.
.
selama Operasi Dadakan yang dilakukan Leon untuk Suryono, Shila malah sibuk dengan pekerjaannya memanen padi dan menumbuknya lalu menjualnya di hari itu juga.
Shila juga berdagang kue dan sayur-sayuran hasil panennya selama ini, tapi walau begitu Shila hanya memegang uang 10 Juta hari ini.
"apa segini cukup untuk biaya Papa? ". gumam Shila melihat hasil uang panen padinya.
2 hari Shila tidak bisa datang ke Rumah Sakit, ia kini berlari terburu-buru ke Rumah Sakit dan mencari Dokter Leon. Shila tau nama Dokter itu dari Nametagnya.
"dokter? ". Shila berlari ke kantin Rumah Sakit dan celingukan mencari Leon.
Leon bangkit seketika membawa 1 nampan makan siangnya, "Hei...? ". Leon melambai.
Shila berlari dengan tangannya yang kotor begitu juga wajahnya, ia tidak peduli penampilannya tapi mengapa menatap Shila yang seperti itu begitu memukau? apa pesona gadis cantik ini hingga Dokter Leon mau melibatkan diri dengan menjamin biaya Rumah Sakit untuk Pasien bernama Suryono.
"bagaimana keadaan Papa Saya dok? ". tanya Shila terengah-engah seperti habis berlari berpuluh-puluh meter jauhnya.
"alhamdulillah Pasien berhasil kami selamatkan! ". jawab Leon dengan senyuman
Shila terduduk seketika hingga Leon panik juga ikut duduk dihadapan Shila.
"terimakasih dokter..! terimakasih..! saya akan ganti semua biayanya dokter, tapi saya mohon KTP saya jangan sampai hilang ya? ". kata Shila membuat Leon menjatuhkan rahangnya seketika.
"K..KTP? ". beo Leon dengan nada tak percaya
"iya Dokter..! saya bekerja keras untuk mendapatkan uang, lihatlah uang yang saya dapatkan? ditambah tabungan uang jajan yang diberikan Papa saya untuk beli skincare". Shila mengeluarkan tas kain dan menunjukkan hasil pencariannya.
Dokter Leon terduduk lemas seketika, ia tidak menyangka gadis kecil ini bekerja keras untuk mendapatkan uang, jika dikatakan ia benar-benar takjub dengan kegigihan gadis ini demi menebus KTPnya.
"lalu bagaimana skincare mu? ". tanya Leon tergagap
"saya tidak pakai skincare Dokter..! saya hanya memakai bahan alami dari alam saja, ini uangnya dokter..! ". Shila menyerahkan tasnya ke Leon sambil tersenyum lebar.
Dokter Leon menerima tas itu dengan pandangan linglung, ia merasa akan banyak saingan Cintanya dimasa depan yaitu saat banyak Pria yang akan berusaha mendapatkan hati gadis kecil pekerja keras ini.
"saya boleh ketemu Papa saya dokter? ". tanya Shila berbinar memegang lengan Dokter Leon.
Leon melihat tangan Shila, Shila melihat tangannya lalu segera ia melepaskannya karna tangannya sangat kotor.
"maaf dokter..! tangan saya kotor ya?". cengir Shila mengusap-ngusap telapak tangannya di baju nya kini.
Leon terkekeh untuk pertama kalinya ia tertawa tanpa beban, selama ini ia hanya tersenyum dan tertawa untuk menghibur pasien dan lainnya, tapi saat bersama Shila ia benar-benar merasa lebih bermakna.
.
Shila menemui Suryono di dalam Ruang Inap
"Papa? ". sapa Shila tetap ceria seperti biasa.
Suryono perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Shila, "nakk? ".
"papa jangan mikir apa-apa dulu ya? papa harus sehat jika Papa memang sayang sekali sama Shila". pinta Shila memelas.
Suryono memejamkan matanya lalu hendak berbicara lagi tapi Shila menggeleng kepalanya pelan.
"besok siang kita harus ke Kota naik pesawat Pa..! Shila sudah mengurus biaya Rumah Sakit dan tiket pesawatnya, Dokter Leon telah banyak membantu Shila". Shila
"dok..ter Leon? ". beo Suryono
"iya Pa..! pokoknya papa jangan mikir apa-apa ya? Papa harus kemo di Jakarta lalu kita kembali lagi ke Desa ini ya? Shila mohon Papa jangan keras kepala". Rengek Shila mengelus kepala Suryono.
Pria berumur 47 tahun itu hanya bisa menahan tangisnya, "maafkan Papa nak..! ".
"kenapa papa harus minta maaf? ". tanya Shila tak senang.
"Papa ingin membuat hidupmu bahagia walau kita tinggal di desa terpencil tapi pada akhirnya Papa juga menjadi beban untukmu nak". Suryono
"Papa..? Papa jangan ngomong begitu? Papa mau buat Shila sedih? selama ini Papa sudah membesarkan Shila dengan baik sekarang Shila akan mengganti kebahagiaan Shila selama 13 tahun ini untuk Papa". jelas Shila dengan serius.
Suryono tak ingin merepotkan putrinya tapi Shila memaksa, Suryono keras kepala tapi Shila yang manja juga bisa keras kepala tidak ada yang bisa mencegah atau bahkan menyelahnya.
.
dokter Leon ikut ke Kota membawa Suryono dan Shila ke Bandara Sumatera Barat, ia ikut ke Kota untuk mengurus sesuatu.
Shila tidak pernah naik pesawat tapi tidak membuatnya terlihat norak, ia fokus merawat Suryono hingga Dokter Leon benar-benar mengagumi karakter Shila yang cekatan, pekerja keras, dan sangat menakjubkan.
"maaf..? boleh saya meminta nomor ponselmu? ". tanya seorang Bule dalam bahasa inggris ke Shila.
Shila melihat Pria itu sejenak lalu menggeleng kepalanya sambil menangkupkan kedua tangannya pertanda dirinya tidak bisa diganggu, ia melihat ke arah Suryono yang memejamkan matanya.
Leon hendak berdiri dan menolak tegas pria itu tapi cara penolakan Shila benar-benar natural dan tidak menyakiti siapapun, hingga Leon lega saat Bule itu kembali duduk memperhatikan Shila yang fokus merawat Pria paruh baya di depan Shila.
"kecantikan nya itu memang sangat mematikan". batin Leon yang mengakui wajah Shila berbahaya.
hanya butuh waktu 1 jam bagi mereka tiba di Bandara Jakarta, bila naik bus akan butuh waktu 3 hari dan 2 malam dalam perjalanan ke Kota Jakarta.
.
Shila menemani Suryono masuk ke Ruangan Inap Rumah Sakit Besar di Kota Jakarta, Dokter Leon di sambut ramah oleh para suster dan dokter yang ada di Rumah Sakit itu.
"berapa nomor Rekening dokter? ". tanya Shila serius tiba-tiba
"untuk apa? ". tanya Leon balik.
"saya tau biaya Rumah Sakit di sini tidak murah Pak Dokter, sekali Kemo membutuhkan uang berjuta-juta, saya akan cari pekerjaan dan mencicil hutang-hutang saya ke dokter". jelas Shila
Leon menganga lebar, "tapi uang yang kamu berikan sudah jauh lebih cukup".
"saya bukan gadis bodoh dokter..! kepercayaan dan kebaikan dokter pada saya tidak akan saya kecewakan sama sekali". jelas Shila
Leon tidak bisa mengelak lagi saat Shila tau biaya Rumah Sakit pengobatan Suryono memang sangat besar, Shila benar-benar gadis kecil yang sangat menarik di mata Leon.
Shila nekat keluar dari Rumah Sakit mencari Pekerjaan di mana-mana dengan modal ijazah SMA nya yang baru saja di cetak olehnya,
"dimana lagi aku dapat pekerjaan dengan gaji yang fantastis? ". gumam Shila bertanya-tanya dalam hati.
Shila melihat heels berserak di dekat tong sampah, ia mendekat seolah tertarik dengan benda itu lalu memasang heels itu di kakinya sendiri, tidak diduga heels itu pas sekali dengan ukuran kaki Shila.
"apa melamar pekerjaan harus memakai benda runcing ini? ". gumam Shila memperhatikan benda yang kini sedang di jinjing olehnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Desi deshiny
aku suka karya mu thor.
2024-08-13
0
Zanzan
diawal baca bagus... mudah2an kelanjutannya makin bagus dan seru...
2024-01-30
3
Siti Fatimah
benda runcing. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-01-05
2