Ep 16

"Ya Allah, mengapa jadi seperti ini,ayah malah mempercayai dia dan tidak ingin mendengar penjelasan ku dan malah menyamai aku dengan ibu."Ucap Sarah dengan air mata yang tidak bisa berhenti menetes.

Karena lelah Sarah pun memilih kembali masuk ke dalam mobil dan meminta sopir nya untuk mengantarkan nya pulang ke Fila.

"Untuk saat ini biar kan ayah tenang Tampa aku,ayah terlihat sangat membenci ku, aku tidak boleh memaksa nya, tunggu waktu yang tepat saja aku akan kembali menemui nya."Batin Sarah.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Sarah pun tiba di Fila.

Sementara itu di sisi lain.

"Liza apa kau sudah pergi membantu Sarah menjemput ayah nya?"Tanya Aksa kepada Liza yang melihat Liza baru saja tiba di mansion.

"Sudah mas, tapi Sarah bilang biar dia sendiri saja dia tidak ingin aku membantu nya."Jawab Liza yang kemudian masuk kamar.

"Bagaimana mungkin?"Batin Aksa kebingungan.

Sementara sore itu adalah giliran Aksa pergi ke Fila.

Karena penasaran dengan ucapan Liza Aksa pun memilih untuk pergi ke Fila sedikit lebih awal setelah berpamitan dengan mama Dita dan juga Liza.

"Hmm, lihat saja apa dia berani mengadu kepada mas Aksa?"Batin Liza sambil tersenyum miring saat melihat mobil Aksa mulai menjauh dari Fila.

Tidak butuh waktu lama Aksa pun akhirnya tiba di Fila.

Terlihat bi Asih yabg tergesa-gesa mengahpiri nya di depan pintu Fila.

"Tuan Aksa sudah datang syukur lah."Ucap bi Asih sambil menghampiri Aksa.

"Bi di mana Sarah?"Tanya Aksa kepada bi Asih.

"Anu tuan, nyonya sejak pulang tadi terlihat sangat murung dia mengunci diri di kamar dan tidak makan sama sekali mata nya juga terlihat bengkak dan sembab."Ucap bi Asih menjelaskan.

"Lalu apa bibi sudah menanyakan dia kenapa?"Tanya Aksa lagi.

"Sudah tuan, tapi nyonya muda tu menjawab nya."Ucap bi Asih.

Mendengar perkataan bi Asih Aksa pun tampa basa-basi langsung masuk ke dalam Fila dan menaiki tangga menuju kamar untuk melihat Sarah.

"Sarah, kau kenapa?"Ucap Aksa yang masuk ke dalam kamar tersebut dengan kunci cadangan yabg ada pada nya.

Terlihat Sarah yang berdiri diam sambil menatap kosong arah pandangan di depan jendela kamar tersebut.

"Sarah jawab aku,di mana ayah mu dan apa hari ini acara kelulusan mu lancar?"Tanya Aksa memegang pundak Sarah.

Sarah menoleh menatap Aksa, kemudian berjalan ke arah ranjang tanpa menghiraukan pertanyaan Aksa barusan.

"Apa yang terjadi, mengapa kau mendiami ku seperti itu?"Ucap Aksa merasa kesal Sarah sama sekali tidak mempedulikan nya.

Sementara Sarah memilih merebahkan tubuh nya di atas kasur.

Karena marah Aksa pun langsung menarik tangan Sarah untuk bangun dari kasur tersebut.

"Bangun! Apa yang kau lakukan mengapa kau seperti itu! Aku tidak menyuruh mu untuk tidak sopan dan mendiamkan aku,apa aku memiliki salah?"Ucap Aksa marah.

"Lepas kan aku mas! Aku ingin cerai! Lepas kan aku!"Teriak Sarah dengan furstasi.

Aksa kaget mendengar ucapan Sarah barusan mereka bahkan belum memiliki anak malah Sarah ingin segera cerai.

"Apa kau gila? Kau bahkan belum memberikan aku keturunan, apa kau lupa dengan perjanjian itu!?"Ucap Aksa yabg saat ini sudah benar-benar emosi.

"Tapi istri mu membuat ayah ku membenci ku!"Ucap Sarah menatap tajam Aksa.

"Apa? Liza? Apa yang dia lakukan kepada mu?"Tanya Aksa.

"Apa yang dia lakukan? Dia menuduh ku sebagai pelakor di depan ayah ku saat aku ingin menjemput ayah ku dan menceritakan semuanya secara langsung tapi dia mengacaukan nya ayah ku bahkan lebih mempercayai dia dan sekarang aku hanya seorang diri ayah ku membenci ku aku sendiri hanya sendiri."Ucap Sarah mengamuk.

"Apa kau mengatakan hal yang sebenarnya? Bagaimana mungkin Liza melakukan hal itu Sarah?"Ucap Aksa.

"Ini yabg ku maksud dan ini juga alasan aku tidak ingin menceritakan apa-apa kepada mu mas karena aku yakin kau tidak akan mempercayai ku."Ucap Sarah menghapus air matanya sambil tersenyum miring.

"Sarah maaf kan aku,tenang lah aku berjanji akan membantu mu nanti menjelaskan nya kepada ayah mu, kau tidak boleh seperti ini,aku juga akan menasehati Liza jika memang benar dia melakukan itu, Sarah kau harus memaklumi nya dia mungkin sedikit cemburu kepada mu."Ucap Aksa yang selalu saja membela Liza.

Sarah yabg tidak kuasa lagi membesar-besarkan masalah karena tetap saja Aksa pasti tidak akan bertindak karena dia sangat lah mencintai Liza.

"Lebih baik aku diam saja, tunggu saja, setelah aku lepas dari ikatan rumah tangga ini aku akan pergi dari kota ini tidak akan kembali tentu nya."Batin Sarah menyimpan seribu luka bercampur dendam di hati nya.

"Tolong mas, tingal kan aku sendiri dulu."Ucap Sarah dengan wajah datar.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan mu sendiri dalam kondisi seperti ini, kau bisa saja berbuat yang tidak-tidak bukan?"Tanya Aksa.

"Terserah saja,tapi setidaknya biar kan aku istirahat dan menenangkan diri ku sendiri."Ucap Sarah tidak ingin lagi bertengkar.

"Dia memilih diam dan tidak ingin bertengkar dengan ku,apa dia benar-benar wanita?"Batin Aksa kebingungan di buat istri muda nya itu.

Dan akhirnya Aksa pun memilih untuk keluar dari kamar itu karena tidak ingin mengangu Sarah yabg sedang beristirahat.

"Apa benar Liza melakukan itu semua?"Batin Aksa.

"Sudah lah, akan aku tanyakan saat aku sudah pulang ke sana."Batin Aksa lagi berusaha untuk tidak salah paham.

Malam harinya.

Sarah kini sudah selesai mandi dan berjalan turun menuju ruang makan, karena Aksa sudah menunggu nya untuk makan malam, dan juga bi Asih sedari tadi sudah membujuk nya agar mau makan dan itu membuat Sarah merasa bersalah telah merepotkan orang lain untuk memperhatikan dirinya.

Sampai di ruang makan terlihat Aksa yang sudah duduk di kursi, namun belum memulai makan malam nya.

"Mengapa tidak makan terlebih dahulu?"Tanya Sarah dengan pelan.

"Aku menunggu mu."Ucap Aksa.

Setelah mendengar ucapan Aksa Sarah pun duduk berhadapan dengan Aksa dan mulai meletakkan satu persatu menu makanan malam itu ke piring Aksa.

"Makan lah."Ucap Sarah.

Aksa yang melihat Sarah melayani nya sepenuh hati malah menatap wajah Sarah dan merasa jika dirinya benar-benar menjadi seorang suami saat bersama dengan Sarah.

"Mas."Ucap Sarah yang menyadari Aksa sedang melamun.

"Ah, em iya kau juga makan."Ucap Aksa terlihat serba salah saat Sarah memanggil nya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

selalu begitu sang CEO / suami dibikin segoblok mungkin sementara si penjahat selalu dilindungi oleh author agar kejahatan nya tidak terungkap ujung ujung nya penyesalan dan minta maaf selesai semua. selalu begitu

2023-09-13

0

Erviana Erastus

Erviana Erastus

bukan bertanya td selidiki kelakuan Liza dasar kamu bodoh Aska emang ada maling jujur 🤣

2023-07-19

0

Tati Aulia

Tati Aulia

next aza lh

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!