Tubuh nya begitu dingin saat itu sangat terlihat jika dia benar-benar ketakutan.
Aksa yang kasihan pun berusaha untuk menenangkan nya dan memeluk tubuh mungil Sarah yang gemetar.
"Tenang lah,itu hanya badai biasa, sebentar lagi juga akan reda."Ucap Aksa sambil melingkarkan tangannya di tubuh Sarah.
Sarah yang menyadari perbuatannya tersebut mendongak menatap Aksa, sudah lama ia tidak merasakan pelukan sehangat itu.
Lima menit berpelukan Sarah pun mulai merasa tenang dan kini bibir nya tidak pucat atau bergetar lagi.
Sesekali Aksa menatap wajah cantik dan bibir mungil itu sambil menelan Silva nya.
"Ya nama nya juga laki-laki ya heem,apa lagi hujan gini."Ucap author julid.
Next.
"Aku ingin ke kamar mandi."Ucap Aksa kepada Sarah yang masih memeluk erat tubuh nya.
"Nanti saja mas."Ucap Sarah masih dalam keadaan takut.
"Astaga bagaimana bisa apa kau mau aku mengeluarkan nya di kasur?"Jawab Aksa kesal.
"Ya bukan begitu juga mas."Ucap Sarah serba salah.
"Ya sudah ayo ikut."Ucap Aksa kepada Sarah yang tidak kunjung melepaskan pelukan itu.
"Apa? Tidak-tidak, bagaimana mungkin."Ucap Sarah yang kemudian melepaskan pelukan tersebut.
Aksa tersenyum jahil kemudian berjalan turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.
"Mengapa aku merasa dia itu sangat mengemaskan?"Batin Aksa sambil membayangkan wajah Sarah yang imut.
Setelah beberapa menit Aksa kembali keluar dari kamar mandi dan menghampiri Sarah.
"Apa masih takut?"Tanya Aksa kepada Sarah.
"Lumayan."Ucap Sarah yang sudah dalam posisi rebahan dengan selimut di tubuh nya.
Tiba-tiba Aksa menyingkirkan selimut milik nya dan malah masuk ke dalam selimut milik Sarah.
"Mas?"Ucap Sarah dengan raut wajah yang terlihat sangat takut.
"Kau bilang takut? Apa kau tidak mau memeluk ku lagi?"Ucap Aksa yabg mendekati Sarah.
"Bukan, bukan begitu."Ucap Sarah terdiam saat tangan kekar Aksa melingkar di perut nya.
"Mengapa kau menatap ku seperti itu?"Tanya Aksa bingung.
"Apa harus sekarang?"Batin Sarah dengan susah payah agar matanya teralihkan dari pandangan Aksa.
"Huh, bagai mana ya? Jika aku tidak melakukan nya kapan semuanya akan berakhir."Batin Aksa.
Kedua nya larut dalam pikiran mereka masing-masing.
"Em, apa kau sanggup?"Tanya Aksa dengan gugup.
Sumpah kali ini pertanyaan itu benar-benar di lontarkan oleh Aksa kepada Sarah, perasaan nya kacau ia benar-benar gugup padahal itu bukan pertama kali, saat bersama Liza dia merasa biasa saja.
Sejenak Sarah memejamkan matanya untuk tetap kuat dan menerima takdir nya saat ini.
Tidak menjawab Sarah pun membuka mata nya dan mengangguk kan kepala nya.
Melihat anggukan Sarah, Aksa pun merasa sudah mendapatkan persetujuan dari Aksa dan berhak memulai nya.
Perlahan Aksa mendekat kan bibir nya ke bibir Sarah dan ya kecupan pertama bagi Sarah itu berhasil mendarat di bibir mungil milik Sarah,dan itu berhasil membuat jantung Sarah berdegup kencang.
Lama kelamaan kecupan itu berhasil menjadi sebuah ******* hangat.
Tangan Aksa perlahan mulai membuka satu persatu kancing piyama yang di pakai oleh Sarah dan melemparkannya ke sembarang tempat.
Beberapa menit berlalu kedua kini telah full neked.
Sarah memukul pelan lengan Arka karena mulai kehabisan nafas akibat ciuman Aksa yang awalnya lembut kini menjadi agresif.
Entah kenapa Aksa merasa jika Sarah ini berbeda dengan Liza Sarah bahkan lebih membuat dirinya menjadi candu.
Aksa pun melepaskan tautan tersebut saat menyadari Sarah kehabisan nafas, namun tidak sampai di situ ciuman itu pun berpindah ke leher jenjang putih milik Sarah dan itu berhasil membuat sarang mengerang menahan geli.
Namun tiba-tiba Aksa membisikkan sesuatu ke telinga Sarah yang berhasil membuat Sarah ketakutan.
"Sekarang ya."Bisik Aksa ke telinga Sarah.
"Tap, tapi."Ucap Sarah terlihat lemah dan takut.
"Aku akan melakukan nya dengan pelan."Ucap Aksa meyakinkan Sarah.
Sarah pun kembali mengangguk kan kepala nya karena untuk mengeleg lagi itu tidak mungkin.
Beberapa kali dorongan dari benda tumpul itu mampu membuat Sarah menangis kesakitan meskipun Aksa melakukan nya dengan sangat pelan.
Darah segar mengalir dari mis V milik Sarah menandakan jika dia sudah tidak perawan lagi.
Melihat Sarah yang mengigit bibir bawahnya sambil mengeluarkan air mata Aksa menjadi tidak tega namun itu sangat nikmat bagi nya.
Perlahan Aksa menghapus air mata Sarah yang jatuh dan kembali mengecup bibir Sarah agar dia bisa bertahan dengan rasa sakit tersebut.
"Tenang lah ini hanya sebentar."Ucap Aksa mencoba menenangkan Sarah.
"Sakit, sakit sekali."Leguh Sarah dengan wajah yang tidak karuan.
Aksa kembali mengecup bibir Sarah dan ******* nya pelan agar Sarah bisa menahan rasa sakit dan perih tersebut.
"Selanjutnya imajinasi kan saja sendiri ya para reader ku, aku sudah tidak sanggup untuk menanggung dosa ini"Ucap Author hampir gila.
Next
Keesokan harinya.
Aksa terbangun karena mendengar suara kicauan burung-burung yabg berada di belakang Fila ya karena memang di belakang Fila itu hutan dan pegunungan.
"Huhh."Leguh Aksa sambil mengucek mata nya.
Aksa pun melihat Sarah yang masih tertidur pulas dengan tangan yang melingkar di perut nya.
Rambut lurus Sarah yabg menutupi wajah nya membuat Aksa sulit menatap wajah itu.
Perlahan Aksa pun menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Sarah itu dengan pelan agar Sarah tidak terbangun.
"Ternyata dia cukup cantik."Batin Aksa sambil menatap wajah Sarah yang masih tertidur pulas.
Namun beberapa menit kemudian Sarah pun terbangun karena merasa deru nafas Aksa yang menyapu wajah nya.
"Emhhh."Leguh nya sambil membuka mata dan sedikit mengucek matanya.
Saat membuka mata Sarah melihat Aksa yang sudah sedari tadi mengamati dirinya.
Sontak kejadian tadi malam terbayang-bayang di pikiran Sarah, hal itu membuat Sarah malu dan memilih membalikkan badan nya dengan pelan.
"Mengapa kau membelakangi ku?"Ucap Aksa kepada Sarah.
Namun Sarah tidak menjawab Ucapan itu sama sekali,ia malah diam dengan perasaan malu yang amat sangat kuat.
"Kau malu pada ku?"Tanya Aksa memegang pundak Sarah.
Namun Sarah tetap diam dan tidak menjawab dia hanya menutupi wajah nya dengan selimut agar Aksa tidak bisa melihat nya.
"Ya sudah,aku mandi dulu."Ucap Aksa yang kemudian beranjak turun dari kasur untuk menunju kamar mandi.
Setelah tiga puluh menit kemudian Aksa pun selesai mandi dan melihat Sarah masih bersembunyi di dalam selimut.
"Mengapa tidak juga bangun dan mandi?"Tanya Aksa yang sudah rapi dengan pakaian nya.
Sarah yang mendengar ucapan Aksa pun mengeluarkan kepala dari dalam selimut.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tati Aulia
next lagi
2022-10-18
1
MochoLatTe
🤣🤣🤣
2022-09-14
2