ingin tau

"bagaimana pa?? Rumah ini besar sekali kan? ". tanya Shila semangat melihat tatapan Suryo

"terlalu besar nak..! ". jawab Suryo menatap sendu putrinya

"papa mulai deh..! udah ayo Shila antar ke kamar Papa". ajak Shila merangkul Suryo

"nak.. kamu sudah 1 minggu menolak semua pekerjaan yang mendatangimu, tidak usah khawatirkan Papa Nak..! jika ini memang impianmu Papa terima, tapi Papa tidak ingin menjadi batu sandungan bagi Putri Papa". Suryo

Shila terdiam menatap Suryo, sepertinya Suryo tau Shila banyak mendapat tawaran pekerjaan dari mana-mana tapi ia menolak karna masih fokus dengan merawat Papanya.

"Shila akan bekerja Pa..! tapi Shila akan mencari seorang Chef handal dan juga perawat untuk Papa". jawab Shila

"kalau perempuan tidak usah nak..!". tolak Suryo

"Papa tenang saja! Pilihan Shila tidak pernah salah dan tentu tidak berjenis kelamin perempuan". Shila membenarkan selimut Suryo

"Shila buat makanan untuk kita nanti malam ya pa? terus papa minum obat dan istirahat". Shila

Suryo mengangguk lalu menatap nanar kepergian Shila, ia merasa gagal menjadi seorang Ayah yang baik untuk Shila.

"Maafkan Papa Ma,, Papa gagal menjadi Papa yang sempurna untuk putri kita". Suryo menatap ke atas seolah sedang berbicara pada istrinya.

Suryo tidak bisa berbuat apa-apa, tapi ia juga tidak bisa mencegah putrinya untuk tidak bekerja, apalagi Suryo melihat Shila tampak tidak enak hati menolak semua pekerjaan yang datang padanya.

"aku harus cepat sembuh! ". tekad Suryo dengan tangan terkepal

Suryo melihat tangannya yang semakin kecil, lengannya juga semakin menyusut.

Shila memasak dengan riang, ia merasa beban terberatnya sudah terangkat tinggi yaitu saat Hutang-hutangnya pada dokter Leon sudah terbayarkan.

Flasback On

"tidak usah Shila.. aku ikhlas membantumu! ". tolak Leon

"Dokter...! saya seorang gadis kecil tapi saya tidak suka dianggap lemah dokter, Papa saya sakit seperti itu karna saya dokter, jadi jangan tolak semua hutang-hutang saya". kata Shila dengan serius

"tapi Shila ini terlalu banyak, biaya pengobatan Papamu tidak sampai sebanyak ini, apa kata orang-orang saat tau aku seorang dokter yang memanfaatkan kepolosan seorang gadis kecil sepertimu". jelas Leon

Shila tampak berpikir, "kalau begitu ini hanya rahasia kita berdua saja, Shila berjanji tidak akan berbicara pada siapapun dokter, terimakasih atas kebaikan dokter selama ini". ucap Shila setengah berbisik.

Leon yang masih linglung dengan uang yang Shila kembalikan lalu ia semakin dibuat terpaku saat Shila memeluknya,

"bolehkah aku memanggil dokter abang? ". tanya Shila memeluk Leon

Leon tergagap, "b.. boleh".

Shila mendongak menatap Leon, "terimakasih bang Leon, abang adalah Pria yang baik, aku selalu berdoa semoga abang mendapatkan gadis yang baik juga".

Leon belum sempat berbicara karna otaknya seolah terhenti atau tak berfungsi begitu saja mendapat pelukan mendadak dari Shila, Shila berlari meninggalkan Leon yang tergugu gagap memanggil Shila.

Flasback Off

Shila memasak, ia sangat pandai memasak

makan malam Shila bersama Suryo hanya di kamar Suryo, perlakuan Shila yang lembut tentu merawat sang Ayah dengan sangat baik.

ke esokan harinya.

"Shila? ". Agus datang berlenggak-lenggok di dalam Rumah Shila.

jika di luar Agus akan berlagak sebagai Pria Macho tapi jika bersama orang terdekatnya, maka topengnya akan luntur.

Dua Pria yang mengikuti Agus saling pandang ngeri seketika, sebagai Pria normal melihat perubahan drastis Agus tentu membuat mereka merinding.

Shila berlari dengan pakaian kebesarannya namun mengenakan celana panjang.

"Kak Agus? ". Shila berlari hingga Agus berteriak meminta Shila untuk tidak berlari.

Shila tertawa lebar saat Agus mengomel-ngomel layaknya emak-emak rempong yang takut berliannya lecet.

"apa mereka yang Kak Agus tawarkan? ". tanya Shila melihat ke arah 2 pria yang menunduk hormat padanya.

"ow.. ow.. ow.. perkenalkan ini Seorang perawat handal bernama Aji dan ini seorang Chef handal bernama Ujang". Agus memperkenalkan kedua pekerja baru untuk Shila

Shila menjelaskan tugas kedua pekerja barunya, jam makan Papanya serta obat untuk Papanya, jam istirahat dan lain-lain, Shila harus memastikan semuanya aman barulah ia mau bekerja.

Shila sudah terlihat cantik dengan penampilan barunya, memakai celana levis hitam yang besar dan kaus putih dimasukkan ke dalam celananya hingga terlihatlah pinggang kecil Shila dan rambut Shila di ikat ekor kuda.

"papa? ". Shila berjongkok di hadapan Suryo yang duduk di kursi Roda.

"Shila akan bekerja sesuai dengan perkataan Papa, tapi Shila mohon bertahanlah sesulit apapun penderitaan Papa demi Shila ya? ". pinta Shila berkaca-kaca melihat wajah menyedihkan Suryo.

Suryo mengangguk sambil tersenyum lembut, "papa akan sembuh dan membayar hutang-hutang Papa padamu nak".

Shila terkekeh mendengarnya, tanpa Mereka ketahui Aji dan Ujang menganga lebar mendengar perkataan lembut Shila pada Papanya, Jika perempuan lain pasti sudah meninggalkan Pria seperti Suryo atau bahkan memberinya racun sekalian, tapi berbeda dengan Shila yang malah bekerja keras demi Suryo untuk sembuh.

Agus berbisik memperingati kedua pekerja baru pilihannya itu.

Shila menghadiri acara pertemuan dengan para wartawan tapi bukan Live, hanya wawancara terbuka untuk mereka yang selama ini ingin sekali mewawancarai Shila sebagai juara utama Putri Indonesia season 7.

Shila menjawab semuanya dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi, ia bahkan tidak malu mengatakan dirinya berjuang demi Papanya yang juga sedang berjuang melawan penyakitnya.

"Shila.. semua wartawan begitu mengagumimu". Agus mencubit pipi Shila

Shila menghela nafas panjang, "setelah ini aku dapat kerja apa kak? ". tanya Shila.

"fashion show darling...! mereka akan membayarmu berapa saja yang kamu minta". kata Agus dengan bangga menghitung-hitung jemari besar tangannya.

Shila tampak berpikir, "bagaimana dengan 2 juta? ". tanya Shila berbinar membuat Agus tergelincir oleh kakinya sendiri seketika.

"whatttt? ". pekiknya Agus syok membuat Shila kaget saja.

"hei.. Shila... kamu ini Juara Putri Indonesia, yang pertama ..kamu ingat yang pertama, setidaknya bayaranmu itu mencapai puluhan juta". jelas Agus dengan geramnya.

Shila tampak berpikir, ingin sekali Agus mengobrak-ngabrik isi kepala gadis berusia 20 tahun ini yang sangat polos dan tidak tau nilainya sendiri.

Shila memakai pakaian menawan lalu bersiap tampil di acara bergengsi yang dihadiri banyak pimpinan perusahaan ternama.

kali ini Shila tidak tersenyum, ia berpose berbeda dari sebelum-sebelumnya seperti gadis badboy yang dipaksa memakai pakaian perempuan, karna memang itulah tema acara malam ini.

Varel memainkan gelas wine di sudut ruangan sambil menatap Shila dengan memicing tajam, ia sedang mencari tau apa keistimewaan gadis itu hingga sampai detik ini Mommynya masih marah padanya.

"ck.. dia seperti wanita biasa". gumam Varel

Varel terkesiap melihat tahi lalat di belakang leher Shila, "tidak mungkin dia". Gumam Varel menggeleng kepalanya.

"ada apa Tuan? ". tanya Nando mendekat ke Varel dengan raut wajah penasaran akan sesuatu.

"kau lihat gadis yang kau bilang hantu itu? aku melihat tahi lalat nya sama persis dengan gadis yang membantingku". bisik Varel dengan serius.

Nando melihat ke arah panggung seketika, terpana, "gila.. ternyata putri Indonesia tahun ini benar-benar sangat cantik, pantas saja si Tua Bangkara marah besar tidak bisa tidur dengannya". gumam Nando berdecak kagum.

Varel menatap tajam ke arah Shila seketika, "apa dia tau sesuatu? kenapa dia tidak masuk ke kamar itu? apa masalahnya? kenapa? ada apa? ". batin Varel.