shila, ia berpikir apa kening Shila itu batu? sungguh sakit sekali, apa keningnya tidak sakit?
Shila terdiam seketika mendengar suara lagi, ia melihat ke arah balkon dan mendorong tubuh kekar Varel hingga terjengkang kebelakang.
"astagah...! sebenarnya apa jenis kelamin manusia ini? ". decak Varel
Varel dengan cepat menarik tangan Shila hingga Shila terduduk di pangkuannya, Shila membelalak sempurna.
"diam..! aku merasa kau memiliki stalker". bisik Varel yang baru menyadari sesuatu.
"stalker? apa itu om? ". tanya Shila membenarkan posisi duduknya dipangkuan Varel.
"penguntit..! kau tidak tau? ". tanya Varel balik dengan serius.
"apalagi penguntit? ". tanya Shila dengan tampang polosnya
Varel menjatuhkan rahangnya, "apa-apaan gadis ini? kenapa dia jadi imut begini? ". batin Varel
Varel menggeleng kepalanya seketika, "dasar bodoh...! fans fanatikmu". Bisik Varel menonyor kening Shila.
"fans fanatik?". beo Shila melihat kearah balkon.
Varel menutup bibir Shila lalu meminta Shila untuk mematikan lampu kamarnya, Shila menurutinya.
tujuan Varel ingin memberi pelajaran pada Shila malah membantu Shila yang sedang di awasi oleh stalker.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Nanik Seri Rahayu
seruuu thor 👍👍👍
2022-12-22
3
Okta
seru ya😅
sampai duduk dipngkuan☺🤭
2022-12-19
2
Noor hidayati
Benih benih cinta varel itu nnati
2022-10-12
3