Sarah pun mulai mengambil satu persatu makanan yang ia suka dan mulai memakan nya.
"Alhamdulillah akhirnya nyonya muda mau makan."Batin bi Asih yang melihat dari dapur Fila.
Belum juga satu suapan masuk ke mulut nya Sarah sudah merasa mual yang amat sangat menyerang perut dan tenggorokan nya.
Sarah melepaskan sendok itu dari tangan nya lalu menutup mulut nya yang hendak muntah.
"Ada apa?"Tanya Aksa kebingungan.
Tampa menjawab pertanyaan Aksa Sarah pun berdiri dari kursi yang ia duduki dan berlari ke kamar mandi yang tak jauh dari dapur.
Aksa yang khawatir pun ikut berhenti makan dan berjalan menyusul Sarah ke kamar mandi, begitu juga ni Inah yang melihat nya.
"Hueek! Hueeek! "Hanya itu suara yang di dengar kan oleh Aksa dan bi inah dari luar kamar mandi.
"Sarah apa yang terjadi buka pintu nya!"Ucap Aksa khawatir.
"Nyonya, ada apa?"Ucap bi Asih juga ikut khawatir.
Namun Sarah tidak menjawab mereka ia terus muntah dan suara percikan air yang kuat membuat Aksa semakin khawatir.
"Tuan Aksa, apa mungkin nyonya muda sedang hamil?"Tanya bi Asih kepada Aksa.
"Hamil? Apa itu benar?"Ucap Aksa malah bertanya balik.
Namun saat bi Asih ingin menjawab nya Sarah pun akhirnya keluar dari kamar mandi.
"Apa kau baik-baik saja?"Ucap Aksa memegang kedua pundak Sarah.
Wajah Sarah yang tiba-tiba pucat membuat Aksa kebingungan dan khawatir.
"Nyonya, apa nyonya sedang hamil?"Tanya bi Asih antusias.
"Hamil? Aku tidak tau bi."Ucap Sarah sedikit lemah.
"Begini,apa nyonya ada telat sesuatu seperti datang bulan?"Ucap bi Asih tudepoin.
Tiba-tiba wajah Sarah menjadi kaget,ia baru ingat seharusnya ini sudah jadwal nya dapat tangal merah tapi itu sama sekali blm di dapatkan nya,apa bi Asih benar jika sekarang dirinya sudah hamil.
"Aku, aku sudah telat dua Minggu."Jawab Sarah menundukan kepala nya.
"Benarkah?"Ucap Aksa terlihat senang.
"Tuan, begitu saja tidak akurat, bagaimana jika nyonya melakukan tes kehamilan?"Ucap bi Asih.
"Oh iya, benar, pergi ke kamar dan ambil itu di laci nakas, kemarin mama ku menyuruh ku membawa itu untuk Sarah."Ucap Aksa.
"Baik tuan."Ucap bi Asih yang kemudian bergegas menuju kamar Aksa.
"Sarah, kau benar-benar hamil?"Ucap Aksa memegang pipi Sarah yang sedari tadi mendudukkan kepalanya.
"Aku, aku tidak tau."Ucap Sarah kembali menunduk.
Beberapa menit kemudian bi Asih pun kembali dengan membawa dua buah tes kehamilan yang kemudian di berikan kepada Sarah.
"Coba lah."Ucap Aksa kepada Sarah.
Sarah hanya bisa pasrah dan mengangguk kemudian berjalan kembali masuk ke dalam kamar mandi.
"Ya Tuhan, apa aku benar-benar mengandung anak nya?"Batin Sarah gelisah.
"Jika sekarang aku benar-benar hamil, itu artinya tidak lama lagi aku akan bebas."Batin Sarah yang kemudian melakukan petunjuk yang ada di dua tes kehamilan tersebut.
Dan akhirnya Sarah pun memakai kedua tes kehamilan itu karena takut tidak akurat jika hanya satu.
Setelah dua puluh menit berlalu akhirnya Sarah pun melihat tes kehamilan tersebut yang terlihat dua garis merah yang menandakan jika sekarang dirinya benar-benar sedang hamil.
"Aku, aku benar-benar hamil?"Ucap Sarah sambil menutup mulut dengan tangan nya sambil menitikkan air mata.
Setelah yakin Sarah pun akhirnya keluar dari kamar mandi tersebut sambil membawa hasil tes kehamilan nya.
Ternyata bi Asih dan Aksa masih saja meninggau di depan pintu kamar mandi tersebut.
"Bagaimana?"Tanya Aska terlihat sangat tidak sabar.
Tampa berkata sepatah kata pun Sarah mengulurkan kedua tes kehamilan tersebut kepada Aksa.
Hal yang tidak di duga wajah Aksa terlihat sangat bahagia ia sampai meneteskan air mata melihat hasil tes kehamilan yang menyatakan jika Sarah saat ini benar-benar hamil anak nya.
Reflek ia memeluk erat-erat Sarah dan mencium kening Sarah sambil berterima kasih kepada Sarah.
Sementara bi Asih hanya bisa tersenyum haru melihat hal tersebut.
"Terima kasih Sarah, terima kasih banyak."Ucap Aksa sambil mencium pucuk rambut Sarah.
Sementara itu Sarah hanya diam dan menitikkan air matanya, seharusnya ia bahagia dengan perlakuan Aksa kepada nya tapi ia malah benar-benar kebingungan karena ia tau Aksa begitu bukan karena mencintai nya namun karena ada anak nya di dalam perut Sarah.
"Mas, sudah lah jangan menangis."Ucap Sarah berusaha tersenyum dan menghapus air mata Aksa.
Mereka sangat terlihat adalah pasang suami istri yang benar-benar bahagia, namun kenyataannya tidak demikian halnya.
"Sarah mulai sekarang kau tidak boleh melakukan pekerjaan apapun kau tidak boleh kemana-mana,apa kau mengerti?"Ucap Aksa sambil memegang perutnya datar Sarah.
"Apa sih mas, tidak mungkin jika aku tidak beraktivitas."Ucap Sarah kesal.
"Jangan membantah."Ucap Aksa yang kemudian mengendong Sarah dan membawanya masuk ke dalam kamar.
"Mas turun kan aku apa yang kau lakukan?"Ucap Sarah yang khawatir jika dirinya akan jatuh.
"Kau tidak boleh menaiki tangga."Ucap Aksa dengan khawatir nya.
"Astaga mas-mas."Leguh Sarah tak habis fikir jika suaminya akan menjadi seperti itu.
"Tuan Aksa dan nyonya muda benar-benar cocok, tapi sayang mereka hanya sementara sampai bayi itu lahir."Batin bi Asih yang sedari tadi mengamati Aksa dan Sarah.
Setibanya di kamar Aksa merebahkan tubuh Sarah di kasur dengan pelan.
"Mas jangan bersikap seperti ini ku mohon."Ucap Sarah menatap Aksa.
"Mengapa? Apa tidak boleh? Kau sedang hamil Sarah jangan sampai kau kecapean atau kenapa-kenapa."Jawab Aksa yang tidak ingin anak di dalam kandungan Sarah itu kelelahan.
"Mas aku tau aku bisa menjaganya."Jawab Sarah.
Sebenarnya Sarah amat senang di perlakukan demi kian oleh Aksa, tapi ia tidak ingin dirinya jatuh cinta kepada Aksa karena itu hanya akan menambah rasa sakit hati nya karena Aksa tidak lah mencintai diri nya.
"Baik lah terserah diri mu mau mengatakan apapun,yang jelas aku akan menjaga mu sampai anaku lahir."Jawab Aksa tidak ingin mendengar apapun yang di katakan Sarah.
"Hmmm."Gumam Sarah yang malas untuk membantah lagi.
"Ya sudah, sekarang sebaiknya kau istirahat."Ucap Aksa ayang naik ke atas kasur dan berbaring di samping Sarah.
"Mas bisa jauh sedikit tidak aku benar-benar sesak nafas."Ucap Sarah kepada Aksa.
Namun Aksa malah membalikkan badan Sarah untuk menghadap ke arah nya.
"Ah,mas apa yang kau lakukan."Ucap Sarah dengan wajah merah menahan malu saat berdekatan seorang itu kepada Aksa.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tatik Tabayy
nggh salah ngecek 20 menit
2023-10-12
0
Tati Aulia
next
2022-10-18
0
MochoLatTe
si sarah takut jatuh cinta aksa
2022-09-14
4