.
.
"lalu maumu apa? ". tanya Agus yang tidak bisa menolak hadiah istimewa dari atasan yang tidak diinginkan oleh Shila tapi begitu impian kebanyakan wanita.
"Shila tidak mau..! Shila mau menemui Papa". jawab Shila dengan serius
"lalu kamu mau kabur? ". tanya Agus berbisik
Agus tidak heran lagi tingkah bar-bar anak didikannya itu, ia beberapa kali di pusingkan karna pekerjaan cangkul mencangkul yang digemari Shila dibanding berjalan dengan heels.
"iya.. karna itulah kebanggaanku kak". bisik Shila
Agus menggeleng kepalanya, "terserahmu..! aku sibuk hari ini jangan ganggu aku..! karnamu gaun-gaunmu jadi dipesan banyak orang". gerutu Agus menyunggingkan senyum tipisnya.
Shila terkekeh geli, "bukankah itu keinginan Kak Agus selama ini? ". ejek Shila dengan gaya tangan seperti tante-tante banci
Agus melebarkan matanya, Shila tergelak lalu segera melarikan diri dari Agus.
"dasar bocah! bagaimana bisa dia bertingkah begitu? sikapnya berbeda drastis dari panggung". gerutu Agus lalu tertawa lebar seketika.
Agus memang ingin baju-baju nya terkenal tapi tidak disangka terlalu terkenal hingga ia malah pusing sendiri dengan banyaknya pesanan gaun model seperti yang pernah dikenakan Shila.
Agus mendesaign gaun-gaun Shila seorang diri, tapi gaun yang dibuat Agus masih bisa di sesuaikan dengan tema yang ditentukan oleh pihak acara.
.
di tempat lain
"apaaa?? Mommy...? melakukannya lagi? ". tanya Varel dengan dingin
"Tuan.. saya sudah memanggil Pak Bangkara, dia sudah berada di dalam kamar hotel itu Tuan, katanya dia begitu tidak sabar memakan sang Juara tahun ini". jawab Nando
"berapa kau membayarnya? ". tanya Varel
"gratis Tuan". jawab Nando menggaruk kepalanya yang tidal gatal.
"tidak biasanya dia seperti itu, apa istimewanya putri juara tahun ini hingga seorang Pria Tua Bangka itu tidak minta apapun". senyum sinis Varel
"apa Tuan penasaran? ". tanya Nando
"tidak". jawab Varel dengan angkuh
Nando mengangguk sambil melirik Varel yang tampak tidak tertarik dengan gadis pilihan Jessy.
"tapi dia gadis pilihan Nyonya Tuan". ucap Nando dengan nada pelan
"apa peduliku? ". acuh Varel
mobil Varel melewati Fox hotel, dimana tempat itu seharusnya tujuan Varel malam ini.
ciiiiitttt..
"sial.. Nando..! kau sudah bosan hidup? ". maki Varel
"maaf Tuan..! tiba-tiba ada yang jatuh didepan Mobil". ucap Nando panik melepas seatbeltnya
Nando keluar dari mobil meninggalkan Tuannya yang mengumpat dan memaki di dalam sana,
Nando mengintip ke arah depan dan kaget melihat seorang gadis meringkuk memeluk heels nya dengan posesif
"Nona? ". panggil Nando ragu-ragu gadis ini manusia atau tidak.
Nando melihat ke atas, sebab ia yakin gadis itu tiba-tiba jatuh dari atas.
"Om..hati-hati dong kalau bawa mobil". teriak Shila dengan kesal hingga Nando yang kaget terjengkang seketika.
Varel melihat Nando seperti itu pun segera ikut keluar, "ada apa lagi? ". teriak Varel
Shila berdiri tegak lalu menatap tajam ke arah Varel, "dasar orang kaya tidak punya Etika". gerutu Shila
Varel melebarkan matanya seketika melihat ke arah Shila, Shila berbalik pergi secara tiba-tiba dan Varel tidak melihat wajahnya sama sekali.
"hei.. tunggu...! ". teriak Varel yang mengenali bau khas Shila dan suara Shila.
Shila berlari dan Varel mengejarnya dengan tatapan marah, ia dendam sekali pada gadis yang memanggilnya Om dan kini memakinya dengan sebutan orang kaya tidak punya Etika.
Varel mendapatkan pergelangan tangan Shila, Shila memutar tangannya lalu membanting tubuh kekar Varel hingga jatuh ke aspal, Shila melangkahi tubuh gagah Varel lalu pergi begitu saja.
Varel membeku, syok, matanya melebar seperti baru saja melihat hantu.
"Tuan? ". kaget Nando melihat Tuannya terjatuh tak elit.
Nando berlari ke arah Varel,, sungguh sebuah penghinaan terbesar bagi seorang Varel di perlakukan seperti itu oleh hantu perempuan yang tiba-tiba jatuh dari langit itu.
Nando menatap Varel kebawah dimana Varel masih tergeletak tak elit di aspal,, "Tuan kenapa mengejar hantu? ". tanya Nando
Varel tersadar seketika, "dia bukan hantu bodoh..! sial... kenapa aku seperti pria bodoh yang tidak tau beladiri tadi? ". umpat Varel yang terlalu meremehkan Shila.
siapa yang bakal mengira gadis bertubuh ramping seperti Shila bisa membanting tubuh gagah yang memiliki berat badan 80-an kg seperti dirinya (Varel).
"bukan hantu? ". beo Nando memperhatikan tempat dimana Shila terjatuh tadi.
"tapi tadi dia jatuh dari langit Tuan". jawab Nando melihat ke atas
"gadis sekuat itu aku yakin dia melompat dari balkon hotel bodoh..! ". geram Varel sambil mencoba untuk berdiri memegang lengannya yang terasa sakit.
"gadis kuat? anda mengakuinya kuat tuan? ". tanya Nando semakin syok mendengar Varel tengah memuji seorang perempuan.
"apa yang kau lihat? cari tau gadis gila tadi". teriak Varel
"eeh.. ba.. baik Tuan". jawab Nando
Nando melihat Varel berjalan tertatih-tatih, Nando tidak membantu karna ia masih sayang nyawanya, Nando sangat mengenal Varel tidak butuh bantuan siapapun jika masih bisa melakukannya sendiri.
.
Shila datang ke Rumah Sakit dan kaget seketika melihat banyaknya wartawan di depan Ruangan Inap Papanya.
"kalian sedang apa? ". tanya Shila berlari menerobos wartawan lalu membantu para satpam yang menjaga Ruangan Papanya.
"Nona Shila.. Nona Shila.. "
Shila melebarkan matanya mendengar pertanyaan-pertanyaan para wartawan yang memusingkan baginya belum lagi lampu kerlap-kerlip yang tengah membidiknya.
Shila dengan cepat masuk lalu mengunci kamar inap Papanya setelah berkompromi dengan para satpam.
"Papa? ". Shila berbalik dan terbelalak melihat Nano bersama Papanya.
"Om? Om Nano kan? ". tanya Shila berjalan cepat ke arah Nano
"Nona masih mengingat saya? ". tanya Nano dengan takjub akan daya ingat Shila yang sangat tajam.
"Om ngapain disini? ". tanya Shila ramah mendekati Nano dan Suryo yang tengah menatap putri kesayangannya.
Nano melihat Suryo lalu Shila melihat ke arah Suryo, "Papa? Shila menang". lirih Shila yang tadinya ceria kini berubah haru seketika.
"Papa....papa.. takut nak.. Papa takut hidupmu tidak tentram, saat ini dunia sedang berusaha menggenggammu". Suryo bukannya bahagia atas kemenangan putrinya malah semakin takut akan terjadi hal buruk pada putrinya.
Shila tersenyum manis memeluk Suryo, "Shila sudah punya Rumah Pa..! kita bisa pulang kesana jika Papa butuh kemo lagi, Shila bisa melunasi hutang-hutang kita pada Dokter Leon".
.
Di tempat lain
Seorang Pria Tua mengamuk tak tentu arah saat seorang gadis idamannya tidak juga muncul di kamarnya, seperti tahun-tahun sebelumnya dirinya selalu mendapatkan tubuh sang Juara Acara Khusus milik Fox Group itu,
Jika sudah masuk di dalam kamar hotel maka sekuat apapun gadis cantik berusaha melawan tidak akan bisa lolos dari terkaman buas Pria itu.
"siallll....! kalian cari KayShila Itu.. cepat....!!! dimana diaaaa??? ". teriak Pak Bangkara Jaya dengan marah
orang-orang pak Bangkara kocar-kacir mencari satu gadis cantik yaitu Shila, tapi gadis yang sedang dicari sedang berpelukan manja dengan Papanya merayakan kemenangannya yang tak terduga itu di Rumah Sakit.
.
di tempat lain
Jessy melempar jus yang ia bawa ke wajah putranya secara tiba-tiba.
"ada apa ini Mom? ". tanya Varel dengan datar dan dingin pada Jessy,
Nando membelalak melihat situasi itu, ia penasaran apa yang membuat Jessy bisa semarah itu sampai menyiram wajah tampan putra kesayangannya dengan jus.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Ida Farida
yeeaayy,, shila nya badas.. kereeeenn
2022-11-27
6
wiwik
selamat pagi semuanya,tolong jaga kesehatanmu iya
2022-10-11
3
Noor hidayati
Dasar lhoo
2022-10-11
3